SongFic Fitri [The Nox - Fitri] :: [SE2012-C]

Fitri​

Dino, terdiam dia memandang kosong langit-langit kamar. terdengar sayu alunan lagu yang tershuffle di laptop, irama alam air hujan yang mulai terdengar jelas tak lantas menggerakan tatapan matanya dari langit-langit kamar, tatapan nya masih sama, kosong. sampai dia mendengar sebuah lagu, lagu yang membuat dino tiba-tiba terniang kembali memori, tentang seorang yang menyebut namanya fitri.

Aku Suka Kamu Fit, tiba-tiba kata itu terucap dari mulut dino. apa yang membuat dino mengucap rasa?, dino hanya seorang lelaki yang buta tentang wanita, tentang bercinta. 22 tahun dia hanya mampu memuja makhluk bernama wanita. melalui tatapan matanya, dia menikmati makluk terindah ciptaan tuhan itu. dan hatinya berucap "agh aku lelah, aku lelah tentang semua rasa yang menghuni jiwaku, aku lelah memikirkan simpul senyum bibirmu, aku lelah menghirup harum wangi rambutmu saat angin datang tuk ikut bercanda. aku lelah, senyum tawamu yang telah membeli semua angan mimpiku, lamunku saat malam menjelang, sadarku saat pagi terdiam. aku ingin kamu selalu tersenyum untukku, denganku. aku gak mau kehilangan rona merah pipimu, saat sang surya mencerahkan dunia. entah itu karunia atau kutukan hingga ku slalu sebut namamu. alasan inilah yang membuat dino mengungkap rasa dalam hatinya, dengan tiba-tiba, tanpa persiapan, hanya suara hati yang terucap oleh bibir yang tak berdosa. Dino kembali menyusun kembali kenangan itu, sambil menghisap dalam rokok, melarutkan dia kembali, tentang seorang yang menyebut namanya fitri.

"kenapa kamu suka sama aku din?" dino tersadar dari kekakuannya, dia membeku tanpa kata, dia tak mampu lagi mengatur semua rasa yang ada di hatinya. kebekuan suasana yang tercipta di antara keduanya setelah hati dino mengucap rasanya, tak lantas mencair, hari-hari dijalani dino kembali, malaikat kecilnya lalu terus menghindar, menghindar dari canda, dari tatapan mata dino, dan tanpa canda, tanpa tawa dari malaikat kecil yang menjamah sisi terdalam hati dino, dino menghilang mengatur perasaannya, meski dalam hilangnya, air mata tertetes. dino menghidupkan batang rokoknya kembali, yang telah padam, sambil menikmati rokoknya lanjutkan kembali kenangan, tentang seorang yang menyebut namanya fitri.

"dalam jiwaku tertanam angan angan untuk bertanya karunia atau kutukan hingga ku slalu sebut namamu" bukan seperti ini, bukan atas ucap rasa hatiku, kau menghindar, kau menghapus senyum mu untukku. dino mencoba kembali, mencairkan kebekuan diantara dia dan malaikat kecilnya. "aku tau din, aku tau apa yang terbaik buat aku sama kamu, tentang hubungan kita" kata-kata ini membuat dino lega, dia lega keadaan ini akan segera membaik seiring waktu yang terus berlari, yah dino hanya seorang pria yang mencintai tulus apa adanya dia, dalam waktu yang terus berlari, dino pun terus berlari, mengejar bayang fitri, dino hanya bisa tulus memberikan apa yang dia punya. dia terus berusaha bagaimana dia menjaga, menyayangi, tentang seorang yang menyebut namanya fitri.

"aku hampir tak percaya kau telah membeli semua angan mimpiku dan mencoba menitih langkahku yang tlah terbaca untuk mengejar bayangmu" dino kini marah dalam hatinya, apa yang dia rasa malaikat kecilnya berubah, fitri tak lagi banyak meminta bantuan padanya, padahal harapnya apapun susahnya dino akan tetap berada di samping fitri,membantunya. dino merasa ada sesuatu, benar adanya rupanya fitri selama ini hanya "menjaga perasaan" dino, "apa yang perlu dijaga dari perasaanku, harapku kini hanya kau kembali sebagai fitri yang aku kenal dulu, fitri yang senyumnya tulus saat candaku" emosi dino. dan bila ucap rasa cintaku salah, apa yang harus aku lakukan, kembalilah sebagai fitri yang aku kenal, meskipun aku harus mencabut kembali ucapan ku dan memendam dalam-dalam perasaanku, dan aku harus memecahkan sendiri hatiku yang teriisi kenangan -kenangan indah tentangmu aku sanggup. asal kau kembali, bukan sebagai fitri yang "menjaga Perasaan" yang malah menyakiti perasaanku, apa salah perasaanku, sehingga kau harus menjaganya. Dino galap, dia ungkapkan semua emosi di hadapan malaikat kecilnya itu. Fitri terdiam, dia kaget, bingung dan tak tau harus bagaimana, dia tau bahwa cinta dino tak salah, dan dia pun tak mau dipersalahkan atas apa yang dia lakukan tentang "menjaga Perasaan", cinta bukan hal yang bisa dipaksakan, fitri hanya menyadari bahwa antara dia dan dino dalah dua individu yang berbeda, berbeda dalam pola pikir dan segalanya, dia menyayangi dino hanya sebagai teman dan menyayangi sebagai teman tak baik buat dino , buat harapan dino yang di terlalu mendambanya. berat hati fitri untuk melepas dino, tapi lebih berat kelak bagi dino untuk melepas fitri bila tak diakhiri sampai disini.di penghujung jalan fitri akhirnya tlah menutup matanya dan menjawab harapan itu tlah kosong. harapan untuk dino, untuk membuat fitri disisinya. jawaban itu meruntuhkan akal, meruntuhkan mimpi-mimpi dino. menghapuskan semua semangat dan meneruskan keputus asaannya, tentang seorang yang menyebut namanya fitri.

di dalam bangku ruang tamu kosan dino terdiam, di hadapnya fitri di matanya, dia tatap terus malaikat kecilnya itu, walaupun hatinya menangis tapi tak ada bulir air mata tertetes. fitri pun hanya terdiam dia bingung melihat tatapan mata Dino yang penuh arti yang menyerangnya. dia bingung kerena tatapan itu tak bisa di artikan. dino menetap penuh keiklashan mungkin memori ini yang akan tersisa kelak dalam akalnya, tentang kecantikan bidadarinya, tentang indahnya. mungkin saat ini adalah saat terakhir mata dino bisa menatap fitri, entah menghilang atau tak lagi tegur sapa diantaranya. "saat kau sebut namamu Fitri yakinkan semua bintang kan tersenyum melihat tubuhku yang tak dapat bersandar berharap mencoba menikmati indahmu" dino berbicara dengan hati, tentang seorang yang menyebut namanya fitri.

Dino tiba-tiba terkaget, suara petir yang dahsyat membuyarkan hayalnya, mengisi mata kosongnya kembali, dengan pikiran-pikiran tentang apa yang harus dia perbuat sekarang, diraihnya Smarthponenya di ujung tempat tidur, rupanya 2 SMS masuk yang tidak dia hiraukan saat lamunannya datang dia baca, "Mas, Jemput Fitri Sekarang di Perpus...." "Cepetan yah...." dino hanya tersenyum " jangan kau hiraukan perasaanku fit,
karena ku tahu impian itu tak kan pernah nyata, tetaplah menjadi Fitri yang dulu" Ucap hatinya, tentang seorang yang menyebut namanya fitri.

 

[video=youtube;mRdLnzmOhJ0]http://www.youtube.com/watch?v=mRdLnzmOhJ0[/video]