1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

SongFic Sebaiknya Kau Berlari Lebih Cepat dari Peluruku [FTP - Pumped Up Kicks] :: [SE2012-C]

Discussion in 'Fiction' started by chain94, Jan 10, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    Terinspirasi dari lagu Pumped Up Kicks oleh Foster The People. Ini songfic pertama saya, jadi kalo masih jelek, maaf ya :xiexie:

    Judulnya : Sebaiknya Kau Berlari lebih Cepat dari Peluruku.

    Di sebuah perkemahan pelajar dalam hutan, duduklah sepuluh anak laki-laki berumur antara 17-18 tahun dan seorang guru melingkari api unggun yang tengah menyala dengan sangatnya. Suasana sangat sepi, seolah-olah mulut masing-masing terkunci rapat. Tiba-tiba seorang anak mengangkat tangan kanannya sambil tangan kirinya memegang tas ranselnya.

    “Pak Guru, apakah saya boleh bercerita?” tanyanya dengan nada halus.

    Sebelum sang guru menjawab, seorang anak lain menyahut, “Anak aneh, memangnya punya cerita apa? Ceritanya pasti aneh juga.” Semua anak, kecuali sang guru dan anak yang ingin bercerita, tertawa terbahak-bahak.

    Sang guru segera menenangkan, “Anak-anak, tidak boleh begitu. Bob juga teman kalian.” Mendengar amanat guru, anak yang tertawa itu kembali menjadi diam. Sang guru segera memandang Bob.

    “Bob, silahkan kalau kamu ingin bercerita. Cerita apa yang ingin kamu beritahu?” tanya guru dengan nada ramah.

    “Baiklah, ini cerita nyata yang mungkin sedikit menyeramkan bagi kalian. Tapi bagiku, tidak,” katanya perlahan, menambah suasana keseraman di tengah hutan yang sunyi.

    Sang guru nampak terkejut, anak-anak yang lain juga demikian. Anak yang menyahut tadi, menantangnya, “Buktikan kalau ceritamu memang seram. Kami siap mendengar ceritamu.”

    Bob hanya menyeringai dan tidak berkata apa-apa. Sesaat kemudian dia memulai ceritanya, “Dulu ada seorang anak yang selalu dijauhi oleh teman-temannya karena tingkah lakunya yang sangat aneh dan pendiam. Namanya Robert dan baru berusia 12 tahun.”

    Masa Lalu

    “Dasar anak aneh,” teriak seorang anak pada Robert sambil melempari batu padanya. Sekitar lima anak lainnya juga berteriak hal yang sama dan melemparkan batu padanya.

    “Hentikan. Aku mohon hentikan. Sakit,” katanya lirih.

    Ketika asyik melempari batu, bunyi bel tanda sekolah dimulai berdentang dengan keras. Mereka segera menghentikan tindakan melempari batu dan berlari menuju ke kelas. Robert dengan luka-luka di tangan dan kakinya ditinggalkan sendirian di tengah lapangan olahraga. Dengan sekuat tenaga, Robert berusaha berdiri, merangkul tasnya dan berjalan tertatih-tatih ke kelas.

    Di dalam kelas, Robert oleh gurunya, ditempatkan di kursi paling belakang. Sendirian. Tidak ada anak-anak lain yang menemaninya. Bahkan namanya dihapus dari daftar hadir. Hari-hari seperti demikian telah dijalaninya selama 2 tahun. Meski di depan sang guru menerangkan pelajaran dan anak-anak lain memperhatikannya, tidak untuk Robert. Dia memikirkan kesakitan yang telah di alaminya baik di sekolah, maupun di rumah.

    Kemarin, tepat pukul 10 malam, Robert tengah tertidur di atas meja makan, menanti kedatangan ayahnya yang selalu pulang telat karena bekerja ‘seharian’ untuk makan malam bersama. Suara pintu terbuka segera membangunkannya. Belum sempat Robert mengucapkan kata ‘Ayah’, sang ayah yang tengah mabuk segera memukulnya. Robert segera terjatuh ke atas lantai, dengan hidung mengeluarkan darah. Dengan menahan rasa sakit, Robert berbaring sejenak di atas lantai. Sang ayah langsung terjatuh di atas kursi makan dan tertidur di sana. Lima menit berlalu, Robert segera bangkit dan berlari ke dalam kamarnya, bersembunyi dari ayahnya. Di dalam selimut, Robert menyusun rencana untuk mengakhiri penderitaannya.

    Pagi hari, pukul tujuh, ayahnya telah pergi ke kantor tempatnya mencari nafkah. Biasanya kamar ayah selalu dikunci, namun, kali ini, ayahnya ceroboh dengan membiarkan kamarnya tidak terkunci. Robert perlahan membuka pintu kamar dan masuk ke dalam. Dengan cepat, dia mengobrak-abrik kamar ayahnya, mencari sesuatu yang sudah lama diidam-idamkannya sejak kecil, untuk memenuhi hasrat. Dengan rokok di mulutnya, dia menemukan sesuatu dalam sebuah kotak di lemari ayahnya, sebuah senjata api yang cukup besar. Berisi juga ratusan peluru berhamburan dalam kotak tersebut. Senyuman Robert semakin besar.

    Masa Sekarang

    “Apakah kalian tahu apa perilaku aneh yang dimiliki Robert?” tanyanya seraya menambah ketegangan di antara guru dan teman-temannya.

    Tidak ada yang menjawab. Memberanikan diri, sang guru bertanya, “Apa itu?”

    Dengan singkat, Bob menjawab, “Membunuh hewan-hewan.”

    Masa Lalu

    Di tengah penjelasan dari guru, Robert segera membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu yang sudah lama ingin dia coba pada manusia, yaitu mencabut nyawanya. Dengan cepat Robert berdiri dan mengangkat senjatanya. Sang guru terkejut dan berteriak, “Apa-apaan kamu ini Robert, cepat buang barang itu.” Semua teman-temannya berbalik ke belakang dan terkejut. Perlahan mereka mendekati sang guru, meminta perlindungan darinya.

    “Kalian yang suka menghinaku dan juga guru yang mengucilkanku, sebaiknya kalian bisa berlari lebih cepat dari peluruku. Hahaha,” tertawanya dengan keras dan lancang. Bersamaan sang guru dan anak-anak lain mulai berlari, Robert meluncurkan tembakannya ke arah mereka sambil bersiul dengan merdu. Satu per satu peluru terbang menancap di tubuh guru dan anak-anak yang suka menjahilinya dan mengatainya aneh.

    Rasa kesenangan segera menyelimuti tubuhnya, melihat darah bercipratan di mana-mana dan menghilangkan nyawa. Sebuah kegembiraan yang belum pernah Robert rasakan selama ini dan ingin selalu Robert alami terus menerus. Membunuh hewan saja tidak puas, katanya dalam hati. Ada satu lagi masalah yang harus Robert bereskan, dan Robert segera berlari, pulang ke rumahnya, meninggalkan jasad-jasad berlumuran darah di dalam kelas.

    Masa Sekarang

    “Semua guru dan murid-murid sekolah itu segera dievakuasi dan para korban dibawa ke rumah sakit. Sedangkan Robert sudah melarikan diri sebelum bantuan datang. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di kelas tersebut. Polisi hanya menduga-duga bahwa ada seseorang yang membunuh penghuni kelas tersebut,” kata Bob menerangkan.

    “Tapi, ingat. Dia punya satu tugas lagi,” lanjutnya.

    Masa Lalu

    Di dapur rumahnya, Robert sudah menunggu selama 4 jam kedatangan ayahnya mulai pukul 7. Ditemani makanan yang sudah dingin, Robert duduk di kursi makan dan menghisap rokok besar di mulutnya. Bunyi pintu terbuka terdengar, menandakan bahwa ayahnya telah pulang. Melihat keadaan Robert, sang ayah terkejut.

    “Jenggotmu terbakar dan kau pasti takut kan?” katanya dengan nada menantang.

    Ayahnya hanya terdiam dan suara tembakan dan siulan mengisi kekosongan rumah tersebut.

    Masa Sekarang

    “Sampai sekarang, tidak ada yang tahu di mana keberadaan Robert. Polisi sudah mencarinya ke mana-mana, namun tidak dapat menemukannya. Kabar mengatakan bahwa Robert tengah berkeliaran, mencari mangsa untuk dibunuhnya,” katanya mengakhiri ceritanya.

    Semuanya merinding, termasuk sang guru. “Benar-benar cerita yang agak seram,” tanggap gurunya. Anak-anak lain hanya terdiam, memegang satu sama lain.

    Sang guru pun bertanya, “Dari mana kau tahu cerita ini sampai begitu detail? Apakah keluargamu yang menceritakan?”

    “Jangan-jangan kaulah anak itu?” canda anak yang menantang tadi padanya.

    Bob hanya tertawa mengerikan dan dengan mata melotot, mengatakan, “Jenggotmu terbakar dan kau pasti takut kan?”

    Ke semua peserta kemah terkejut karena tingkah laku Bob yang aneh dan menakutkan.

    “Sebaiknya kalian bisa berlari lebih cepat dari peluruku. Hahaha,” Bob tertawa sambil mengeluarkan senjata dari tas yang dipegangnya. Suasana sepi perkemahan berubah menjadi ramai dengan suara tembakan dan ketakutan, juga siulan.

    -Tamat-

    Robert's got a quick hand.
    He'll look around the room,
    He wont tell you his plan.
    He's got a rolled cigarette.
    Hanging out his mouth,
    He's a cowboy kid.

    Yeah! He found a six-shooter gun.
    In his dad's closet, with the box of fun things,
    I don't even know what.
    But he's coming for you, yeah! He's coming for you!

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    Daddy works a long day.
    He be coming home late, and he's coming home late.
    And he's bringing me a surprise.
    'cause dinner's in the kitchen and it's packed in ice

    I've waited for a long time.
    Yeah the sleight of my hand is now a quick-pull trigger.
    I reason with my cigarette,
    Then say, "Your hair's on fire, you must have lost your wits, yeah?"

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    (Run, Run, Run, Run. Run, Run.
    R-Run, Run, Run.
    R-Run.
    R-Run, Run, Run.
    R-Run.
    Run, Run.
    Run, Run.
    Run, Run, Run.)

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, outrun my gun.
    All the other kids with the pumped up kicks,
    You better run, better run, faster than my bullet.

    [video=youtube;SDTZ7iX4vTQ]http://www.youtube.com/watch?v=SDTZ7iX4vTQ&ob=av2e[/video]
     
    • Thanks Thanks x 4
    Last edited: Jan 15, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. FirstStrike M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2010
    Messages:
    2,192
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +76,883 / -0
    anjrit bocah psycho :takut:
    btw keren ceritanya :top:

    klo dibuat novel bagus nih bro.
    :hehe:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  4. plesdis M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 24, 2011
    Messages:
    275
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +34 / -0
    ajis keren gan.. pernah nih ada kejadian kaya gini... anaknya di bully terus.. terus ngebantai teman sekelasnya endingnya dia bunuh diri...

    tapi di sini si anak jadi psiko keren
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  5. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    makasih bro :xiexie:, jadi malu saya :malu:

    kalo dibuat novel keknya ga deh, otak saya / kreatifitas saya gak mampu buat cerita sampe sepanjang novel. :sigh:
    Ini aja ceritanya hampir mampet, untung bisa sampe habis.

    emang pernah ada gan, saya juga diceritain sama teman saya waktu dengerin ini lagu. :hehe:
    dan juga lagu ini memang terinspirasi dari kejadian nyata itu.
     
    • Like Like x 1
  6. agungGG M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Mar 29, 2011
    Messages:
    410
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +59 / -0
    bagus songfictnya bro :top:
    emang gw doyan nih cerita" psycho gini :blink:
     
    • Like Like x 1
  7. andriy_panda M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 12, 2011
    Messages:
    953
    Trophy Points:
    206
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +7,891 / -1
    Wow! songfict yg seru , tipikal american bullying victim . seharusnya dijelaskan senjatanya jenis apa bro misalnya Ak-47 gitu supaya lebih detil ceritanya tpi menurut lirik lagunya senjatanya revolver jdi agak gimana gitu ngebayanginnya. but overall songfictnya keren, thanks gan.:ogtop:
     
    • Like Like x 1
  8. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    makasih kk :malu:

    makasih atas sarannya :xiexie:, saya gak kepikiran nyebutin jenis senjatanya :hehe:
     
  9. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    :takut:

    jangan2 ini pengalaman pribadimu

    kok kamu bisa menceritakan dengan detil

    :takut:
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    :swt:, kagaklah bro.. saya hanya membayangkan kalo saya jadi seorang psikopat, apa yg akan saya lakukan, dll. :lalala:
     
  11. Senruika Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 27, 2010
    Messages:
    25
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +34 / -0
    ih waw nice story :p

    ini baru namanya songfic, ceritanya nyambung sama lyric dan lagunya juga memberi tambahan nuansa untuk ceritanya
    good job, i like it ^^

    btw, ini kamu bikin story di dalem story gitu ya, do you realize kalau kamu dan bob itu menggunakan kontent yang berbeda?

    kalo kamu bercerita dengan media tulisan, dimana kamu membuat susunan kata kata dan pembaca diberi kebebasan untuk membacanya dengan kecepatan segimanapun sesuka dia.

    tapi disini bob bercerita mengenai "robert" secara lisan, dia menceritakannya langsung dihadapan semua orang

    tau gak hal yang paling penting dalam penceritaan lisan?
    intonasi.

    soalnya intonasi itu pengaruh untuk membawa suasana cerita dan mempengaruhi emosi pendengar (aku bilang pendengar ya, bukan pembaca)

    well, meskipun status kita disini sebagai pembaca tapi para pendengar yang ada di cerita kamu itu gak bisa di ignore gitu aja dong harusnya, siapa sih yang mau ngedengerin orang cerita kalo nada bicaranya datar datar aja?, apalagi dari seorang anak aneh


    well duh, there's a wimpy kid who wants to sing a story in front of many people, jadi kayak gimana suasananya?, ini kamu bikin cerita tentang bob kan? harusnya kamu ceritain dong that awkward moment when someone you usually bully everyday suddenly telling a really frightening story
    *just my suggestion : biasanya kalo orang lagi gugup/takut tapi masih penasaran sama suatu hal biasanya dia bakalan menelan ludah sebelum bicara.
    nah masalahnya kamu terlalu fokus sama cerita tentang robert, dan kamu jadi gak fokus sama cerita kamu sendiri, jadinya kamu lupa buat nambahin kesan tentang suasana di perkemahan itu waktu bob lagi bercerita tentang masa lalunya.

    oh well tapi gpp sih, emang itu sih sulitnya ngejalanin 2 hal sekaligus, kadang kadang yang satu bisa memuaskan sedangkan yang lainnya terbengkalai, atau bahkan biasanya jadi terbengkalai keduanya lol
     
    • Like Like x 2
  12. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    makasih banyak bro, saran dan kritiknya benar2 membangun :top:

    hmm, yap, saya terlalu terfokus ke cerita Robert, jadinya gak merhatiin cerita si Bob (intonasi, kurang suasana) :P

    dan juga yg saya bold itu, saya agak bingung, maksudnya gimana ya?? :???:
     
  13. Senruika Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 27, 2010
    Messages:
    25
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +34 / -0
    maksudnya beda kontent tuh ya kayak bedanya piring sama mangkok

    meskipun sama sama buat nyimpen makanan, tapi makanan yang disimpennya beda kategori kan? (meskipun sama sama buat nyimpen makanan manis misalnya)

    ya disini juga sama, kamu bercerita dengan text, sedangkan bob bercerita dengan suara. skill yang dipake itu beda loh harusnya. (kalo gak percaya coba aja kamu baca nyaring cerita bob di depan cermin, i dare you)

    kayak yang aku bilang tadi, kalau cerita dengan text itu perlu mainin kata kata, sedangkan kalo cerita dengan lisan itu mainin intonasi suara, dan keduanya mainin respon & intonasi penonton loh :p
     
    • Thanks Thanks x 1
  14. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    aha, saya ngerti sudah.. thx bro sudah menjelaskan. setidaknya untuk kedepannya saran bro akan saya ikuti :top:
     
  15. Adhyaksa Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 13, 2009
    Messages:
    46
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +11 / -0
    keren banget bro! bagian yang terakhir pas Bob ternyata anak yang dia ceritain iu bener2 ga gw duga.
    Btw, lagunya lumayan juga :listen:
     
    • Like Like x 1
  16. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    hmm ceritanya benar2 ngikutin alur dalam lagunya ya... klo menurut saya, menggunakan Bob untuk menceritakan isi lagunya ttg Robert itu sangat bagus. Coz klo ngga gitu, pembaca yang uda dengar/baca lirik lagunya pasti bosan dibuatnya, coz ceritanya benar2 memiliki alur yang sama dengan lirik lagunya. Dengan menggunakan Bob membuat pembaca penasaran akan kaitan cerita ini dengan lagunya, n adegan terakhir akan cukup twist bagi sebagian orang.

    hmm hmm begitu aja menurut penilaian amatir saya...
     
    • Thanks Thanks x 1
  17. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    makasih :xiexie:, lagunya emang top :top:

    makasih ya :xiexie:
     
  18. Nebunedzar M V U

    Offline

    No information given.

    Joined:
    Mar 7, 2009
    Messages:
    706
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5,466 / -0
    Dilihat dari cara narasi, pembingkaian kisah bisa kamu gunakan dengan baik dengan alurnya yang mundur-maju. Di kalimat dengan akhiran "tapi bagiku, tidak”, komentarku adalah apa alasannya untuk membuat yang lain terkejut. Dia saja diremehkan, apa bisa tiba-tiba dianggap serius. Terlalu cepat perubahannya menurutku, tapi kuanggap ini sudah lumrah karena didukung oleh teori sebab akibat narasi; yang terjadi, terjadilah--biar seperti apa pun surealnya kisah itu (masalahnya kulihat ceritamu ini mengarah ke realistis). Dan karena ini komentar, ada yang lucu di benakku. Aku justru tidak membayangkan Bob sebagai psikopat di lanjutan akhir cerita, tapi dia tertawa puas karena berhasil mengerjai balik yang lainnya.
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  19. chain94 Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 14, 2011
    Messages:
    3,129
    Trophy Points:
    236
    Ratings:
    +5,006 / -0
    wogh, komennya top :top:
    bener2, waktu itu saya kira dengan saya menulis "tapi bagiku tidak" bisa menambah suasana seramnya, ternyata malah gak masuk akal ya?
    kalo yg terakhir itu, saya ga kepikiran di sana. mestinya begitu ya. :top:.
    makasih atas komentarnya :xiexie:
     
    • Like Like x 2
    • Thanks Thanks x 1
  20. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,041
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    ehmm.. kalau aku baca dari awal, sepertinya ingin mengejutkan pembaca dengan ending yang "sicko got released"... tapi dengan lagunya, UNTUK SAYA.. kurang pas. well,, not matter though.
    coba kalau di awal diperlembut gaya bahasanya dan secara sedikit demi sedikit bertambah "psiko",,, pasti lebih nikmat.

    maaf kalau ada komentar yang kurang berkenan, ini hanya komentar seorang penjudi di dunia literatur.. :maaf:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.