1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Prelude

Discussion in 'Fiction' started by Fuurara, Apr 14, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Fuurara Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 5, 2012
    Messages:
    129
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +51 / -0
    ...entah kenapa jadi keterusan bikin prekuel dari fic sebelumnya yang dipost di IDWS http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=272363&p=17466157&posted=1#post17466157 :malu1:

    Settingnya sebelum fic yang itu jelas, dan tagnya masih sama [drama, mature, romance] yang biasa jadi langganan saya /dor. Walaupun mature tentu tak ada adegan explisit, paling pol nanti misalnya ada cuma semacam adegan smut. Lalu karena fic ini bersetting di Nihon tentu nama, istilah jg ada beberapa pake bahasa Jepang. :hmm:

    Rasanya itu saja, komen ditunggu dan terimakasih untuk yang sudah mau membaca. 読んでくれてありがとう〜 \(*´▽`)o゚★

    Prelude: an action or event serving as an introduction to something more important : education cannot simply be a prelude to a career
    Senpai: senior
    Bloomer: celana pendek untuk olahraga.
    Sensei: guru
    Kouhai: junior

    Prelude

    "Hidesaki-senpai...sebenarnya, aku menyukaimu."

    Siang hari di kala jam istirahat. Taman, bawah bunga sakura yang menggugurkan kelopak merah mudanya seperti salju yang jatuh dari atap bumi. Pemuda itu tanggung, dibalut gakuran warna hitam dan tampak gugup sambil menunduk, menatap rumput yang mencuat dari bawah injakan sepatunya.

    Wajahnya memerah.

    Sementara itu, seorang gadis menatapnya. Lurus. Helai rambut hitam sutranya dimainkan angin, bibir penuhnya terkatup dalam garis mulus. Siswi perempuan itu tampak ragu sejenak sebelum akhirnya bola mata berwarna gelap cemerlang itu tenggelam dalam bingkai bulu mata, parasnya menunduk.

    "...maaf."

    Aku sudah menyukai orang lain.

    Priit!

    "Whuaaah, Tanabe-sensei memang setan. Pahaku sakit semua."

    "A-aduh, rasanya hampir mati tadi."

    Keluhan dari anak perempuan sama tingginya dengan awan yang berarak malas di langit musim semi. Serbuk bunga dan kepak walet yang membelah angkasa dengan ekornya menandai awal musim pertemuan sekaligus perpisahan ini.

    "Dia selalu begitu tiap libur selesai. Tidak berperasaan sekali. Ya kan, Ouran?"

    "Haha."

    Gadis yang ditanya hanya tesenyum kecil sambil menyeka keringat dengan punggung tangan. Dahinya dihiasi titik-titik peluh bening sementara anak-anak perempuan mengerumuni pancuran air di tepi lapangan. Terasa segar ketika membasahi kerongkongan.

    "Hei Ouran."

    "Ya, kenapa?"

    Hanya melirik sambil masih menyeka keringat. Gadis itu meneleng ke arah teman perempuannya. Matanya mengerjap sekilas, menyiratkan tanda tanya. Sedangkan gadis yang tadi mengajaknya bicara hanya menyilangkan lengan seraya membungkuk, menatapnya, dan tersenyum lebar--bak cheshire cat.

    "Aku dengar Hashimoto-kun barusan menyatakan cinta padamu ya."

    "Eeeh."

    Yang dibalas dengan rona merah tersipu dari nona itu. Bibir sang anak gadis terkesiap, terkejut, ia reflek menyergah, mendesis agar Emi memelankan suaranya sambil mengerutkan alis.

    "Iya kaaan. Waaah! Lalu bagaimana?"

    "A-aku tak menyukainya jadi...."

    "Kau menolak, lagi?"

    Tukas Emi sambil mengerucutkan bibir, berkacak pinggang sedangkan Ouran hanya bisa tersenyum tipis. "Keterlaluan Ouran," imbuh gadis berambut sebahu itu "sampai kapan kau mau menolak semua laki-laki yang mendatangimu?" tandasnya.

    "...terlebih, Hashimoto-kun kan imut."

    "Tapi aku tak menyukainya, Emi-san..."

    "Kau terlalu pemilih." Dengus Emi sambil bersandar ke dinding pancuran, lawan bicaranya memilih untuk tak membalas, hanya membungkuk sambil merekahkan bibir, mereguk kucuran air bening yang membasahi mulut dan menetes hingga dagu kecilnya. Emi, berkebalikan dengan ketenangan Ouran, tampak gemas.

    "Aku jadi penasaran kau menyukai orang seperti apa..."

    Dan kata-kata itu mengawang di udara...sebelum kemudian ditelan Ouran dengan bibir terkulum--getir.

    Ia memang menyukai seseorang saat ini.

    Pemuda itu bukan pemuda yang lembut dan pemalu macam Hashimoto-kun, atau tenang dan kalem seperti ketua OSIS sekolahnya., juga bukan tipe pemuda yang terobsesi mengejar prestasi akademis seperti Aso-senpai yang mengoleksi medali olimpiade sains, maupun tipe yang hobi memamerkan kelebihan testoteronnya untuk menggaet cewek semacam kapten tim sepak bola SMA-nya.

    Tapi, hanya berada di dekatnya saja...membuat jantungnya serasa hendak melondat dari rusuk.



    "Kita bertemu lagi, Hidesaki-senpai~"

    "...sampai kapan kau mau tertangkap tangan merokok di lingkungan sekolah, Shuudou-kun?"

    Ujarnya, sekilas terdengar dingin dan tenang dengan tatap mata yang tertuju ke buku catatan khusus komite disiplin walau nyatanya pikirannya menerawang jauh dari ruang kecil itu. Kontras dengan suara sang gadis, pemuda berambut hitam acak itu hanya tertawa santai sambil menyandarkan punggungnya ke kursi.

    "Entah, mungkin kita akan terus bertemu sampai Senpai lulus nanti."

    Sebuah senyum miring terpahat di wajah sang pemuda yang memiliki kontur tulang yang kokoh.

    Mengangkat pandangannya sejenak, hela napas lirih terlepas dari sela bibir sang gadis berambut panjang itu. "Kau tidak kapok-kapok ya." Tuturnya pelan. Shuudou-kun hanya tergelak sekali lagi, samar harum terbakau yang berpadu dengan parfum maskulin ringan tercium saat semilir angin dari jendela menerabas masuk.

    "Jangan kapok denganku kalau begitu, Senpai."

    Ia mengucapkannya sambil mengerling sekilas dan menyeringai kecil, menatap Ouran lurus. Mata sipitnya memandang tajam, diam-diam memerhatikan paras dan lekuk tubuh senior di hadapannya. Lalu ketika Ouran menolehkan pandangannya lagi ke kouhai-nya. Sepasang iris mata gadis remaja itu menangkap tatap mata Shuudou-kun serta senyum khasnya--

    ...ia selalu merasa ditelanjangi.

    [splash]

    "Kyaah―! Emi, apa yang kau lakukan."

    Terhenyak dari larut pikirannya, Ouran menatap ke temannya yang tertawa usil. Kaosnya terciprat air dari selang yang dipegang si gadis berbola mata bundar itu. "Kau melamun sih, salah sendiri."

    Ouran hanya mengerutkan alis dan manyun, telapak tangannya memeras kain yang basah.

    ...

    "Umm, Noboruu, kau lihat apa?"

    Rajuk suara gadis manja terdengar menggelitik. Sang pemuda menoleh dari sandarannya di pembatas kawat sambil tersenyum, melarikan telapaknya di lengan gadis yang sedang bersamanya dan berbisik ringan.

    "Tidak apa-apa."

    Ujar sang pemuda sambil menarik gadis itu, meraupnya, membungkam bibir rewel itu dengan kecupan.

    Tak mungkin kan dia bilang kalau dia memerhatikan seniornya yang membasahi bibir di pancuran. Atau mengatakan bagaimana kedua matanya mengikuti halus aliran rambutnya yang tergerai. Dari ubun-ubun, hingga turun melewati bloomer ke sepasang tungkai jenjang sewarna putih salju. Ingin rasanya ia menempelkan bibirnya di bibir Hidesaki-senpai, memagut, mengecap rasa dan kelembutan kulit selembut susu itu di tiap jengkalnya. Tandas.

    Urat nadinya berdesir.


    Ia tak pernah bosan menatapnya.

    Bersambung mungkin.
     
    • Thanks Thanks x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    what the...:facepalm:

    jangan bilang ni cowoknya dari awal udah breng*PIP*.. tipe-tipe badboy begitu.

    fuu.. dan ceweknya tipe yang banyak suka tapi punya selera aneh...:facepalm:

    --

    voices of distant star lebih sedih... :p 5cm/s agak gimana gitu sih...*ga ada hubungannya ma fict*:ngacir:
     
  4. Fuurara Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 5, 2012
    Messages:
    129
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +51 / -0
    iya bang, tipe2 player, saya demen soalnya ama tipe2 gitu jg soale seleranya aneh juga berarti :hihi: /dilempar

    Pernah denger Aphrodite kan? Greek goddes yang terkenal itu. Dia kan jg dicritain sempet affair sama Hades karena tertarik dengan 'his wild nature', kira-kira memang begitulah. :hmm:

    beneran emang yang voice of distant star lebih kerasa despairnya.. apalagi pas pesannya baru nyampe 25 tahun kemudian :tega: yang 5cm/s intinya sih cm move on, kalau galau trus jadinya g kemana2 : | /dor

    ...yang bagus lagi apa ya, belakangan cm baca manga tp g pernah bisa inget mulu judulnya :sepi:
     
  5. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    jangan panggil bang...:sedih1

    ohh.. berarti beda selera sama saya. soalnya saya lebih prefer good boy~:ngacir:

    yah, emang selera orang beda-beda.:hmm:

    --

    sedih banget emang:terharu: 5cm/s baru kerasa mau move on pas terakhir-akhir:lol:

    yang bagus banyak, yang jelek lebih banyak lagi:ngacir:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.