1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Raphael, The Healer Story

Discussion in 'Fiction' started by detective007, Apr 16, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. detective007 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    86
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +3,421 / -0
    Ini cerita pertama saya...

    Cerita ini berkisah tentang Manusia yang hidup untuk menyembuhkan orang lain.

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    .:INDEX:.
    ---My Life for My Love---
    17 Desember 2012
    18 Desember 2012


    Mohon Kritik - Saran - Pendapatnya yah. Supaya saya bisa menulis cerita dengan lebih baik.
    Boleh dikritik sampai detil2nya... :p
     
    Last edited: Apr 20, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. detective007 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    86
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +3,421 / -0

    17 Desember 2012​


    'Kriiiinnngggg!!!'

    "Ya Tuhan! Jam 8 Pagi! Aku ketiduran!!!"

    Seperti biasa, aku terlambat ke kampus. Umm.. perkenalkan, namaku Benardus. Seorang mahasiswa tahun ke 3 disebuah universitas teknologi di Indonesia. Hari ini kegiatanku dimulai dengan mengecek forum, mungkin sekitar 2-3 forum. Aku suka komunitas dunia maya seperti ini, karena aku bisa mengeluarkan segala macam ide dan pendapat tanpa harus berurusan dengan etika dunia nyata. Ternyata sudah cukup lama aku mengecek forum. "Jam 8.10..., sepertinya mandi ditunda dulu deh" pikirku. Kali ini aku hanya berganti baju, karena waktu tidak memungkinkan untuk mandi. Sepatu sudah dipakai, dan siap untuk berperang dengan dosen.

    Sudah 2 tahun aku tinggal disebuah kost dekat kampus, tujuannya agar tidak terjebak macet. Sejak 2010, disekitar kampus selalu macet ketika kelas akan dimulai dan ketika sudah selesai. Karena sebagian besar mahasiswa berjalan kaki, sehingga 1/3 bagian jalan digunakan untuk pejalan kaki.*Akhirnya aku sampai dikampus, memang jaraknya tidak begitu jauh. Tapi butuh waktu kurang lebih 10 - 20 menit perjalanan.

    Karena aku sudah 'cukup' telat, akupun langsung menuju kekelas, hari ini kelasku lokasinya dilantai 2, tidak cukup jauh tempatnya. Tak lama pintu kelas terlihat, namun aku melihat ada pengumuman di dinding. Bah, ternyata kali ini dosennya berhalangan hadir. Sekarang jam 8. 45, bakal jadi hari yang panjang tanpa kuliah. Jadi aku memutuskan untuk balik kekost dan sekalian membeli makanan untuk sarapan.

    Biasanya, kalau mahasiswa yang nge-kost. Suka bingung sendiri kalau membeli makanan, karena pilihannya terlalu banyak tapi uang terbatas. Tapi kali ini aku tidak bingung, aku memilih makanan nasi kotak. Karena harganya murah dan isinya cukup banyak, bisa sampai 2x makan. Setelah membelinya, akupun berjalan menuju ke kost.

    Aku sudah sampai dikost. Dengan langkah berat karena panas yang semakin parah, aku membayangkan ac yang ada dikamar. Err.. Maksudku udaranya.. Katanya ada badai magnetik matahari yang akan terjadi beberapa hari ini. Namun tidak berbahaya, hanya mengganggu peralatan elektronik. Tapi buatku sangat berbahaya... Bagaimana nanti kalau tidak bisa online. "Bisa GILA!" Teriakku ketika menutup pintu kamar.

    Akhir tahun 2012 banyak berita yang kurang menyenangkan, mulai dari krisis minyak yang membuat beberapa negara dibagian Eropa mengalami musim dingin yang cukup parah. Kemudian berita tentang banyaknya sekte-sekte kepercayaan yang melakukan bunuh diri massal karena percaya pada Ramalan Kiamat 2012. Tapi setidaknya berita positif datang dari dalam negeri. Beberapa bulan yang lalu, kira-kira bulan Agustus tepatnya. Para peneliti Indonesia berhasil membuat sumber daya yang terbaharui dengan tenaga gelombang laut dan berhasil juga mengoptimalkan teknologi tenaga hidrogen untuk transportasi secara komersil. Jadi sudah beberapa bulan ini, kenaikan harga minyak akibat krisis tidak mempengaruhi keadaan ekonomi dan sosial di Indonesia.

    Setelah menonton berita, aku tidak keluar kemana-mana. Hanya bermain game seharian. Aku seorang gamer, aku sudah biasa main berjam2 tanpa istirahat. Banyak yang mengatakan kalau bermain game hanya membuang-buang waktu. Memang banyak waktu yang terbuang, tapi setidaknya aku mendapat beberapa kemampuan tambahan dari bermain game. Aku bisa dengan mudah mengexplorasi suatu ruangan hanya dengan 1-2 kali melihat dan mengambil keputusan setelah explorasi itu. Yah semoga saja kemampuan ini berguna suatu hari nanti.
     
  4. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    masi belum terlihat arah ceritanya... prota mahasiswa teknologi tapi nantinya jadi healer? apakah akan terjadi bencana apocalipse di akhir tahun 2012? trus mau ga mau prota jadi healer?
     
  5. detective007 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    86
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +3,421 / -0
    Hahaha.... Bencananya gak ngikutin yang heboh-heboh kayak difilm kog....
    Prota jadi healer itu karena panggilan hati sepertinya... :p
     
  6. 3clips3 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 7, 2010
    Messages:
    356
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +1,092 / -0
    lanjutin. . .
    blom bisa komen macem-macem. . .
     
  7. Nebunedzar M V U

    Offline

    No information given.

    Joined:
    Mar 7, 2009
    Messages:
    706
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5,466 / -0
    Premisnya menarik, saya tunggu sampai ada kelanjutannya kisahnya untuk bisa kasih komentar yang lebih baik. :ogtop:
     
  8. detective007 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    86
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +3,421 / -0
    18 Desember 2012

    Hari ini aku bangun kesiangan karena kemarin aku tidur larut malam. Tapi tidak masalah, hari ini tidak ada kuliah. Jadi mungkin saja aku dikost seharian. Aku seorang yang introvert, cukup tertutup untuk beberapa hal. Jadi aku tidak memiliki banyak teman, bahkan sahabatpun hanya dapat dihitung dengan 1 tangan. Aku cenderung untuk menutup perasaan dalam-dalam, perasaan senang ataupun sedih. Karena hal ini, aku sulit menyatakan perasaanku sendiri.

    Aku melihat keluar jendela, hari ini mendung. Saat yang tepat untuk jalan-jalan, memang aneh tapi hal itu sudah menjadi kewajaran bagi penduduk didaerah tropis. Kalian tahu tentang badai matahari? Dimana matahari mengirimkan gelompang energi panas dalam jumlah besar keseluruh tata surya. Hal tersebut terjadi sejak bulan Agustus 2012. Akibatnya suhu permukaan bumi naik sekitar 7-10 derajat Celcius. Dan cuaca cerah tidak lagi hangat, karena sudah menjadi panas. Aku pun bersiap-siap untuk jalan-jalan ke bazaar yang berlokasi didekat kostku. Setelah mandi dan memakai baju aku berangkat.

    Dibazaar ini kebanyakan menjual makanan, dari makanan daerah sampai makanan mancanegara. Dari Soto Betawi sampai Ramen dijual disini. Kali ini aku akan mencoba makanan asal Jepang, Taiyaki. Kue yang bentuknya mirip ikan. Isinya macam-macam, originalnya rasa kacang merah. Tapi disini juga ada yang isinya keju dan coklat. Aku membeli yang rasa Coklat 1 dan keju 1. Aku memang suka kedua rasa ini, bisa dibilang rasa favoritku. Namun sesaat sebelum menggigit taiyaki, tiba-tiba...

    DEG!!!
    Aku seperti ditekan dari segala arah...
    (Tengok kiri - kanan)

    Hmm...
    Sepertinya ada yang memperhatikanku...
    Tapi... Tidak ada orang yang mencurigakan...

    Aku masih deg-deg an karena tatapan tadi. Tatapan yang menusuk tapi tidak menakutkan, menurutku. Karena kejadian ini, aku jadi tidak nyaman berada disini. Setelah menghabiskan taiyaki yang barusan dibeli, akupun memutuskan untuk kembali kekost secepatnya. Langit terlihat semakit gelap menandakan hujan akan turun. Dalam perjalanan pulang, aku berjalan dengan terburu-buru. Takut orang yang menatapku tadi mengikutiku sampai dikost. Namun ternyata, ketika aku melihat kebelakang. Aku melihat sekelebatan orang yang aneh dan orang itu langsung bersembunyi. Baju dan jubah yang dipakainya cukup aneh sehinggga mudah terlihat. Tanpa pikir panjang, aku langsung lari secepat mungkin menuju kost. Dan orang aneh itu pun mengikutiku sampai aku masuk kedalam Kost, kemudian dia menghilang. Hujan pun turun dengan deras.

    Cuaca seperti ini memang menyenangkan, tapi aku masih berpikir kenapa orang mau mengikutiku? Aku bukan orang penting, juga bukan orang yang memiliki talenta hebat. Aku hanya seorang Geek yang tidak memiliki banyak teman. Jangan-jangan dia ingin membunuhku, karena jika aku meninggal hanya beberapa orang saja yang akan sadar. Sembari memandang kearah hujan yang turun, pikiranku berkecamuk dengan hal-hal yang aneh dan menyebalkan. Tanpa sengaja aku mengalihkan tatapanku kejalanan didepan kost, dan aku melihat hal yang benar-benar aneh. Jauh lebih aneh dari orang yang tadi. Aku melihat tetesan air berhenti disekitar... Orang?, seperti orang transparan yang berdiri ditengah hujan. Akupun langsung menutup gorden karena takut. Tapi karena penasaran aku mengintip dari balik gorden, tapi orang? yang tadi sudah tidak ada.

    Setelah kejadian ini, aku tidak mau keluar kamar sampai besok pagi. Jadi aku hanya menghabiskan waktu didepan komputer, dan menonton TV. Ternyata sejak pagi terjadi kerusuhan diberbagai negara yang terkena dampak dari krisis minyak. Sehingga 80% berita internasional berisi tentang kerusuhan-kerusuhan tersebut. Sepertinya tak lama lagi akan ada perang untuk memperebutkan Sumber-sumber minyak.

    Sekitar jam 9 malam aku sudah tertidur nyenyak, mungkin dikarenakan kejadian siang tadi yang membuatku lelah untuk sigap seharian. Malam ini aku bermimpi, aku melihat diriku sendiri sedang berdiri ditengah-tengah padang gurun dimalam hari. Dan ada cahaya terang yang menghampiri diriku yang ada disana, dan menyentuh tanganku. Tanganku pun bersinar sangat terang dan mimpi itu berakhir.
     
  9. Nebunedzar M V U

    Offline

    No information given.

    Joined:
    Mar 7, 2009
    Messages:
    706
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5,466 / -0
    Kuspell-check dulu ya, itu semua "di" harap dipisah. Itu sudah aturan EYD untuk kata bantu menerangkan tempat. Untuk perkembangan narasi, kulihat ini belum ada premis dari inti ceritanya; maksudku, ini tentang apa? Harus ada yang lain, tidak tentang si Raphael saja bukan--karena nanti jatuhnya ke slice of life dengan pemerannya yang hanya berisi protagonisnya saja. Semoga bermanfaat. ^^;
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. haris88 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 15, 2011
    Messages:
    111
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +83 / -0
    maaf kk ..
    menurut saya, kalo bisa stiap chapter, stop ny jangan nanggung ..
    kayak misal ny film berdurasi 24 menit, tapi yg bisa di tonton cuman menit 1-12 aja ..
    tapi cerita ny udah bagus kok sejauh ini ..
    ^,^
     
    • Thanks Thanks x 3
  11. Nebunedzar M V U

    Offline

    No information given.

    Joined:
    Mar 7, 2009
    Messages:
    706
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5,466 / -0
    Sebenarnya postinganku yg terakhir itu bisa diartikan "gue penasaran, mana nih lanjutannya??". Hehe.. :obhehe:

    Dan apa dengan mimpi tersebut menandakan vision tentang Raphael yang akan menjadi Healer? :bloon:
     
  12. Senruika Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 27, 2010
    Messages:
    25
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +34 / -0
    at first aku baca paragraft awalnya.... errr... ini kok kesannya agak mubadzir ya, banyak tulisan tulisan yang sebenernya kalo aku bilang gak terlalu penting juga @________@
    tapi makin kesananya jadi makin enak dibaca.

    lalu post berikutnya ternyata gak jauh beda sama yang pertama, paragraft awal yang kesannya gak pent- owait, wogh i get it know ; ternyata pace ceritanya yang dibuat gak terlalu terburu buru, aku mulai nyadar kalo ceritanya yang dibawakan secara lively sehingga pembaca secara berangsur angsur jadi bertambah serius bacanya

    nicely done sir, i like it

    but i'll still be honest : mau diliat gimana juga meskipun pembawaannya udah bagus tapi paragraft paragraft pertama kesannya gak penting....
    actually i kinda disagree

    menurutku motongnya gak terlalu tanggung kok, did you see a date above the story?, it's a timeline
    karena emang kejadian yang terjadi pada hari itu ya cuma segitu, kalo dipanjang panjangin justru malah terkesan maksa kataku

    well, tapi author cuma ngepost ceritanya sehari sehari jadinya terkesan tanggung >_<
     
    • Thanks Thanks x 1
  13. detective007 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    86
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +3,421 / -0
    Sori teman2, agak ketunda.
    Saya baru selesai uts hari ini....(maklum binusian :D)

    Secepatnya saya lanjutkan ceritanya yah....
     
  14. detective007 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    86
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +3,421 / -0
    20 Desember 2012 - Part I

    Sudah 2 hari sejak mimpi tentang cahaya tersebut, namun tidak ada petunjuk satupun yang menjelaskan hal itu. Sekarang aku berdiri dikamarku, bernafas pelan-pelan untuk persiapan ke kampus. Ingat 2 hari yang lalu aku dikejar-kejar 2 orang? yang aneh ? Sampai hari ini aku masih dikejar-kejar oleh mereka, kecuali saat aku didalam kelas. Aku masih bingung sampai sekarang, apa tujuan mereka mengejarku. Tapi urusan itu bisa ditunda lain kali, hari ini ada quiz yang akan diberikan dosen dan aku tidak boleh telat. Jam 12.40 aku berangkat ke kampus.

    Cuaca hari ini cukup terik, namun tetap banyak yang berada di jalanan. Karena badai matahari sudah berlangsung cukup lama, kami yang hidup didaerah tropis juga sudah terbiasa dengan panas yang tidak normal ini. Sesaat aku melihat sekeliling, penasaran apakah mereka masih mengejarku atau tidak. Tapi sepertinya mereka tidak terlihat dimanapun. Sepertinya hari ini bakal jadi hari yang baik.

    Tak lama kemudian aku sampai dikampus. Karena masih ada 20 menit lagi, aku berjalan sambil membaca buku yang menjadi bahan quiz nanti. Sesampainya dikelas, ternyata quiz belum dimulai. Kabarnya dosennya sedikit telat karena terjebak macet, yang artinya masih ada cukup waktu untuk membaca buku lagi.

    "Hai..."

    Aku menengok, ternyata Agnes.

    "H-Hai Nes, A-ada apa?"

    "Bisa ajarin aku rumus ini?"

    "B-Boleh..."

    Aku menjelaskan rumus yang dia tanyakan, cukup rumit memang. Sehingga tidak banyak yang mengerti rumus ini.

    Agnes adalah seorang wanita tercantik dikelas (menurutku). Sudah lama aku menyukai dia, namun perasaan ini hanya bisa aku pendam dalam-dalam. Aku takut jika perasaanku ini tidak diterima olehnya, aku belum siap untuk ditolak. Dia juga berbeda kelas sosial denganku, karena dia merupakan anak dari seorang jendral bintang 4 dan aku hanya seorang anak dari pegawai kantor. Jadi aku tidak berharap untuk berpacaran dengan anak seorang jendral. Walaupun begitu cukup sering aku berbicara dengannya.

    "G-gimana Nes? Udah ngerti blom?"

    "Udah ngerti nih. Thanks yah Ben.."

    "Sama-sama"

    Yak, hari ini benar-benar hari yang baik. Selain tidak dikejar-kejar sama 2 makhluk menyebalkan dan sekarang aku berbicara dengan Agnes. Tak lama kemudian dosen membuka pintu dan suasana menjadi hening tak bersuara. Aku yakin mereka semua tegang karena quiz kali ini boleh dibilang cukup sulit untuk mereka. Setidaknya, tidak terlalu sulit untukku. Saat mengerjakan soal aku merasa lega, karena secara kebetulan soal-soal yang diberikan dapet kumengerti seluruhnya. Tapi sepertinya teman-temanku mengalami kesulitan. Ada beberapa yang saling berbisik-bisik, mungkin untuk meminta jawaban. Kira-kira 1 jam kemudian quiz selesai, begitu juga dengan kuliah hari ini.

    Sekarang jam setengah 3 siang. Hari ini aku berencana pergi keMall untuk membeli peralatan elektronik. Akhir-akhir ini dikota ini sering mengalami mati lampu, apalagi senter yang aku miliki sudah rusak. Akupun kembali kekost untuk mengambil motor. Sepertinya Hexair sudah mau habis, sekalian isi deh. Jarak Mall dari kost ku lumayan jauh, kira-kira 5 kali jarak kost ku menuju kampus. Selama perjalanan aku kembali memikirkan dua makhluk itu. Postur tubuhnya benar-benar mirip dengan manusia namun kalau dilihat dari pakaian dan kemampuan transparannya sepertinya mereka bukan datang dari era ini. Tapi kenapa aku merasa mereka terasa tidak asing, padahal aku tidak pernah melihat mereka seumur hidupku.

    TIIINNNNNN!!!

    Suara klakson mobil membuyarkan lamunanku. Ternyata aku secara tidak sadar sudah sampai diMall dan sedang menuju tempat parkir.

    Mall of Jakarta, itulah nama mall ini. Mall ini dibangun 2 tahun yang lalu oleh seorang pengusaha properti terkemuka. Mall ini cukup besar, sekitar 2-3 kali lebih besar dari kampusku, gedungnya tidak tinggi tapi sangat luas. Parkir motor dan parkir mobil berada disisi yang berbeda. Parkir motor berada dibelakang mall, cukup jauh dari jalan utama. Selesai memarkirkan motorku, aku berjalan menuju pusat elektronik yang ada diMall ini. Hari ini kondisi Mall cukup sepi, namun sepertinya jumlah satpam lebih banyak dari biasanya. Dan ada juga orang-orang yang berpakaian seperti agen rahasia yang ada difilm-film aksi. Tapi aku tetap mengacuhkannya dan berjalan dengan santai menuju pusat elektronik.

    Aku tak percaya hari ini aku beruntung 3 kali, aku bertemu dengan Agnes lagi. Dia sedang melihat-lihat televisi bersama dengan... kedua orang tuanya. Sepertinya keberuntungan tidak terjadi 3 kali untukku. Tiba-tiba dia melihat kesini dan menghampiriku.

    "Hai Ben, kebetulan sekali kita bertemu disini. Lagi ngapain ?"

    "H-Hai Nes, aku sedang mencari senter nih. Soalnya senterku sebelumnya sudah rusak."
    "K-Kamu sendiri sedang apa disini ?"


    "Aku hanya menemani ayahku untuk makan malam bersama teman-temannya, yuk aku kenalin ke orang tuaku."

    "Err. T-Tidak apa-apa nih? Sepertinya ayah kamu kurang senang melihatku"

    "Tidak apa-apa kok." Katanya sambil menarikku.

    Aku ditariknya menuju orang tuanya berada. Sesampainya disana aku merasa diriku gugup, selain karena perbedaan status sosial yang kami miliki dan juga mereka adalah orang tua dari orang yang aku sukai. Kemudian aku melihat wajah mereka, tak kusangka mereka menatapku dengan normal tanpa tatapan yang merendahkan.

    "Kamu temannya Agnes yah?"

    "..."

    "Halo?"

    "..."

    "Permisi?"

    "Ah.. M-Maaf om, tante. Saya agak terkejut."

    "Hahaha..., kebanyakan orang mengatakan itu saat melihat wajah saya dibanding sikap saya. Ngomong-ngomong kamu temannya Agnes yah?"

    "I-Iya om."

    "Sepertinya kamu anak yang baik. Ya sudah, kami mau makan malam dahulu di Hot Spring Dimsum. Sampai jumpa."

    "Sampai jumpa."

    Untunglah perlakuan mereka tidak seburuk dugaanku.Ya sudahlah, aku kembali mencari senter yang cocok untukku. Setelah mencari beberapa lama, aku memutuskan untuk membeli senter bertenaga solar dan baterai. Setelah membayar akupun berencana untuk pulang. Namun aku memperhatikan satpam dan orang yang mirip agen rahasia tadi terlihat panik. Sepertinya ada sesuatu terjadi, namun semuanya terlihat baik-baik saja.

    DHUARR!!!

    Terdengar ledakan dari arah luar yang menyebabkan sebagian dinding retak.

    DHUARR!!! DHUARR!!!

    Terdengar lagi ledakan dari arah luar. Perasaanku tidak enak, suara ledakan tadi terdengar seperti ledakan bom. Untung saja aku dekat dengan pintu keluar, namun tiba-tiba aku teringat dengan Agnes. Kuurungkan niatku untuk lari keluar dan berlari menuju ke Hot Spring Dimsum.




    ----------------------------------------------------------------------------------------------​

    Hexair : Air Hexagonal
    Biasanya bentuk antar molekul air irregular. Namun air hexagonal memiliki bentuk antar molekul yang baik. Sehingga lebih jernih dan lebih bersih dibanding air biasa. Semakin bersih, maka mesin lebih bertahan lama.

    Perbandingan cerita ini dengan dunia nyata adalah
    Premium : Air PAM
    Pertamax : Air Minum
    Pertamax Plus : Air Hexagonal
     
  15. kyotou_yasuri Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 24, 2010
    Messages:
    93
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +20 / -0
    Gan, ane akui konsep yang agan kasih udah menarik banget. Ada tentang badai matahari, sumber daya baru dan semacemnya. Tapi kenapa tulisannya kayaknya buru2 dan simpel banget? Kenapa tiap scene-nya nggak dideskripsiin lebih detil, misal ketika adegan protagonist dikejar sama 'makhluk' itu dibuat lebih tegang kejar-kejarannya. Lalu kayaknya deskripsi orang? (kenapa nggak ditulis orang(?) gini aja biar lebih rapi?) agak kurang kerasa. Bab ketiga udah lumayan, kayak bab ini harusnya bab yang lain juga agak diperpanjang, mungkin dibumbui dialog dikit biar lebih 'berasa'. Kemudian lebih didetilin deskripsi dan penjelasan2nya. No offense, tp menurut saya baca bab awal kayak baca sinopsis rasanya.

    Ngomong-ngomong cepet juga si tokoh utama membuat kesimpulan 'makhluk' yang ngejar dia itu dari era lain. :bloon:

    Saya pantau cerita agan... :peace: Sori kalo ada bahasa yang kurang enak :maaf:
     
    • Thanks Thanks x 1
  16. detective007 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    86
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +3,421 / -0
    20 Desember 2012 - Part 2


    Suasana hiruk pikuk dimall, banyak orang yang lari menyelamatkan diri. Dan ada pula orang yang terluka akibat tertimpa plafon kios, tapi setidaknya mereka aman karena orang lain dan beberapa satpam menolong mereka. Tapi sekarang ini pikiranku dipenuhi oleh Agnes, bagaimana keadaan dia ? Apakah dia takut, apakah dia terluka? Semakin aku memikirkannya, membuatku makin khawatir. Aku langsung menaiki eskalator yang sudah tidak berjalan. Sengaja aku tidak naik tangga darurat, karena selain lokasinya jauh. Aku juga sedikit takut berada ditempat yang sepi dalam kondisi seperti ini.

    DHUARR!!! DHUARR!!!

    Suara ledakan terdengar lagi. Bom sudah meledak lima kali. Aku harus cepat sampai kerestoran DimSum itu, karena takut jika mall ini rubuh sebelum aku sampai disana. Akupun sampai dilantai yang sama dengan restoran DimSum itu. Selagi aku menuju kesana, terdengar suara teriakan wanita meminta tolong. Aku mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Ternyata anak dari wanita ini terluka parah, kaki anak ini tertimpa rak buku yang besar dan mungkin saja tulangnya patah. Aku bingung untuk memilih menyelamatkan anak ini atau mengecek keadaan Agnes.

    Setelah berbagai pertimbangan akhirnya aku memilih menyelamatkan anak ini. Karena anak ini lebih membutuhkan aku, sedangkan Agnes mungkin saja sudah ditolong oleh beberapa pengawal ayahnya.

    "Dik, sakitnya ditahan dulu yah. Tapi kalau tidak kuat boleh teriak sekuat tenaga, supaya rasa sakitnya hilang sedikit..."

    "Iya kak... " jawabnya sambil terisak-isak

    Aku mencoba mengangkat rak buku itu, hanya bergerak sedikit. Sepertinya tidak kuat jika hanya 1 orang yang mengangkatnya.

    "Bu, tolong bantu saya mengangkat rak ini."

    "I-Iya..."

    (Beberapa saat kemudian)

    Kekuatanku sudah sampai batasnya, aku melihat ke wajah ibu itu. Wajahnya menunjukan bahwa dia sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk menyelamatkan anaknya. Dan tatapan matanya yang membuatku tertegun, terlihat kelam dan berkaca-kaca seakan-akan anaknya sudah tidak dapat diselamatkan. Aku semakin yakin bahwa ini keputusan yang tepat untuk menyelamatkan anak ini. Aku tidak akan menyerah apapun yang akan terjadi.

    "AKU PASTI MENYELAMATKANNYA ! ! !" teriakku dengan keras.

    Tak kusangka, ternyata teriakanku ini memberi semangat kepada ibu dan anak itu. Ibu itu melihat kepadaku, dan kali ini yang terlihat adalah keyakinan dan harapan. Aku menganggukan kepala kepadanya, dia pun tersenyum.

    Tiba-tiba tanganku berpendar cahaya putih redup. Ini sungguh aneh, cahaya putih ini mirip sekali dengan cahaya dalam mimpiku itu. Cahaya ini secara perlahan semakin lama semakin terang. Dan anehnya lagi ibu dan anak itu tidak melihat cahaya ditanganku ini. Setelah tanganku bersinar sangat terang, kemudian cahaya itu hilang dan tiba-tiba rak buku ini terasa sangat ringan untuk digeser. Kami berhasil mengeser rak buku itu, dan anak itu selamat namun kakinya sudah terluka parah. Ternyata sebagian kayu yang menimpa kaki anak itu patah, sehingga dagingnya terkoyak cukup dalam. Ibu itu terduduk lemas setelah rak buku itu disingkirkan, entah sedih karena melihat kaki anaknya atau senang karena anaknya selamat. Anak itu menangis sekeras-kerasnya setelah melihat kakinya sendiri. Tanpa sadar aku berjongkok, dan membelai kepala anak itu.

    "Dik, jangan sedih karena kakimu sudah tidak dapat digunakan. Berbahagialah karena kamu dan ibumu masih bersama sampai saat ini."

    Dia menangguk dan tangisanya berhenti. Tapi masih mengerang karena rasa sakit yang luar biasa.

    "Kita harus menutup luka ini. Tolong ibu carikan baju ditoko itu, dan sebuah kayu." Kataku sambil menunjuk toko baju yang berada didekat kami.

    Ia pun pergi dan aku berusaha memindahkan anak ini, supaya ia merasa lebih nyaman. Disaat aku menyentuh kakinya, aku melihat sesuatu yang benar-benar mengejutkan dan kurasa anak itu sama terkejutnya denganku. Pertama-tama kayu pada kakinya menghilang seperti debu. Kemudian secara perlahan dagingnya mulai tumbuh dan menutupi bagian yang terkoyak tadi. Dan akhirnya kulitnya menutup secara sempurna. Ya, kaki anak ini telah sembuh total dengan waktu tidak lebih dari 20 detik. Aku hanya menaruh tanganku disana, dan kaki anak itu sembuh. Tak lama kemudian, secara tiba - tiba aku merasa nyeri diseluruh bagian tangan dan kakiku. Aku berusaha menenangkan diri, dan menyentuhnya dengan telapak tanganku. Ternyata nyerinya tidak hilang. Aku menyadari, luka pada anak ini tidak hilang namun semuanya dipindahkan kedalam diriku,Tapi aku tidak menyesal, lebih baik nyeri sesaat seperti ini daripada anak ini tidak dapat hidup dengan normal.

    "Terima kasih, Kak!", kata anak itu sambil tersenyum lebar.

    Kemudian ia berdiri dan berlari-lari kecil menuju toko dimana ibunya berada. Ibu itu masih mencari kayu yang tadinya akan digunakan untuk menyangga anaknya. Anak itu memanggil ibunya, dan berlari kesana. Ekspresi terkejut juga terlihat dari wajah ibu itu, dan ia memeluk anaknya sambil menangis terharu. Ia melihat kepadaku dan tersenyum, kemudian menghampiriku.

    "Terima kasih telah menyelamatkan anakku. Keajaiban yang kamu berikan kepada kami tidak akan kami lupakan seumur hidup kami."

    "Sama-sama bu. Saya sendiri juga terkejut dengan sembuhnya kaki anak ibu."

    "Kalau boleh tahu, nama kamu siapa?"

    "Nama saya Benardus."

    "Benardus... Nama yang bagus.", katanya sambil tersenyum.
    "Nama saya Michele Widhitama, dan anak saya Danielle Whiditama."
    "Kalau begitu kami keluar duluan dari tempat ini, kamu masih ada urusan lain kan?"


    "Ya, aku harus menemui temanku dahulu. Permisi Bu Michele..."

    "Hati-hati ya! Dan jangan lupakan kami!" Seru ibu itu sambil menuju tangga darurat.

    DHUARR!!!

    Suara ledakan kali ini berasal dari restoran DimSum. Aku menuju kesana secepat mungkin, tapi nyeri-nyeri ditubuhku ini tidak kunjung hilang. Sesampainya disana, suasana sudah sepi. Hampir tidak ada orang yang terlihat. Aku berjalan masuk keruangan yang dipenuhi oleh debu yang berterbangan. Setelah berjalan beberapa saat, aku mendengar suara orang berbicara. Akupun berjalan mendekati suara itu yang mulai terdengar dengan jelas.

    "Aku harus mencegahnya menyelamatkan negara ini! Aku tidak ingin Perang Dunia ke-3 terjadi!"
    "Karena itu, aku harus membunuh Jendral yang nantinya akan mempertahankan Indonesia!"


    "Papa! Tolong aku..." (Suara itu... Terdengar seperti suara Agnes!)

    "Saya mohon jangan bunuh anakku."
    "Jika kamu benar-benar membenci saya, bunuhlah saya."
    "Tapi saya mohon, biarkan anak saya hidup."


    "Tidak! Kalau kamu mati perang masih akan berlanjut dan banyak akan yang menjadi korban."
    "Karena itu, saya akan membuat kamu mengerti apa rasanya menjadi korban perang!"


    "Hentikan semua ini, @#&! Kamu tidak boleh mengubah apapun disini!"
    "Kamu harus menghadapi apapun yang terjadi! Jangan menyalahkan sejarah!"


    "Heh! Kamu pasti mata-mata pemerintah kan?"
    "Mau menghentikanku? HAHAHA!!!"
    "Terima ini!"


    DOR!!!

    Terdengar suara tembakan, aku makin khawatir. Perasaanku semakin tidak nyaman saat ini, apalagi kabut debu yang menutupi pandanganku. Ketika aku sampai ditempat suara orang yang sedang berbicara itu, aku melihat kepala Agnes berlubang terkena peluru. Pikiranku kosong menatap pemandangan yang menyakitkan hatiku, aku jatuh terduduk sambil memandangnya. Butuh waktu yang lama bagiku untuk kembali keakal sehatku, namun nyeri ditubuhku membuatku kembali tersadar. Ternyata orang yang menembak Agnes adalah orang aneh yang mengejar-ngejarku ditengah hujan dua hari yang lalu. Dia memegang pistol yang bentuknya aneh dan mengarahkan pelatuknya ke... Orang yang berwujud transparan ?! Akal sehatku pasti sudah mati sekarang. Kenapa dua orang ini ada disini? Apa yang sedang terjadi? Tak lama mereka semua menyadari keberadaanku.

    "Tch. Benard... Ternyata dia sudah disini. Aku harus segera pergi dari sini.", dia berbalik dan menghilang dibalik kabut debu.

    Kemudian orang bertubuh transparan itu datang menghampiriku. Ia mudah terlihat karena seluruh badannya tertutup debu. Dan ia berkata...

    "Benardus, aku akan mengatakan satu hal kepadamu."
    "Kasihanilah yang masih hidup, bukan yang sudah mati"
    "Karena mereka masih harus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik, dan yang mati sudah mendapatkan dan menikmati hasilnya"


    Setelah dia mengatakan hal itu, ia juga menghilang dalam pusaran angin kecil. Aku tidak mengerti kenapa ia mengatakan hal itu, dan kenapa mereka berdua menghilang. Dan sepertinya mereka berdua mengenalku. Aku mengalihkan pandangan ketubuh Agnes yang tergeletak tak bernyawa itu. Hati dan pikiranku menjadi hancur melihatnya, aku berjalan menghampirinya dan duduk disamping jasadnya.

    "Agnes, maaf aku tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal aku selalu menyukaimu, tapi aku tidak mampu untuk melindungimu. Bahkan disaat kamu membutuhkannya. Maafkan aku... Seandainya aku bisa menggantikanmu saat ini"

    "Kamu benar-benar menyayanginya?", tanya ayahnya yang ternyata sudah duduk disisi yang lain.

    "Iya om, aku cinta sama Agnes", kataku dengan mantap.

    "Dia sering bercerita tentang kamu kepada ibunya sepulang kuliah. Setiap hari yang dia ceritakan hanya kamu saja. Terkadang saya sebagai ayahnya kesal dengan cerita-cerita itu."
    "Maklum, saya termasuk orang tua yang protektif. Tapi setelah melihatmu yang mencarinya walaupun tempat ini dibombardir, aku menjadi percaya kepadamu."


    "Terima kasih, Om", kataku dengan malu.

    Kami berdua terdiam cukup lama. Kemudian dia berkata.
    "Sepertinya aku harus turun dari jabatan ini, supaya perang terhindarkan"

    Aku memaklumi hal itu. Sebagai seorang jendral dia harus mengutamakan kepentingan orang banyak. Sehingga dia tidak ingin membalaskan dendam atas kematian putrinya. Namun, aku teringat perkataan orang yang tadi. 'Jangan menyalahkan sejarah!'. Apa maksudnya jangan menyalahkan sejarah? Hal yang terpikirkan olehku hanya satu. Mereka dari masa depan, dan sejarah akan berubah jika Jendral mengundurkan diri. Saat ini yang harus aku lakukan adalah meyakinkan Jendral untuk tetap pada jabatan dan misinya.

    "Om, sebaiknya om tetap melindungi negara ini. Korban dalam perang memang tidak terelakan, tapi jika keyakinan yang kita pegang bertujuan untuk hal yang baik. Maka perang harus tetap dilakukan supaya tujuan baik itu dapat tercapai."
    "Om tentu punya alasan yang kuat untuk mempertahankan negara ini bukan?"


    "Ya, negara Indonesia sejak tahun 1960 telah mendirikan pangkalan penelitian di tempat yang tidak terjangkau bahkan oleh pasukan elit sekalipun. Hasil dari penelitian itu dapat mempengaruhi kehidupan seluruh umat manusia dibumi, dimana manusia tidak tergantung lagi pada energi migas."

    Setelah mengatakan hal tersebut, mimik wajahnya kembali seperti Jendral yang kutemui pertama kali hari ini. Dia yakin pada dirinya sendiri.

    "Saya akan tetap menjadi seorang jendral, demi mempertahankan alasan yang sudah dibuat dengan susah payah oleh para peneliti. Benar begitu kan, Ben?", katanya sambil menepuk kepalaku. "Seandainya saja Agnes masih hidup, aku ingin dia melihatku berhasil dan menjadi bangga karenanya.", lanjutnya.

    "Baiklah, aku akan membantu agar keinginan om dapat terkabul."

    Aku melihat kekedua tanganku, dan mereka mulai bersinar kembali. Kemudian aku menutup mata dan menarik nafas perlahan, aku tahu tujuanku sekarang. Kubuka kedua mataku dan kualihkan pandanganku ke wajah Agnes. Aku menyentuh luka tembaknya dengan kedua tanganku. Tak lama kemudian peluru yang bersarang dikepala Agnes keluar, dan lukanya mulai menutup pelan-pelan. Ayahnya menatap tidak percaya. Aku masih menyentuh dimana luka tadi berada. Tiba-tiba kepalanya mulai terasa hangat, dan Agnes pun mulai membuka matanya. Dia melihat kearah ayahnya dan mulai menangis, begitu juga dengan ayahnya. Kemudian ia melihat kearahku, kulihat ia ingin berbicara namun suaranya tidak dapat keluar. Sepertinya otot pita suaranya masih kaku.

    "Jangan terlalu banyak bergerak dan berbicara dahulu. Semua ototmu masih kaku akibat kematian tadi."

    Tubuhku tidak terasa sakit kali ini, dan aku tahu penyebabnya. Aku telah menghidupkan orang yang meninggal dan menukarkannya dengan hidupku. Berarti sebentar lagi aku akan meninggal.

    "Benard. Apa yang telah kamu lakukan?"

    "Aku hanya melakukan tugasku, sebagai penyembuh"

    "Terima kasih, Benard", kata Agnes dengan lirih.

    "Kamu benar-benar mukzijat bagi kami."

    "Sama-sama, Nes. Terima kasih, Om."

    Mereka berdua tersenyum satu sama lain, kemudian berpelukan seperti seorang ayah yang lama tidak jumpa dengan anaknya. Aku sendiri berusaha mengucapkan salam terakhir kepada Agnes selagi aku masih hidup.

    "Agnes..."

    "Ya, Ben?"

    "Aku ingin kamu hidup dengan semangat walau dalam keadaan sulit sekalipun."

    Agnes menatapku dengan khawatir. Ketika Agnes mau berbicara, aku menahan bibirnya. Mataku sangat berat, aku benar-benar sudah tidak kuat bertahan lebih lama lagi. Aku tatap matanya dan mengatakan...

    "Agnes, I Love You"


    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------​

    Akhir dari cerita Benard. Kelanjutannya lagi diketik :)

    @kyotou
    Iya nih penulisan kayaknya masih kurang dimana2, semoga dichapter2 berikutnya saya bisa menulis lebih baik.. (Masih nubi dalam menulis...)
     
  17. Sharksurfing Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 6, 2012
    Messages:
    29
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +6 / -0
    ini cerpen, kan?
    ah ya, ini pasti cerpen.

    untuk ukuran cerpen, ini cukup boring.
    dan terlebih pembukaannya seperti itu ... andai seorang penerbit membacanya, dia langsung tutup dan ganti naskah baru.

    saranku, cobalah mulai dari membicarakan konsep secara implisit.
    jabarkan perlahan2 melalui jalur konsep ceritamu yang unik.
    kalau yang kau lakukan ini .... tampaknya mengajak pembaca masuk dalam cerita melalui keseharian si tokoh.

    tapi kuliat kau emang niat improve, jadi kutinggalkan komentar disini ....
     
    • Thanks Thanks x 2
  18. nonovnova M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 15, 2011
    Messages:
    556
    Trophy Points:
    77
    Ratings:
    +314 / -0
    masih ada kesalahan penulisan. misalnya kayak yang di kuote di atas. harusnya bisa dibikin satu kalimat.. tapi malah dijadiin beberapa kalimat.. apa supaya jadi satu paragraf? :peace:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.