1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Spesial valentine - Snowdrop

Discussion in 'Fiction' started by Giande, Feb 15, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Cerpen sepsial yang aku buat untuk valentine :peace:

    telat sehari sih , tapi cincailah :peace:

    Kedaiku tidaklah besar, ruangannya berbentuk segienam. Sebuah counter berwarna putih kuletakan sebagai batas untuk pelanggan dan ruang dapur. Aku meletakan 3 meja kecil untuk melayani pelanggan, dan tentu saja beberapa kursi tinggi kuletakan di hadapan counter. Sebuah kompor tua yang masih menggunakan kayu bakar, sebuah oven, beberapa peralatan masak sederhana kuletakan di dapur. Hidangan khas yang aku sajikan adalah minuman kopi, di daerah sini kopi masih belum dikenal jadi penggemarnya tidak banyak.

    Sebagai hiasan aku menanam beberapa bunga di pojok ruangan. Bunga – bunga itu mempunyai arti khusus buatku, bentuknya seperti lampion lampu berwarna putih. Tapi bukan itu yang menarik perhatian pelangganku, yang menarik bagi mereka adalah sebuah alat yang mampu mendeteksi pelanggan masuk, dan mengucapkan selamat datang. Alat itu aku peroleh dari seorang pengembara yang mengaku sebagai penemu, ia tidak punya uang untuk membayar makanan yang ia makan. Aku bukanlah penggemar berat dari teknologi, untunglah alat itu tidak rewel. Menurut si penemu, alat itu menggunakan energi crystal, sumber energi baru dan sangat awet.

    Hari – hari aku lalui layaknya seorang pemilik kedai lain, berbelanja kebutuhan kedai, bercengkerama dengan orang – orang di pasar. Setelah pulang aku menyiapakan segala kebutuhan untuk kedai, terkadang aku harus menunggu kiriman biji kopi. Hal yang paling aku suka adalah saat merawat pot – pot bungaku, saat ini masih berupa tunas muda. Bunga ini mempunyai arti khusus buatku, bunga kesukaan ibuku. Aku yakin kalau bunga ini juga memiliki arti khusus untuk ibu, tapi aku sudah lupa apa yang dulu ibu katakan, apa arti bunga ini? Itu tidak penting aku cukup suka buunga ini, walaupun bentuknya tidaklah seindah bunga lain seperti mawar, ataupun tulip. Aku merasa hidupku memerlukan keberadaan bunga ini

    Sore hari, waktu seperti ini biasanya tidak ada tamu yang datang. Aku menggunakan untuk memanggang biji kopi yang baru saja aku terima. Wangi biji kopi dengan cepat menyebar ke seluruh ruangan kedaiku.

    “Selamat datang”

    Pintu terbuka, seorang laki – laki masih keheranan dengan mesin penyambut milikku.

    “Selamat datang, itu tadi suara mesin.” Sambutku sambil menunjuk mesin itu.

    Penampilan laki – laki itu menarik, ia menggunakan pakaian berwarna hijau terang, dan celana pendek berwarna cokla, kombinasi yang menarik. Setelah puas memandang alat penyambut, ia langsung duduk di counter.

    “Bau kopi yang harum” Katanya sambil menbaui udara sekitarnya
    “Mau coba?” Tawarku
    “Tentu saja.”

    Aku segera melayani permintaannya, menggiling, menyeduh. Tidak lama segelas kopi sudah kuhidangkan. Aku menambah beberapa donat sebagai teman dalam menikmati kopi itu. Pria itu menunggu beberapa saat, kemudian menyeruput kopi itu dengan perlahan.
    “Enak!” Serunya spontan, matanya menunjukan kalau dia tidak berbohong
    “Tidak kusangka seorang wanita di kedai kecil seperti ini mampu membuat kopi seenak ini.” Tambahnya “Ah maaf, bukan maksudku menghina.”

    Aku tidak marah, pendapat itu sudah sering aku dengar.

    “terima kasih, tuan…”
    “Panggil saja aku Ash.”

    Sebenarnya aku tidak menanyakan namanya.

    “Apa yang membautmu tertarik mampir ke kedai kecilku ini, Pak Ash?” Tanyaku
    “Bau panggangan biji kopimu, kebetulan aku sedang lewat dekat sini. Bau kopimu membuatku tertarik. Dan setelah mencari – cari, akhirnya aku tahu bau itu berasal dari kedai ini. Dan yang membuatku lebih tertarik untuk masuk mencoba adalah pot – pot bunga yang kamu letakan di pinggir jendela itu.” Kata Ash sambil menunjuk ke arah kebun bunga kecilku.

    “Bunga itu tidak istimewa. Lagipula itu masih berupa tunas muda. Bentuknya saat mekarpun tidak seindah bunga mawar ataupun tulip.” Kataku
    “Mungkin, tapi aku tau bunga itu. Bunga itu mempunyai arti khusus buatku. Aku menyukainya.” Jawab Ash “Ah ya, siapa namamu?”
    “Aku biasa dipanggil Fay.” Aku merasa dia orang yang menarik.

    ***
    Semenjak hari itu, Ash selalu menyempatkan diri minum kopi di kedaiku 1 – 2 kali setiap minggunya. Ash mempunyai kepribadian yang disenangi banyak orang, dia supel, ceria suka bercanda. Hal yang pasti dia selalu katakan saat datang ke kedaiku adalah tentang bunga yang kutanam di tepi jendela. Aku tidak tahu apa yang membuatnya tertarik, apakah hanya untuk merayuku atau memang bunga itu mempunyai arti khusus juga buat dia. Tapi itu semua tidak penting, aku cukup senang karena ada orang yang mempunyai pendapat yang sama mengenai bunga kesukaanku.

    Beberapa bulan kemudian, musim berganti. Kini sudah memasuki musim dingin. Di kerajaan tempat aku berada mulai terjadi ketegangan dalam politik. Pewaris kerajaan sudah memasuki umur inagurasi. Dewan tua, yang merupakan lembaga pengatur pewaris kerajaan dan beberapa keputusan penting kerajaan mengenai struktur didalamnya sudah mulai berdiskusi mengenai pergantian raja. Sebenarnya pergantian raja dalam suatu kerajaan tidaklah menyusahkan, tapi lain halnya di kerajaan tempatku tinggal, Twindom.

    Twindom mempupnyai keunikan tersendiri. Semenjak Twindom berdiri, kerajaan ini dipimpin oleh 2 raja, Raja Barat, dan Raja Timur. Mereka adalah anak kembar, dan selalu anak kembar yang mewarisi kerajaan Twindom. Hanya satu dari kedua anak kembar itu yang mewarisi gen kembar. Berkat itu kerajaan Twindom dapat terus dipimpin dengan sistem yang sama, tapi karena itu juga saat pergantian kekuasaan terkadang terjadi ketegangan politik. Salah satu raja yang tidak mewarisi gen kembar, otomatis anaknya tidak mewarisi kerajaan, hanya diberi wilayah kekuasaan setara gurbenur wilayah, dan raja sendiri diberikan banyak fasilitas kesenangan saat turun takhta. Namun dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, ada juga beberapa raja yang enggan membiarkan kedudukannya diambil oleh keponakannya.

    Umumnya penduduk Twindom tidak mengetahui sejarah kelam pas pergantian penguasa mereka. Tapi aku mengetahui kalau itu pernah terjadi, karena itulah tugasku sebagai shadow. Aku tidak tahu berapa banyak terjadi keributan saat pergantian penguasa di masa silam, yang kutahu sebagai shadow tugas kitalah untuk mengatasi kegentingan situasi ini. Kami mempunyai peran untuk “melancarkan” proses pergantian penguasa.

    Semenjak diumumkan berita akan adanya rapat dewan tua tentang pergantian penguasa, Ash tidak pernah lagi mampir ke kedaiku. Mungkin pekerjaannya berhubungan dengan kerajaan. Ash tidak pernah bercerita tentang dirinya, satu – satunya hal yang dia ceritakan mengenai dirinya ya tentang bunga yang dia sukai itu. Bagiku itu bukan hal besar, sebagai shadow kami tidak boleh banyak larut dalam masalah pribadi, itu salah satu syarat mutlak anggota shadow.

    “Bersiaplah”

    Hanya satu kata dalam surat yang baru saja kuterima pagi ini. Surat itu langsung terbakar menjadi abu sesaat setelah aku membacanya. Aku tahu kalau itu perintah dari atasanku. Aku harus bersiap, sepertinya kali ini proses pergantian penguasa memerlukan peran aktif shadow.

    Hal ini bisa aku tebak. Aku tinggal di daerah ibukota timur, aku sering mendengar rumor kalau raja timur ingin memberontak. Kuharap itu hanya lelucon para pelangganku.

    ***
    Beberapa bulan kemudian. Tidak ada perintah lanjutan yang diberikan oleh atasanku, kuharap ini berita bagus.

    Musim dingin membuat berbagai pergerakan terhambat, aktivitasku juga sedikit terganggu. Pengiriman biji kopi sering terlambat. Untungnya pelangganku mau mengerti keadaan ini. Musim dingin kali ini termasuk paling parah. Jalanan beku, rumah – rumah tertutup lapisan es. Aku kerepotan harus berlaku seperti perempuan lemah disaat aku ingin menyingkirkan lapisan es yang menutup jalanku.

    “Hari yang dingin Fay! Lebih baik kamu berdiam diri dalam kedai saja.” Sapa lelaki tua yang melintas di depan kedaiku, aku hanya bisa membalas dengan selamat pagi.

    Pagi ini aku menunggu pengiriman biji kopi yang sudah terlambat 1 minggu. Berita baiknya adalah kemarin aku mendapat kabar kalau kereta pos sudah tiba, jadi menurutku siang ini biji kopiku akan diantar.

    “Sedang apa di luar pada cuaca seperti ini?” Suara itu berasal dari sampingku, aku mengenal suara ini, suara yang beberapa bulan ini tidak kudengar.

    “Ash!” Dia tetap terlihat mencolok hanya bedanya kini ia menggunaakn jaket tebal warna keemasan, dan lapisan celana yang tebal, kurasa itu pakaian orang kaya yang esentrik.

    Tanpa basa – basi Ash memesan kopi, dan memaksa aku masuk ke dalam. Untunglah saat hampir bersamaan kiriman kopiku tiba.

    “Selamat datang” ucap mesin penjawabku menyambut tamu.

    Wajah Ash tidak seperti biasanya yang ceria, tatapannya terlihat penuh harap saat melihat bunga yang kutanam di tepi jendela. Beberapa bulan lalu bunga itu masih berbentuk tunas muda, saat ini pun masih belum mekar, masih berbentuk kuncup.

    “Aku menantikan saat – saat bunga itu mekar.” Kata Ash
    “Mungkin sebentar lagi.” Jawabku, kemudian aku meletakan segelas kopi di hadapannya dan sepiring donat.

    Ash tidak seperti biasa yang ceria. Hari ini dia hanya diam melihat pot – pot bungaku. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang dia kuatirkan, tapi aku urungkan niatku untuk bertanya. Aku hanya duduk di hadapannya menemani dia menatap bunga yang kutanam.

    Keheningan berlalu tanpa kusadari, matahari mulai tenggelam. Biasanya saat malam, kedaiku akan ramai. Tapi mungkin tidak hari ini, karena cuaca dingin membuat orang – orang malas keluar dan memilih untuk bersantai menikmati sop hangat di rumah.

    “Ah maaf telah menganggumu. Aku pamit dulu.” Kata Ash pamit. Aku ingin menahannya dan bertanya, tapi sekali lagi aku urungkan niatku. Sebagai shadow, aku tidak boleh terlalu melibatkan diri dalam urusan penduduk umum. Rasanya dadaku ini sesak, sakit, mungkin udara dingin membuat paru – parukku kesulitan bekerja.

    “Aku menanti kedatanganmu lagi, Ash.” Akhirnya hanya itu yang bisa kuucapkan saat Ash membuka pintu.

    “Selamat datang” mesin penjawabku selalu berkata sama, baik orang keluar maupun masuk.

    Ash tidak membalik badannya, dia hanya melambaikan tangannya.

    ***
    Malam hari

    Seperti yang aku duga, hari ini tidak ada pelanggan selain Ash, aku memutuskan untuk menutup kedaiku. Saat aku menuju pintu untuk mengunci, tiba – tiba aku merasa di belakangku ada orang sedang mengancamku. Spontan aku melempar pisau kecil yang selalu kusimpan dibalik lengan bajuku.

    “Insting yang bagus Fay.” Seseorang duduk di counter, ia menggunakan topi lebar, berwarna hitam, begitu juga pakaiannya, serba hitam.
    “Kapten!” Seruku pelan

    Kapten datang, ini artinya ada tugas.

    “Kamu harusnya sudah tau artinya kalau aku datang menemui.” Kata kapten, wajahnya penuh dengan bekas luka, mata kirinya buta.
    “Ah sebelumnya kamu harus kuberi aplaus selamat, aku tidak tahu kamu menjalankan tugas dengan baik. Sudah mendekatkan diri dengan target kita. Hanya saja, kuharap kamu tidak bertindak ceroboh.” Lanjut Kapten

    “Apa maksudmu?” Aku tidak mengerti maksud kapten

    “Khu khu khu…kamu seorang jenius, salah satu bakat terbaik dari shadow. Aku tidak tahu kamu pura – pura tidak tahu atau kebetulan. Ah sudahlah, lihat ini.” Katanya sambil melempar 2 lembar kertas kearahku.

    “Satu adalah raja timur, dan satunya lagi adalah pangeran timur. Mereka akan memberontak terhadap pewaris kerajaan. Kita harus bertindak.”Tambahnya

    Wajah raja timur sudah diketahui umum termasuk aku, kumis lebat, dan rambut pendek, mata berbentuk bulat seperti kelereng, dan perut yang tambun. Sedang wajah pangeran timur… aku tidak percaya…

    “Ini…”Aku tercekat, masih tidak pecaya. Wajah yang terpampang dalam lembaran itu adalah…
    “Ya pemuda yang kamu kenal bernama Ash itu adalah pangeran timur.” Jawab Kapten

    Aku tidak bisa berkata – kata. Ini artinya aku harus membereskan dia? Orang yang menyukai bunga sama seperti aku? Jantungku berdegup kencang, aku tidak bisa berpikir banyak. Selanjutnya yang kutahu tubuhku bergerak sendiri. Bergerak sebagai salah seorang shadow, bersiap melaksanakan tugas.

    ***
    Menjelang subuh, sekitar pukul 3 dini hari

    Pada jam seperti ini biasanya orang pasti sedang lelap – lelapnya tidur.

    Sebagai shadow, kejadian ini sangat memalukan. Kami dilatih tanpa perasaan, tapi aku merasa diriku telah gagal. Aku merasa harus melakukan sesuatu, tapi tubuhku tidak bisa menuruti keinginanku. Tanpa aku sadari aku sudah berada di istama ibukota timur. Aku tidak berdua dengan kapten, ada 2 orang lain lagi anggota shadow. Kapten memberi code name sederhana shadow 1, shadow 2, dan shadow 3. Aku mendapat code name shadow 1. 2 shadow lain bertugas untuk berjaga dan melumpukan penjaga diluar. Pekerjaan inti diserahkan padaku dan kapten.

    Kemampuan shadow sangat luar biasa. Kami adalah prajurit bayangan tidak boleh diketahui keberadaannya. Kamu mempunyai kemampuan menyelinap terbaik di kerajaan ini. Ditambah lagi kamu mempunyai kemampuan hipnotis, dan berbagai peralatan bantuan seperti racun bius yang dapat melumpuhkan tanpa bau dan warna. Tidak susah untuk kedua anggota shadow lain melumpuhkan semua penjaga elite istana di ibukota timur.

    Aku dan kapten langsung menujuke puncak menara, tempat tidur raja dan pangeran. Permaisuri timur sudah meninggal beberapa tahun lalu, itu sedikit membantu memperkecil jumlah target kami.

    Terdengar suara ribut di balik pintu besar berwarna coklat terang. Tidak kusangka raja timur masih belum tidur saat menjelang subuh. Dari suara yang kudengar, bisa kuketahui suara milik Ash, artinya suara lain itu adalah milik raja. Mereka sedang bertengkar tentang keinginan raja timur.

    “AYAH ini tidak benar.”
    “Yang tidak benar itu adalah sistem kerajaan ini!”
    “Kalau begini terus mungkin kita akan celaka, ayah tentu tahu tentang shadow kan?”
    “Ah itu hanya gosip murahan yang disebar dewan tua. Kalaupun ada? Aku sudah bersiap. Aku juga bisa menyiapkan orang – orang khusus. Kamu kira AYAHMU ini bodoh? Mempertahankan tahkta tanpa persiapan?”

    Suasana tiba – tiba hening. Kapten langsung memberiku tanda. Ia meniupkan racun bius. Beberapa saat kemudian aku dan kapten masuk.

    “Aku sudah menunggu kalian, tikus – tikus dewan tua, S H A D O W” Sambut pria tambun, itu pasti raja timur

    Mereka tidak tertidur pingsan, mereka menggunakan masker pelindung.

    “Sebenarnya dewan tua ingin kalian tewas tanpa rasa sakit, tapi kurasa kalian yang berkeinginan merasakan sendiri siksaan sebelum tewas.” Kata Kapten tetap tenang.

    Ash tidak mengenalku, mungkin belum. Kami menggunakan pelindung wajah menutup semua bagian tubuh kami, sangat sulit orang untuk mengenali kami.

    Raja timur tertawa, ia menganggkat salah satu tangannya. 5 orang muncul tiba – tiba. 2 orang masing – masing langsung menodong aku dan kapten. Mereka cukup hebat, karena mampu menutup aura mereka sehingga aku dan kapten tidak sadar.

    “Sekarang merekalah pengganti kalian HA HA HA.” Suara tawa raja timur itu membuatku muak.Kukakui mereka cukup lihai, tapi dari gerak gerik mereka, aku sudah mengetahui batas kemampuan mereka. Satu – satunya alasan kenapa aku masih diam karena kapten masih belum memberiku perintah, ditambah lagi aku masih bingung bagaiaman berhadapan dengan Ash.

    “Ayah hentikan ini, kita masih bisa mundur sekarang.” Pintanya, tapi permintaan itu di tertawakan oleh ayahnya, bahkan ia di suruh diam.

    “khu khu khu…menarik sekali raja timur, kamu membaut ini semakin menarik.Lakukan shadow 1.”
    Bersamaan dengan itu, aku dan kapten langsung bergerak. Gerakan kami lebih cepat dan lebih luwes dari bawahan raja timur, tanpa mereka sadari, aku dan kapten sudah berhasil memotong leher 2 orang masing – masing. Tanpa suara, tanpa gerakan sia – sia, tanpa perlawanan 4 orang jatuh tewas. Sisa seorang ketakutan karena dia tidak menyangka ini akan terjadi. Dia hendak kabur. Kapten selangkah lebih cepat, ia melempar senjata khas miliknya sebuah pisau melengkung kecil, yang dapat kembali ke pemiliknya saat di lempar.

    Hanya selang waktu 3 menit, keadaan kembali berbalik. Sang raja timur langsung ketakutan.

    “Ja…jangan… aku akan beri kamu kekaya…”

    Belum selesai raja timur berkata, Kapten sudah menebas lehernya. Ia tewas tanpa suara sepertti yang lain.

    “Membosankan. Sekarang tinggal sang pangeran. Bagaimana? Aku beri kamu waktu sejenak untuk bertobat. Aku cukup baik hati kan?” Kapten membiarkan Ash yang masih tercekat ketakutan. Ia baru saja melihat kejadian luar biasa, sangat cepat.

    Ayahnya yang tadi begitu arogan, kini sudah tewas. Bahkan saat ini kapten mulai menguliti sang raja timur, kulit wajahnya kami perlukan untuk penyamar. Itu dilakukan agar proses pergantian kekuasaan berjalan lancar. Menghabisi raja dan pangeran bukanlah tugas sulit, tapi kalau mereka tewaas bergitu saja pasti ada banyak pihak ayng tidak terima bahkan mungkin memberontak. Satu – satunya cara adalah menyamar menjadi mereka dan dengan rela menyerahkan takhta kepada pewaris. Untuk penyamaran sempurna diperlukan lapisan kulit wajah yang asli. Ini adalah salah satu tuga shadow juga. Akan ada anggota shadow yang nantinya menyamar jadi raja dan pangeran timur.

    Ash tidak bisa berkata apa – apa. Ia terlihat sedih sekaligus menyesal, tapi semua telah terjadi. Aku tahu dia pasti merasa tidak ada jalan keluar. Ia pergi ke salah satu sudut kamar, menuju sebuah pot bunga, bunga yang aku kenal, bunga yang katanya mempunyai arti khusus untuk dirinya, juga buatku.

    “Kapten, kita bisa minta pengampunan pada dewan tua untuk pangeran. Kurunglah dia, jangan membunuh dia.” Aku berkata spontan
    “Hah? Apa? Tidak kusangka kamu berkata demikian shadow 1” Kapten tiba – tiba berdiri di hadapanku

    Ash yang mendengar ucapanku sadar

    “Fay?”
    “Dia kan tidak berencana memberontak, pasti dewan tua akan mengerti, dan memberi pengampunan untuk nyawanya.”Kataku tidak memperdulikan Ash. Aku merasa diriku gagal sebagai shadow, aku memalukan ibu.
    “Ck ck ck, Mungkin saja , para dewan tua itu sangat baik hati sekaligus kejam. Tapi aku? Aku sangat kejam. Aku tidak akan melaksanakan tugasku separuh hati shadow 1. Butuh kulit wajah pangeran untuk penyamaran sempurna.”
    “Kita kan bisa menyamar tanpa kulit itu?” Aku beragumentasi
    “Bisa, tapi aku…”

    Trang!!

    Percikan bunga api timbul akibat pertemuan 2 senjata tajam. Kapten menyerangku, saat yang bersamaan dia melempar obat bius untuk membuat Ash pingsan, mungkin maksudnya aga Ash tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk bertindak diluar dugaan.

    “Kamu gagal shadow 1, kamu gagal. Kamu tidak pantas menjadi shadow.”

    Serangan dari kapten tidak berhenti, dari sudut mati langsung menusuk ke arah titik vitalku. Kecepatan, keseimbangan, dan ketepatannya membautku kesulitan untuk melancarkan serangan, saat ini aku h anya bisa bertahan sambil menanti saat yang tepat.

    Setelah beberapa serangan gagal, kapten meloncat mundur. Ia tidak berkata apa – apa lagi hanya tertawa puas. Tubuhnya perlahan berbayang, membelah diri menjadi 3. Kemampuan khusus inilah salah satu alasan kami disebut shadow. Itu artinya bukan kapten saja yang mampu. Aku juga mengerahakan jurus yang sama, hanya saja tubuhku berubah menjadi 4.

    “Kamu memang jenius, tapi itu tidak akan mampu mengalahkanku.”

    Ketiga tubuh kapten langsung menyerang dari segala arah. Walaupun aku bisa membuat tubuhku menjadi 4 bayangan, tapi aku tetaplah satu orang. Jurus ini sebenarnya adalah ilusi, artinya saat ini siapa yang menebak dengan benar tubuh yang aslilah yang akan memenangkan pertarungan ini.

    Gerakan kapten tanpa celah, aku tidak bisa menebak tubuh aslinya. Perlahan tubuhku semakin penuh dengan goresan pedang kapten. Aku harus mengambil resiko, mengorbankan tubuhku.

    “MATILAH!”

    Tumpahan darah memenuhi ruangan, tanganku tertusuk pisau kapten. Ini pengorbananku. Kapten tampak senang, tapi seketika raut mukanya berubah karena sadar itu jebakanku. Aku tidak menyia – nyiakan ini. Aku menarik tubuh kapten, ia melepaskan pedangnya tapi sedikit terlambat, aku bergerak maju langsung menebas lehernya dari sudut mati matanya yang buta.

    Crasshh!

    Tubuh kapten jatuh, ia tewas seketika. 2 orang shadow lain masuk pada saat yang sama. Timing mereka terlalu pas. Mereka melihatku membunuh kapten. Tanpa ada kata – kata mereka menyerangku. Aku berpikir cepat untuk mencari jalan keluar. Ku lempar bola asap tebal untuk menutup pandangan mereka. Aku tahu ini tidak berarti banyak karena mereka sudah terlatih. Tapi ini membuatku punya sedikit waktu untuk menolong Ash, dan untuk mengelabui mereka. Aku memotong lenganku yang sudah di tusuk kapten. Lengan itu aku lempar ke arah mereka sebagai serangan pengalih perhatian.
    Aku mengangkat tubuh Ash, dan langsung melompat keluar jendela. Aku tidak berpikir panjang. Yang aku pikirkan hanya berlari menyelamatkan diri, dan Ash. Aku tidak tahu apakah yang aku lakukan ini benar? Tapi tubuhku sudah bergerak mendahuli pikiranku.

    ***
    Aku menyeret tubuhkku yang penuh luka di lapisan salju, tidak punya arah, tidak punya tujuan. Aku tahu ini tidak akan lama, shadow pasti akan mengejarku cepat atau lambat. Yang bisa kupikirkan sekarang adalah mencari tempat perlindungan dari dinginnya salju. Kehilangan sebuah tangan, tubuh penuh luka. Aku sudah kehilangan darah sangat banyak, hanya semangat dan kemauanku yang masih membuatku tetap bisa berjalan.

    Di hutan di tepi istana ibukota timur, hanya ini tempat istirahat yang bisa kutemui. Suasana dingin dan gelap, matahari masih belum terbit. Entah sudah berapa lama aku berlari sambil menggotong Ash. Aku melihat rumah di kejauhan, rumah pemburu. Biasanya kosong, karena pemburu hanya menggunakannya sebagai tempat istirahat sementara saat berburu di hutan. Mungkin itu bisa menjadi tempatku untuk istirahat sebentar. Paling tidak untuk mengencangkan balutan di lenganku yang putus.

    Tenagaku mulai menghilang, rasa sakit, lelah, dan putus asa mulai menghantuiku. Aku terjatuh sebelum sampai di rumah pemburu itu. Aku lelah, ingin menutup mataku. Aku melihat Ash, dan bertanya pada diriku, kenapa aku melakukan ini? Kenapa? Aku lihat Ash perlahan membuka matanya, tampaknya ia sudah sadar. Cahaya fajar mulai muncul, matahari mulai terbit.

    “Fay !, bertahanlah” Ia langsung memapahku
    “Aku tidak apa – apa…”Balasku lemah
    “Hanya orang bodoh yang mengakuimu tidak apa – apa. Maaf Fay… maaf… semua ini karena aku.”
    “Aku yang gagal…”
    “Bertahanlah aku akan mengangkatmu ke dalam rumah itu.” Ash berusaha mengangkatmu
    Aku langsung menepis tangannya
    “Larilah Ash, kalau tetap disini kamu akan jadi korban.”
    “Dasar bodoh! Pikirkanlah dirimu. Kamu itu seorang perempuan!”

    Tanpa sadar air mataku keluar. Rasanya perasaanku seakan mau meledak. Aku melhiat ke sekitarku, ada sesuatu yang menangkap mataku, tumpukan bunga yang tumbuh di lapisan salju. Bunga yang mengingatkanku akan sesuatu yang khusus dari ibuku, bunga yang juga mempunyai arti khusus buat Ash. Bunga itu mekar , tampak begitu indah, warna putih susunya terlihat begitu indah di saat matahari mulai bersinar terang.
    “Ash..” Aku menunjuk ke arah bunga itu
    “Snowdrop!!” Katanya spontan, ya nama bunga itu adalah snowdrop. Bunga yang mekar saat mulai memasuki musim semi, tanda akhir musim dingin.
    “Kamu tahu arti snowdrop?”

    Aku menggeleng lemah. Aku tahu, tapi aku sudah melupakannya. Aku tahu ibuku pernah bercerita tentang arti bunga itu.

    “Harapan. Snowdrop berarti harapan. Kamu tidak bisa menyerah begitu saja Fay.”Kata Ash sambil memandang snowdrop.
    “Hanya satu pilihan, aku akan menyerahkan diri, dan meminta pengampunan. Dan semoga itu juga bisa membuatmu mendapat pengampunan dari dewan tua.”Kata Ash lagi.
    “Tapi…”
    “Aku tahu itu beresiko, tapi aku adalah pangeran timur. Aku mempunyai kekuatan politik. Seharusnya aku di ijinkan menemui dewan tua. Ingat Fay, selama masih ada harapan kita harus berjuang, seperti bunga snowdrop yang berjuang bertahan dari musim dingin, dan mekar saat musim semi.”

    Aku tidak bisa berkata apa – apa, aku mulai kehilangan kesadaran. Aku sangat lemah, darahku terlalu banyak mengalir.

    “Istirahatlah.”

    Setelah itu mataku tertutup, aku tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. Saat aku mulai terbangun, aku sudah berada di dalam rumah. Mungkin rumah pemburu. Aku mendapati lukaku sudah dibalutm dan sudah dirawat. Perlahan aku melihat banyak sosok di hadapanku, sosok yang dulu pernah aku kenal

    “Ketua?” Tanyaku ragu

    “Kamu telah kerja keras Fay, istirahatlah. Kamu tidak akan mengingat ini.Aku akan menutup ingatanmu, sampai waktunya tiba.”

    Itulah suara terakhir yang aku dengar.

    ***
    27 tahun kemudian

    Baru saja beberapa hari lalu terjadi pergantian penguasa, suasana ibukota timur masih ramai karena penerusnya berasal dari sini. Ah Namaku Fay, aku seorang perempuan, mempunyai kedai kopi di ibukota timur. Ingatan masa mudaku terasa kabur, aku merasa lebih baik aku melupakannya. Kedaiku tidak besar, tapi aku cukup senang karena pelangganku puas. Mesin penjawab, counter warna putih, peralatan masak yang modern. Walaupun aku hanya mempunyai satu lengan, itu sama sekali tidak membuatku kesulitan dalam mengurus kedai ini.

    Kedaiku menyajikan minuman kopi yang sangat enak, paling tidak itu menurut para pelangganku. Hari – hari aku lewati dengan pergi ke pasar, bersih – bersih kedai, memanggang kopi, menggilingnya, dan menyiapkan beberapa kuet teman minum kopi. Ah satu hal yang paling kusukai adalah mengurus pot – pot bunga milikku yang terletak di tepi jendela. Bunga – bunga yang berwarna putih susu, bernama snowdrop. Aku merasa bunga itu mempunya arti khusus, setiap aku melihat bunga itu aku mendapat kekuatan, sebuah harapan. Entah kenapa aku bisa berpikir demikian.

    Sore hari
    Seperti biasa aku memanggang biji kopi, karena biasa pada sore hari tidak ada tamu.

    “Selamat datang” Mesin penyambut bersuara, artinya itu ada tamu

    “Bunga snowdrop yang indah.” Suara itu milik laki – laki umur setengah baya, mungkin seumuran denganku, dengan pakaina mencolok warna hijau terang dan celana warna cokelat

    “Aku pesan kopi satu, Fay!”

    Air mataku tiba – tiba mengalir, semua kembali, semua ingatanku sebagai shadow

    “ASH!!”

    Aku berlari memeluknya.


    END

    dimohon :maaf: saran, kritik, komentar, apapunlah bahkan cewek pun akan penulis terima dengan senang hati ( yang moe tentunya ) :maaf:

    twindom adalah salah satu negara dalam fic lain yang masih dalam taraf penyusunan world nya :dead: jalan masih panjangggg
    dengan kata lain sama yang go go adenturer ini cerita satu dunia tpi beda negara, beda setting waktu :peace:
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Feb 15, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. arifyn M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 10, 2011
    Messages:
    375
    Trophy Points:
    131
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +9,583 / -0
    7/10 gan...
    keren.....:blink:

    tapi ada sedikit yang kurang,,,,,,,
    kenpa kisah fay dan ash tidak ditambah ...
    cz di cerita itu,,,,diceritakan bahwa fay dan ash cuma 2x bertemu,,,tapi mereka berdua dah salingg suka,,,,
    jadi kurang masuk akal ceritanya....

    tapi,,tetep,,,,keren ceritanya.....

    ane kasih grp buat nte...
     
    • Thanks Thanks x 1
  4. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    saya numpang komen yah...

    yang saya suka dari fict ini adalah tentang sistem pewarisan kekuasaannya yang unik dan tentang kelompok shadow yang bergerak diam2 itu.

    namun klo menurut saya cerita secara keseluruhan terasa biasa saja, tentang seorang agen khusus yang mendapat tugas untuk membunuh orang yang dicintainya, kemudian ia berkhianat lalu membunuh atasannya sendiri. endingnya juga menurut saya kurang mengejutkan, rasanya ga ada sesuatu yang membekas gitu deh...

    gitu deh gan komentar saya yang nubie ini, mohon maaf klo tidak berkenan...

    masa si? bukannya uda di kasi tau ya si ash itu selalu ke kedai kopinya si cewek 2 ato 3 kali seminggu?
     
    • Thanks Thanks x 1
  5. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    suka ga perlu kudu ketemu setiap hari selama setaon :hehe:

    lagian cukup sering kok ktemunya soalnya 1- 2 kali seminggu ke kedainya, tapi terhenti saat mulai masuk ke musin dingin :hehe:

    any thanks for reading, comment, critic, dan review :sembah:

    Twindom adalah satu dari negara yang gw buat untuk fic lain dalam masa pembuatan. sistemnya juga ngambil sama cuman disini ga terlalu kelihatan sistem crystalnya :hehe:

    yap ini dunia yang sama dengan go go adventurer, hanya beda setting waktu dan negara/ tempat.

    ----

    mengenai cerita : i see, terlalu umum ya. Thanks

    Thanks for reading, comment, critic, and review :sembah:
     
  6. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    iy, sebenernya gapapa juga si, tapi penyelesaian masalahnya kurang greget rasanya :hahai:
     
  7. arifyn M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 10, 2011
    Messages:
    375
    Trophy Points:
    131
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +9,583 / -0
    wah....kurang tau ane gan...klo gt berari ane kurang cermat bacanya...
    tp klo boleh tau da dibagian mana dalam cerita klo ngasih tau ash datang 2 mpe 3x dalam seminggu???
     
  8. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    di kalimat pertama chapter 2. bukan 2-3x si, tapi 1-2x seminggu
     
    • Thanks Thanks x 1
  9. arifyn M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 10, 2011
    Messages:
    375
    Trophy Points:
    131
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +9,583 / -0
    hahahah......:haha:
    bener gan.......
     
  10. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    :haha: selanjutnya dikembalikan ke imajinasi pembaca :ngacir:

    @arifyn : dah dijawab oleh grande
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.