1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen See You Honey, Bubaye...

Discussion in 'Fiction' started by indahfida, Oct 29, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. indahfida M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 26, 2008
    Messages:
    967
    Trophy Points:
    126
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,715 / -0
    Ini adalah Cerpen pertama saya di SF Fiction. Ditujukan buat IDWS mania dan untuk meramaikan kumunitas Cerpen di SF Fiction ini.

    Semoga berkenan dan Selamat membaca...

    “Aduh...” kataku kesal, sambil mencari tempat dipinggir jalan. “Kenapa sih harus bocor segala bannya?... untung udah nganter Shasa ke sekolah, huuf”.

    Dengan berat hati aku keluar mobil dan mencari seseorang untuk menggantikan ban serep mobilku. Kebetulan tangan kiriku terkilir sehabis outbond kemarin sehingga aku tidak berdaya menggantinya sendirian, Setelah tengok kanan dan kiri.

    “Tumben jalanan ini kok sepi ya?”. Mas Erwin lagi keluar kota untuk dinas, aku tak bisa menghubungi suamiku itu untuk minta tolong. “Huuf... siapa ya yang mau tolongin aku...”.

    Setelah menunggu 10 menit sambil BBMan dengan temanku untuk minta tolong, tiba2 ada yang mengetuk kaca mobilku. Aku tertegun dan kaget, sambil buka kaca aku bertanya,

    “Iya, knapa mas?”. “Mbak, bannya bocor ya, mau saya bantu gantiin ban serepnya?”, Sapa lelaki itu. “Oh iya, kalau ga keberatan, saya minta tolong mas, tangan kiri saya terkilir”.

    Lelaki itu hanya tersenyum dan mengangguk. “Siapa ya dia? Sepertinya tidak asing dan familiar”. Ujarku dalam hati. Ah pasti Cuma perasaanku saja.

    “Bisa buka bagasi belakangnya mbak?, saya mau ambil ban serep dan toolkitnya”. Aku segera membukanya. Aku perhatikan, lelaki itu tampak piawai mengganti ban serep itu, tidak terlihat kebingungan atau kesulitan. Sepertinya dia seorang mekanik mobil, ah aku ga peduli, yang penting ban mobilku bisa diganti.

    “Sudah ni mbak”, ujar lelaki itu. “Wah cepet juga, kamu mekanik ya?”, tanyaku penasaran. “Iya”, jawab lelaki itu sambil tersenyum.

    Wajahnya seperti aku kenal, tapi siapa ya. Ujarku dalam hati, sambil mengambil dompet untuk memberikan uang rokok pada lelaki itu.

    “Ini mas, buat beli rokok,” sambil mengulurkan tangan kepada lelaki itu. “Ga usah mbak, thanks! Saya iklas kok”, [i/]sambil tersenyum.“Bener ni, ga mau?” tanyaku. “Ga, ga usah mbak. Terima kasih”. “Oo gitu, yaudah deh, makasih banyak ya mas, untung ada mas, saya jadi tertolong”, kataku sambil tersenyum.

    Lelaki itu hanya terdiam dan tersenyum. Ada perasaan aneh yang aku rasakan kepadanya. Dengan penasaran aku bertanya, “Mas, kok sepertinya familiar ya, mas namanya siapa?”. Lelaki itu tampak terkejut atas pertanyaanku.

    “Apalah arti sebuah nama”, ujar lelaki itu sambil menyalakan motor Ducatinya yang diparkir dibelakang mobilku. Dia mengenakan AGV replika Valentino Rossi. Yaa, aku tau itu, kebetulan aku dulu selalu mengikuti Race MotoGP.“ Ok, See you. Bubaye...” Ucap lelaki itu kepadaku.

    Aku hanya tertegun dan terdiam membisu, seperti ada perasaan aneh yang memasuki hatiku . Sambil menyalakan mobil, aku terus berpikir, siapa laki-laki tadi ya. “Aah aku ga peduli, yang penting aku bisa pulang kerumah dengan selamat, ujarku dalam hati."

    “Bi, nanti siang tolong jemput Shasa di sekolah ya, pake motor aja”. Ujarku kepada pembantuku dirumah. “Iya bu”. Sambil mengaggukkan kepalanya. Aku bergegas mandi dan istirahat di kamar. Setelah beberapa saat aku tiduran di kasur, tiba-tiba wajah lelaki itu kembali muncul. Wajahnya agak sedikit aneh tapi cukup tampan juga pikirku. Sambil mengistirahatkan tanganku yang masih sakit, akupun tertidur sejenak.

    Tiba-tiba aku terkaget dan membuka mata, aku mimpi Ken, mantanku dulu yang aku tinggal karena kebiasaannya yang buruk. Sebenarnya tidak buruk juga, dia adalah seorang pembalap yang sering berlaga di Sentul. Karena aku dulu sangat mencintainya, aku melarang dia untuk balapan. Aku takut terjadi apa-apa dengannya saat itu. Pikirku aku egois juga begitu saja meninggalkan dia, padahal dia seorang laki-laki yang baik, setia dan romantis.

    “Ok, see you honey, Bubaye...” kata-kata itu yang selalu di ucapkan Ken, ketika dia mengantarku pulang kerumah saat kami masih berpacaran dulu. Aku terdiam sejenak... kata-kata itu baru saja terdengar olehku tadi pagi. “Haah, apa laki-laki itu Ken?”. Tapi ga mungkin, wajahnya aku tau, itu bukan Ken. “Tapi?... "Aku tertegun dan membisu, perasaan aneh tadi pagi datang kembali menghantuiku. “Huh, masa sih Ken, dia juga diem aja tadi ga ngomong apa-apa denganku”.

    Aku bergegas menuju meja komputer dan berniat melanjutkan Blog yang aku buat seminggu yang lalu. Kuliat banyak notifikasi di Facebook ku. Lalu aku buka satu persatu, aku terkaget dengan satu pesan yang dikirimkan oleh Ricky, sahabat dekat Kent dulu. Dalam pesan itu dia mengatakan, bahwa Ken sudah tiada, meninggal akibat kecelakaan tadi pagi. Sontak aku kaget dan panik. Perasaan aneh itu muncul kembali. Aku berusaha menghubungi Ricky, dan bertanya kebenarannya.

    “Iya Bel, Ken meninggal tadi pagi karena kecelakaan, Gw udah di rumahnya ni. Lw ga kesini Bel?”, sahut Ricky bertanya. “Iya, gw mau kesana, bentar lagi. Gw minta izin suami gw dulu ya”.

    “Ok” jawab Ricky sambil menutup teleponnya. Tiba-tiba air mata ini menangis tidak karuan. Aku memang masih mencintai Ken, sampai saat ini. Meskipun perasaan ini aku pendam dari suamiku. Aku selalu berusaha melupakan Ken, dan mencintai Suamiku dan putriku Shasa. Lalu aku telepon suamiku untuk meminta izin melayat dan dia mengizinkan aku untuk pergi. Dengan air mata yang masih mengalir aku siap-siap berangkat menuju rumahnya dikawasan Tebet.

    Perjalanan yang aku lalui sangat lancar, seakan-akan takdir memang menyuruhku untuk datang melayat ke rumah Ken. Air mata tidak berhenti mengalir dengan derasnya. Saat-saat indah dulu aku bersama Ken, terlintas jelas di pikiranku. Perasaan yang aku tutupi selama ini, kembali terbuka dan memberikan kesedihan yang teramat dalam. Terlihat bendera kuning terpasang di setiap gang menuju rumah Ken. Aku kembali menangis dan tidak percaya akan keadaan ini. Aku parkirkan mobil tidak jauh dari rumah Ken. Lalu aku berjalan cepat menuju rumah Ken, tampak rumah Ken sudah banyak tamu yang ikut melayat. Di halaman depan aku lihat Ricky dan beberapa teman balapnya Ken sudah hadir disini.

    “Bella”, Sahut Ricky memanggilku. “Gw ga percaya Ken udah ga ada”, ujarku.
    “Iya bel, gw juga ga percaya bakal secepat ini dia pergi”. Ucap Ricky.“Kejadiannya gimana?” tanyaku penasaran.

    “Tadi pagi sekitar jam 10, Ken mengalami kecelakaan maut di jalan. Dia terserempet Truk pasir yang berpapasan dengannya. Kemudian menghantam pembatas jalan lalu meninggal seketika. Helmnya pecah dan motornya hancur. Kejadian ini hampir sama ketika Race tahun lalu, Ken Jatuh dan helmnya terlepas dari kepalanya. Untungnya dia masih bisa diselamatkan waktu itu, hanya patah kaki dan luka pada mukanya akibat terserempet aspal lintasan. Ken akhirnya menjalani operasi pelastik di mukanya dan sudah kembali Race setelah masa pemulihan berakhir. Dia memang pembalap sejati. Gw ga sangka akhirnya bakal begini”, ujar Ricky sambil menangis.

    “Tuh, lw bisa liat motornya dimobil Pickup, baru datang tadi”. Akupun berjalan dan melihat motor berwarna merah itu memang hancur. “Ducati merah...” ucapku.
    “Iya Bel, itu motor kesayangan Ken, Uang hadiah Race sebulan yang lalu dia belikan motor itu”. Kata Ricky.

    Aku pun kembali menangis melihat motor itu, membayangkan kondisi Ken yang pasti mengalami kecelakaan parah ini.
    “Ini lw liat aja Helm AGV nya Ken, sampai belah gini”, Ucap Ricky sambil menahan air matanya. Aku tertegun dan kaget melihat Helm AGV replika Rossi yang ditunjukkan Ricky.

    Ricky mengajakku masuk ke dalam rumah Ken, untuk menemui keluarga Ken. Sambil memandangi Peti jenazah Ken, aku kembali menangis tersedu-sedu. Aku lihat Ibunya Ken menangis tidak berhenti sambil memandangi foto Ken. Begitu aku melihat foto Ken, aku langsung pingsan tidak sadarkan diri saat itu. Itu adalah foto laki-laki yang tadi pagi mengganti ban mobilku yang bocor...


    :xiexie: Thanks!
     
    Last edited: Nov 2, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. LordByaku M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 22, 2011
    Messages:
    2,883
    Trophy Points:
    162
    Ratings:
    +3,427 / -0
    :Top: Gan... jadi bayangin kalo ane ada di posisi itu :matabelo:
     
    • Thanks Thanks x 1
  4. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Numpang kasih komentar
    pro:
    bahasanya gampang diikuti

    con:
    tema story umum, jadi udah ketebak sih akhir ceritanya

    Saran:
    Coba penulisannya lebih dirapiin misalnya dialognya dirapiiin susun kebawah aja seperti ini

     
    • Thanks Thanks x 1
  5. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    wow, ceritanya mudah diikuti, dan kata2nya oke :top:

    tapi, jadi kurang rapi karna percakapan dan paragraf ceritanya disambung. percakapan 2 orang / lebih harus di enter biar rapi.
    setuju sama komen kk giande diatas.

    gambate for next story, kk :peace:
     
    • Thanks Thanks x 1
  6. indahfida M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 26, 2008
    Messages:
    967
    Trophy Points:
    126
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,715 / -0
    :xiexie: Thanks!

    Ooh gitu ya bro. Saya baru pertama ini buat Cerpen, lain kali coba di perbaiki deh. :xiexie: Thanks!

    Iya ni bro, Bener juga. Lain kali saya perbaiki. :xiexie: Thanks!


    Anyway, klo buat paragraf di sini codenya gimana ya? bisa ga si?
     
    Last edited: Nov 2, 2011
  7. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    :sigh: sedih amat sih.. :sepi:

    no more comment.. :sepi:
     
    • Thanks Thanks x 1
  8. kyotou_yasuri Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 24, 2010
    Messages:
    93
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +20 / -0
    Bener seperti komen kk2 di atas, alur cerita terasa terlalu 'biasa'. Agak terasa terlalu pendek pula. Tpi (sekali lagi) seperti kata kk2 di atas, bahasanya bagus. Enak bacanya :top:
     
  9. andriy_panda M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 12, 2011
    Messages:
    953
    Trophy Points:
    206
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +7,892 / -1
    wuih! ceritanya singkat juga yah, kira2 ken itu kena kecelakaan sesudah nolongin bella atau sebelumnya yah?? :peace:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.