1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Selamat Dari 'Kiamat'

Discussion in 'Fiction' started by R3Qui3M, Nov 2, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. R3Qui3M M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 29, 2009
    Messages:
    621
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +4,848 / -0
    cerpen ane waktu sma, daripada disimpan, mending dishare aja dah.
    selamat membaca.

    [​IMG]

    Atlantis. Sebuah kerajaan besar yang hampir menguasai dunia ini. Di balik kebesarannya, penduduk Atlantis sangat ramah dan baik hati. Alam juga bersahabat dengan kerajaan Atlantis. Dikelilingi banyak gunung berapi yang aktif membuat subur tanah-tanah yang ada di Atlantis. Dewa Laut juga memberikan ikan yang banyak untuk dikonsumsi oleh penduduk Atlantis. Dunia sangat menjunjung Atlantis. Aku, yang merupakan anggota tentara Atlantis meski umurku masih muda, juga sangat menjunjung tinggi kerajaanku. Dunia begitu terpesona dengan sikap raja kami. Beliaulah yang mengusulkan adanya perdamaian di seluruh dunia. Dengan demikian, tentara kerajaan ini mendapatkan masa tenang di mana seluruh tentara diperbolehkan pulang ke rumahnya. Akhirnya aku pulang ke rumahku yang berada di dekat laut.

    “Ah, Akhirnya aku bisa pulang.”

    Aku tinggal di rumah ini bersama kedua adikku. Yang satu laki-laki dan yang satu lagi adalah perempuan. Ayah dan Ibuku sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan di laut. Aku sangat bersedih atas kepergian mereka, tapi aku harus melanjutkan hidup ini. Karena aku anak sulung, aku harus merawat adik-adikku yang masih kecil. Meski rumah ini tidak terlalu bagus, kami menempatinya dengan senang hati.

    “Ah, kakak sudah pulang,” kata John, adikku yang paling kecil.
    “Iya, kakak sudah pulang. Horee!” gumam Delly, adik perempuanku.
    “Haha, iya. Kakak sudah pulang. Tugas kakak sudah berakhir. Kakak tidak akan meninggalkan kalian. Kakak akan menemani kalian. Kalian senang kan ditemani Ricky selama kakak pergi?” ucapku.

    “Iya,” jawab mereka berdua.
    “Lalu, di mana dia?” tanyaku.

    Mereka geleng-geleng kepala menandakan bahwa Ricky tidak ada di sini. Sepertinya sahabatku yang satu itu sudah pulang ke rumahnya. Aku sangat bersyukur bisa memiliki sahabat seperti Ricky. Dia sangat baik dan ramah.

    “Hei, sudah pulang kamu. Lama tak jumpa,” kata Ricky tiba-tiba mengejutkanku.
    “Hei, kamu masih ada di sini ternyata. Makasih banyak karena sudah menjaga adik-adikku yang manis ini selama aku pergi.”

    “Ah, sama-sama. Adik-adikmu tidak nakal. Jadi gampang diatur,” balas Ricky.

    Aku tersenyum. Aku dan dia saling kompak. Persahabatan kami tidak akan pernah berakhir. Dia pun pulang ke rumahnya. Aku dan adik-adikku melambai-lambaikan tangan.

    ***

    Tiga bulan telah berlalu dengan sangat cepat. Aku pergi ke pasar saat subuh untuk membeli bahan makanan karena persediaan makanan sudah hampir habis. Sesampainya di pasar, aku menemukan kejanggalan-kejanggalan. Tidak ada yang buka. Semua kios tutup.

    Aneh. Kok semua pada tutup ya? Apa hari ini libur ya?, gumamku dalam hati. Aku mengelilingi pasar tersebut. Tak disangka, aku menemukan satu kios yang buka. Kios tersebut menjual ikan dan sayur-sayuran.

    “Untung ada yang buka. Kalau tidak, nanti aku masak apa di rumah,” gumamku. Aku langsung mendatangi kios tersebut dengan perasaan gembira.

    “Wah, ikannya masih segar-segar dan sayurannya juga,” kataku. Aku pun memilih ikan yang besar dan beberapa ikat sayuran. Hanya berselang dua menit sejak aku datang, aku dikejutkan oleh penjualnya. Ternyata penjualnya sedang mabuk.

    “Hei, Nak. Semuanya seharga 20 perak,” kata sang penjualnya sambil minum bir.
    “Eh, mahal amat. Biasanya tidak segini. Paling 10 perak saja,” bantahku.
    “Di sini semua mahal. Kalau tidak mau beli ya sudah. Jangan datang ke sini. Cari saja di kios lain Tapi tidak ada yang buka ya. Kasihan. Hahaha,” kata si penjual.

    Aku tak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Tidak biasanya para penjual menjual semahal ini. Terlebih, sikapnya yang mabuk-mabukkan. Sikap penduduk Atlantis tidak seperti ini. Aku pun tak mampu membalas kata-kata sang penjual dan akhirnya menyerah.

    “Ya sudah. Ini uangnya,” kataku.
    “Nah, begitu dong dari tadi.” Dia mengambil uangnya dengan kasar.
    “Bang, kenapa semua tutup?” tanyaku.
    “Mana aku tahu. Coba aja tanya sama mereka,” ucapnya dengan kasar. Aku pun langsung mengambil barang-barangku dan pergi meninggalkannya. Aku langsung pulang ke rumah.

    Tiba di rumah, aku meletakkan barang-barang belanjaan di atas meja. Lalu aku mengamati adik-adikku masih tertidur pulas. Aku segera keluar menuju ke pantai. Di pantai, aku menemukan seekor unicorn. Dia terlihat sangat gagah dan menawan. Tanduknya sangat runcing. Kulitnya berwarna putih. Aku mendatangi unicorn tersebut. Dia tidak berlari. Dia hanya menatapku. Semakin aku mendekat, semakin aku merasa takut. Jantungku berdetak dengan sangat cepat. Unicorn sering menampakkan diri. Tapi bagiu, ini yang pertama kalinya.

    Aku pun tepat berada di depan unicorn. Kuelus mukanya. Terasa sangat lembut. Dia hanya meringkik, namun tidak berusaha kabur. Dia betul-betul jinak. Aku memejamkan mataku sambil mengelusnya. Saat aku membuka mataku, aku terpindah tak jauh dari tempat aku berdiri tadi.

    “Wow, hebat banget. Aku jadi bisa berpindah tempat. Mungkinkah unicorn tersebut memberiku kekuatan khusus untuk berpindah tempat? Tapi, tadi aku tidak memikirkan apa-apa. Coba lagi ah,” kataku. Aku memejamkan mataku lagi dan mengelusnya. Aku memikirkan tempat apa yang ingin kukunjungi. Yang ada di benakku adalah rumah. Aku ingin berpindah ke rumahku. Jarak dari rumah ke pantai ini agak jauh. Apa mungkin berhasil ya? pikirku.

    Aku pun memberanikan membuka mataku. Sayup-sayup terlihat sesuatu. Sesuatu yang sudah kukenal sejak lama. Ah, itu rumahku. Aku benar-benar sudah terpindah ke rumahku. Peristiwa ini sangat menakjubkan. Aku betul-betul senang.

    “Kau hebat sekali. Kau sudah memberiku kekuatan. Legenda mengenai kekuatan teleportasi ternyata benar, namun legenda itu tidak mengatakan bagaimana mendapatkan kekuatan tersebut. Dengan peristiwa ini, berarti kekuatan teleportasi hanya bisa didapat dari hewan khusus, seperti kamu. Sebaiknya aku memberi makan kamu. Tapi kamu makan apa ya? Mmm. Oh, mungkin sayur-sayuran. Sebab kau terlihat vegetarian menurutku. Tunggu di sini ya, aku mau masuk untuk mengambilkan makanan buat kamu,” ucapku. Aku masuk ke rumah dan mengambil barang-barang belanjaan tadi. Kupisahkan sayur-sayuran dan ikan. Sambil memikirkan sayuran apa yang akan diberikan, aku melihat adikku masih tertidur pulas. Aku langsung membangunkan kedua adikku tersebut.

    “Ayo, bangun. Bangun. Ada unicorn di luar. Mau lihat apa tidak. Dia masih di sana loh,” kataku.

    Kedua adikku terbangun dan John berkata, “Ini masih terlalu pagi, Kak. Kenapa bangunkan kami? Lihat, masih gelap, Kak.”

    Sambil mengambil sayur-sayuran dan buah-buahan yang baru dibeli, aku menjawab, “Ada unicon di luar. Mau lihat atau tidak?” Kedua adikku terkejut. Raut mukanya menggambarkan kegembiraan yang dalam.

    “Beneran Kak? Masih ada di luar?” tanya kedua adikku serempak.
    “Iya, coba lihat di luar,” jawabku. Kedua adikku langsung beranjak dari tempat tidur dan berlari menuju keluar. Aku pun keluar bersama sayur-sayuran dan buah-buahan di tanganku.

    Kedua adikku kegirangan dan mengelus-elus unicorn tersebut. Aku pun memanggil mereka dan berkata, “Coba kasih buah apel ini. Mungkin dia suka. Dan bayam ini. Tapi ingat, kalau dia tidak mau, jangan dipaksakan dan jangan juga terlalu berlebihan. Nanti dia bisa marah.” Kedua adikku mengangguk menandakan bahwa mereka mengerti.

    “Tapi apa unicorn bisa marah?” tanya Delly.
    “Bisa saja. Unicorn juga memiliki perasaan seperti kita. Jadi, jangan buat dia marah ya,” jawabku. Delly tersenyum dan berlari menuju unicorn.

    Mereka sangat bersemangat memberikan makan pada unicorn. Unicorn pun terlihat senang dan memakan semuanya dengan lahap. Aku begitu senang melihatnya. Terasa begitu menggembirakan. Ricky pun terlihat dari jauh. Aku segera memanggilnya dan mengajaknya ke rumahku. Dia menatapku dengan tatapan dingin dan tidak memperdulikanku. Dia tetap berjalan menghilang di ujung sana.

    Aku sangat keheranan dan kebingungan. Kenapa dengan Ricky ya? Ada yang aneh. Aku tidak bertemu Ricky lagi sejak sebulan yang lalu. Tapi aku tidak mempermasalahkannya. Mungkin dia sedang terburu-buru. Aku kembali mengalihkan pandanganku pada kedua adikku dan unicorn. Mereka terlihat begitu kegirangan. Aku segera bergabung dengan mereka.

    ***

    Saat matahari mulai terbenam, aku mengajak adik-adikku ke pantai. Mereka berdua sangat gembira melihatku. Aku pun merasa demikian. Kami bertiga pun pergi ke pantai. Kami duduk di dekat bibir pantai. Kami sangat menikmati pemandangan matahari terbenam. Suara ombak ikut memeriahkan kami. Kami gembiranya bukan main. Ditambah lagi ada lumba-lumba yang bergantian melompat-lompat di tengah laut.

    Hari ini betul-betul indah. Banyak hal-hal baru yang kutemui. Aku tak menyangka aku akan mendapatkan kekuatan berpindah tempat hari ini. Apakah besok aku akan menemukan unicorn lagi? Entahlah. Sejenak aku merasa damai dan tentram.

    “Halo Derek.”

    Aku terkejut. Aku tersadar dari lamunanku. Aku menatap kedua adikku. Mereka sedang bermain pasir. Aku merasa bukan mereka yang mengatakan hal tadi. Lalu, siapa yang mengatakan hal tersebut.

    “Aku, Derek.”

    Suara itu terdengar lagi. Seseorang sedang berbicara. Tapi, siapa? Aku tak mengerti. Aku menengok ke kanan dan ke kiri. Tapi, aku tak melihat siapa-siapa selain kedua adikku. Aku melihat satu lumba-lumba datang mendekat.

    “Aku, Derek. Lumba-lumba yang sedang berada di depanmu,” kata si lumba-lumba.
    Hah? Benarkah? pikirku dalam hati. Aku terbujur kaku, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

    Kedua adikku yang melihatku bersikap aneh, bertanya, “Kenapa, Kak? Ada masalah? Lihat. Ada lumba-lumba mendekat.” ucap John sambil menunjuk lumba-lumba tersebut.

    Aku segera tersadar dan melihat adikku lalu berkata, “Iya.”

    “Jangan kaget, Derek. Aku berbicara denganmu melalui telepati. Hanya sedikit saja yang bisa mendengar suaraku,” kata si lumba-lumba.
    “Lalu, bagaimana bisa aku dapat mendengar suaramu? Aku tak mengerti,” jawabku.
    “Hanya orang-orang yang betul-betul tulus dan baik saja yang mampu mendengar suaraku. Kau termasuk salah satunya.”
    “Benarkah? Terima kasih atas penjelasannya. Lalu, mengapa kamu mendatangiku? Apakah ada masalah?”

    “Dalam beberapa hari ini, mungkin akan terjadi sesuatu yang buruk pada Atlantis. Kamu bisa menyebutnya 'Kiamat'. Kehancuran akan menyelimuti segenap benua Atlantis. Tanah berguncang dengan keras. Gunung-gunung meletus. Air bah menerjang. Hanya segelintir orang saja yang akan selamat dari bencana ini.”

    “Tapi, mengapa hal ini terjadi? Bukankah kami semua baik hati dan selalu menolong?” tanyaku.

    “Kehancuran ini sebenarnya hanya diakibatkan segelintir orang. Mereka yang berusaha untuk menguasai 4 elemen alam, yaitu Air, Tanah, Api, dan Udara, mengakibatkan alam marah dan alam akan berbalik menerjang mereka. Mereka dalam hal ini adalah Raja beserta menteri-menterinya. Karena mereka, Dewa memerintahkan untuk memusnahkan kerajaan Atlantis. Sebenarnya aku tidak setuju dengan hal tersebut. Tapi, aku tidak bisa melawan perintah Dewa. Kehendak Dewa adalah tugas bagiku.”

    “Aku tidak pernah mendengar bahwa mereka akan menguasai alam. Lagipula kami, penduduk Atlantis, sangat menjunjung tinggi alam dan menjaga keseimbangan alam. Apabila kami berusaha menguasainya, sama saja kami menggoyahkan keseimbangan alam. Hal itu sangat bertentangan dengan tradisi kami.”

    “Ya, memang ini sulit untuk diterima, tapi percayalah. Rajamu adalah raja yang licik. Memang dia yang telah mengusulkan perdamaian di dunia. Namun, hal itu hanyalah tipu muslihat dari Rajamu. Hal itu dia lakukan agar namanya menjulang ke atas. Sehingga ia disebut raja yang baik. Kau termasuk salah satu tentaranya, bukan?”

    Aku menunduk.

    “Karena itulah, raja yang suka berperang tidak memiliki hati yang baik. Sejak ia menjabat sebagai raja, nilai moral di istana runtuh. Raja, permaisuri dan menteri-menterinya bermabuk-mabukkan, berpesta pora. Lalu, dialah yang mengusulkan untuk penguasaan 4 elemen alam, namun, hal itu terhambat karena adanya perang. Saat perang berhenti, dia memfokuskan pekerjaannya ke dalam percobaan tersebut. Kau tahu apa saja yang dikerjakan oleh rajamu selama beberapa bulan ini setelah perang berakhir?”

    “Tidak. Mungkin memerintah istana.”

    “Tidak. Percobaan tersebut membuatnya gelap mata dan serakah terhadap semua hal. Dia ingin memiliki semuanya agar apabila percobaan tersebut membutuhkan sesuatu, sesuatu itu sudah siap. Apa kau pernah mendengar tentang permintaan raja untuk menangkap unicorn?”

    “Ya. Aku pernah mendengar kabar itu. Aku juga diminta bantuan untuk menangkap unicorn. Namun, aku tak pernah menemukannya hingga pagi tadi. Aku menemukannya di pantai ini.”

    “Unicorn tersebut telah diperintahkan Dewa untuk memberikanmu kekuatan untuk berpindah tempat. Kau mendapatkannya, bukan? Nah, para penduduk yang benar-benar tulus dan baik hati juga mengalami hal yang sama denganmu. Tapi, ada yang sudah mendapatkan kekuatan teleportasi sejak dulu. Ada juga yang baru sekarang. Kau mendapatkan kekuatan itu agar kau bisa pergi dari pulau Atlantis yang sebentar lagi akan tenggelam ke dasar Samudera Atlantik.”

    “Tapi, bagaimana dengan penduduk yang lain? Ricky? Raja dan ratu?”

    “Mereka tidak akan selamat karena itu sudah merupakan kehendak Dewa. Raja dan ratu beserta para menterinya telah merencanakan percobaan penguasaan alam yang akan rampung dalam waktu dekat. Saat percobaan itu dimulai, benua Atlantis ini akan mengalami 'Kiamat'.”

    “Apakah mereka merahasiakan percobaan itu dari rakyat?”

    “Ya dan tidak, mereka sudah tahu bahwa bila percobaan itu diumumkan akan ada protes dari rakyat. Rumor tentang hal itu sudah beredar tapi sebagian besar rakyat tidak akan melakukan protes sebab kemerosotan moral di istana telah merusak moral rakyat di sekitarnya dan menyebar ke keseluruhan benua. Alasannya karena adanya anggapan bahwa raja itu pilihan dewa, maka apa yang dilakukan raja akan menjadi contoh bagi rakyat. Akhirnya mereka meniru perbuatan raja dan tidak akan peduli dengan lingkungan sekitar. Itulah sebabnya Ricky tidak membalas sapaanmu waktu itu.”

    “Ternyata alasannya seperti itu. Ricky sahabat terbaikku sudah tiada,” jawabku sambil menundukkan kepala dan mengenang kembali ingatan bersama Ricky.

    “Sekarang segeralah pergi dari benua ini. Ramalan akan segera muncul. Aku harus kembali dan memperingatkan yang lainnya. Semoga kau beruntung, Nak,” kata si lumba-lumba lalu pergi meninggalkanku.

    “Kau juga.”

    Adikku yang masih kecil itu tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya melongo melihatku berbicara sendiri. Aku segera membawa mereka kembali ke rumah. Di rumah, aku merenungkan apa yang sudah dikatakan sang lumba-lumba. Apa mungkin akan terjadi hal seperti itu? Kalau iya, apakah aku akan meninggalkan penduduk lain yang tidak mengetahui akan hal ini? Apa yang harus kulakukan? pikirku. Akhirnya aku pergi tidur.

    ***

    Keesokan harinya, aku pergi ke kota. Aku melihat seseorang memberitahu temannya bahwa ada pengumuman dekat air mancur. Aku segera mendekat dan mengikuti mereka ke mana mereka pergi. Sampailah aku di dekat air mancur.

    Seseorang berdiri di atas meja dan berkata, “Ada sebuah ramalan dari seorang kakek yang dipercaya telah memiliki kekuatan khusus. Ramalan itu berbunyi: 'Bumi akan naik, mengumpulkan rakyatnya. Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu. Menarik pelajaran.' Begitulah ramalannya. Apakah ada yang mengerti maksudnya? Kakek tersebut menghilang tadi pagi. Sehingga satu-satunya harapan sudah musnah.”

    Para penduduk yang mendengarnya menjadi hiruk pikuk. Aku terkejut mendengar hal tersebut. Apakah ini ramalan yang dimaksud lumba-lumba itu? Aku segera mencari rumah Ricky. Rumahnya tidak jauh dari air mancur tadi. Aku berhasil menemukannya. Aku mengetuk pintu depan. Namun, tidak ada yang membuka pintu. Aku mengetuk lagi. Hasilnya sama. Aku menunggu sekitar sepuluh menit. Karena tak ada yang membuka, aku pergi dari situ dan langsung menuju ke rumah.

    Aku segera mencari adik-adikku dan berkata kepada mereka, “Dik, Kakak akan mengantar kalian ke Pulau Seberang. Kalian tunggu di sana ya sekitar dua atau tiga hari. Kalian kan sudah mandiri dan kakak percaya sama kalian. Kalian bisa?”

    “Bisa Kak, tapi apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Delly.
    “Maafkan Kakak. Kakak belum bisa memberitahukan sebabnya. Bila waktunya sudah tiba, Kakak akan menceritakannya. Baiklah. Tutup mata kalian yah,” jawabku.

    Mereka menutup matanya. Aku juga memegang tangan mereka lalu memejamkan mataku dan menggunakan kekuatan teleportasi. Dalam sekejab, kami bertiga berada di Pulau Seberang.

    “Kakak, tinggal ya. Jaga diri kalian baik-baik,” kataku dan langsung menggunakan kekuatan itu lagi sebelum mereka sempat mengucapkan sesuatu. Aku langsung kembali ke depan rumah. Aku khawatir ramalan itu akan menjadi kenyataan.

    Keesokan harinya, aku pergi ke istana. Aku melihat Raja dan Ratu beserta menterinya sedang melakukan sesuatu di halaman istana. Aku teringat akan kata-kata lumba-lumba. Mereka sedang melakukannya. Percobaan penguasaan alam. Tiba-tiba bumi bergetar. Tanah berguncang dengan kuatnya. Rumah-rumah runtuh. Aku segera berpegangan pada sebuah tiang pagar istana. Aku melihat Raja dan Ratu kewalahan dan segera berlari masuk ke istana diikuti oleh para menterinya. Langit menjadi sangat gelap. Sebuah gunung yang letaknya tak jauh dari istana bergemuruh, mengeluarkan suara yang sangat keras. Lahar panas berwarna merah keluar dengan tidak teratur. Guncangan masih tidak berhenti. Malah semakin kuat. Lahar itu semakin banyak dan semakin meluas. Aku masih berpegangan pada tiang pagar. Tiba-tiba istana runtuh. Terdengar suara jeritan yang menakutkan. Gempa yang semakin menjadi-jadi membuat tanah membelah dengan sendirinya. Hampir saja aku terperosok ke dalamnya. Aku melihat air bah setinggi istana datang melahap semua yang menghalanginya. Inilah 'Kiamat'. Sesaat aku menggunakan kekuatan berpindahtempat dan langsung berada di pulau seberang. Sayup-sayup terlihat benua Atlantis sedang tenggelam ke dasar laut membawa serta seluruh penduduk yang masih berada di atasnya.

    Aku sangat takut. Tubuhku bergetar. Aku selamat dari 'Kiamat'. Aku melihat dari kejauhan langit hitam menyelubungi benua Atlantis. Suara gemuruh terdengar hingga ke sini. Tetesan air mata mengalir dari mataku membasahi pipiku dan jatuh di atas bajuku. Aku segera memeluk adik-adikku dan menangis. Kebesaran Atlantis kandas hanya dalam sekejap dan kini tinggal kenangan.
    -TAMAT-
     
    • Like Like x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. olegun Members

    Offline

    Joined:
    Nov 2, 2011
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    baca dulu ahh hehehe
     
  4. LordByaku M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 22, 2011
    Messages:
    2,883
    Trophy Points:
    162
    Ratings:
    +3,427 / -0
    waaah.. kereen Gan...

    kalo ada yang laen Di share lagi ya..

    Oya kalo ada waktu mampir tempatku ya :xiexie:
     
    • Thanks Thanks x 1
  5. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,041
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    mereka yang selamat, mereka yang bercerita.. :keringat: jangan2 TSnya keturunan dia yang selamat dari "Kiamat" ya ? :haha:
    bener dah.. kalau diedit sekali lagi sama om requiem, menggunakan skill dan gaya bahasa yang sekarang mungkin bakal jauh lebih seru lagi ceritanya.. :top:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  6. R3Qui3M M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 29, 2009
    Messages:
    621
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +4,848 / -0
    :lol: tentu saja bukan.. gra2 keseringan lihat site ato webpage ttg misteri atlantis yg abadi, trus berhubng ada tgs buat cerpen jg wktu itu.:lol:

    makasih atas masukannya :xiexie:, tp saya masih muda loh :malu: panggil bro saja ya..
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.