1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Kastil

Discussion in 'Fiction' started by Grande_Samael, Feb 27, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    Fict yang saya ikutkan di [Lomba] CerBul KasFan (Feb ’12)

    Silakan dinikmati :peace:

    Di suatu tempat yang jauh, di pedalaman hutan yang lebat, di puncak gunung tertinggi, terdapat sebuah kastil misterius. Orang bilang kastil ini adalah kastil terlarang, karena semua yang pernah datang ke sini tidak kunjung kembali. Sebagian menyebut kastil ini sebagai kastil iblis. Konon hanya makhluk-makhluk neraka yang berpesta pora di dalamnya. Dan semua orang yang masuk ke dalamnya akan dijadikan hidangan pesta para iblis.

    Tetapi aku tidak percaya. Aku adalah seorang petualang yang telah mendaki 7 puncak tertinggi, menyelami 7 palung lautan terdalam, dan menjelajahi 7 hutan paling liar di muka bumi ini. Dan semuanya itu kulakukan seorang diri. Tidak ada alasan bagiku untuk tidak bisa kembali setelah memasuki kastil batu bodoh ini.

    Jika dilihat dari luar, kastil bodoh ini begitu besar dan memiliki desain yang aneh. Kastil ini hanya terbuat dari tumpukan batu yang tidak teratur tetapi mampu berdiri kokoh menjulang tinggi ke angkasa. Jutaan burung walet selalu terbang mengitari puncak-puncak kastil ini sepanjang masa. Tidak peduli siang atau malam, panas atau hujan.
    Aku heran. Siapa yang membuat desain kastil seperti ini. Ini sama sekali bukan desain kastil abad pertengahan. Lebih mirip bangunan yang dibuat sejak zaman batu. Tapi orang-orang zaman batu ini sangat pintar, dapat membuat desain yang begitu kokoh.

    Tapi siapapun orang yang membuatnya, apapun yang ada di dalamnya, kurasa semua rahasia itu akan segera kuketahui. Tinggal selangkah lagi sebelum aku memasuki kastil ini. Tapi bukan pintu megah yang berada di depanku, melainkan sebuah lorong gelap layaknya goa.

    Aku ragu, tapi ini satu-satunya jalan masuk. Aku menyalakan GX-400 ku, obor khusus hasil penelitianku selama bertahun-tahun. Penemuan hebatku ini mampu menyala 24 jam, bahkan di dalam air. Mungkin obor ini adalah salah satu kunci sukses dalam tiap petualanganku.

    Aku mulai melangkahkan kakiku dengan hati-hati. Dengan perlahan aku menyusuri lorong kastil yang lebih mirip dengan goa ini. Siapa orang aneh yang menyebut tempat ini sebagai kastil?

    Namun semakin dalam kutelusuri lorong ini, suasananya semakin berubah. Semakin lama lorong ini semakin lebar. Sedikit demi sedikit cahaya mulai tampak berkilauan dari ujung sana. Cahayanya warna-warni seperti pelangi. Aku tidak tahu dari mana cahaya aneh ini berasal, tapi yang jelas aku sudah hampir sampai pada sesuatu.

    Samar-samar aku mendengar suara kegaduhan dari ujung sana. Kurasa ada banyak orang yang sedang berpesta. Semakin dekat suara gaduh itu terdengar makin jelas.

    Dan tidak lama kemudian aku sampai pada ujung lorong ini. Namun aku tidak keluar begitu saja. Aku bersembunyi sejenak dan mengintip apa yang menungguku di sana.
    Lalu aku melihat suatu ruangan yang luar biasa besar hingga membuatku terperangah. Ketika aku melihat ke atas, aku tidak dapat melihat langit-langitnya. Yang terlihat hanyalah cahaya menyilaukan yang begitu tinggi. Cahaya ini begitu indah dan memberikan kehangatan.

    Permukaan lantai maupun dinding di sekelilingku terbuat dari marmer yang menyala kelap-kelip karena memantulkan cahaya dari langit-langit. Pantulan cahayanya begitu indah dan seperti menciptakan pelangi-pelangi di udara.

    Tempat seindah ini, sama sekali tidak pantas jika disebut kastil iblis.

    Lalu terakhir aku memperhatikan sekelompok orang yang sedang berpesta pora di ruangan ini. Ah tidak, aku salah. Mereka sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai manusia. Mereka adalah iblis! Ya, iblis. Bentuk mereka sangat beraneka ragam. Ada yang berukuran sebesar gajah, ada pula yang sekecil tikus. Ada yang memiliki sepasang tanduk pendek, ada yang hanya memiliki 1 namun panjangnya hingga 2 meter. Ada yang berwarna merah, biru, hijau. Jadi seperti inikah perwujudan dari makhluk penghuni neraka?

    Kelihatannya mereka sedang terlalu asyik berpesta pora hingga tidak menyadari keberadaanku. Mereka makan dan minum ditemani alunan lagu yang aneh, mengerikan, namun rasanya membuatku tidak bisa berhenti mendengarnya. Tawa terbahak-bahak mereka begitu membahana hingga menggema di seluruh ruangan. Dan di atas meja-meja tempat diletakkannya makanan ada puluhan gadis cantik yang sedang menari-nari untuk menghibur para iblis ini. Inikah suasana pesta para iblis? Kurasa tidak terlalu jauh beda dengan pesta yang sering kali kami lakukan.

    Baiklah, ini sudah cukup. Aku sudah mengetahui jawaban dari misteri yang menyelimuti kastil ini. Kastil ini memang dihuni oleh iblis, dan semua orang yang pernah memasukinya pasti ditangkap dan dijadikan santapan mereka. Sebaiknya aku keluar sekarang sebelum mereka menyadari keberadaanku dan menjadikanku santapannya.

    Namun ketika aku berbalik sesuatu yang aneh terjadi. Tiba-tiba seluruh kegiatan pesta berhenti. Alunan musik tidak terdengar lagi. Tidak ada suara gelak tawa yang membahana. Aku menoleh ke arah mereka. Mereka segera meletakkan gelas-gelas anggurnya, potongan daging yang belum habis, mangkuk-mangkuk berisi sup berwarna merahnya. Kemudian hal berikutnya yang mereka lakukan adalah menatapku dalam-dalam.

    Celaka, keberadaanku telah diketahui!

    Lalu iblis yang berukuran paling besar, jauh lebih besar daripada gajah, berdiri lalu berjalan ke arahku. Sosok wajahnya benar-benar jahat. Matanya menyala bagaikan bara api. Kaki raksasanya membuat tiap langkah begitu menggetarkan. Untuk sesaat kukira nasibku akan berakhir hanya sampai di sini. Tapi ternyata aku salah. Ia malah memberi sambutan yang penuh kehangatan. Dadaku langsung terasa mencelos. Tak kusangka ia begitu sopan. Akupun meminta maaf telah menerobos masuk ke dalam acara pesta mereka. Ia menerima permohonan maafku begitu saja. Aneh.

    Kemudian ia mengajakku berpesta bersama mereka. Aku tahu, ia pasti bermaksud menjebakku. Mustahil ia akan membiarkan penyusup meloloskan diri begitu saja. Tujuan aslinya pasti untuk menjadikanku santapan mereka. Itulah perbuatan dan tipu daya yang biasa dilakukan iblis.

    Tapi kurasa aku tidak bisa menolak. Jika aku menolak, iblis raksasa ini bisa saja meremukkanku dalam sekejap. Maka aku menerima tawarannya dengan senang hati. Aku akan mencoba mencari jalan keluar nanti, ketika ada kesempatan. Untuk saat ini aku harus bisa membawa diri guna membodohi iblis-iblis laknat ini.

    Iblis raksasa itu mempersilakanku duduk di sebelahnya. Akupun duduk, tapi tidak langsung makan. Aku curiga makanan itu beracun. Atau mereka hanya ingin membuatku cukup gemuk agar aku bisa menjadi hidangan yang nikmat. Namun iblis raksasa di sebelahku mulai memperhatikanku dengan tatapan aneh. Ia pasti mulai curiga akan kecurigaannya.
    Terpaksa aku mulai menyantap makanan yang ada di hadapanku.

    Aku mencoba satu gigitan, dan... Lezat! Aku yakin makanan ini beracun, tetapi kelezatan makanan ini membuatku tidak bisa berhenti. Aromanya membuatku air liurku terus menetes biarpun aku sedang mengunyah makanan ini. Lalu aku melirik ke arah iblis raksasa itu. Ia sedang tersenyum sambil memandangiku! Celaka. Aku sudah masuk ke dalam perangkap.

    Akhirnya aku merasa kenyang. Aku memutuskan untuk berhenti makan. Setelah itu rasa kantuk yang teramat sangat menyerangku. Gawat, ini pasti efek obat tidur yang sudah mereka masukkan ke dalam makananku.

    Iblis-iblis yang berada di sekelilingku tersenyum dan menatap ke arahku. Iblis raksasa di sebelahku menanyakan apakah aku mengantuk. Aku ingin sekali pergi dari sini, tetapi rasa kantuk ini bahkan membaut malas bicara dan bergerak. Iblis raksasa itu tersenyum lalu mengangkatku. Ia bilang akan membawaku ke kamar untuk beristirahat. Ia bilang begitu, tapi aku tahu, ia pasti akan membawaku ke dapur untuk direbus! Sial, aku harus... Ah, aku sangat mengantuk...

    ***

    Aku terbangun di sebuah kamar yang luar biasa besar. Ranjang tempatku berbaring ukurannya seperti lapangan basket. Ini pasti ranjang tempat tidur iblis raksasa itu. Untunglah aku belum direbus dan dijadikan santapan mereka.

    Aku segera turun dari ranjang itu. Aku berlari ke arah pintu dan membukanya. Aku bersyukur pintu itu tidak dikunci. Hahaha, iblis ini hanya wujudnya yang menyeramkan, tapi benar-benar bodoh.

    Namun sebelum aku melangkah keluar, ada sesuatu yang menarik perhatianku. Sebuah peti kayu yang dari celah-celahnya keluar cahaya indah berbinar. Aku memutuskan untuk melihat isi peti itu, dan benar saja. Ada sebuah batu permata merah delima yang luar biasa indah. Batu milik iblis pasti bernilai jual tinggi. Aku akan kaya raya! Tidak ada salahnya juga mencuri batu ini, toh mereka hampir saja mencuri nyawaku...

    Akupun berjalan mengendap-endap menyusuri lorong yang begitu besar. Jika ada kesempatan untuk keluar dari sini, maka sekaranglah saatnya.

    Tapi ternyata lorong-lorong ini sangat panjang dan berliku-liku. Butuh waktu yang lama untukku mencari jalan keluar. Terkadang aku akan berpapasan dengan iblis yang lewat, dan saat itu aku harus bersembunyi.

    Tapi sungguh, iblis-iblis ini begitu bodoh. Tidak satupun yang menyadari keberadaanku. Aku hampir tertawa karena kebodohan mereka. Tapi kutahan itu. Tidak boleh aku membuat pelarianku gagal.

    Tidak berapa lama aku sudah sampai di ruangan tengah tempat mereka berpesta. Tinggal mengendap-endap melewati tempat ini, maka aku akan berada di luar. Yah, iblis-iblis rakus itu terlalu sibuk berpesta, mereka tidak akan menyadari keberadaanku yang kecil ini.

    Maka aku berjalan mengendap-endap menyusuri dinding. Benar saja mereka masih tertawa-tawa dan berbincang-bincang tanpa menyadari keberadaanku.

    Yes, tinggal beberapa langkah lagi dan aku akan keluar dari sini!

    “Sudah mau pulang?”

    Tiba-tiba aku mendengar suara iblis raksasa itu menggema begitu keras. Aku menoleh dan aku kaget bukan main, semua iblis di tempat itu sudah menghentikan kegiatan pestanya dan semua diam menatap ke arahku. Celaka, aku sudah membuat kesalahan fatal. Dan iblis raksasa itu, ia masih duduk di tempatnya, memandang ke arah daging yang ia pegang, namun berbicara kepadaku.

    “Mengapa tak berpamitan pada kami?” tanya iblis raksasa itu lagi.

    “Ma.. Maaf, Aku hanya sedang berjalan-jalan”, kataku berdalih.

    “BOHONG!” teriak iblis raksasa itu tiba-tiba “Dasar manusia, setelah semua yang kami berikan, kini kau akan pergi begitu saja? Setelah semua perlakuan baik kami ini?”
    Kata-kata iblis raksasa itu membuatku marah. Bagaimana bisa ia menghinaku seperti ini? Sudah jelas semua yang mereka lakukan ini semata-mata hanya untuk menjebakku. Sial. Setelah ini mereka pasti akan merebusku hidup. Aku harus melakukan sesuatu.

    “Dasar iblis! Makhluk terkutuk! Kehidupamu terbuat dari dosa-dosa! Aku tahu, sejak awal kau ingin menjebakku, mengurungku di sini, merebusku, dan menjadikanku santapan pesta! Kau pikir aku bodoh? Hahahahaha. Aku akan keluar dari sini dan kau tidak akan bisa menangkapku!”

    Iblis raksasa itu terdiam, lalu meminum sesuatu dari gelas emas raksasanya. Mungkinkah ia sedang terkejut karena seluruh rahasianya telah kuketahui?

    “Itukah yang kau pikirkan?” tanyanya tiba-tiba.

    Apa maksudnya ini? Aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaannya.

    “Hei manusia, kau tahu apa saja kesalahnmu?” tanyanya lagi.

    Apa kesalahanku? Sombong sekali dia, untuk ukuran makhluk penghuni neraka. Aku diam saja tidak menjawab, tetapi ia mulai berbicara.

    “Manusia, kau punya kebiasaan buruk untuk memasuki kediaman orang lain tanpa permisi”.

    “Pintu tempat ini tidak ditutup dan sangat gelap”, aku berusaha membela diriku “Bagaimana aku tahu apakah ada orang di dalam?”

    “Tapi kami masih mengampunimu”, tanpa mempedulikan pembelaanku ia melanjutkan tuduhannya “Bahkan mempersilakanmu untuk makan bersama kami”.

    “Yah, dan kau ingin menjebakku. Aku tahu semua tipu daya iblis. Ada racun di makanannya”.

    “Kalau ada racun, maka kau sudah mati sekarang!”

    Benar juga. Jika makanannya diracuni aku pasti sudah mati. Tapi aku tidak mau kalah begitu saja.

    “Yah, mungkin itu hanya bumbu agar tubuhku terasa nikmat saat kalian santap?”

    “Cih. Aku tahu kau terus mencurigai kami, tapi kau munafik! Tetap saja kau memakan makanan yang kami berikan dengan lahap”.

    Dasar iblis, jika makanan itu tidak kumakan kau pasti akan membunuhku. Aku harus terus membela diri!

    “Ya, tapi setelah itu aku menjadi sangat mengantuk!” jawabku.

    “Dasar manusia rakus!” hardiknya sambil menggebrak meja “Setelah makan langsung tidur. Maka aku membawamu ke kamarku untuk beristirahat. Jangan bilang saat itu kau berpikir bahwa aku akan merebusmu?”

    “Ya, kurang lebih...”

    “Setelah cukup istirahat, bukannya berterima kasih dan pamit baik-baik pada kami, justru kau keluar mengendap-endap. Dengan sebuah pikiran busuk mengenai kami. Dan yang terparah, KAU MENCURI BATU PERHIASAN MILIKKU!”

    Aneh. Entah mengapa segala keyakinanku mulai memudar. Tidak, tidak. Bertahanlah. Semua yang ia katakan hanyalah tipu daya iblis!

    “Dan jangan bilang setelah ini kau akan memberitahu raja dan meminta agar tempat ini dihancurkan?”

    Bagaimana ia mengetahui itu? Aku yakin, kali ini aku akan benar-benar direbus. Jadi di sinilah akhir hayatku sang petualang hebat. Tidak ada lagi yang bisa kulakukan. Sekarang aku hanya bisa pasrah dan ber...

    “Pergilah!”

    “Apa?” aku merasa seperti salah mendengar “Kau memperbolehkanku pergi? Kau tidak ingin merebusku?”

    “Untuk apa? Kau hanya manusia kecil yang tidak bisa mengenyangkan kami”.

    Apa ini tipu daya iblis? Apa ia membiarkanku keluar dan menyerangku saat aku berbalik? Entahlah, tap kurasa lebih baik aku keluar dari sini. Dengan perasaan yang mengganjal akupun berbalik dan mulai berjalan menyusuri lorong menuju pintu keluar. Ah, semakin lama semakin gelap. Aku lupa di mana oborku berada. Tapi tiba-tiba cahaya menerangi lorong ini. Aku menoleh, dan seekor iblis kecil sebesar kunang-kunang terbang menghampiriku.

    “Aku akan mengantarmu keluar”.

    Apa maksudnya ini? Ia adalah bagian pengantar tamu?

    “Umm, terima kasih...” kamipun berjalan menyusuri lorong dengan iblis kecil itu sebagai sumber cahaya.

    “Ternyata manusia masih bisa berterima kasih”, katanya tiba-tiba.

    “Uh, ya. Tentu saja, manusia itu punya akal budi”, jawabku sekenanya.

    “Akal budi ya”.

    “Iya”, tiba-tiba saja aku jadi merasa tidak enak hati.

    “Setelah ini kau mau ke mana? Mengapa tidak tinggal bersama kami?”

    Terdengar menyenangkan. Ah, apa yang kupikirkan? Mungkin ia sedang menggodaku...

    “Ah, aku tahu kau ingin mengurungku di sini bersama kalian?” tanyaku penuh selidik.

    “Bukan begitu, tapi aku tak habis pikir. Jika manusia itu memiliki akal budi. Apa semua manusia sepertimu?”

    “Yah, kurang lebih”, jawabku sambil memahami maksud pertanyaannya.

    “Hahaha, kurasa akan mengerikan tinggal bersama orang-orang yang suka saling mencurigai sesamanya. Berbohong, memasuki kediaman orang lain begitu saja, lalu mencuri milik sesamanya. Menukar susu yang diberikan dengan air tuba”, katanya sambil lalu.

    Aku mencoba membantah kata-katanya barusan, tapi entah mengapa aku sama sekali tidak memiliki argumen yang cukup kuat. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa? Mengapa?
    Lalu aku menghentikan langkahku secara tiba-tiba. Tubuhku bergetar hebat. Aku menelan ludah, kemudian memandang ke arah iblis kunang-kunang yang ikut berhenti dan menatapku dengan heran.

    “Menurutmu, kehidupan di sini lebih baik?”

    ***
    ***

    Aku melanjutkan pesta ini. Terkadang aku heran, apakah perutku ini tidak akan pernah merasa puas? Hahaha, tetapi tidak apa selama makanan yang kumakan ini bukan hasil curian.

    “Lord, menurutmu bagaimana manusia barusan?”

    Kamel, bawahanku yang bertubuh bulat seperti ibu hamil 10 bulan bertanya padaku sambil sibuk mengunyah makanannya. Tingkah lakunya membuatku tersenyum.

    “Makanan yang datang menyerahkan dirinya sendiri adalah yang paling nikmat. Dan yang paling penting, itu bukan makanan curian”, jawabku sambil mengunyah makanan juga, lalu memandang ke arah lorong yang menghubungkan tempat ini dengan dunia luar “Lihat, makanannya sudah datang menyerahkan diri”.
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Feb 28, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    numpang mejeng dolo, ntar baca:lalala:
     
  4. Alohamora M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2010
    Messages:
    1,321
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +368 / -0
    Kalimatnya kurang efektif : "sebuah kastil misterius berukuran raksasa dengan desain yang aneh"
    terus kalimat ribuan burung walet koq rasanya kurang nyambung/mendukung kalimat awal.
    Sekedar info: Burung walet itu adanya di daerah panas / daerah pesisir
    Burung kalo ada hujan / petir kayanya ga akan keluar dari sarangnnya deh :keringat:

    Paragraf 2 mungkin lebih enak kalo jadi pelengkap paragraf 1 (kemisteriusan kastil)
    Paragraf 3 - 5 : kesannya berantakan secara susunan paragraf


    Baca paragraf 1 sampe sini masih banyak yang harus diperbaiki. Seperti pemenggalan kalimat yang kurang pas, Hubungan kalimat yang satu dan berikutnya yang kurang sesuai.
    Pengulangan fakta yang tidak perlu seperti menaklukkan 7 monster di 7 samudra

    Intinya kurang rapi dan terstruktur sih... dari ide sudah bagus... lanjutkan :peace: kalo sudah di tulis coba di baca ulang per paragraf.
    Terlalu pedes yah ? atau biasa aja :hmm:

    Itu aja deh komennya... (padahal males baca ke bawahnya)
     
  5. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    oke, terserah om ajah...

    thx komennya, ga pedes koq, biasa aja...

    emg ga rapi ya penulisan di paragraf2 awal, bikin males baca sampe habis... tar saya perbaiki lagi deh.

    btw klo soal walet, namanya juga fiksi, apapun bisa terjadi :hahai:

    ngomong2 untuk paragraf 1 kenapa ga efektif?
     
    Last edited: Feb 27, 2012
  6. Alohamora M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2010
    Messages:
    1,321
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +368 / -0
    beberapa kalimat sebenarnya bisa dijadiin 1 kalimat aja buat jelasin situasi... tapi itu sih sebenernya terserah pengarang juga... :peace:
     
  7. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    paragraf2 awal uda saya edit :peace:

    hehe, saya emg punya kebiasaan membuat pengulangan2 maksudnya si buat menunjukkan suatu efek ekspresi tokoh utamanya... tpai jadi ga enak dibaca yah? :hahai:
     
  8. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Komeng dolo gan :haha:

    Menurut saia sih ide cerita na bagus dan lumayan unik, terutama pada bagian dimana agan bermaksud merubah stereotype yang kerapkali ditampilkan dalam cerita fantasy, dimana para Demon itu sudah pasti jahat dan Adventurer sudah pasti baik. Dengan mencoba melakukan sesuatu yang berbeda itu sudah menjadi poin yang cukup besar bagi saia :nikmat:

    Cuman saia ada yang kurang sreg sama fic ini, kayak na ending na rada kurang jelas sih....agan serasa terburu buru pas mau nulis ending na. Saia jadi ga ngerti maksud na apaan.

    Overall menurut wa ini adalah salah satu cerita layak baca, cuman pesan saia, benerin tuh ending kalo misal na ada waktu senggang, biar banyak orang yang semakin suka dengan fic tsb :haha:
     
  9. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    hehehe tengkyu komen manisnya... :hahai:

    endingnya aneh ya? sebenernya saya bukannya terburu-buru buat endingnya, tapi saya sendiri ragu mau buat ending seperti apa...
    maunya saya si si adveturer keluar dari kastil dengan perasaan yang hampa karena memikirkan kata2 si iblis, tapi ada persyaratan dari pihak penyelenggara cerbul bahwa tokoh utamanya harus ga pengen keluar dari kastil... jadinya saya buat agar si tokoh utama ingin tinggal bersama iblis? tapi emg terkesan maksa ya...
     
  10. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Oh ternyata begitu yah :facepalm:

    Ya udah ntar sebelum deadline pikir2 aja apakah ada ending yang rasana lebih 'pas' :lalala:
     
  11. red_rackham M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 12, 2009
    Messages:
    757
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +355 / -0
    Okeh....here i go~!

    I...ini.....unik! Memutar balikkan stereotype klo 'iblis itu pasti jahat dan ingin membunuh/memakan manusia' dalam cerita2 fantasi. Oke. Ini keren.

    Tapi...well....rasanya story development-nya agak kurang terasa. Si aku adalah penjelajah -> menuju kastil karena mendengar rumor kastil itu kastil iblis -> masuk -> diajak berpesta -> menikmati makanan dengan curiga -> ngantuk lalu tertidur -> bangun -> nyuri permata -> diskusi dengan Empunya kastil -> diskusi dengan iblis kunang2-> keluar -> ending (yg anehnya saia msh blom nangkap maksudnya....jadi si penjelajah balik lagi ke kastil pada akhirnya???). Anyway....moral ceritanya bagus dan dituliskan dengan jelas (ga disamar2kan). Ini sepertinya poin plus dari cerita ini. Tapi yah....story dan karakter2nya itu seolah dibuat hanya untuk menyampaikan moral cerita sajah. Si karakter seperti kurang 'tujuan penting' dalam cerpen ini.

    Anyway....good one, keep on writing and good luck :peace:
     
  12. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    oke sip om! :peace:
    harus meditasi dulu nih...

    thx komennya om :peace:

    kurang tujuan penting ya? awalnya si penjelajah merasa tertantang untuk menjelajahi kastil iblis ini, trus sesudah mengetahui ada iblis yang tinggal di dalamnya, dia ingin melarikan diri. nah justru itu saya sendiri masi belum menemukan alasan kuat untuk apa si penjelajah harus masuk lagi ke dalam kastil... :facepalm:
    coz ada persyaratan bahwa tokoh utamanya harus ga pengen keluar lagi dari kastil kan?

    hmm harus gmana ya...
     
  13. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    saya udah selese baca:hero: dan gk tau harus komen apa:hero:

    cuman bisa menebar cendol(kalo bisa lagi tuh) dan mengatakan: ficnya bagus om:matabelo:, pesan moralnya juga kerasa:matabelo:
    harus gimana?
    coba permainkan pesan moral sebagai bahan endingnya om:cambuk:
    misal 'si petualang' ini membuktikan manusia memiliki akal budi, maka ia kembali untuk menghadap ke iblis ganteng untuk membuktikan ia adalah makhluk bermoral:fufufu:
    mungkin itu yang om coba jabarkan, tapi saya gk merasa tokoh aku motifnya balik karena hal di atas, tapi karena
    (lebih tertarik akan kehidupan yang lebih baik di dalam kastil)
    :hahai:
    susah juga nebar cabe:swt:
     
  14. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    iya maksud saya si gitu, si adventurer merasa kehidupan di kastil lebih baik jadinya dia kembali ke dalam, tapi apa ga terlalu maksa ceritanya kalau begitu? :???:

    hehe, emg susah menebar cabe, apalagi bagi pemula kyk kita om...
     
  15. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    saya rasa gk sih, tapi mungkin kesannya agak dipertegas sedikit?

    pemula emang susah nebar cabe, tapi sekali nebar benih bakal berbuah cabenya:hero:
     
  16. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    1. terlalu berlebihan dipembukaan tapi ternyata di isi sama sekali tidak berguna : penjelajah 7 ini itu ini itu.... tapi begitu mudahnya masuk ruangan tanpa persiapan jalan lurus :haha:. Itukah seorang petualang sejati?

    2. Jutaan walet? berlebihan :haha: mungkin istilah diganti jangan menggunakan jumlah tapi kiasan banyak seperti : langit tampak gelap, kukira itu awan tetapi semua itu adalah burung walet yang terbang ... dst dst dst "

    3. Poin paling lemah dalam cerita ini adalah bagaimana si petualang masuk jalan lurus tanpa ada apa2. Hei dia petualang hebat, begitu santainya dia jalanmasuk ke tempat yang dikatakan kastil iblis? tanpa ada kekuatiran, hati - hati. Ditambah lagi saat melihat kumpulan iblis berpesta pora.... :haha: masa petualang jalan lurus nyamperin :lol:, terus ditawarin makan mencurigai ada racun tapi tidak ada tindakan represif padahal katanya petualang hebat :lalala:... intinya dalam cerita itu menunjukan petualang itu sangat biasa tapi di awal ditulis dia sangat hebat . KOntras bagnet

    4. dalam kasti besar aku hanya bisa membayangkan sebuah aula BUESARRRRRR tanpa ada ruangan apa2

    5. ini poin lebihnya : percakapan saling membalik fakta biasanya iblis vs manusia sapa iblis sapa manusia

    6. Sayang... gayanya lebih ke light novel, tidak ada ekspresi yang terlihat dari semua dialognya

    :ngacir:

    kabur dulu sebelum ditimppuk
    :maaf:
     
  17. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    thx atas komennya :maaf: akhirnya 'menggigit' cabe yang pedas :hahai:

    hmm gitu ya, sebenarnya saya ga terpikir si adventurer itu harus bertingkah laku seperti apa yang menggambarkan dia adventurer sejati, jadi apa baiknya deskripsi tentang dia adventurer sejati di awal dikurangi aja?

    rupanya masih kurang deskripsi kastil juga ya? padahal itu salah satu syarat utama untuk fict yang ikut serta.

    wah2 masi perlu banyak pengeditan, edit lagi ah.... :hahai:

    sekali lagi thx om!
     
  18. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    edit

    poin k 6 sih mengenai gaya light novel benere ga maslah sih... hanya biasa di light novel disertai beberapa illustrasi jadi membantu jalannya cerita :hehe:. seperti saat gw baca durarara LN ( barusan baca sih :haha: ), kalau misalnya gw ga tau liat animenya pasti bakal kesulitan membayangkan bagaimana reaksi2 mereka dalamd ialog ciri khas setiap karater :lalala:

    berhubung ini cerpen oneshot... alangkah baiknya di beberapa dialog disertai penjelasan ekspresi atau sedang ngapain tuh yang bicara.
     
  19. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    yah, bagian itu sebenarnya saya pengen meminimalkan jumlah karakter yang digunakan, takut kelewatan batas maksimal si :hahai: tapi sebenarnya masi jauh juga si batasnya...
     
  20. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    telah dilakukan pengeditan terakhir dan hasilnya sudah di submit di godreads :peace:
     
    • Thanks Thanks x 1
  21. kyotou_yasuri Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 24, 2010
    Messages:
    93
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +20 / -0
    Seru juga bacanya, tapi kadang kok bahasanya kerasa agak terlalu simpel. Trus 'Jutaan walet', gile bener langitnya ketutupan walet dong :XD:

    Settingnya sebenernya jaman pertengahan ato masa depan sih? Kok ada obor yang bisa nyala di air, namanya kayak nama mobile suit lagi :panda:

    Bagian yang bagus pas si jagoan sama si iblis debat, sama status iblis yang sampai satu paragraf sebelum terakhir masih nggak jelas niatnya.

    Endingnya... nggak terlalu pendek tuh? Saya ngerti endingnya sih, tp mungkin ada juga yang agak bingung bacanya karena terlalu singkat dan kurang menjelaskan.

    Overall, interesting! :top:

    Sori kalau ada bahasa yang kurang enak :maaf:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.