1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Jurnal Dalam Sebuah Kastil

Discussion in 'Fiction' started by NodiX, Feb 25, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    GLORIA MENDORONG dua daun pintu raksasa itu dengan kuat. Suara gemuruh langsung menyambut telinganya ketika engsel pintu yang karatan berdenyit serta kaki pintu kayu yang sungguh berat menyapu lantai kasar di bawahnya.

    Tepat setelah ia melepas tangannya dari pintu, sebuah sandungan kecil hampir saja merobohkan tubuhnya. Hampir tak ada lagi tenaga yang tersisa untuk mengangkat tubuhnya sendiri. Ia sendirian, lapar dan haus, di dalam sebuah kastil tak berpenghuni.

    Sesaat ia melonggarkan napasnya, menenangkan diri. Kemudian langsung meneliti seluruh ruangan kastil tersebut, bangunan satu-satunya yang menjadi sebuah tempat penaungan di rimba itu.

    Ia meneliti detail ruangan kastil itu. Hanya ada satu ruangan kecil di dalam kastil itu. Gloria tak begitu peduli ketika ia melihat hanya ada satu pintu di ruangan kecil itu—pintu masuk kastil. Ada dua jendela yang terbuka di sana menghadap ke luar kastil. Walau dari luar kastil itu nampak megah dan besar. Namun hanya sebuah ruangan kecil yang disuguhkan oleh kastil itu.
    Yang menjadi perhatiannya sekarang adalah sebuah anggur yang tertuang dalam sebuah wadah gelas sederhana. Berdiri di atas meja kayu tua berkaki empat dengan luas tak seberapa. Di bawah gelas anggur sederhana itu tertindas sebuah kertas yang kosong di permukaannya, serta ada sebuah buku tua di sampingnya. Empat nyala obor menerangi ruangan kecil itu dengan cahaya jingga remang.

    Tanpa banyak basa-basi, ia langsung melejit untuk meminum anggur itu. Seperti vampir yang tengah menghisap darah korbannya dengan rakus, gelas anggur itu kosong hanya dalam seketika. Tak ada lagi yang tersisa, namun anggur tersebut masih belum memuaskan rasa dahaganya. Maka ia mendesah pasrah.
    Matanya berpindah ke sebuah benda asing lain yang ada di meja itu. Sebuah buku tua, lapisan debu bersemayam di permukaannya. Ia duduk di sebuah kursi, meniup debu, kemudian terdiam memandangi buku tersebut.

    Setelah cukup lama terjebak dalam lamunannya, akhirnya ia mencubit pojok sampul buku tua itu untuk membuka buku tersebut. Sebuah laman yang hampir kosong, dengan tulisan tangan gagah usai menari lembut tertera di tengah-tengahnya: Jurnal Red.

    Ia hampir menangis ketika mendapati sebuah nama yang selama ini ia rindu, yang membuatnya untuk memaksakan diri menjelajah sebuah daratan yang ia sendiri tak tahu apa yang akan menyambutnya, hanya untuk mencari sebuah nama yang kali ini membuat derai tangisnya tak lagi sebuah kesia-siaan.

    Lalu ia membuka kembali halaman selanjutnya, dan mendapatkan sebuah entri dengan tulisan yang hampir tidak bisa terbaca karena terlalu indah tulisannya. Namun matanya sudah terlatih untuk membaca tulisan itu. Sudah hampir sepuluh tahun ia akrab dengan deretan garis yang sakral baginya, tak mungkin ia melupakan bagaimana membaca tulisan itu.

    ***

    Entri #5
    Sudah lama diriku menunggu di sini. Hampir seratus tahun sudah setelah entriku sebelumnya kutulis. Tanpa minum dan makan. Dan akhirnya terbalaskan sudah. Ajalku hampir datang menjemput. Sekali lagi, akhirnya. Aku senang sekali sebab aku akan mati sebentar lagi. Tubuh tua rapuhku sudah tak sanggup lagi duduk di kursi tua bodoh ini. Sepertinya Green akan mengadakan pesta sekarang, karena penantiannya juga sudah terbalas. Kini, dengan meninggalnya diriku ia akan mudah menghisap sisa jiwaku—setidaknya itulah yang ia tunggu sejak puluhan tahun yang lalu.

    Dengan berakhirnya entri terakhir ini, aku akan menutup jurnal kecilku untuk selamanya. Dan berharap seseorang membuka jurnal ini dan belajar dari pengalaman pahitku. Semoga saja ia sempat melarikan diri dari kastil sialan ini!

    ***

    Gloria merasakannya. Sebuah ketakutan beserta kekhawatiran yang membuat jantungnya berdebar-debar. Apakah Red sudah menerima ajalnya seperti yang tertulis di entri ini? Bagaimanakah rasa pahit yang ia bicarakan? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya: wanita itu membuka lembara selanjutnya.

    ***

    Entri #4
    Semua jendela dan pintu sudah kututup rapat. Makhluk itu, makhluk bewarna hijau terus membayang-bayangiku dari luar. Berhari-hari sudah. Mungkinkah itu makhluk yang selama ini kucari? Green? Makhluk yang akan menghisap jiwa manusia terlantar ketika mereka mati? Entahlah, namun yang pasti aku tidak boleh melakukan kontak dengan makhluk itu! Ingatlah, Red, kau tidak memiliki teman dan tak akan pernah! Jangan biarkan makhluk-makhluk mitos itu mengelabuimu dan menjebakmu, tetaplah di dalam kastil.
    Tetaplah di dalam kastil. Ya, aku tidak akan pernah mau keluar dari kastil. Bukan karena Green. Namun karena kelalaianku sendiri ketika memasuki kastil ini. Pokoknya aku tidak akan pernah mau keluar.

    ***

    Gloria bangkit setelah membaca entri itu, berlari kecil ke arah jendela, menutupnya rapat, juga menutup gordennya, kemudian menghampiri pintu seraya menguncinya dan memastikan tak akan bisa terbuka lagi. Ia terengah-engah ketika membayangi makhluk yang akan membayang-bayanginya, menunggu kematiannya sebelum makhluk itu menghisap jiwanya. Tak sengaja keningnya dibanjiri peluh, ia mengusapnya lembut dengan punggung tangan kiri. Ia pun melangkah pelan kembali ke kursinya, membalikkan lembaran jurnal Red.

    ***

    Entri #3
    Ada yang salah dengan tubuh makhluk mungil itu. Tubuhnya menyala ketika terterpa sinar mentari pagi. Jelas aku mendengar suara rintihannya ketika asap transparan membumbung dari dalam tubuhnya, serta jelas kulihat puluhan peluh terjun bebas dari pori-pori kulitnya.

    Tunggu, jangan-jangan...

    ***

    Gloria meneguk ludahnya ketika hendak membaca entri berikutnya.

    ***

    Entri #2
    Makhluk mungil itu terus memelototiku. Semalaman ia bertingkah seperti itu. Aku mencoba untuk berteman, sebab aku merasa kesepian di sini, di dalam ruangan kastil yang kecil ini. Ia tak merespon perkataanku. Cahaya rembulan menerpa tubuh mungilnya, membuatku rindu ingin mendapat perlakuan yang sama.

    ***

    Gloria merasakan tangannya yang bergetar ketika hendak membalikkan halamannya sekali lagi.

    ***

    Entri #1
    Sialan! Aku terperangkap di dalam kastil ini! Bukan, bukannya terperangkap, tapi aku tak bisa memilih pilihan lain. Karena aku tak sanggup menjalani hidupku setelah aku keluar dari kastil ini, tidak akan pernah sanggup!
    Seseorang menjebakku. Ia juga memberikan pilihan padaku, pilihan yang sudah jelas jawabannya. Aku akan tetap tinggal di sini, tidak akan memilih pilihan lainnya—keluar dari kastil ini. Saat itu juga aku merobek pesan yang ditinggalkan oleh orang yang menjebakku. Tanpa ampun, seperti aku merobek jantungnya!

    ***

    Gloria tertegun ketika membaca entri itu. Mungkinkah ia juga mendapatkan pesan yang sama dengan Red? Mungkinkah pesan itu adalah kertas kosong yang tertindas oleh gelas anggur sederhana itu?

    Ia tak akan bisa mendapat jawabannya jika ia diam saja. Tangannya bergetar ketika hendak meraih kertas kosong itu. Jemarinya menyentuh kertas itu, dan dengan pelan dan gugup ia mengambilnya. Ada sebuah tulisan tangan di baliknya, dengan cermat namun takut Gloria membaca surat itu:

    Salam, Manusia

    Jika kau membaca surat ini, berarti kau sudah meminum anggur yang kuberikan padamu. Itu berarti, kau memiliki dua pilihan yang akan mengubah hidupmu; tetap diam di dalam kastil itu untuk seratus tahun ke depan atau keluar bersamaku dan bermain serta menari dalam kehidupan yang kekal.
    Ya, anggur itu adalah kutukannya, jika kau meminumnya, kau akan kekal. Namun jika kau tidak terkena sinar mentari atau rembulan, kutukannya akan hilang dalam seratus tahun yang akan datang. Jika itu terjadi, kau akan mati. Lain halnya jika kau terkena sinar mentari ataupun rembulan, hmm, kau akan menjadi sepertiku dan harus menunggu orang lain untuk dihisap jiwanya.

    Tertanda, Seseorang-yang-akan-segera-menjadi-kawanmu.

    Mata Gloria langsung terbelalak. Helai kertas itu menyelip, mengambang di udara sebelum menghempas lembut lantai. Ia pun lalai sama seperti Red. Lalu, pilihan apa yang akan ia pilih? Hidup kekal untuk seratus tahun ke depan, namun hidup hanya terisi kehampaan? Menunggu hingga ajal menanti? Atau keluar dari kastil dan membaur dalam dunia mitos yang selama ini masih kelabu dalam pandangan masyarakat luas? Namun, yang pasti, tidak ada satu manusiapun yang ingin menjadi penghisap jiwa manusia. Menjijikan! Menjijikan!. Karena, ketika ia sudah berubah menjadi makhluk licik seperti itu, ia bukanlah manusia lagi.

    Dengan lesu, ia berjalan menghampiri gorden, menerawang keluar, dan mendapati sebuah sosok mungil yang tengah tersenyum sinis ke arahnya.

    Makhluk mitos yang berdiri di sana, Green, tengah tersenyum ketika mendapati tahap berikutnya untuk menikmati jiwa Gloria adalah menunggu seratus tahun lagi. Bukanlah waktu yang lama baginya, sebab ia telah menghidupi kastil itu seumur hidupnya.

    Entri #0
    Aku berhasil kabur dari pengawasan istriku. Dan kini aku sudah berada di dunia fantasi itu, aku bebas menjelajah hutan aneh ini. Aneh? Ya. Aku tak melihat adanya tanda-tanda kehidupan—tidak termasuk pohon-pohon yang beragam, tentunya—di sekitarku. Suasananya hampa. Beruntung aku menemukan kastil ini. Tempat berteduh yang bagus untukku kelak. Namun sayang, aku tak mendapati jejak apapun tentang adanya Green. Sepertinya makhluk mitos itu sukar untuk ditemukan. Namun aku harus berhati-hati. Konon ia dapat menjebak manusia manapun untuk dijadikan santapannya. Juga ia sangat lemah, dan tak akan pernah mendekati mangsanya sebelum benar-benar tewas olehnya.

    Jika aku mendapatkan jejaknya, atau buktinya, sedikit saja, maka pandangan masyarakat dunia akan mitos ini akan segera berubah. Dan aku akan menjadi peneliti pertama yang menemukannya. Tentu sejarah akan mencatat namaku.

    Namun kapan? Ketika aku sudah tua? Ketika aku sudah sangat tua dan keluar dari dunia ini, tentulah Gloria tak mengenaliku. Tentu saja. Waktu berjalan secara paralel antara dunia ini dan dunia asalku. Dan jika menjadi tua yang harus kudapatkan, itulah resikonya.

    Gloria, jika kau membaca ini, tentu kau akan maklum jika aku menulis entri terbalik seperti ini. Berpikir ke belakang adalah kunci untuk selamat dalam dunia ini. Bagaimana pun kau mencari alasan akan tindakanmu selanjutnya, kau hanya mencari pengalamanmu di masa lalu. Itu ganjil. Terutama jika kau tahu ada berapa entri yang akan kau tulis dalam jurnalmu. Punyaku enam entri, entah mengapa aku tahu hal tersebut. Ganjil, bukan?

    Omong-omong, aku belum menemukan pemilik kastil ini. Apakah ia menghilang bersamaan dengan tanda-tanda kehidupan lain? Kurasa tidak. Aku harus mempercayai nalarku, bahwa ada seseorang yang menghidupi dan hidup dari kastil ini. Seseorang yang memiliki banyak waktu luang, sebab aku banyak mendapati goresan-goresan seni di dinding. Juga ia memiliki sikap yang ramah kepada tamunya, bahkan ketika ia tak di rumah. Anggur yang ia sediakan benar-benar nikmat.

    Revisi.:ngacir:
     
    • Thanks Thanks x 6
    • Like Like x 1
    Last edited: Apr 18, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. majolooco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 19, 2012
    Messages:
    5,237
    Trophy Points:
    256
    Ratings:
    +115,035 / -9
    sebagai pembaca awam: critanya bagus banget :top:
    tapi koq rada2 :pusing: bacanya, artinya suaminya gloria ms hidup gt? dia cmn nulis bebrapa entri dijurnal utk memberitahu (baca:menasihati) istrinya?
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  4. beartea M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 30, 2011
    Messages:
    739
    Trophy Points:
    136
    Ratings:
    +955 / -0
    :ehem:
    ceritanya membingungkan yaaa... :ogbingung:
    lompat - lompat.... gantung... saya bingung...apa ini efek baru pulang ujian ya... :bloon:
     
    • Thanks Thanks x 1
  5. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    bravo! bravo!

    sebuah fict dengan alur mundur. huahahahahaha

    penulisannya bagus, ending tidak terbaca. good job om!

    ane doakan semoga fict om bisa menang.

    btw koq ada event ga bilang2 si, uda tanggal 25 nih... 4 hari keburu gag ya bikin fict...

    hahaha masi belum pada terlatih baca cerita yang memiliki twist nih..
     
    • Thanks Thanks x 1
  6. majolooco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 19, 2012
    Messages:
    5,237
    Trophy Points:
    256
    Ratings:
    +115,035 / -9
    iya, crita om ajah yg paralel, sy nda gt ngerti
    (mirip2 crita di film memento alurnya maju mundur)
     
    • Like Like x 1
  7. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    alurnya mundur kalo bagian entri mah
    tapi gk terlalu ngebingungin menurut saya
    asal bisa nyambungin dari awal entri-entrinya

    saya aja taunya tadi siang om, mau ngasih tau om tadi tapi kelupaan
    4 hari keburu lah, ni aja saya cuman 1-2,5 jam buatnya
    :hehe:

    btw, tq komen manisnya om
    :mesum:

    dan terima kasih doanya
    (btw ikutan aja tuh, tinggal buat ID terus join grup, post deh)

    emang mirip, karena kepengen buat fic alur mundur setelah nonton memento
    :top::top:
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Feb 25, 2012
  8. majolooco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 19, 2012
    Messages:
    5,237
    Trophy Points:
    256
    Ratings:
    +115,035 / -9
    untung dicritanya ga bhs taxi dan jari2 lg yah :hehe:
    :cheers:smoga menang yah, keren koq critanya:cheers:
     
    • Thanks Thanks x 1
  9. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    lagi cari ide tentang supir taksi psikopat:hehe:

    TQ atas dukungannya, om majo
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Feb 25, 2012
  10. beartea M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 30, 2011
    Messages:
    739
    Trophy Points:
    136
    Ratings:
    +955 / -0
    sepertinya memang efek pulang ujian...maklum,,,10 jam ujian 'gan.. :maaf:

    pas pertama kali baca mah malah bagian entri-nya aja yang ga bingung...tapi setelah menggabungkan bagian entri sama lainnya itu yang bikin bingung...tapi setelah baca lagi mulai dong ceritanya...cuman feeling setelah baca pertama kemaren kayak habis baca goosebumps atau nonton inception lagi,,,hahahaha... gudlak agan..semoga sukses... :cheers::cheers:
     
    • Thanks Thanks x 1
  11. red_rackham M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 12, 2009
    Messages:
    757
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +355 / -0
    :kaget:

    Red's Journal?! :kaget:

    Ju....jurnal yang saia tulis? Jadi saia....saia sudah mati? :kaget:

    :dead:

    Uhum....baiklah ini komen saia:

    Alur maju, lalu teruuuuuus mundur....jarang ada yang pakai gaya ini.
    Tapi ada yang janggal, terutama soal plot utamanya.
    Jadi si Gloria ini sudah minum anggurnya? Lalu apa sebenarnya itu Green? Di akhir cerita dijelaskan kalau suami si Gloria (Red?) pergi karena mencari Green. Why? Tidak jelas alasannya.

    Trus bagian ini kontradiktif deh:
    Err....bagian yg di bold agak membingungkan. Jadi klo kena sinar matahari dan bulan, si Red ini bakalan jadi seperti Green? Tapi kalau ga kena sinar mentari dan bulan, dia bakalan tetap jadi manusia?

    Tapi Bagian itu....dan entry no.3 rasanya janggal. Disitu Green (?) digambarkan mati (atau terluka) (?) setelah tubuhnya terkena sinar matahari?

    Yah...ini seperti cerita yang ditulis just for the sake of twist, tapi rasanya twistnya kurang begitu berhasil.

    Anyway...keep on writing and good luck, karena saia juga sedang berusaha menulis entry utk lomba itu (dan sepertinya cerita saia ga sebagus ini) :top:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Feb 26, 2012
  12. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    makasih doanya:elegan:
     
  13. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,130
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,007 / -0
    mantep om Nodix. :top:

    jadi, masih hidup toh suaminya? :???:

    terus, kok gloria bisa ga tahu ya tulisan suaminya? :???:

    btw, ntah napa saya ngakak pas baca ini. :lol:

    nyindir nih kisahnya? :hehe:
    pasti pake majas ironi. :hehe:

    btw, moga menang om. :yahoo:
    tar hadiahnya bagi2. :lol:
     
    • Thanks Thanks x 1
  14. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    wah, bener juga namanya Red, saya cari namanya ngasal aja, pertama Green, terus Red,
    minjem namanya bentar boleh donk:piso:
    apa penjelasan di entri #0 belom terlalu jelas om red?
    Red=ilmuan yang pengen membuktikan fakta adanya Green
    Green=Makhluk mitos yang sedang di cari Red

    soal yang Green terkena sinar matahari, saya kan gk bilang dia mati, iya kan?
    cuman 'tubuhnya menyala, keluar asap, dan merintih'=belum tentu mati

    twistnya gagal?:aaaa:
    (musti belajar lagi buat twist yang sukses)
    btw, om red sering ikut lomba kyk gini ya?:matabelo:
    mohon bimbingannya donk:matabelo:
    nubi ni
    eh, om chain, suaminya Gloria udah mati loh, tau darimana masih idup sih?
    saya juga bingung liat komennya om majo, padahal udah jelas-jelas mati

    cuman jurnalnya aja ditinggal

    kenapa Gloria gk tau tulisan suaminya?
    karena saya nulis fic ni berdasarkan spontanitas, awal-awal gk kebayang dia pasangan suami istri
    jadi kecoplosan deh...:piso:

    soal menyindir itu, errr, saya lagi galau pas nulisnya, mau tulis terlalu jelek--salah
    terlalu acak-acakan--salah
    ceker ayam--salah juga

    btw om, kalo saya menang ni, bakal saya jemput om pake taksi saya
    terus kita bagi" hadiahnya, :hehe:
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Feb 26, 2012
  15. red_rackham M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 12, 2009
    Messages:
    757
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +355 / -0
    Ups.....bagian jati diri Red itu terlewat oleh saia (<-- tipe orang yg klo baca skimming, langsung cari main point/plot dlm cerita....makanya kadang2 ada yg kelewatan :swt: )

    Oke...merintih tapi ga mati. Tetep agak kontradiktif.....org yg udah minum 'anggur' klo kena sinar matahari/bulan....bakalan kenapa? Kenapa si Green menulis atau keluar bersamaku dan bermain serta menari dalam kehidupan yang kekal., padahal dia (mungkin) tahu klo dia bakalan terluka klo kena sinar matahari (dan bulan??).

    Btw...ada yg janggal lagi. Berapa usia si Red dan Gloria? Soalnya kesannya si Red sudah ratusan tahun pergi dan meninggalkan Gloria dan terperangkap di Kastil, lalu si Gloria datang ke kastil dan menemukan jurnalnya. Seberapa tuakah Gloria???

    (gomen....lagi mood nebar cabe :swt: )

    Anyway....saia emang sering ikutan lomba dan tantangan, tapi saia juga sama2 masih blajar. Jadi sama2 minta cabe di cerpen2 saia yah :matabelo:
     
    • Thanks Thanks x 1
  16. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    cabe diterima om red:cambuk:
    itu sebenernya sebuah metafora, maksudnya orang yang udah minum anggur terus kena sinar matahari bakalan berubah jadi Green juga, terus maksudnya 'bermain serta menari dalam kehidupan yang kekal'->maksud saya Green suka bermain-main (karena makhluk mungil=maksud saya adalah mirip" anak kecil), dan orang yang udah menjadi Green bakal ngumpul" bareng terus maen"
    Green memang tau kalo tubuhnya terluka(emang terluka), tapi kalo saya mendalami perasan si Green, saya bakalan nulis begini:
    "Walau diriku merasa terbakar di bawah lindungan sinar mentari ini aku akan tetap diam menunggunya. Pokoknya gk mau tau yang penting orang ini harus dapet saya, soalnya dah gakk kuat puasa satu abad lebih!"
    sayang, saya mendalami tokoh Gloria, dan Green cuma 'figuran' semata:hmm:

    soal umur om, perhatiin ini:cerutu:
    #sukses mengubah cabe om red menjadi sambal yang mantap:fufufu:

    akh, masa sih om red masih belajar:matabelo:
    bohong akh:matabelo:gk percaya saya

    soal menebar cabe bukan keahlian saya:cambuk:
    lebih mudah menebar cendol dari pada cabe:cambuk:
     
  17. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,130
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,007 / -0
    oh, begitu. :iii:
    habis kata2, saya cuma bercanda. kirain masih hdup. :lol:

    wah, berarti itu plot hole donk? :matabelo:

    :lol:, bener juga, ga mungkin buat tulisan jelek, acak2an, cakar ayam. :lol:

    boleh, saya tunggu taksinya. :hehe:
     
    • Thanks Thanks x 1
  18. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    wah, kalo boleh saya jujur, saya tu terlalu nubi, sampe gk ngerti apa itu plot hole:matabelo:

    kehabisan kata-kata om? mari saya undang makan malam dan akan saya ajarkan untuk kembali 'melahirkan' kata-kata:piso:
    boleh saya jemput pake taksi saya om? taksi saya warisan batman loh:piso:
     
  19. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    abis baca komennya red, saya jadi terpikir benar juga ya... rasanya terlalu banyak peraturan tata cara menjadi green yang dibuat semata-mata untuk menciptakan suatu twist, sehingga kadang terkesan maksa.

    yah tapi biar bagaimanapun ini adalah sebuah fict, dunia yang diciptakan oleh penulisnya. mau jadi apapun dunia itu akhirnya terserah si penulis juga si :hahai:
     
    • Thanks Thanks x 1
  20. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,130
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,007 / -0
    ah, ga percaya saya. :piso:
    pura2 jadi nubitol ya. :piso:

    iya, :suram:
    saya terima dengan senang hati. :piso:
    pake taksi betmen? wah, saya pengen banget. :matabelo:
     
    • Thanks Thanks x 1
  21. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +922 / -0
    itu kan 'kadang'
    :hahai:

    wah, om chain gk percaya nih:piso:

    taksi betmen, monggo di coba, tapi sayang AC sedang mati:piso:
     
    • Thanks Thanks x 1
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.