1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Official REVIEW of THE MONTH - EVENT

Discussion in 'Book Review' started by komikb4, Jun 14, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. komikb4 M V U

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jul 22, 2010
    Messages:
    36,932
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +9,943 / -0



    [​IMG]

    Dari Lembar ke Layar Lebar

    Bermula dari buku, film-film hebat pemborong oscar macam Trilogi Lord of The Rings dan The Godfather lahir.
    Da Vinci Code dan Angel and Demon yang sukses menyita perhatian para moviegoers tak lain adalah adaptasi kreatif dari novel Dan Brown berjudul serupa.
    Jangan lupa, dari buku juga puluhan judul FTV bersemi di layar kaca. :p

    Dari Lembar ke Layar Lebar menjadi tema review of the month di bulan Juli.
    Siapkan amunisi untuk memborbardir review kamu dengan buku-buku yang sukses diangkat ke layar lebar.
    Para ksatria pembaca, tajamkan ingatan untuk menggurat ulasan. Para pecinta drama, tuangkan gejolak hati melalui kata demi kata.
    Ayo Harry Potter Mania, saatnya menyihir para pembaca! Expecto Patronum!!!





    Apa Itu Review of the Month?

    Adalah ajang buat kamu-kamu yang mau, suka, ingin, atau iseng mereview buku di Sub Forum Book Review.
    Setiap bulan bakal dipilih satu review terbaik pilihan Tim SF Book Review.


    Berhadiah nggak?
    Jangan khawatir. Semua reviewer mendapatkan GRP +39 dan Satu review terbaik mendapat hadiah GRP 1172 plus Giveaway Book dari Tim SF Book Review.


    Caranya?


    Post Review Buku terbaik kamu di trit ini. Formatnya diliat di sini
    Sayembara ini berlaku untuk semua member, plat, dan staff IDWS, kecuali moderator SF Book Review.
    Jangka waktu pengumpulan sampai tanggal 29 pada setiap akhir bulan.
    Pemenang bakal diumumkan setiap tgl 4 di awal bulan berikutnya.


    Don't Miss It! :centil:
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Jul 17, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. komikb4 M V U

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jul 22, 2010
    Messages:
    36,932
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +9,943 / -0
  4. komikb4 M V U

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jul 22, 2010
    Messages:
    36,932
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +9,943 / -0
    Klo ada pertanyaan bisa langsung ditanyakan di lonje :centil:


    ---



    1. Cara daftarin threadnya gimana? Via VM/PM Mod atau di sini atau gimana?
      di post langsung aja reviewnya di sini, jadi tak perlu membuat trit baru
    2. Kriteria penilaian dari segi apa aja sih?
      Oh ya, yang ini kelupaan..
      Asli > Review yang kamu kirimkan adalah asli bikinanmu dan bukan hasil kopas dari blog/tulisan orang lain
      Bernas > Informatif, review yang kamu bikin sebisa mungkin memberikan informasi penting/menarik mengenai buku tersebut
      Creativity > Kalo ini bisa-bisa kamu aja bikin review yang menarik pembaca buat baca taua beli bukunya
      Don't give a spoiler > ini penting... seringkali spoiler bisa bikin review yang keren jadi basi
    3. Bolehkah thread event bulan ini diikutkan lagi di event bulan depan?
      di bulan berikutnya akan ada tema baru lagi, klo mau diikutkan lagi boleh-boleh aja, tapi klo tak sesuai tema langsung gugur...
      dan nilainya otomatis kurang jika dibanding review yang lebih fresh
    4. Bolehkah mendaftarkan lebih dari 1 thread dlm 1 bulan?
      Kalau misal ada member yg submit lebih dari 1 thread, misalkan 2 thread, apakah bisa semua thread member tersebut menjadi review terbaik?

      Ini juga kelupaan, mau review buku satu, dua, ato seratus silakan selama mampu...
      Tapi pemenangnya hanya satu review buku saja

      :centil:
     
    Last edited: Jul 18, 2013
  5. nikensepteria SUPERMOD
    GADIS MANJA

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Aug 9, 2011
    Messages:
    9,075
    Trophy Points:
    263
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +65,425 / -3
    Ibuuuu, ini jadi semacam buku buku yang difilm kan yah tema bulan ini? :???:
     
  6. fearthemarch M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 15, 2008
    Messages:
    1,586
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +44,828 / -0
    Eh, ini gimana sih...pengen ikutan tapi masi bingung. :pusing:
     
    Last edited: Jul 5, 2013
  7. komikb4 M V U

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jul 22, 2010
    Messages:
    36,932
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +9,943 / -0
    iapz :XD:

    jadi tantangannya mereview buku-buku yang sudah diangkat ke layar lebar :XD:


    masih bingung di mana kaka? :ogbloon:
    :maaf:
     
  8. fearthemarch M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 15, 2008
    Messages:
    1,586
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +44,828 / -0
    Oh, jadi bikin trit review buku yang udah dibikin filmnya gitu ya? Sepertinya mulai paham, mohon bimbingannya kk... :maaf:
     
  9. yurieels M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 28, 2011
    Messages:
    342
    Trophy Points:
    162
    Ratings:
    +8,620 / -0
    ada contoh review dr review of the month thn lalu gk ?

    mngkn bs membantu yg blm tw :maaf:
     
  10. renzhe M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    923
    Trophy Points:
    148
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,632 / -0
    just try to help...

    ini link result: http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=428855 liat cara penilaian team SF Book review

    ini http://forum.indowebster.com/forumdisplay.php?f=421 berisi contoh2 review... tinggal pilih aja salah satu...

    ini rules and tata cara... http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=343963&p=20984190&viewfull=1#post20984190

    and this is the last champ: http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=428939
     
  11. Laikensor M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 8, 2010
    Messages:
    2,348
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +68,157 / -0
    ngg.. boleh sertain perbandingan antara buku dan filmnya nggak? :malu
     
  12. zulida Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 19, 2012
    Messages:
    98
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +36 / -0
    bole review pake bhs inggris ngga ? bkunya bole dari rentang waktu yang lama atau harus baru2 ini diangkat ? harus berasal dari Indo atau bole dari luar juga ?
     
  13. kinur M V U

    Offline

    van Oranje

    Joined:
    Feb 9, 2010
    Messages:
    6,182
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +28,916 / -4
    coba bantu jawab
    mungkin nnti bakal di benerin dan/atau ditambahkan oleh yang berwenang disini

    ga ada ketentuan rentang waktunya dan bebas mau dari Indo atau buku luar :hmm:
    klo soal bahasa kurang ngerti kan yang menilai jurinya :unyil:
     
  14. komikb4 M V U

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jul 22, 2010
    Messages:
    36,932
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +9,943 / -0
    boleh banget :XD:
    tapi jangan sampai keterusan ngreview filmnya loh ya :centil:

    dan ati-atu spoiler :obhoho:



    rentang waktu bukunya tak ada batasan, mau ngereview buku era guttenberg, ten commandments, atau buku dari masa depan juga silakan :XD:
    asal dicantumkan juga identitas bukunya :obhoho:


    Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia? Keduanya boleh saja :XD:

    IMO yang paling penting dalam mereview buku adalah bagaimana agar orang setelah baca review-nya tertarik untuk membeli dan membacanya :XD:

    languange is a medium, and medium is a message...so it depends on your creativity to deliver it :centil:
     
  15. shiiniichii M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 23, 2013
    Messages:
    6,111
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +3,896 / -0
    tanya donk :maaf:

    review yg kita masukan blh diedit ga :iii:
    maksud'na,,kita da masukan review kita kedlm trit trus ada sesuatu yg salah atau yg kurang dlm review kita,,apakah diperbolehkan kita edit review kita :iii:
     
  16. komikb4 M V U

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jul 22, 2010
    Messages:
    36,932
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +9,943 / -0
    boleh dunk :centil:
    selama masa pengumpulan karya, review boleh diedit kok :XD:

    yang kemaren aja pada pesen tempet dulu trus edit belakangan :obhoho:
     
  17. shiiniichii M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 23, 2013
    Messages:
    6,111
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +3,896 / -0

    [​IMG]

    "MAN JADDA WA JA DA"​



































    Judul
    : Negeri 5 Menara
    Genre
    : Edukasi, Religi, Roman
    Penulis : Ahmad Fuadi
    Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
    Tahun Terbit : 2009
    Jumlah Halaman : 423
    ISBN : 978-979-22-4861-6
    Rating : 4,3/5

    Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.

    Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya yaitu belajar di pondok.

    Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti Man Jadda Wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.

    Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak mengigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.

    Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.


    Man Jadda Wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil

    Kalimat diatas diulang berkali-kali dalam novel ini, hingga sangat melekat diotak saya, setiap membaca kalimat ini, energi positif langsung menjalari tubuh saya.

    Novel ini bukan hanya menyajikan kisah persahabatan saja, tetapi banyak pesan moral yang disampaikan, terdapat juga kesan sedih, kesan lucu dan perjuangan cinta serta perjuangan menggapai impian dari masing-masing santri.

    Menurut saya novel ini sangat bagus, karena disini kita bisa belajar cara hidup disiplin yang tinggi, tentang persahabatan dari daerah yang berbeda, tentang tekad mengejar impian.

    Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya.


    mungkin sedikit berbeda dengan teman-teman saya yang lainnya, saya mengatakan kalau Film ini bagus, tapi teman-teman saya bilang lebih bagus Novelnya, mungkin karena mereka lebih dulu baca Novel ini sebelum mereka nonton Filmnya, beda dengan saya yang lebih dulu nonton Film'na sebelum membaca Novelnya.

    karena mendengar komen dari teman-teman saya setelah menonton Film ini yang mengatakan kalau ternyata lebih bagus Novelnya dari pada Filmnya, saya jadi penasaran dengan Novelnya, makanya saya tertarik untuk membeli dan membaca Novel ini.

    literary awards

    1. Khatulistiwa Literary Award Nominee for Fiksi (2010),
    2. Penulis dan Buku Fiksi Terfavorit
    3. Anugerah Pembaca Indonesia (2010)

    ini review pertama saya, klo ada yang salah dari review'na mohon maaf :maaf:
    jujur aja saya jarang ngetik sesuai EYD klo ada bahasa yg salah atau tdk dimengerti, saya jg mohon maaf, :maaf:
     
    • Like Like x 2
    Last edited: Jul 16, 2013
  18. Melonn M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 17, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    37
    Ratings:
    +437 / -0
    [​IMG]

    Judul: Sang Pemimpi
    Genre: Roman
    Penulis: Andrea Hirata
    Penerbit: Bentang Pustaka
    Terbit: Juli 2006
    Jumlah halaman: x, 292 halaman
    ISBN: ISBN 979-3062-92-4
    Rating: 3.5/5

    oke...langsung review ane aja, ya...

    Buku ini adalah novel pertama yang ane baca...eh, pelit -personal literature- semacam Kambing Jantan juga masuk novel gak, sih?

    Yah, pokoknya ane baca Sang Pemimpi di awal taun 2008. Urutan baca ane kebalik, buku ini ane baca lebih dulu sebelum Laskar Pelangi. Tapi ternyata gak bikin bingung sama ceritanya. Kenapa bisa begitu? Soalnya -seinget ane- di buku ini hampir gak ada hal-hal yang berhubungan sama buku sebelomnya, kecuali beberapa nama tokoh dan tempat.

    Err, gak mau ngulangin kesalahan yang sama dari review sebelomnya, ah. ane gak kasih spoiler lagi ya, walopun greget pengen nyeritain, nih...

    Intinya sih waktu itu ane dikasih tau bokap -yang nyuruh ane baca- kalo ini bukan novel berat, cuman kisah idup si pengarang aja. Berarti, sebenernya ini pelit juga, cuman gak pake bahasa gaul remaja 2000an kayak pelit-pelit yang waktu itu lagi banyak banget betebaran. Ya, berkat kebiasaan baca yang bahasanya gaul begitu, sekalinya ketemu bahasa baku jadi agak males. Akibatnya pertama kali baca, ane lompat-lompat halaman cuman baca sekilas.

    Terus sampelah ane pada suatu cerita yang...ah, spoiler. Pokonya ada bagian cerita yang agak mainstream gitu, tapi dikisahkan dengan gaya anak 1900an. Entah kenapa bagian itu tuh kayak menggelitik banget buat dibaca. Dan tepat setelah baca bagian itu, ane langsung buka bukunya dari halaman depan dan mulai baca dari awal. Ajaib!

    Tersadarlah ane bahwa sebenernya cerita-cerita yang ada di buku itu hanyalah cerita idup seorang remaja biasa. Kalo dari segi cerita, gak banyak yang bisa dibilang luar biasa. Tapi kekuatan buku itu ada di tempat yang laen, kata-katanya. Gak tau deh gimana caranya Andrea Hirata ngerangkai kalimat. Puitis, tapi tetep mengalir. Kan biasa ada tuh quote-quote bijak yang kalimatnya sok di-puitis-in tapi jadinya malah gak jelas. Nah ini justru baca satu kalimat langsung mengundang buat baca kalimat selanjutnya.

    Kalo bukan mau ke wc ato nyadar udah gelap, mungkin ane kagak berenti baca. Seminggu sejak dipinjemin bokap, ane baca buku nya males-malesan, dua hari kemudian tamat sudah satu buku ane baca.

    Oh, satu lagi nih. Selaen untaian kalimat yang indah gak putus kayak sungai, penempatan cerita nya juga luar biasa. Jadi kan ada bab-bab tuh, ntar tiap beberapa baba sekali ceritanya berubah. Misalnya bab 1-3 ceritanya si A tidur di kandang sapi, ntar bab 4-6 ceritanya si A nemu si B tidur di kandang kuda. Di buku Sang Pemimpi keterangan tahun itu gak terlalu detil, pokoknya cuman pas si Ikal -tokoh utamanya- SMP dan SMA. Nah, selama masa SMP kan banyak yang terjadi, dan kejadian-kejadian itu dia rangkai sehingga kalo dibaca nimbulin fluktuasi emosi. Berat ya, bahasanya.

    Kalo bingung dengan apa itu fluktuasi emosi...baca aja, deh, beneran. Kalo gak dibaca sendiri gak bakal ngerti gimana rasanya ntar tiba-tiba kebawa galau tapi masih sambil ketawa-tawa ato keterusan baca sambil sesedihan. Singkatnya, apa yang ditulis Hernowo di cover buku itu bukan hiperbola.

    Nah...udah puas ngomongin bagus-bagus nya, sekarang jeleknya. Gak ada yang sempurna, termasuk sebuah buku. Sang Pemimpi, kalo dibandingin sama tiga buku anggota tetralogi Laskar Pelangi laennya, adalah yang paling tipis. Ini entah karena emang pengalaman si penulis yang cuman segitu-gitu aja, ato apapun deh. Kalo dibaca sendiri tanpa baca tiga laennya sih santai, tapi kalo udah baca semua jadi berasa ada yang kurang. Gak ada yang terlalu menonjol di Sang Pemimpi. Semangat, masih kalah sama Laskar Pelangi. Galau, belom separah Edensor. Romansa..? Aih... Jadi deh rating buku ini "cuman" segitu, ya...eh, btw, itu juga cuman rating personal dari ane, loh...

    Sekalian curhat aja deh. Gapapa kan, ya? :))

    Sebenernya dari empat buku, favorit ane adalah Edensor. Tapi..berhubung tema kali ini adalah yang udah di-film-kan, sementara film Edensor masih proses produksi -cmiiw-, jadi ane pilih Sang Pemimpi. Kenapa gak Laskar Pelangi? Karena ane pribadi lebih suka Sang Pemimpi baik ketika baca novelnya maupun nonton filmnya. Aneh kan, walopun ane sendiri yang bilang Sang Pemimpi itu greget nya agak kurang. Yaa...pokonya gitu, deh.

    Kali ini no spoiler cerita, kan. Penasaran?? Baca aja, deh...

    :ngacir:
     
    Last edited: Jul 17, 2013
  19. Irenefaye M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 15, 2010
    Messages:
    278
    Trophy Points:
    77
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +444 / -0
    Percy Jackson and the Olymians, Book 1: The Lightning Thief by Rick Riordan
    [​IMG]

    Judul: Percy Jackson and the Olympians, Book 1: The Lightning Thief
    Genre: Fantasi, Petualangan
    Penulis: Rick Riordan
    Penerbit: Miramax/Hyperion Books for Children
    Terbit: Januari 2005
    Jumlah halaman: Paperback, 389 halaman
    ISBN: ISBN 0-7868-5629-7
    Rating: 4.5/5

    A New York Times Bestseller
    Selected for Al Roker’s Book Club For Kids, the Today Show
    A Best Book of 2005, School Library Journal
    A New York Times Notable Book of 2005
    A Best Book of 2005, Child Magazine
    Bluebonnet Award Nominee 2006, Texas Library Association
    Askews Torchlight Award (UK) Winner, 2006
    Chicago Public Library Best of the Best Book List, 2005
    VOYA Top Shelf Fiction List for 2005
    ALA Notable Book for 2005
    YALSA Best Book for Young Adults 2005
    Red House Children’s Book Award Winner (UK), 2006
    CCBC choice award 2006, Cooperative Children’s Book Center
    A 2006 Notable Children’s Book, National Council for Teachers of English
    A Publishers Weekly National Children’s Bestseller
    Warwickshire Book Award Winner (UK), 2007

    And winner of the following State Library Association Readers’ Choice Awards:

    Beehive Award (Utah)

    Mark Twain Award (Missouri)

    Sunshine State Readers Award (Florida)

    Virginia Readers Choice Award (Virginia)

    Maine Student Book Award (Maine)

    Nene Award (Hawaii)
Sequoyah Award (Oklahoma)

    Nutmeg Award (Connecticut)

    Golden Sower Award (Nebraska)

    Grand Canyon Readers Award (Arizona)

    Rebecca Caudill Award (Illinois)

    Massachusetts Children’s Book Award (Massachusetts)
    Louisiana Young Readers Choice Award (Louisiana)
    Pacific Northwest Young Readers Choice Award (Idaho, Montana, Oregon, Washington, Alaska)
    Pennsylvania Young Readers Choice Award (Pennsylvania)
    Maud Hart Lovelace Award (Minnesota)

    Iowa Teen Award 2008-2009 (Iowa)
    South Carolina Junior Book Award (South Carolina)
    Percy Jackson adalah anak bermasalah. Tidak hanya karena dia adalah seorang anak berumur 12 tahun dengan gangguan konsentrasi ADHD dan disleksia, tapi dia juga adalah seorang anak manusia setengah dewa--yang tentu saja menjamin bahwa kehidupannya sama sekali tak bisa dikatakan biasa-biasa saja.
    Kehidupannya semakin istimewa saat Zeus, sang penguasa Olympus, kehilangan senjata agungnya, dan seperti kebanyakan kisah petualangan kita, tentu saja, Percy Jackson, si biang onar tokoh utama kita, menjadi tersangka utamanya.
    Sebelumnya, Percy Jackson and the Olympians, sebenarnya sudah diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia oleh penerbit Hikmah (Mizan Fantasi), tapi berhubung saya tidak punya versi bahasa Indonesianya, jadi saya memutuskan bahwa saya harus mereview buku ini berdasarkan apa yang sudah saya baca--dalam artian ini, buku bahasa Inggrisnya, dan karena itu saya tidak mencantumkan nama penerjemah--karena saya memang tidak tahu, dan saya tidak akan mengomentari gaya bahasa penerjemahnya.

    Okay, kita langsung masuk ke reviewnya.

    Percy Jackson and the Olympians--The Lightning Thief, adalah buku yang ditujukan untuk anak-anak di atas 10 tahun, dan karena itulah gaya bahasa yang digunakan dalam buku ini diracik sedemikian rupa oleh mantan guru sejarah favorit saya, Rick Riordan, menjadi buku dengan gaya bahasa yang segar dan membangkitkan semangat. Bahkan sekalipun saya sudah membaca buku ini untuk ke-10 kalinya, buku ini tetap berhasil menghisap saya dalam petualangan Percy Jackson yang konyol namun tetap menegangkan.

    Tidak hanya menyajikan kisah petualangan yang menarik, buku ini juga menyajikan berbagai macam pengetahuan dan trivia tentang mitologi Yunani kuno yang diadaptasi ke Amerika di abad 21 dengan sangat sempurna. Di mulai dengan pengaruh Yunani kuno terhadap perkembangan Amerika, sampai ke hal-hal sepele seperti, gosip tentang siapa selingkuhannya Aphrodite. Semuanya diramu dengan porporsi komedi yang pas sehingga sejarah-sejarah yang tadinya membuat kita menguap bosan, jadi tersenyum bahkan tertawa membaca kekonyolan mitos-mitos Yunani ini.

    Lightning Thief sendiri adalah buku yang memperkenalkan kita pada sosok Percy Jackson, anak berumur 12 tahun yang selama hampir 6 tahun sejarahnya di sekolah dasar, sudah dikeluarkan dari sekolahnya sebanyak 5 kali, dan bahkan di sekolahnya yang sekarang, dia sudah diancam akan dikeluarkan untuk ke-6 kalinya, yang tentu saja berarti, "Dia adalah Anak Bermasalah."

    Tentu saja menjadi anak bermasalah bukanlah sesuatu yang diinginkan Percy. Percy sangat menyayangi ibunya, dan karena itu ia ingin berubah menjadi lebih baik, tapi apa mau dikata, selain memiliki masalah konsentrasi yang dikenal sebagai ADHD dan disleksia, entah mengapa hal-hal aneh terus saja terjadi di sekitar Percy. Itulah sebabnya, saat air dari air mancur tiba-tiba menerjang salah satu anak bandel yang tengah mengganggu Percy dan temannya, Grover. Percy tahu, dia tidak akan bersekolah di sekolah yang sama di semester berikutnya. Sesuatu yang sebenarnya sangat Percy sayangkan, karena itu berarti ia tidak bisa bertemu dengan teman baiknya, Grover dan guru favoritnya, Mr. Brunner.

    Percy sudah siap menerima vonis terakhirnya, saat tiba-tiba guru matematikanya berubah menjadi monster mengerikan, dan entah bagaimana, dengan bantuan Grover dan Mr. Brunner, Percy berhasil mengalahkan monster itu. Yang aneh di mata Percy adalah, tidak ada satupun yang menyinggung insiden besarnya dengan Mrs. Dodds, guru matematikanya, lebih dari itu semua, Mrs. Dodds bahkan seolah tidak pernah ada.

    Percy tetap dikeluarkan dari sekolah, tentu saja, tapi hal itu tidak terlalu mengganggunya, yang membuatnya kesal adalah kenyataan bahwa Grover dan Mr. Brunner yang jelas-jelas membantunya dalam insiden kecilnya juga bersikap seolah semua itu tidak pernah terjadi, padahal Percy pernah mencuri dengar diskusi mereka tentang kejadian aneh itu.

    Singkat cerita saat akhirnya liburan musim panas tiba, Percy memutuskan bahwa dia sudah muak, dan sekalipun Grover memaksa untuk mengantarnya pulang, Percy memutuskan untuk meninggalkan temannya dan memulai liburan dengan ibunya.

    Semua terasa berjalan dengan lancar, sampai tiba-tiba pintu kabinnya di dobrak oleh Grover, yang menyatakan pada ibunya bahwa Percy dalam bahaya dan mereka harus pergi ke lokasi perkemahan sekarang juga, dan itu semua tidak termasuk fakta mengejutkan bahwa Grover adalah manusia setengah kambing.

    Sekalipun dengan kebingungan, Percy tetap menuruti ibunya dan mereka bertiga pun berangkat menuju lokasi perkemahan yang disebut-sebut oleh Grover. Belum sampai di tempat tujuan, mereka tiba-tiba diserang oleh monster lain, dan sekalipun Percy juga berhasil mengalahkan monster itu, ibu Percy lenyap, meninggalkan Percy bukan hanya sebagai anak bermasalah, tapi juga sebagai anak bermasalah yang sebatang kara.

    Percy kemudian terbangun di lokasi perkemahan yang disebut sebagai "Camp Half Blood"--Perkemahan Darah Campuran, dan menemukan kenyataan bahwa Mr. Brunner sebenarnya adalah Chiron, sang pelatih pahlawan, Grover adalah satyr--manusia setengah kambing, yang merupakan pelindungnya, dan bahwa ayahnya adalah seorang dewa. Sesuatu yang ternyata merupakan penjelasan dibalik segala keanehan yang terjadi dalam hidupnya selama ini.

    Dan seolah tidak cukup dengan semua itu, Percy menemukan fakta bahwa karena dia ternyata adalah putra dari Posseidon, salah satu dari tiga dewa besar Olympus, Zeus yang sedang kehilangan senjata agungnya memutuskan bahwa senjatanya dicuri oleh Percy, dan kalau Percy tidak mengembalikannya dalam waktu 10 hari, maka dia akan mengacaukan dunia. Karena itu, Percy, Grover, dan Annabeth, putri Athena yang menyatakan bahwa mendampingi Percy dalam misinya adalah takdir, memulai petualangan mereka untuk menyelamatkan dunia.

    Secara keseluruhan saya memberi buku ini rating 4,5 dari 5 karena memang bagi saya pribadi buku ini hampir sempurna, hampir karena untuk buku yang ditujukan pada anak umur 10 tahun, bagi saya pribadi konfliknya lebih cocok ke arah remaja di atas 12 tahun ketimbang anak-anak, sekalipun memang yang baca buku ini kebanyakan adalah remaja--beberapa fans Pecy Jackson sering perotes kenapa kalau mau beli buku ini mereka harus selalu dibawa ke bagian anak-anak, padahal menurut mereka buku ini adalah buku remaja, tapi untuk katagori buku remaja, buku ini dimata saya cukup perfect. Saat membacanya, Rick Riordan benar-benar berhasil mentransformasi pembacanya menjadi sosok bocah 12 tahun, lengkap dengan masalah-masalah psikologis mereka yang bisa dikatakan menggelikan.

    Dengan demikian Percy Jackson series menjadi salah satu series favorit saya sepanjang masa.
    [​IMG]
    Secara pribadi yang sudah selesai membaca seluruh series Percy Jackson--bahkan sampai ke sequelnya, film Percy Jackson adalah salah satu film yang dapat saya katakan mengecewakan.
    Saya sebenarnya tidak keberatan jika mereka mengubah sosok Percy menjadi anak 17 tahun gantinya 12, tapi sayangnya film ini mengubah hampir seluruh jalan cerita novelnya, dan bahkan tidak memasukkan titik-titik penting yang menjadi kunci series Percy Jackson sendiri. Sesuatu yang saya rasa tidak dapat diperbaiki sekalipun mereka berusaha memperbaikinya di film ke-2 nanti. Jadi sekalipun saya tetap berniat menonton film ke-2nya, tapi film pertama ini benar-benar menghancurkan harapan saya untuk series ini. Saran saya adalah, kalau anda sudah menonton filmnya tapi belum membaca bukunya, maka baca bukunya! Tapi kalau anda sudah membaca bukunya tapi belum menonton filmnya, saya sarankan sebaiknya tidak usah menyentuh filmnya!
    Well, ini adalah hasil review saya yang pertama, jadi kalau ada kesalahan, saya mohon dimaafkan ya! :oggomen: :oggomen:
     
    • Like Like x 3
    Last edited: Jul 17, 2013
  20. Laikensor M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 8, 2010
    Messages:
    2,348
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +68,157 / -0
    [​IMG]

    Judul: The Time Traveler's Wife - Istri Sang Penjelajah Waktu
    Penulis: Audrey Niffenegger
    Penerjemah: Ingrid Dwijani Nimpoeno
    Genre: Romance, Fiction
    Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
    Tahun Terbit: 2007
    Jumlah Halaman: 656
    ISBN: 978-979-22-2855-7
    Rating: 4.1/5​

    Henry DeTamble memiliki "kemampuan" menjelajahi waktu. Ia bisa tiba-tiba menghilang dan muncul di tempat yang tak dikenalinya sepuluh tahun yang lalu atau yang akan datang.
    Saat berpindah-pindah waktu inilah ia bertemu Clare Abshire, anak perempuan yang tinggal di Michigan, dan terjadilah kisah cinta yang indah hingga ajal memisahkan mereka.
    Masalah timbul, karena saat usia Henry maju-mundur sesuai lokasinya di dalam waktu, usia Clare bertambah terus dengan normal.

    Locus Award for Best First Novel (Nominated), 2004.
    Geffen Award (Nominated), 2006.
    Orange Broadband Prize for Fiction (Longlisted), 2004.
    Arthur C. Clarke Award (Shortlisted), 2005.
    John W. Campbell Memorial Award (3rd Place), 2005.
    Exclusive Books Boeke Prize (Won), 2005.
    British Book Award for Popular Fiction (Won), 2006.

    Review

    "Berminat lintas genre?"

    Temanku melambaikan buku ini sembari tertawa kecil. Dia tahu aku bukan penyuka novel berbau romance, metropop, dan sebangsanya. Tapi, hei, bukankah judulnya juga sedikit berbau sci-fi, pikirku. Dan janggal. Ketika pengarang lain lebih suka menceritakan time traveller dan time travellingnya, kenapa Audrey Niffenegger lebih memilih untuk menceritakan istrinya?

    ***​

    Tanyakan ke mereka yang telah menikah. Tanyakan kapan pertama kali dia bertemu pasangannya. Kemungkinan besar, dia dan pasangannya akan menyebutkan hari yang sama, jika memang salah satu dari mereka tidak mengada-ada, dan tidak lupa tanggal tentunya. Tapi jangan tanyakan ini pada Henry DeTamble dan istrinya, Clare Abshire. Henry pertama kali bertemu istrinya pada saat dia berusia 28 tahun dan Clare berusia 20 tahun. Tapi Clare, dia telah mengenal Henry lebih lama. Clare bertemu Henry yang berusia 36 tahun, yang tak sengaja terlempar ke masa lalu, saat dia masih berusia 6 tahun.

    Henry, seorang pustakawan, memang menderita apa yang disebut Niffenegger sebagai cacat-krono. Cacat ini menyebabkan seseorang menjadi sering kehilangan kendali untuk mempertahankan keberadaannya pada 'masa kini'. Akibatnya, penderita cacat ini bisa sewaktu-waktu terlempar ke ruang dan waktu yang lain, bisa masa lalu maupun masa depan, tanpa bisa dikontrol, tanpa bisa dipersiapkan, dan tanpa bawaan bekal. Maka bersiaplah untuk mendapati Henry yang sering harus berada dalam kondisi telanjang pasca perpindahan waktu, semata-mata karena memang dia tak bisa membawa apapun dari 'masa kini'-nya, termasuk pakaian dan uang.

    Sedangkan istrinya, Clare, seorang seniman, adalah orang normal. Orang yang menjalani seluruh kehidupannya dalam satu garis waktu. Maka bersiaplah juga untuk mendapati Clare yang sering berada dalam kondisi kalut karena Henry yang tak kunjung kembali. Bukan karena Clare tak mau untuk ikut pergi, tapi semata-mata karena dia tak bisa ikut kemana Henry pergi. Henry adalah orang yang pergi, dan Clare, hanya bisa menunggu.

    Di buku ini, diceritakan bagaimana keduanya bertemu. Dan tidak berhenti saat keduanya akhirnya memutuskan untuk menikah. Cerita akan berlanjut dengan bagaimana upaya Henry untuk tetap bertahan di 'masa kini'. Bagaimana hari-hari Clare berlalu, sementara keberadaan Henry dimanapun dia tidak tahu. Bagaimana usaha Clare mewujudkan keinginannya untuk memiliki anak, sementara Henry tidak. Bagaimana kesiapan Henry menghadapi kematian, saat dia akhirnya menyadari tempat dan waktunya kapan.

    ***​

    Membawa konsep fixed-timeline dalam teorema time-travelling tidak serta-merta menjadikan buku ini terlalu bertumpu pada bahasan itu. Kekuatan utama dari buku ini, adalah cara Niffenegger memberi pertanda, gambaran kabur bahwa akan terjadi sesuatu, melalui perpindahan Henry dalam ruang dan waktu. Seolah-olah pembaca diberikan kepingan puzzle sekeping demi sekeping. Sedemikian hingga di akhir cerita, pembaca bisa mundur selangkah dan melihat gambaran besar puzzle kejadian dalam buku ini secara utuh. Untuk mendapatkan hal ini, dua sudut pandang tokoh utama, Henry dan Clare, digunakan secara berkesinambungan. Suatu peristiwa malah kadang dinarasikan berdasarkan sudut pandang keduanya. Dan yang paling menarik, tanggal dan waktu juga disertakan, agaknya untuk mencegah kebingungan pembaca menentukan tokoh utama sedang berada di masa yang mana.

    Dan yang mengganggu, ah, kurasa kalian sebagai pembaca juga berhak tahu. Disini, suatu peristiwa kadang digambarkan terampau detil. Dan inilah yang menyebabkan buku ini nampak lambat di awal cerita, sangat tidak cocok bagi mereka yang tidak punya banyak waktu luang untuk membaca. Juga yang perlu diperhatikan, kisah cinta dan percintaan antara Henry dan Clare lebih sering digambarkan dalam suatu adegan ***, yang tak jarang juga digambarkan teramat detil. Padahal, tidak semua kisah percintaan memerlukan ini. Adapun sebenarnya tidak masalah buatku, tapi tidak juga harus sedetil itu.

    Yang paling membekas untuk saya usai menutup halaman terakhir buku ini, adalah satu pertanyaan mengenai takdir. Benarkah takdir itu ada? Atau apa yang kita lakukan di masa lalu akan menentukan masa depan kita, atau sebaliknya? Atau bagaimana? Entahlah, ilmu saya masih terlalu dangkal untuk bisa menjawabnya. Tapi ada satu hal yang pasti saya dapatkan dari buku ini: bahwa cinta, tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu.
     
    • Like Like x 3
    Last edited: Jul 20, 2013
  21. kisahkota MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 16, 2010
    Messages:
    4,288
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +9,757 / -0
    Istana yang Bergerak (Howl's Moving Castle)

    [​IMG]

    Judul: Istana yang Bergerak (Howl's Moving Castle)
    Genre: fiksi, fantasi
    Penulis: Diana Wynne Jones
    Penerjemah: Syaribah Noor Brice
    Jumlah halaman: 328 hlm
    Cetakan: I, Juli 2009
    ISBN: 978-979-22-4729-9
    Rating: 3.5/5​

    "Aku selalu terganggu bila ada orang yang mencoba menandingi Nenek Sihir dari Waste," ujar si perempuan. "Aku datang untuk menghentikanmu. Nah."

    Sophie Hatter sungguh-sungguh tak mengerti mengapa Nenek Sihir dari Waste menganggapnya saingannya dan mengutuknya. Memang ia hidup di Ingary, tempat hal-hal seperti sepatu bot ajaib dan jubah yang bisa membuat orang menghilang benar-benar ada. Tapi ia hanyalah gadis pembuat topi biasa dan sama sekali bukan penyihir!

    Tak dapat lagi tinggal di rumahnya dalam sosok barunya yang terkutuk, Sophie pun pergi untuk mencari pertolongan. Istana bergerak yang sedang melayang-layang di atas bukit menarik perhatiannya. Orang bilang, istana itu milik Penyihir Howl yang kegemarannya mengoleksi jiwa gadis-gadis muda. Akankah ia mendapat pertolongan di situ, atau justru sebaliknya?


    Pertama kali tertarik ngambil buku ini di rak toko buku karena judulnya yang familiar: Howl's Moving Castle. Ya, sama seperti salah satu film animasi dari studio Ghibli yang terkenal itu. Kesan awalnya: ilustrasi cover bukunya tidak meyakinkan saya untuk membeli buku ini. Covernya yang menampilan ilustrasi kastil yang memiliki kaki sangat kebanting dengan gambaran kastil bergerak versi Ghibli (yang menurut saya kerennya sampai tumpehtumpeh, haha). Tapi akhirnya tetap saya putuskan untuk membeli buku ini karena penasaran dengan versi novel dari Howl's Moving Castle, novel yang merupakan versi asli dari film yang bikin pelangi keluar dari mata para penontonnya (maaf, ini berlebihan banget :ngacir:).

    Setelah membaca buku ini sampai habis, saya diingatkan dengan istilah lama perbacabukuan: "don't judge a book by its cover". Buku ini bagus! Saya benar-benar menikmati membaca buku ini. Awalnya, saya takut buku ini hanya akan saya baca beberapa bab karena faktor "sudah liat filmnya". Tapi ternyata tidak, buku dan filmnya sangat berbeda. Saya jadi seperti membaca sebuah cerita yang baru, tapi dengan tokoh-tokoh yang sudah saya kenal lebih dulu. Memang, ada perubahan pada beberapa karakter dan plot, namun latar belakang ceritanya sama: Sophie yang dikutuk menjadi wanita tua oleh Penyihir dari Waste, terpaksa pergi mencari pertolongan hingga akhirnya sampai ke kastil bergerak milik Howl.

    Saya benar-benar menyukai bagaimana buku ini menggambarkan perubahan yang terjadi pada diri Sophie. Tidak hanya mendeskripsikan perubahan fisik Sophie yang menjadi nenek-nenek, tapi juga memperlihatkan perubahan sifat Sophie yang awalnya gadis muda pemalu dan minder menjadi memiliki sifat khas wanita tua yang usil dan suka ingin tahu masalah orang lain. Howl juga digambarkan sebagai seorang penyihir glamor yang juga punya sifat "drama queen", terkesan sebagai orang yang menyebalkan, haha. Tokoh-tokoh lain juga digambarkan dengan baik oleh Diana Wynne Jones.

    Plot buku ini sendiri sangatlah unik dan menyenangkan. Charming. Mengingatkan saya pada sensasi ketika pertama kali membaca buku Harry Potter. Bagian romance buku ini pun unik (walau sedikit, hehe). Buat saya, romance dalam buku ini terbentuk secara tak biasa dan mengejutkan. Bagaimana buku ini menuntun pembaca mengikuti dari awal sampai ke ending terasa nyaman dan tentu saja magical, hihi.

    Adapun hal yang agak mengganggu bagi saya pada saat membaca buku ini adalah pada faktor penerjemahannya. Di beberapa bagian, ada penerjemahan yang terasa kurang pas dan sedikit janggal. Misalnya penggunaan kata "istana" ketimbang menggunakan kata "kastil" dan penggunaan kata "nenek sihir dari Waste" untuk terjemahan "The Witch of the Waste" (buat saya, kata "nenek sihir" kesannya terlalu kekanak-kanakan). Beberapa kalimat juga ada yang sulit dipahami maksudnya, sehingga sering kali membuat bingung dan mengganggu aliran cerita.

    Akhirnya, ini adalah buku yang sangat saya rekomendasikan untuk dibaca, baik untuk yang sudah terlebih dahulu menonton filmnya ataupun yang belum karena buku ini memberikan pengalaman yang berbeda dari filmnya. Buku yang menyenangkan. Salah satu buku fantasi favorit bagi saya (dan mungkin bagi anda juga, hehe).
     
    • Like Like x 2
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.