1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Di Lantai Delapan

Discussion in 'Fiction' started by lyralykofos, Oct 25, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. lyralykofos Members

    Offline

    Joined:
    Oct 24, 2011
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +5 / -0
    entah ini cerpen atau apa namanya...
    izin share ya... semoga mampu membuat semua yang ngintip untuk membaca sampai habis. :) :hmm:



    Lantai delapan.

    Lift terbuka, keluar perlahan, lalu kamu ketuk pintu kamar apartemen ku yang tepat berada didepan lift. aku bisa cium bau mu... meski tak pernah sekalipun kamu ada disini. tapi aku tahu itu dirimu.

    jejak mu damai. perlahan, nyaris tak bersuara...

    kau ketuk sekali lagi pintu kamar ku, kamu tahu aku berpura - pura tidak dengar dan mengintip mu dari lubang pintu. aku ingin sekali berteriak. itu benar kamu. Dengan jaket kulit yang pernah aku peluk saat itu. Ratusan malam aku menunggu, ribuan cangkir kopi aku habiskan selama menanti dan sekarang kamu benar datang.

    Jantung ku berpacu, ku buka pintu perlahan....

    Sayang,, bau mu lembut sekali. semakin terasa hangat di hidungku..
    tarik nafas ku panjang, tak ingin hembuskan, biarkan paru - paru ku ini penuh dengan aroma mu.... mungkin bisa ku simpan untuk beberapa waktu.. agar aku tidak jadi mati.

    kamu tersenyum...

    kamu manis...

    baik sekali...

    mata mu tulus....

    aku terdiam.

    kamu belai rambut ku, cium keningku...

    raba bibirku...


    iya sayang.. aku disini. Masih disini dan selalu disini. menanti kamu... ingin aku teriakkan itu, tapi toh hanya terdiam. kelu


    kamu masuk ke dalam kamar ku....

    OH TIDAK....

    jangan kau porak porandakan kamar ku, aku baru saja membereskannya, bersiap bila kamu datang...
    jangan setoples kopi hitam itu, jangan bakar lagu-lagu milik ku, ranjang ku, semuanya... jangan kau buang,,, jangan kau rusak. jangan kau singkirkan....

    aku sakit........


    JANGAAAAAAN........

    aku berteriak, menangis, berlari ke lorong depan, lift mati, tak ada siapa pun... sampai aku lihat mereka. tak bergerak, sama bisunya dengan mu sedari tadi tanpa suara, aku memohon pada mereka, aku mengiba padamu... tapi sama saja,,,

    aku menangis delapan belas jam... dibawah ranjang ku dan selimut motif macan. aku dingin.

    kamu masih menghancurkan seisi kamar ku, sesaat ku perhatikan.... aku suka lihat ini.

    kamar hancur ini, aku suka. sungguh.

    aku suka... karena kamu yang lakukan ini.

    aku diamkan saja.... sampai kamu puas, aku pun puas dalam lekat pandangan mu, dekat mu, meski perih tapi aku senang, aku akan menunggu sampai kamu mereda... sampai malam menjadi pagi.
    sampai tangis menjadi senyum yang tanpa perih.

    kamu. dengan laku mu,
    aku dengan hidupku.
    aku senang meski kamu mulai merasa letih.

    -----------------------------------------------------


    kamu akhirnya reda, duduk bersila dipinggir ranjang. tak ada lagi peluh bukan??
    aku ambilkan mu segelas air dingin, gelasnya bekas anggur merah yang ku cicipi saat kamu mulai reda.
    air dinginnya dibuang, basah kelantai, aku terpeleset karenanya.. dan luka lagi.

    hujan didepan berlarian, malam semakin mengejar.. hanya ada dingin, kamu pun ke beranda kamar ku... tarik nafas panjang dan dihembuskan..
    ku ingat.. senyum mu manis saat itu, sama seperti awal aku bukakan pintu kamar ku..

    kamu tersenyum lagi,,,, merentangkan tangan,,,, menikmati beranda dilantai delapan

    "JANGAN SAYANG... MENDEKAT KESINI... aku tak apa kau maki, kau hancurkan, asal kamu disini, disini saja sayang... aku tak apa bila semua orang bilang aku dungu, sesungguhnya aku pun pintar karena mu,, hanya mereka yang tak tahu... disini saja Malam ku sayang.... bersama ku, hancurkan lagi ruangan ini, mungkin suatu saat nanti kita bisa rapikan ini bersama.... disini saja sayang.... jangan biarkan nafasku jadi berdebu, perih ku jadi bercandu... aku hanya ingin kamu...... jangan sayang.. aku masih disini menanti pasir jadi kopi, asap jadi kabut.... jangan sayang..."


    akhirnya bayangan mu pun loncat. bunuh diri. mati. tinggalkan aku.

    sendiri.

    *****************************************************
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.