1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Kakak

Discussion in 'Fiction' started by KsatriaBintang, Oct 20, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. KsatriaBintang Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 28, 2011
    Messages:
    13
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    Jajaran Foto-foto wisuda itu tersusun rapi diatas meja, terlihat mulai dari sebelah kiri terdapat bingkai kayu berukir yang cantik berisi foto wisuda seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan kuliah ekonominya, dalam foto tersebut terlihat 2 orang pemuda, yang satu si pemuda tersebut, dan yang satu lagi seorang pemuda lagi yang nampak lebih tua beberapa tahun, wajahnya sayu namun bersinar, terlihat jelas wajah lelahnya dan beberapa guratan didahinya, namun walaupun begitu tersirat kebahagiaan dalam senyuman kecil yang tergambar diwajahnya. Foto kedua terbingkai cantik dalam sebuah pigura kecil berwarna hitam, didalamnya terdapat sebuah foto wisuda seorang gadis manis dengan senyum bahagia yang terpancar indah bagai matahari pagi yang memantul keperakan didedaunan, di samping kirinya kembali foto pemuda sayu tersebut terlihat, dengan senyum yang sama, dengan aura kebahagiaan yang sama, merangkul dengan hangat lengan sigadis yang baru saja menyelesaikan kuliah arsiteknya, foto ketiga dan yang terakhir adalah foto seorang wisudawan teknik industri dan sang pemuda sayu, senyum bahagia terlihat pada wajah keduanya, kali ini sang pemuda sayu terlihat lebih bahagia dari foto-foto yang lain seolah kali ini tugasnya sudah usai.

    Sejak sore tadi sesosok orang tua dengan kursi roda itu terus saja memandangi foto-foto wisuda adik-adiknya, tangannya memang sudah tak dapat lagi bergerak, kaki-kakinya juga sekarang tak lebih dari hanya kaki-kaki yang sudah lumpuh, mulutnya sudah tidak dapat berbicara lagi, hanya suara-suara dari tenggorokannya yang kadang terdengar sebagai alat untuk menunjukkan emosi bahagia, atau sekedar memberi tahu jika ia ingin kekamar mandi, ataupun menunjukkan emosi sedihnya. Kembali hangat diingatannya ketika kedua orang tuanya dulu meninggal dalam kecelakaan, sebuah keputusan berat harus dia ambil, melanjutkan kuliahnya atau menghidupi adik-adiknya, gemuruh didadanya kian membadai, wajah sedih adik-adiknya terbayang dipikirannya, pertanyaan-pertanyaan seolah muncul dikepalanya tanpa dia sendiri tahu asal pertanyaan itu.

    “apa yang harus aku lakukan?”

    Setelah sejenak berfikir, sebuah keputusan akhirnya ia ambil, Sebuah keputusan yang diambil karena rasa sayang seorang kakak terhadap adik-adiknya sendiri, sebuah pengorbanan yang akan dilakukan seorang kakak demi masa depan adik-adiknya, dia memeluk ketiga adiknya sambil menangis dan berbisik dalam hatinya.

    “adik-adikku sayang, adik-adikku yang aku cintai, aku tak bisa hidup tanpa kalian, meskipun aku harus menghancurkan tubuh ini, aku akan bekerja keras mulai dari sekarang untuk kalian semua adik-adikku, maafkan kakakmu ini jika tidak dapat memberikan yang terbaik untuk kalian nanti, tapi sebisa mungkin, kakak akan memenuhi semua kebutuhan kalian adik-adikku, demi masa depan kalian, dan demi kesuksesan kalian”

    Tanpa sadar air matanya keluar dengan derasnya sambil memeluk adik-adiknya itu, sejak kejadian itu dia berjanji untuk menyekolahkan adik-adiknya sampai sarjana, setiap hari dia bekerja dengan keras dan tanpa henti, waktu tidurnya hanya 2-3 jam sehari, semakin hari tubuhnya semakin kurus dan tak terawat, hanya senyum adik-adiknya yang memberinya kekuatan untuk bertahan, kuliahnya ia tinggalkan, kekasihnya juga pergi meninggalkannya karena sebagian besar waktunya ia habiskan untuk bekerja dan merawat adik-adiknya, pernah suatu hari, indra adik laki-lakinya yang kedua tidak tega melihat kakaknya yang membanting tulang demi masa depannya dan mencoba berbicara dengan kakaknya.

    “kak.. apa perlu kakak bekerja sekeras ini kak? Saya sudah besar kok kak, saya juga sudah lulus SMA, biar saya kerja sambil kuliah kak..., kakak banyak istirahat saja...”

    “tidak ndra... kamu jangan kerja.. kamu fokus kuliah saja.. urusan biaya biar kakak yang menanggung semuanya.. percaya sama kakak ya ndra... kamu cukup belajar saja ya...”

    Sambil menahan tangis dan tenggorokan yang tercekat, indra mengiyakan perkataan kakaknya itu sambil menahan haru yang tidak bisa digambarkan oleh siapapun, wajah lelah kakaknya selalu tergambar di pikiran indra, dia hanya tak tega melihat kakaknya seperti itu, namun tekad kakaknya itu memang sudah tak bisa diganggu gugat lagi.

    Kenangan dua-puluh tahun yang lalu itu membuat air matanya jatuh, membasahi pipi-pipinya yang sudah keriput, kini hasil kerja kerasnya terbayar sudah, dia merasa bahagia karena janjinya sudah terlaksana, sejenak dia sandarkan tubuhnya di kursi rodanya air matanya masih menetes, hatinya kembali haru dalam senja sore yang indah lalu dia memejamkan matanya.

    “ayah.. ibu.. aku sudah melaksanakan tugas yang ayah ibu berikan kepadaku, aku telah berhasil, anak-anak ibu yang tercinta sudah bisa menghidupi dirinya dengan baik... semua ini berkat kalian yang memberikan kasih sayang yang tak terhingga bahkan sejak aku kecil dulu, hingga sampai sekarang aku juga bisa memberikan kasih sayang penuh kepada mereka, sekarang tugasku sudah selesai ayah.. ibu.. sudah saatnya aku bertemu kalian”
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Alohamora M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2010
    Messages:
    1,321
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +368 / -0
  4. KsatriaBintang Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 28, 2011
    Messages:
    13
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    sipsip.. mungkin terlalu singkat juga ya gan alurnya... btw thanks gan komennya... hahahaha..
     
  5. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    KEPENDEKANNNNNNNNNN

    biarpun tema e simple, tapi bukan berarti itu buruk.

    IMO

    karya terbaik itu menggunakan tema simple dirangkai menjadi LUAR BIASAAAAAA INDAHNYA ( Seperti tema sederhana dari jaman dulu hero save the world, dll dll )

    sayangggggg ini terlalu pendek.
     
  6. KsatriaBintang Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 28, 2011
    Messages:
    13
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    iya gan.. saya sendiri aja yang nulis ngerasa terlalu singkat... sipsip makasih gan sarannya...
     
  7. muchitsuru Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 8, 2009
    Messages:
    255
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +17 / -0
    Cerita yang pendek tidak berarti itu bukan sebuah cerita.
    Ada juga kok pengarang luar yang terkenal pernah membuat cerita pendek, paling pendek,
    hanya dengan satu paragraf. Dan itu sudah merupakan cerita.

    saya suka dengan tema cerpen ini. Benar-benar mengenai permasalahan keluarga dan juga sosial.
    Ini jenis cerpen yang mestinya sering-sering diangkat.

    Hanya saja saya selalu terganjal dengan tanda baca koma yang terlalu banyak dan tidak proporsional dalam cerpen ini.
    Saya jadi ngos-ngosan bacanya, kayak nahan napas berkali-kali sebelum melanjutkan kalimat yang lain.
    Sayang sekali kalau hal seperti ini dibiarkan. Padahal cerpen ini menurut saya bagus dan sudah utuh ceritanya.
     
  8. KsatriaBintang Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 28, 2011
    Messages:
    13
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    saya sendiri memang bukan dari bidang psikologi dan sosiologi... tapi benar kata anda..
    Akhir-akhir ini disekitar saya banyak yang lebih mementingkan kepentingan lain diatas
    kepentingan keluarganya sendiri, bisa dikatakan kehidupannya jadi tidak seimbang,
    banyak meninggalkan keluarga, dan justru hubungan antar keluarga jadi memburuk,
    nah saya coba-coba saja bikin cerpen hehe, karena terbatas pengetahuan tentang
    bagaimana menulis cerpen yang baik, mungkin saya sendiri masih merasa banyak keku-
    rangan dari segi penulisan dan ritma pembuatan alur yang baik, karena saya sendiri baru sampai pelajaran narasi. ini jadi pelajaran yang sangat membangun :) terimakasih kepada agan atas sarannya..
     
  9. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    perasaan sang kakak langsung membuat saya lemas.. :sigh:
    sepertinya saya sebagai seorang kakak tidak bisa menjadi seperti dia.. :sigh:
    *curhat*


    haha.... aku rasa ini cerpen terlalu pendek... entah kenapa jadi pengen liat gaya bahasa yang lebih nyentrik.. :XD:
    tapi, sekali lagi... kalo soal cerita, saya suka banget. :top:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.