1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Chocolate

Discussion in 'Fiction' started by Giande, Oct 11, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Genre : Western, Comedy, adventure

    Dunia barat, dunia liar. Dunia dimana teknologi berkembang pesat.Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan senjata mutakhir, semua itu dimulai dengan ditemukannya logam "RAYNA"

    Tokoh Central dalam cerita ini. Perawakan tinggi besar, dengan mantel besar menutupi tubuhnya, membuat dia terlihat misterius. Dia melakukan perjalanan mengelilingi dunia barat karena janji yang pernah dia buat . ( deskripsi lebih lanjut dalam cerita saja biar ga spoiler :peace: )

    Shoot 1 : Dessert Inn

    Shoot 2 : Three Mistake

    Shoot 3 : Shadow Of Memories part 1 part 2 part 3

    Last Shoot : CHOCOLATE part 1 part 2 part 3 part 4 part 5 part 6 (last)


    Sebenarnya karya ini untuk shoot 1 dan shoot 2 udah gw post dalam trit lain yang gw buat ( trit kumpulan cerpen/oneshot dll ), tapi berhubung shoot 3 dan shoot 4 ( masih dalam proses penyelesaian ) ternyata jadi e JAUH lebih panjang dari dugaan gw jadi kuputuskan membuat trit terpisah berdiri sendiri jadi oneshot/orific

    Diharapkan komentar, kritik,saran, maupun bingkisan natal atau taon baru

    THANKS telah menyempatkan diri membaca karyaku

    BEST
    Regards
    :peace:
    Giande​
     
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Feb 17, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Shoot I - Desert Eagle

    Dalam cuaca badai pasir ini aku terus melangkahkan kakiku menuju tempat perlindungan. Cuaca seperti ini tidaklah berarti banyak buatku, tapi terkadang aku tidak ingin menyusahkan diriku dengan menerobos badai pasir ini. Aku lebih memilih untuk beristirahat sambil minum segelas minuman hangat. Pandanganku agak terganggu karena badai pasir ini, tapi untunglah saat aku melihat jauh ke selatan terlihat siluet cerobong asap. Itu pasti cerobong asap dari sebuah rumah.

    Aku harap itu adalah sebuah penginapan

    Harapanku terkabul, terlihat sebuah papan tua yang tulisannya sudah pudar, tapi aku masih bisa membacanya dengan baik

    PENGINAPAN DESERT EAGLE

    Hmm papan tua ini kurasa tidak akan bertahan lama lagi kalau diterjang badai pasir seperti ini

    Aku tidak sembarang mengeluarkan pendapat, itu sebuah pantangan bagiku. Aku selalu bicara fakta… derit suara yang ditimbulkan sudah menunjukan kalau sambungan papan itu sudah sangat rapuh.

    Brak !!

    Papan itu terjatuh setelah beberapa langkah aku melewatinya, tidak mengherankan sebenarnya. Sudah kukatakan akku selalu bicara fakta.

    Aku berdiri didepan pintu penginapan. Penginapan ini cukup besar juga terdiri dari 2 lantai, ukurannya mungkin sekitar 20 x 20 meter. Sebuah cerobong asap yang besar mengepulkan asap, cahaya berwarna kuning, dan suara yang cukup ramai.

    Penginapan ini cukup ramai ternyata. Walaupun di tengah daratan gersang seperti ini. Tapi tidak mengherankan sebenarnya kalau cuaca seperti ini menghambat perjalanan

    Kriett

    Alunan musik country dari sebuah music box mengalir. Cukup membuat suasana lebih meriah. Aku langsung berjalan ke counter minuman dimana tampak seorang pria gemuk dan pelayannya sedang melayani para tamu. Penginapan dan bar minum, sebuah tempat yang wajar di daerah barat ini.

    “ Selamat datang tuan, apa tuan mau menginap? Tuan sungguh beruntung masih ada 1 kamar yang tersisa, atau tuan hanya mau numpang minum? Sekedar menunggu badai pasir ini reda? Ya walaupun aku sangsi badai ini akan mereda dalam waktu satu hari. “ Sambut pria gemuk itu

    “ Kurasa aku akan menginap . “

    “ Baiklah , Calista siapkan kamar buat tuan ini “

    Pelayan itu bernama Calista, seorang wanita dengan paras cantik, rambut pendek, dengan pakaian ala maid.

    “ Tuan mau langsung ke kamar? Mari saya antarkan “ Tanyanya

    “ Nanti dulu, aku ingin minum, Bartender pesan sebuah minuman hangat “

    “ Segera !”

    Pelayan bernama Calista itu meninggalkanku, dan naik keatas, kurasa ia mau merapikan kamarku terlebih dahulu. Aku langsung duduk di counter setelah melepas mantelku yang besar, sebuah mantel kulit berwarna coklat yang daritadi menutupi diriku. Seketika itu semua pandangan mengarah pada diriku. Aku yakin itu karena sebuah pistol besar yang yang tergantung di pinggangku. Pistol itu ukurannya jauh lebih besar dari pistol revolver biasanya, ukurannya hampir 2 kalinya. Pistol itu adalah cirikhasku, pasti mereka langsung sadar siapa diriku. Aku bukanlah superstar, bandit, sherrif ataupun orang baik yang selalu menolong orang kesusahan. Aku hanyalah seorang pengembara yang selalu menjadi right man in the wrong place. Intinya aku selalu berada ditempat terjadinya suatu kasus atau pertempuran. Entah feromon seperti apa yang kupunya sehingga selalu menarik bahaya.

    Lebih baik aku tetap memakai mantel tadi

    “ Silakan minumannya tuan.. Ahh revolver yang besar sekali… jangan – jangan tuan adalah…. “

    Brak !!

    “ C H O C O “ Seorang pria berbadan besar , wajah bulat dan botak berbicara

    “ Nilai buronanmu di pemerintah $500.000, dan kamu juga jadi incaran Outlaw Guild dengan nilai sebesar $ 1.000.000 intinya kepalamu itu bernilai $1.500.000”

    Outlaw guild adalah guild para penjahat, ya semacam sarang bandit.

    Klik

    Pria besar itu tanpa basa basi lebih lanjut lagi langsung mengarahkan senjatanya kearahku, sebuah dual pistol revolver. Ukurannya terlalu kecil untuk pria sebesar dia. Tentu aku tidak diam begitu saja menanti peluru bersarang di kepalaku. Aku tidak akan berada disini kalau bisa ditembak serangan dari depan seperti ini.

    Brakk !

    Kulempar kursi yang ada disebelahku, walaupun kursi itu sedang ada yang menempati, jadi kulempar sekalian sama orangnya

    “ UAHhh “

    Mungkin tindakanku yang selalu bertindak spontan inilah yang menyebabkan kepalaku bernilai tinggi.

    Dor ! Dor !

    Pria besar itu cukup terlatih juga, walaupun di hantam kursi dan orang sekaligus dia masih sempat menembakan kedua pistolnya, ya walaupun sudah tentu pelurunya tidak mengenaiku. Suasana Bar langsung berubah , orang – orang yang tadinya asik menikmati minum dan mendengarkan musik langsung bersembunyi dibalik meja mereka. Aku melompat salot ke belakang terus ikut bersembunyi dibalik sebuah meja. Bukan aku sendiri yang bersembunyi dibalik meja itu, ada 2 orang pemuda lain

    “ eeee Ja..jangan libatkan kami “ mohonnya

    Aku tahu jelas sekali maksudnya.

    “ Tenanglah.. “

    DOR DOR ….

    Pria besar itu terus menembak ke arah meja ini, kedua pemuda itu meringkuk ketakutan. Aku hanya menghela napas, sambil mencabut pistol besarku dari sarungnya

    “ Ayo Keluar CHOCO, Apa hanya segini kemampuan buronan $150.000 “

    KLIk Klik

    Ah untunglah pistolnya kehabisan peluru, dengna begini aku tidak perlu lagi bersem…

    Drerrt det det det

    Meja bergetar, walau aku tidak melihat aku tahu itu suara dari sebuah senapan mesin.

    Sial dia ternyata punya senjata lain

    “Ayo keluar CHOCO “

    Langkahnya semakin mendekat, sambil terus menembakan senjatanya. Apa dia tidak sayang peluru? Cepat atau lambat meja ini juga pasti hancur, aku tidak boleh hanya diam disini.

    “ Kelu…'

    Ini dia saatnya. Aku langsung melompat keluar ke samping dan mengarahkan pistolku ke tangannya.

    DOR !

    “ Uahhh “

    Tangan kanan pria besar itu hancur tertembus peluruku. Kini dia pasti tidak bisa lagi memegang senjata, terdengar aku kejam bukan? Tapi yakinlah aku hanya membela diri. Dan lihatkan aku tidak membunuhnya bukan?

    “ Arghhh sialan kau “ Pria itu menoleh kanan – kiri, entah apa yang dia cari

    “ Pergilah, aku tidak ingin membunuhmu “

    “ Grrr jangan merasa kamu sudah menang Choco “ Pria itu langsung berlari menuju ke pelayan perempuan yang bersembunyi dibalik tangga. Hanya dia yang terlihat oleh pria besar itu. Pria besar itu menggunakan pistol kecil dengna tangan kirinya.

    Sebenarnya dia punya berapa banyak senjata sih?

    “ Kyaa tolong.. “ jerit pelayan wanita itu… namanya Calista kalau tidak salah.

    “ Menyerahlah Choco, atau.. “

    “ Atau apa? Ingat aku buronan di pemerintah juga, artinya aku telah membunuh banyak penduduk sipil “ Kataku tajam

    “ Egh “

    Pria besar itu memakan bulat – bulat tipuanku. Dia jadi ragu, dan ingin kabur. Tentu saja aku tidak membunuh penduduk sipil … paling tidak aku tidak berniat membunuh penduduk sipil. Hanya saja disatu waktu mereka selalu berada di tengah ledakan yang kubuat. Aku berjalan pelan mendekati. Pria besar itu tampak sekali gemetaran, keringatnya bercucuran, ditambah darah yang mengalir di tangan kanannya yang hancur. Kuarahkan pistol revolverku.

    “ Ka..kau ti…dak peduli cewek ini?”
    Aku diam
    “ Ehehe dia akan aku bunuh “
    Aku diam
    “ Cepat mundur”
    Aku diam
    “ Aku tidak akan sungkan menembak cewek ini “
    Aku diam
    “ Peringatan terakhir Choco”
    “ Lakukan saja “


    Wajah pria besar itu langsung berubah menjadi biru karena kini aku sudah berdiri tepat di depannya hanya berjarak pistol besarku. Lututnya gemetar

    “ BANG !!”

    Pria besar itu langsung terjatuh pingsan, celananya basah.

    Cih badan besar kok masih kencing dicelana

    Calista , perempuan pelayan itu juga terduduk lemas, mungkin ia mengira bakal akan mati juga. Aku melihat kerusakan yang dibuat pria besar itu. Beberapa tempat bolong dan mulai kemasukanbadai pasir, beberapa meja hancur karena tembakan asal pria itu, terutama meja yang kugunakan untuk berlindung. Kukeluarkan uang dari saku celanaku

    “ Ini untuk perbaikan, dan minumku “

    Aku memutuskan untuk segera pergi sebelum orang lain datang untuk memburuku. Aku berlajan ke counter minuman mengambil mantelku, kemudian langsung keluar dari penginapan itu. Badai pasir masih berlanjut, walaupun sudah agak mereda. Aku memutuskan untuk terus melangkahkan kakiku ke arah selatan… ya selatan.

    “ TUNGGU !!!”

    Aku kaget, ternyata pelayan wanita bernama Calista itu mengejarku.

    Hmm pasti dia ingin berterima kasih dan memintaku tinggal karena ada badai pasir ini.

    “ Maaf nona, aku tidak ingin…”

    “ Uangmu ini tidak cukup untuk membayar ganti rugi kerusakan penginapan kami. Uangmu hanya $500, sedang ongkos perbaikan dinding, dan meja yang rusak mencapai $5000. Sekarang ayo bayar? Sisanya” tagihnya

    “ Eh “

    “ Apa Eh? Tidak ada uang? Jangan kira habis adu tembak bisa pergi seenaknya ya.”

    “ uangku sudah habis”

    “ Habis? Kalau begitu kamu harus bayar ganti rugi dengan bekerja”

    “ Apa? Kerja? “

    “ Iya kamu harus jadi pelayan di penginapan ayahku”

    Dia langsung menarikku kembali ke penginapan, aku hanya terdiam mengikuti tarikannya. Ya aku Choco seorang burnonan yang dikejar pemerintah maupun bandit sekarang dipaksa kerja menjadi pelayan untuk membayar ongkos kerusakan yang sebenarnya bukan perbuatanku.
     
    • Thanks Thanks x 1
  4. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    maksudnya one shot / mini gimana? :???: sepertinya bakal panjang.. :iii:
    oh yeah! dunia barat... :onfire: aksi tembak-tembakan yang ekstrim saya nantikan di lanjutan cerita ini.. :onfire:
    entah kenapa latarnya mengingatkan saya pada el cazador de la bruja.. :iii:
     
  5. mwahaha M V U

    Offline

    Raidou Kuzunoha XVII

    Joined:
    Aug 17, 2010
    Messages:
    1,149
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +19,742 / -0
    Wah, jadi teringat dengan cerita yang pernah saya buat 2 tahun lalu:matabelo:, tapi gak dilanjutin karena gak ada ide:kecewa:
    Cerita yang saya buat itu temanya juga western, dan sifat tokoh utamanya juga agak mirip (Adegan terakhir dimana si Choco menjadi pelayan, sama dengan yang saya buat itu:hihi:)

    Lanjutin, jangan dibuat oneshot... Bagus nih.... Mungkin aja setelah baca yang punya agan saya jadi bisa melanjutin cerita saya yang udah terlantar itu:peace:
     
  6. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Ceritanya dah gw susun dibagi menjadi 4 chapter doank. Yang pasti chapter 1 hanya perkenalan singkat :peace: . Mini series.... bisa dibilang juga oneshot ( seperti 1 buku tankoubon komik lepas kalau manga ).... yaaaa rencana begitu

    pasti dilanjutin ditunggu.....pelan2 benere dah kelar sampe 3 chapter, tinggal last chapter 4 dalam tahap penulisan.

    -----

    Arigato yang telah membaca :sembah:

    ada yang kurang, kritik,saran diterima :hehe:
     
  7. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Shoot II - Three Mistake

    Pemerintah? Penjahat? Aku bukan keduanya. Kadang aku berada di pihak pemerintah, kadang aku menjadi seorang penjahat. Kalian tidak bisa berkata bahwa aku tidak konsisten, sebaliknya diriku ini adalah mahluk paling konsisten di dunia sekarang ini. Bisa dibilang semua yang kulakukan adalah untuk diriku sendiri. Aku tidak pernah memilih untuk berpihak pada pemerintah dalam menghancurkan salah satu markas rahasia milik outlaw guild, hanya saja saat itu aku tersesat ke markas mereka secara tidak sengaja dan merekalah yang memaksaku untuk berbuat demikian. Hei percayalah aku hanya membela diri, ya walaupun terkadang aku agak berlebihan dalam membela diri. Aku juga tidak memilih untuk menghancurkan kereta milik pemerintah. Aku hanya tidak sengaja menyalakan bom yang juga berada di kereta itu. Ya bukan salahku kan kalau dalam keadaan gelap seseorang pasti menyalakan api agar bisa melihat bukan? Mungkin bisa dibilang kejahatanku hanya menumpang kereta itu untuk berpergian, ya itu hanyalah masalah kecil tapi entah kenapa pemerintah menjadi sangat kesal akan hal itu. $ 1.500.000 itulah nilai kepalaku, pemerintah berjanji memberikan $500.000 dan outlaw guild mematok harga $ 1.000.000 sungguh angka yang luar biasa yang menjadikan diriku salah satu orang yang paling dicari. Untunglah aku selama ini bisa melindungi kepalaku dari para pemburu buronan. Berpindah tempat dari satu ke tempat yang lain adalah intinya, aku tidak pernah diam di satu tempat dalam waktu yang cukup lama. Menyamar adalah keahlianku, dan aku juga punya banyak kemampuan sehingga sangat muda untuk diriku untuk mencari kerjaan.

    “ Choco jangan banyak mengigau cepat cuci gelas – gelas itu dan segera layani tamu didepan. “ Teriak seorang pria gemuk. Pria itu adalah bosku , paling tidak selama aku bekerja di penginapan DESERT EAGLE ini. Lantai 1 penginapan ini digunakan sebagai bar minum, dan lantai 2 digunakan ya sebagai kamar penginapan.

    “ Segeeerraaaaaaaaaaaaa “

    Aku tidak boleh bermalas – malasan segera kubilas gelas – gelas yang sudah kucuci bersih. Gelas – gelas ini tampak lebih bersih dan berkilau dibanding saat pertama kali aku datang. Tentu saja semua ini karena aku, kan sudah aku katakan kalau akku ini punya banyak kemampuan ya termasuk kemampuan mencuci dengan sangat bersih. Tapi herannya Peter tidak pernah menghargai kebersihan gelas – gelas ini. Peter adalah nama bos ku yang gemuk itu.

    “ Buat apa gelas sebersih itu? Mau dipajang? Itu tidak perlu, itu pemborosan namanya “

    Ya aku mengerti di penginapan seperti ini gelas bersih adalah suatu kemewahan tapi tidak dibutuhkan. Semua yang datang minum lebih melihat isi dalam gelas itu daripada gelasnya. Bahkan terkadang mereka lebih suka gelas kotor yang bisa mengaburkan pandangan mereka terhadap isi di gelas mereka sehingga mereka dapat menganggap itu adalah minuman mahal.

    “ Choco tolong layani meja di depan “ Kali ini seorang perempuan menyuruhku, dia adalah anak dari penginapan Desert Eagle ini, namanya Calista. Pakaian maidnya sangat mencolok, itu juga yang membuat bar ini selalu ramai. Banyak juga yang datang hanya sekedar ingin melihat Calista. Dan hal yang paling aneh adalah entah kenapa mereka berdua tidak pernah takut pada seorang buronan seharga $1.500.000 bahkan mereka bisa memperlakukan diriku layaknya seorang pegawai rendahan. Seorang yang minum tapi tidak bisa bayar yang terpaksa harus bekerja untuk membayar minumannya, sepertinya itulah diriku dimata mereka. Padahal tentu aku disini bekerja bukan karena tidak bisa membayar minum, tetapi karena diriku tidak bisa membayar ongkos perbaikan kerusakan yang bahkan bukan perbuatanku… oklah tidak semua perbuatanku sebagian lainya adalah perbuatan pria besar yang mengincar kepalaku, tapi kenapa aku harus yang bekerja sendiri?

    “ Postur tubuhmu lebih cocok dari pada pria besar itu. “

    Sebuah pujian? Mungkin, tapi aku tidak tahu harus merasa senang atau merasa kesal akan pujian itu. Bisa saja aku melarikan diri tapi itu bukan prinsipku, aku tidak pernah melarikan diri kecuali terpaksa. Atau aku bisa saja mencabut revolverku yang menjadi cirikhasku dan menembak kepala mereka tapi itu juga bukan prinsipku. Seperti yang kukatakan aku bukanlah orang jahat, tapi juga bukan orang baik, tentunya bukan orang yang asal menembak.

    Hari ini sudah memasuki hari ke 7 aku bekerja sebagai pelayan di penginapan Desert Eagle, tidak ada yang spesial orang – orang masuk minum dan pergi, beberapa ada yang menginap.

    Kriett

    Seorang wanita masuk. Wanita itu langsung menarik perhatian semua orang yang ada didalam penginapan . Rambut panjang sebahu yang bewarna biru, ditutup dengan topi lebar. Memakai selendang yang panjangnya hampir menyentuh lantai, dan pakaiannya yang sangat terbuka, belahan dadanya terlihat sangat mempesona. Matanya mengintip dibalik topi lebarnya, mata yang besar dan jernih, dengan bulu mata yang lentik, dan senyuman tipis menghiasi wajahnya. Wanita itu berjalan pelan. Dan sepatu botnya menimbulkan suara ketukan di lantai kayu. Semua terdiam menatapi wanita itu termasuk diriku. Kuakui wanita itu sangat cantik dan mempesona. Dia berjalan ke arahku, aku tidak sedang bermimpi kan? Biasanya orang yang menghampiriku hanyala orang –orang jelek yang mengincar kepalaku kalaupun perempuan dia hanya datang menarikku untuk membayar ganti rugi karena kerusakan yang kubuat, aku melirik sebentar ke arah Calista. Saat aku kembali mencari sosok wanita yang cantik itu ternyata dia sudah berdiri didepanku.

    “ C h o c o, akhirnya kutemukan juga dirimu “ Panggila perlahan suaranya terdengar sangat menggoda

    “ Eh ? “ Jangan katakan kalau dia juga seorang pembunuh bayaran? Ah tidak mungkin, apa mungkin seorang fans? Itu lebih konyol lagi, siapa yang ngefans sama buronan pemerintah dan outlaw guild?

    “ Kamu tidak ingat aku? “

    Aku menggeleng , tapi tidak mungkin kalau aku lupa telah bertemu wanita secantik dirinya, aku berusaha mengingat tapi tetap saja nihil.

    “ Hehehe , tega sekali kamu melupakan diriku, padahal aku selalu mengingatmu. Aku … selalu mengingat perbuatanmu. “ Tatapnya serius

    “ Heh? Kurasa ini err pertama kalinya aku bertemu denganmu.“

    Aku yakin tidak pernah bertemu dengannya, tapi tatapannya mengatakan kalau dirinya juga tidak berbohong. Jadi apa yang sebenarnya terjadi? Apa mungkin aku bertemu dengannya saat aku sedang mabuk?


    “ Ah sudahlah, sekarang aku sudah ketemu denganmu. Tidak sia – sia aku datang ke penginapan ini. Nah sekarang maukan kau ikut denganku keluar? Mau kan? “ Suaranya dibuat begitu menggoda, sangat menggoda.

    “ TIDAK BISA, CHOCO masih ada utang disini dia harus bekerja untuk membayarnya “

    “ Calista? “

    “ Utang? “ Wanita itu melihat diriku sejenak, kemudian tersenyum dan berjalan ke arah Calista, mengelilinginya

    “ Berapa utangnya? “

    “ $4500”

    Apa? Masih $4500? Terus apa artinya aku bekerja selama seminggu disini?

    “ Hanya dengan segitu kamu mau menahan CHOCO ku disini? Hahaha “

    “ Apanya yang lucu? “

    “ Ambil ini “ Wanita itu melempar segepok uang ke arah Calista

    “ Jumlahnya ada $10.000. Hitung – hitung sebagai rasa terima kasihku karena telah menahan CHOCOku disini “

    “ Nah Choco ayo kita pergi dari sini” Wanita itu menarikku, dan aku tidak melawannya.

    Aku memutuskan untuk mengikuti wanita itu. Ya aku harus berterima kasih padanya karena telah membayar utangku. Dia terus berjalan menjauhi kota. Setelah agak jauh dia berhenti

    “ Nah Choco, sekarang apa kamu masih tidak ingat padaku? “

    “ Hah? Kan aku sudah bilang aku tidak tahu siapa kamu”

    Dia berbalik membelakangiku

    “ Apa nama Mary tidak ada dalam ingatanmu?

    “ Mary? “ Aku berusaha mengingat. Satu – satunya nama Mary yang kutahu adalah Bloody Mary, seorang pembunuh andalan dari Outlaw Guild.

    Tapi dia kan sudah mati karena kutembak dan jatuh ke jurang Dan dia adalah wanita dengan wajah jelek penuh dengan bintilan di wajahnya

    “ Bloody…..Mary “

    “ Ah iya kalau itu aku tahu….. eh apa?“

    “ Itu namaku “

    “ Hah? “

    Creshhh

    Sebuah sabetan pisau mengarah padaku, untung saja reflekku jalan jadi hanya menyerempet bajuku.

    “Pisau itu”

    “ Akhirnya kamu ingat kan? Benar ini aku Bloody Mary yang kamu tembak dan lempar ke jurang “

    “ Tapi urusan jatuh ke jurang itu kan salahmu sendiri karena mundur dan tersandung batu “

    “ Grrr pokoknya itu gara – gara kamu mengintimidasiku dari depan makanya aku terjatuh kebelakang “

    2 buah tusukan kembali ditujukan kearahku, dan aku masih cukup beruntung lagi karena tusukan itu hanya menyerempet bajuku. 2 pisau, itu adalah senjata andalan Bloody Mary, seorang pembunuh yang dapat membunuh tanpa menimbulkan suara. Gerakan pisaunya sangat cepat, dan tidak terlihat untunglah aku bukan orang biasa. Aku masih mampu menghindarinya dan menembaknya pada pertemuan terakhir.

    “ Lihat sisi baiknya, sekarang kamu masih hidup dan tambah cantik “ Kataku berusaha menghilangkan dendamnya

    “ Ya aku sangat berterima kasih, sebagai gantinya nanti mayatmu akan kubiarkan utuh “

    Mary kemudian berlari mengelilingiku berusaha mengecohku dengan gerak cepatnya. Mataku berusaha mengikuti pegerakannya dan kurasa aku tidak punya pilihan lain selain kembali membunuhnya. Aku tidak boleh lemah hanya karena dia adalah seorang wanita cantik walaupun sungguh sangat disayangkan. Kesempatannya adalah pada saat ia akan menusukku.

    “ Kamu kira akku bisa terbunuh dengan cara yang sama 2 kali? Dengan membiarkan tubuhmu tertusuk dan menangkap diriku terus menembaku? “

    “ Tidak ada salahnya mencoba lagi bukan “

    “ Dasar Bodoh “

    Bloody Mary merubah taktik tempurnya dia tidak menusuk ataupun menyerang dari jarak dekat seperti saat melawanku dulu. 3 buah pisau melayang ke arahku, hampir saja mengenai tubuhku. Untung saja aku masih cukup gesit untuk menghindari semuanya.

    “ Bagus…. Tidak seru kalau kamu langsung kena “

    Kali ini Bloody Mary melempar 5 buah pisau ke arahku sambil mengelilingiku. Di serang dari 5 arah berbeda bukanlah hal yang menyenangkan, aku berusaha bergerak seminimal mungkin menghindari lemparan pisaunya. Baru saja 5 pisau itu selesai kuhindari datang serangan berikutnya.

    Lebih baik aku menunggu saja sampai pisaunya habis baru melancarkan serangan

    “ Heahaha aku tahu pikiranmu Choco… kamu mau menunggu pisauku habis bukan? “ Bloody Mary berhenti dan mengibaskan selendangnya. Deretan pisau tersimpan dibalik selendang itu. Mungkin ada sekitar 100 bahkan lebih.

    “ Wuoh “ Lemparannya semakin cepat

    Kurasa menunggu juga bukan pilihan yang bagus, lebih baik aku mulai menyerang

    Kucabut pistol revolverku

    “ Eh !“

    “ Kamu mau melawanku dengan gelas Choco? “

    “ Errr “

    “ Kamu meremehkanku, akan kuhabisi kau sekarang juga “ Bloody Mary berteriak marah

    Dan kenapa bukan pistolku yang ada dipinggang? Kenapa berubah jadi gelas? Ah aku baru ingat kalau beberapa hari ini memang aku menyimpan revolverku di kamar agar dipinggangku bisa ditaruh gelas minuman. Maksudnya untuk mempermudah pekerjaanku sebagai pelayan, tapi kurasa itu adalah kesalahan besar.

    Blood Mary berteriak marah, dan… tubuhnya terbelah?

    KROSAK CRANK CRANK

    Tubuh Bloody Mary berubah. Bagian pinggang sampai kakinya berubah menjadi seperti tubuh ular yang dilindungi oleh sisik – sisik perak memanjang. Dan bagian badanya muncul beberapa batang besi dengan campuran perak yang melindungi bagian dadanya. Dari siku tangannya muncul jarum panjang, dan rambutnya berubah menjadi pipa – pipa perak yang lancip. Tubuhnya yang tadinya hanya setinggi 1.6 m kini menjadi 2 kalilipat . Ia memandangi dari atas dengan pandangan penuh amarah.

    “ Jiahhh, sekarang mati kamu CHOCO “ katanya sambil menghentakan ekor ularnya

    Barisan sisik perak menerjangku, Aku melompat kesamping untuk menghindari tapi tidak sempurna beberapa sisik melukaiku

    “ Tubuh itu… kamu seorang B.E.G.O. “

    “ Tepat sekali, apa kamu berpikir mukjizat menolongku ? sehingga aku tidak jadi mati? Dan mendadak hidup kembali dengan tubuh seksi seperti tadi?

    “ Eh.. mungkin ada profesor kecantikan yang menolongmu “

    “ JIAjhhh “

    Kembali Bloody Mary menghentakan ekornya. Paling tidak sekarang aku yakin kalau dia tidak punya rasa humor sama sekali.

    Krosak krosak

    Bloody Mary ternyata tidak berhenti disitu saja, dia bergerak cepat ke arahku dan menggunakan cakar tangannya yang sudah berubah berusaha mencabiku

    Prang

    Aku lempar gelas yang kubawa, ternyata cukup berguna juga untuk mengalihkan perhatiannya. Kesempatan itu aku gunakan untuk bersembunyi dibalik batu besar. B.E.G.O atau Blast Energy Generator Organic adalah mahluk buatan dengan menggunakan bahan manusia. Bisa dibilang mereka seperti cyborg tapi jauh lebih kuat. Dan alasan dinamakan Blast Energy Generator Organic adalah karena..

    BLARRR !!

    Batu tempatku bersembunyi hancur. Bloody Mary mengeluarkan blast energy miliknya, sebuah energi padat terkonsentrasi yang mempunyai daya hancur luar biasa tergantung bahan atau manusia yang menjadi B.E.G.O.

    Dan sekarang apa yang harus kulakukan?

    Pilihan pertamaku adalah berlari secepat mungkin kembali ke penginapan, dan pilihan kedua berharap ada yang datang berlari membawa senjataku. Kelihatannya hanya ada satu pilihan.

    Eh bayangan itu? Calista? Dan dia membawa pistolku

    Nasib berpihak padaku, Serangan Bloody Mary tidak berhenti hanya karena nasib berpihak padaku, dia kembali menyerang membabi buta. Kurasa dia belum mampu mengontrol tubuh barunya dengan baik.

    Blar Blar Blar

    Aku berlari sekuat tenagaku ke arah Calista, berharap Bloody Mary tetap menembak asal. Calista yang melihat monster seperti Bloody Mary berhenti berlari ke arahku dan bergerak menjauh

    “ HOI Calista “

    “ Pergi Pergi menjauh dariku”

    “ Ya kamu pergi tidak apa – apa “

    “ Pergi jangan mendekatiku “

    “ Ya tapi lemparkan senjataku itu “

    Hup

    Aku melompat menangkap senjata revolverku. B.E.G.O biasanya tidak mempan oleh senjata kecil seperti pistol revolver ataupun machine gun, tapi senjataku ini khusus, dan pelurunya juga spesial. Biasanya aku hanya menggunakan peluru biasa seperti saat menghadapi pria besar di penginapan. Ya biar tidak terlalu menarik perhatian, tapi untuk kali ini akan kugunakan peluru spesial, karena lawannya bukan manusia tapi B.E.G.O

    “ Tembakan saja Choco hahaha. Senjata seperti itu tidak akan melukaiku “

    “ Buktikan “

    Klik klik

    “ Eh ? “

    Dan aku kembali baru ingat kalau peluruku sengaja kupisah maksudnya biarpun ada yang mencuri tidak akan bisa menggunakannya, tapi ya itu juga merupakan kesalahan besar.

    “ Choco…. Ternyata kamu sangat meremehkan diriku, pertama kamu gunakan gelas, dan sekarang? Kamu menggertakku dengan senjata tanpa peluru? TIDAK AKAN KUMAAFKAN DIRIMU “

    Blasss

    Sebuah Blast energy mengarah tepat kearahku. Masih bisa kuhindari walaupun terkena serpihan batu akibat ledakannya. Disusul dengan sisik – sisik perak. Aku bergerak menghindar kemudian mengambil beberapa sisik yang tergeletak. Seperti yang kukatakan kalau pistol dan peluruku itu spesial. Peluru pistol ini tidak dijual dimanapun, dan hanya bisa dibuat olehku seorang. Aku mempunyai kemampuan untuk mengubah material apapun menjadi peluru senjata ini. Lebih tepatnya aku bisa mengubah logam seperti besi, timah atauapun perak menjadi senjata berbahaya seperti bom mini. Dan setelah aku memperoleh senjata ini aku lebih memilih mengubahnya menjadi peluru karena dengan demikian daya hancurnya menjadi lebih besar. Pistol ini juga khusus mampu menembakan peluru yang kubuat, kalau pistol biasa maka peluru itu akan meledak sebelum keluar dari moncongnya. Ya aku juga seorang B.E.G.O , tapi tipe yang berbeda dengan Bloody Mary. Peluru yang kubuat mengandung blast energy.

    Dor

    Peluruku melaju ke arah perut Bloody Mary, ehm paling tidak sebelum dia berubah menjadi monster ular, itu adalah perut Bloody Mary.Bloody Mary tampak penuh percaya diri karena merasa mampu menahan peluruku, tapi dia salah.

    BLARRRRr

    Bagian perutnya hancur, dan Bloody Mary terjatuh, tubuhnya kehilangan keseimbangan

    “ Ti..tidak…. am..ampuni aku Choco. “ Suaranya gemetar

    “ Hmm bagaimana ya… tadi aku minta ampun kamu juga tidak mengampuni jadi ya…”

    “ Hah? Kamu tidak pernah minta ampun Choco “

    “ Ya itu dia, kalau begitu aku tidak perlu mengampunimu juga “

    “ Tidakkkkk, Aaah Aahhh “ Bloody Mary berusaha mengeluarkan blast energy miliknya tapi gagal, dia sudah tidak bisa mengeluarkannya. Ya tentu saja tidak bisa karena aku telah menghancurkan core tubuhnya.

    “ Ada kata terakhir Blood Mary? “ Tanyaku sambil mengarahkan pistoku ke kepalanya

    “ JAHANAM KAU CHOCO Aaaaa “ Bloody Mary menggunakan sisiknya untuk menyerangku tapi tubuhnya sudah terluka parah sehingga serangan sisiknya juga hanya mampu menggoreskan luka kecil ditubuhku

    “ Bye bye “

    DOR !!

    Duarrrr

    Ah sial aku lupa kalau mereka akan meledak kalau ‘mati’. Aku berdiri sambil membersihkan serpihan tubuh bloody mary yang menempel ditubuhku. Kurasa dia cukup bahagia sebelum ‘mati’ untuk kedua kalinya, ya dia sudah merasakan bagaimana rasanya menjadi wanita cantik. Mungkin hidupnya akan lebih bahagia kalau tidak lagi menjadi pembunuh, tapi ya aku tahu itu tidak mungkin. Penciptanya pasti tidak mengijinkannya. Calista tampak masih terduduk diam, dia sudah berhenti berlari. Ya mungkin perlu kupastikan dia tidak apa – apa terlebih dahulu sebelum pergi, hari sudah sore sangat berbahaya meninggalkan seorang gadis seperti dia. Lagipula dia itu telah menyelamatkanku.

    “ Kamu bisa berdiri? “

    Dia menoleh melihatku, kemudian bersuhaa berdiri. Kulihat tubuhnya tidak terluka. Kalau mengingat kejadian sebelum ini dia pernah disandera dan masih bisa mengejarku, maka aku yakin kinipun ia tidak akan apa – apa.

    “ Kamu bisa pulang kan? Oh ya terima kasih telah menolongku. Dan kali ini kamu tidak bisa memaksaku lagi menjadi pelayan di penginapan ayahmu. Utangku sudah lunas kan .” kataku tersenyum

    Dia hanya mengangguk

    “ Baiklah aku pergi dulu. Aku hanya menyusahkan kalian kalau tetap tinggal “

    Dia tidak menjawab, kurasa dia masih sedikit shock, ya itu bisa aku mengerti. Dan sekarang kemana aku harus melangkahkan kakiku? Ke selatan lagi? Ah tidak itu membawa sial terakhir kalinya aku mau keselatan , diriku berakhir menjadi pelayan di penginapan.

    Hmm mungkin ke arah barat … arah dimana matahari tenggelam

    Aku menoleh kekanan dan kiri mencari matahari tenggelam. Eh apa mataku tidak salah lihat? Ada 2 cahaya terang dari 2 arah yang berbeda. Sejak kapan matahari ada 2 ?

    “ Eh apa matahari tenggelam disini ada 2? “

    “ Hah? “

    “ Matahari, kenapa aku melihat ada 2 matahari tenggelam? Apa mataku salah lihat?” Tanyaku

    “ Oh itu, yang sebelah sini itu bukan matahari. Itu adalah cahaya dari pabrik milik perusahan Gaart. Pabrik itu bekerja tanpa henti. Dan baru beberapa minggu lalu pabrik itu terbang kesini “

    “ Perusahaan Gaart? “

    Mungkin terdengar aneh, tapi pabrik itu memang benar – benar terbang. Tujuannya agar tidak bisa ditemukan oleh pemerintah. Perusahaan Gaart adalah perusahaan pembuat senjata. Tapi bukan hanya itu mereka juga bergerak dibidang lain, menyuplai senjata ke outlaw guild, dan mereka juga meneliti senjata jenis terbaru termasuk penelitian tentang B.E.G.O.

    Aku bukanlah orang yang suka ikut campur urusan pemerintah, tapi aku punya sedikit perjanjian dengan temanku dulu tentang perusahaan Gaart ini. Hmm kurasa sekarang saatnya untuk menepati janjiku.

    “ Baiklah tujuan selanjutnya, pabrik terbang Gaart “

    “ Tunggu dulu ! “ Tahan Calista

    “ Apa lagi kali ini? Bukannya utangku sudah kubayar? Ya sudah terbayarkan? “

    “ Eh itu, baju pelayan itu adalah milik ayahku, bajumu kan masih ada di penginapan “


    Aku melihat diriku, dan baru sadar aku masih mengenakan baju pelayan, dan dari tadi saat aku melawan Bloody Mary aku mengenakan baju pelayan ini. Dan baju ini sekarang sudah robek sana – sini kuharap dia tidak menyadarinya. Bertarung dengan baju pelayan? itu sebuah pilihan yang konyol, lagi - lagi aku membuat kesalahan besar.
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Oct 13, 2011
  8. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    CHocolate III - Shadow Of Memories - part 1

    BLARRR

    Aku beruntung terhindar dari benturan secara langsung. Tentu saja kalau aku berada dalam pesawat itu , pasti aku sekarang sudah menjadi daging panggang. Kondisi pesawat itu memang sudah rusak parah, ditembaki…. Tapi tubuhku sendiri juga tidak begitu baik.

    Argh luka dalamku semakin besar. Apa yang telah mereka lakukan pada diriku? Arghh kepalaku pusing, aku hanya mengingat kalau aku harus kabur, dan kabur

    Aku harus segera pergi dari tempat ini, setidaknya itu yang terus terpikirkan olehku. Aku tidak boleh tertangkap.. tapi kenapa? Ah aku tidak bisa berpikir lebih jauh, kepalaku sakit saat kugunakan untuk mengingat apa yang telah terjadi. Tapi aku harus membuat kamuflase agar mereka mengira aku mati dalam ledakan itu. Kenapa? Akupun tidak tahu, semua terbesit begitu saja dalam pikiranku.

    Tapi bagaimana?


    Kupandang sekelilingku, hanya terdapat hamparan padang rumput yang luas, tidak ada tanda – tanda kehidupaan manusia…. Kecuali hewan liar, dan mayat.

    Mayat?

    Aku mendapat ide jenius. Mungkin dengan mayat itu aku bisa membuat sedikti kamuflase, membuat pengejarku mengira aku sudah mati…. Ah entah kenapa aku begitu yakin bakal ada yang mengejarku. Tapi perlu sedikit tambahan pengenal identitas

    Ctok

    Aku mencabut bebrapa gigi gerahamku.

    Dengan pengenalan gigi ini pasti bisa mengelabui lebih lama. Dan tentunya aku juga harus menghancurkan gigi mayat itu, dan kemudian melemparnya kemballi dalam kobaran api itu agar terlihat lebih meyakinkan.


    ***

    40 jam kemudian

    Lapar, sakit, capek, panas, juga dingin menemani perjalananku. Aku terus melangkahkan kakiku, entah kemana tujuanku. Aku terus melangkah sambil berharap akan melihat pemukiman. Tapi yang paling menyengsarakan adalah luka didadaku, dan rasa sakit di kepalaku. Tidak ada darah, ataupun daging yang robek di dadaku, tapi rasa sakit ini terus menyerang, aku tidak tahu ini darimana. Juga sakit dikepalaku yang terus menyerang saat aku mencoba untuk mengingat apa yang telah terjadi padaku.

    Pandanganmu mulai kabur. Sampai disinikah aku melangkah? Samar – samar aku melihat kepulan asap membumbung dari jauh. Itu pasti asap dari rumah seseorang. Semangatku kembali pulih, aku terus berjalan berharap sampai disana sebelum maut menariku.

    ***

    3 jam kemudian

    Pandanganku semakin kabur, tapi aku sudah bisa melihat rumah kecil didepanku, dan… ada anak kecil yang berdiri disana. Ia memandangku…. Mungkin.

    Beberapa saat kemudian ia berlari mendekatiku, ya artinya aku tidak salah. Anak itu mendekatiku… dan entah kenapa aku merasa lega

    “La….par.. “ sahutku , Itu kata – kata terakhir yang aku ucapkan sebelum terjatuh pingsan didepannya.

    ***

    Berapa lama aku pingsan? Aku merasa sedikit nyaman,pandanganku masih kabur, tapi aku bisa melihat plafon rumah. Artinya aku berada didalam rumah seseorang. Samar – samar aku mendengar suara..

    “ Dok , dia bangun… “

    Suara langkah mendekat, aku tidak bisa melihat dengan jelas walaupun aku berusaha.

    “ Dosisnya harus kubesarin “

    Hah? Apa yang dibesarin?

    Sebelum aku berpikir lebih jauh, tiba – tiba aku merasa tusukan jarum di lengan kananku , dan beberapa saat kemudian kepalaku mulai pusing lagi, dan mataku terasa sangat bera. Berat… dan aku tertidur ….. pingsan lagi .

    ***

    Cit cit … cuit…

    Suara burung berkicau memang menenangkan hati....

    Eh burung berkicau?

    Aku langsung membuka mataku lebar lebar. Sebuah kamar yang sederhana. Hanya ada sebuah lemari dan meja lusuh terbuat dari kayu. Keduanya terlihat cukup tua. Sebuah jendela yang terbuka berada di sebalah kasusrku, aku melihat burung – burung kecil disana berkicau. Dan saat mereka sadar aku memperhatikan mereka, segera mereka terbang.

    Dimana aku sekarang?

    Saat aku menoleh mencari tahu, tiba – tiba pintu kamar terbuka. Seorang anak kecil masuk sambil membawa nampan … mungkin berisi makan? Yang pasti aku lapar. Aku menatapnya, dan dia menatapku. Mungkinkah dia anak yang aku lihat sebelum aku pingsan?

    “ Eh… “ Belum sempat aku bertanya, dia langsung tersenyum lebar, dan berteriak
    “ Dokter… Dokter dia sudah siuman.. “ Teriaknya berulang – ulang.
    “ Siapa yang siuman? “ Tidak ada yang pertanyaanku, anak kecil itu sudah berlari entah kemana.

    Aku berusaha bangun dari tempat tidurku. Tubuhku sudah merasa lebih enak.

    Drap drap drap

    “ Kamu sudah siuman? Akhrinya. .. aku kira kamu bakal pingsan terus seperti itu. “ kata sosok yang menggunakan jubah dokter menutupi tubuhnya. Rambutnya pirang, bergelombang. Wajahnya? Saat ini dia memakai sebuah topeng aneh… yang menutup sebagian besar wajahnya.
    “ Dok.. lepas dulu EDOC google nya itu. “ sahut anak kecil disebelahnya, dia anak kecil yang tadi
    “ Ah hahaha” Dokter itu tertawa lebar, dari suaranya aku yakin dia cewek.

    Orang yang dipanggil dokter itu kemudian melepas edoc google-nya , apa itu? Aku tidak tahu. Wajah yang cukup manis, mata besar dan sedikit bintik – bintik merah dibagian hidungnya, tapi… dia manis… menurutku.

    “ Panggil saja aku Dokter. Kamu siapa? “ Kata Dokter cewek itu langsung bertanya, dan dia ingin dipanggil dokter? Sungguh cewek yang aneh
    “ Namaku…. Argh… “ Kepalaku sakit lagi, saat aku berusaha mengingat siapa aku.
    “ Tidak salah lagi. Kamu baru dicuci otak sebelum jatuh pingsan ditempat ini. Aku menangkap gelombang otak yang tidak wajar dari otakmu. Masih ada bekas sisa gelombang gamma yang masih berdiam didalam otakmu. Gelombang itu memang biasa dipakai ilmuwan untuk menciptakan prajurit tak berperasaan untuk pertempuran. Benar – benar mengesalkan. “ Kata Dokter menjelaskan

    “ Woah… Dokter pengetahuannya hebat. “ Puji anak kecil itu
    “ Hehehe benarkah? “ dokter itu tertawa lebar.
    Aku memandangi mereka berdua bercanda. Rasanya sungguh damai. Dan ada aroma yang tidak aku kenal. Aroma harum , ringan dan membuat hidungku tertarik terus mengendusnya

    “ Kamu mengendus apa? “ Tanya dokter itu membuyarkan lamunanku
    “ Ah itu… ada bau yang enak dari luar “
    “ Itu minuman coklat buatanku. “ sahut anak kecil itu “ Oh ya, namaku Mason, panggil saja aku Son , atau Soni “ katanya memperkenalkan diri
    “ Aku.. tidak ingat namaku. “

    Dokter itu memandangku dengan serius

    “ Baiklah mulai hari ini namamu Choco. Karena kamu tertarik bau coklat. Jadi namamu sekarang adalah Choco. “ Sahut dokter itu tiba – tiba
    “ hah? “
    “ Kenapa? Kamu tidak suka nama pemberian orang yang telah menyelamatkan nyawamu? “ Dokter itu mendekatkan wajahnya ke arahku dengan pandangan melotot
    “ Eh.. tidak Choco… choco nama itu bagus juga. “ Kataku … nama itu cukup bagus, disampipng itu aku benar – benar tidak ingat siapa nama asliku.
    “ Salam kenal Choco. Ngomong – ngomong bagaimana kamu bisa sampai disni dalam keadaan demikian? “ Tanya Mason

    Aku tercekat, aku tidak dapat menceritakannya kalau aku melompat dari peswat yang rusak, dan hanya berpikir kabur dan kabur. Dan aku sendiri juga tidak tahu kenapa bisa berada didalam pesawat itu.

    “ Tidak usa dijawab tidak apa – apa. Masa lalu tidak bisa dirubah, yang penting sekarang adalah jalani masa kini dan songsong masa depanmu Choco. “ Kata dokter tiba – tiba serius.
    “ Kata – kata dokter memang indah “ Mason memandang dengan terpesonan ke arah dokter
    “ Benarkah? Hahaha , sebagai dokter itu biasa Mason. Hahaha “ Dokter itu tertawa tersipu – sipu

    Aku rasa dia senang dipuji. Argh dadaku masih menyisakan sakit. Aku memegang dadaku dan mengelusnya

    “ Ngomong – ngomong Choco , dadamu itu akan terus sakit, aku tidak yakin kapan rasa sakit itu akan hilang. Ya kamu harus belajar menahan rasa sakit itu. Tidak ada yang bisa aku perbuat, Penyembuhan rasa sakit di dadamu itu bergantung sepenuhnya pada dirimu“ Dokter kembali memasang wajah serius. Dokter ini sungguh aneh, tapi aku merasa senang berada di dekatnya. Aku tidak merasa dia jahat

    Aku mengangguk

    “ Choco kamu ada rencana? “ Tanya Mason
    “ Rencana? Maksudmu? “
    “ Apa kamu ada tujuan setelah sembuh? “
    “ Aku tidak tahu… “
    “ Baiklah sudah disepakati, kamu harus membantuku disini. Kamu harus membantuku dan Mason di kebun kakao milikku. Sebentar lagi masa panen, aku butuh orang tambahan. Ah aku sudah bisa membayangkan uang yang akan kudapatkan setelah panen. “ Kata dokter berkhayal , air liurnya tidak sadar menetes dari mulutnya

    “ Dok, mulutmu “ Kata Mason memperingatkan
    “ Ah.” Dokter itu langsung mengelap air liurnya “ bagaiman a choco? Hal yang menyenangkan bukan choco memanen kakao untuk dibuat coklat “

    Aku mengangguk saja, lagian tidak ada yang terpikirkan olehku. Menetap disini sementara rasanya bukan ide yang buruk

    “ Hore, akhirnya aku punya teman dalam memanen, selama ini dokter taunya hanya menjual dan mengambil uang. Sedang kerja beratnya semua diserahkan padaku. “

    Ctok

    Mason langsung dijitak oleh Dokter

    “ Itu kan memang tugasmu sebagai laki – laki. “ Protes dokter

    Aku tersenyum. Aku merasa nyaman, rasanya sudah lama aku tidak mengalami keadaan hangat seperti ini.

    ***

    Rumah dokter cukup besar, pintu depan langsung berhubungan dengan ruang tengah, dan disebelah kiri ada sebuah tangga, dan sebuah ruangan kecil yang biasa dokter gunakan untuk memerika pasien. Di sebelah kanan ruang tengah ada 2 kamar kecil, kamar tamu dan kamar Mason. Berhubung saat ini aku tinggal disini, maka aku yang menempati kamar tamu itu. Dan diujung kanan rumah sebelah kamar Mason adalah dapur dan kamar mandi. Kamar dokter berada di lantai 2, selain itu masih ada 1 ruang yang berfungsi sebagai gudang di sebelah kamar dokter. Aku tidak pernah masuk sih, lagian dokter juga melarang aku dan Mason masuk ke gudang itu. Mungkin disana dia menyimpan makanan coklat kesukaannya, dan takut kami mengambilnya.

    Kehidupan bersama dokter dan Mason kulalui dengan banyak hal yang baru. Entah ini benar – benar baru atau hanya sekedar “baru” lagi kuketahui. Maklum aku lupa ingatan tentang masa laluku. Jadi semua terasa seperti baru. Pengetahuan pertamaku adalah tentang coklat. Bukan buah kakao, tapi minuman coklat.

    “ Jadi ini namanya coklat? “ Tanyaku
    “ Iya, coba saja. “ Kata Dokter mempersilahkan
    “ baunya harum….. slurppp …. Buehhh. ..pahit. “ Spontan aku memuntahkan coklat yang barusan aku minum
    “ Hahaha “ Dokter tertawa lebar sambil memegang perutnya “ Sudah lama aku tidak melihat orang kepahitan sama coklat murni yang belum dikasih susu dan gula “
    “ Dokter jangan mengerjai dia terus, Choco minum coklat itu pakai gula atau susu. Rasa campurannya bakal jadi lebih lezat “ Kata Mason memberiku botol gula, dan cangkir kecil susu.

    Bodohnya diriku. Aku melihat keduanya di meja, tapi aku tidak berpikir kalau keduanya merupakan tambahan untuk minuman coklat ini. Padahal baunya harum, dan terasa manis, tapi rasanya pahit.

    Slurpp

    “ manis… rasanya berubah jadi sangat enak. “ Kataku setelah mencoba memberi gula dan susu dalam cangkir coklatku
    “ Tentu saja lezat. Ini minuman kesukaanku. Aku membuat kebun kakao ini ya sebenarnya juga agar setiap hari dapat menikmati minuman coklat ini. “

    Pemikiran dokter memang simpel. Dia melakukan apa yang membuatnya senang, untuk kebutuhannya. Aku merasa ini sosok yang aku dambakan , melakukan apa yang aku sukai sesuka hatiku. Dokter orang yang bebas seperti burung.

    Hmm aku jadi berpikir jangan – jangan dokter memberiku nama Choco juga ada maksudnya. Kehidupanku yang pahit dulu bisa dilupakan dengan menambahkan gula atau susu. Pahit itu bisa berubah menjadi manis. Dan suatu hari sat dokter sedang asik membaca buku aku mencoba bertanya. Sedikit penasaran kenapa dokter memberi nama Choco, mungkinkah demikian?

    “ Hah? Gak – gak aku ga berpikir sejauh itu. Aku hanya suka coklat. Jadi nama pertama yang muncul adalah coklat, tapi ga mungkin aku panggil kamu coklat coklat. Akhirnya aku memutuskan namamu Choco. “ Jawab Dokter

    Ah memang tidak mungkin dokter berpikir sejauh itu.

    Dokter juga merupakan dokter yang handal… menurutku. Orang – orang di kota dekat perkebunan ini sering datang ke tempat dokter untuk berobat. Padahal di kota itu ada banyak dokter. Kurasa dokter memang punya kemampuan yang hebat, lagian menginat diriku yang sekarat bisa ditolong oleh dokter. Saat dokter bekerja dia selalu menggunakan Edoc Google,sebuah ********** kedokteran yang menggabungkan beberapa fungsi alat pemeriksaan tradisional seperti stetoskop, tensimeter, termometer dan banyak fungsi lainnya. Alat itu sungguh praktis, kita dapat mendapat data pasien tanpa menyentuh pasien. Aku jadi ingin tahu pendapat pasien yang berobat pada dokter. Kenapa mereka belain datang jauh – jauh dari kota hanya untuk berobat kesini. Ya walaupun mungkin jawabannya sudah aku ketahui

    “ Karena murah “ Kata bapak gemuk yang menjadi pasien
    “ Dokter disini murah, aku bisa ngutang dan bayar pakai alat – alat perkebunan” Jawab seorang laki – laki kurus dengan sepatu bot
    “ Ya karena dokter ada utang sama usaha keluargaku. Dia bilang hanya bisa mengganti dengan service dokternya. Ya terpaksa kami manfaatkan daripada piutang yang kami berikan hangus “ Kata seorang ibu lain yang membawa anaknya berobat

    Errr mungkin sedikit berbeda dengan pemikiranku, tapi paling tidak mereka masih percaya kemampuan dokter. Tidak mungkin orang mau berobat pada dokter yang tidak punya kemampuan menyembuhkan bukan? Walaupun gratis.

    Ya dokter biarpun cewek, dia memang sangat bebas dan sesukanya sendiri. Berbeda dengan Mason. Walau masih kecil, dia sudah bisa bekerja sangat baik. Dia menjadi pembantu utama dokter. Menyiapi makanan, membersihkan rumah, sampai kebun kakao ini semuanya adalah hasil kerja keras Mason. Kebun kakao dokter memang kecil, hanya seluas 500 m2. Ya aku merasa salut dengan kerja Mason.

    “ Son kamu tinggal dengan dokter dan bekerja terus seperti ini apa orang tuamu tidak kuatir? “ Tanyaku
    “ Tidak. Aku yatim piatu. “ Jawab Mason masih tetap bekerja
    “ Maaf “
    “ Tidak perlu. Lagian aku menganggap dokter adalah keluargaku. Dia seperti kakak besarku. Hmm tapi kadang dia juga bertingkah seperti adik kecil yang manja “ Kata Mason sambil tersenyum

    Tidak bisa kupingkiri kalau dokter memang kadang suka seenaknya sendiri seperti anak kecil. Dan Mason malah terlihat lebih dewasa walaupun dia masih kecil. Kurasa dia berumur 12-14 tahun.

    “Kamu akan tinggal disini terus kan Choco? Bersamaku dan juga dokter. “ Tanyanya tiba - tiba

    Aku berpikir sejenak. Mason menunggu jawabanku dengan penuh antusias.

    “ Kurasa demikian. Aku tidak punya rencana apapun. Aku senang tinggal bersama kalian. Dan aku masih penasaran dengan nama dokter. Ah mana mungkin aku tinggalkan tempat ini dengan penuh rasa penasaran. “ Jawabku “ Tapi Mason, kenapa kamu bekerja sama dokter? “
    “ Sederhana ceritanya. Setelah ibuku meninggal karena sakit, aku terpaksa harus mencari kerja agar tidak kelaparan. Tapi tidak ada yang mau memperkerjakan anak umur 10 tahun. Aku menyerah dan akhirnya berusaha mencuri untuk bertahan hidup. Aku kalap dan langsung berusaha menarik bungkusan belanjaan milik seorang wanita yang lewat didepanku. Tapi umurku saat itu masih 10 tahun dan kelaparan. Aku tidak punya tenaga, akhirnya aku malah terjauh karena gagal. “ Cerita Mason

    “ Kemudian? Dokter menolongmu? “Tanyaku penasaran
    “ Justru wanita itu adalah dokter. “ Jawab Mason sambil menggeleng
    “ Hah? Terus kok bisa? “ Aku bertambah heran
    “ Aku sendiri masih merasa heran , saat itu dokter hanya berkata ‘ kamu begitu sukanya dengan coklat? ‘ Dan tentu saja aku menggeleng, dan menjawab kalau aku kelaparan. Tapi dokter malah berkata ‘ Kalau begitu kerja sama aku saja. Nanti kamu bisa minum coklat sebanyak yang kamu mau ‘. Aku kaget, tapi ini kesempatan untuk mendapat kerja, dan aku langsung menerima tawaran dokter. “ Kata Mason

    “ Hmm aku tahu yang ada dipikiran dokter pasti begini ‘ sesama penggemar coklat harus saling membantu ‘ Pasti begitu “ Kataku
    “ Tepat seperti itu, saat kutanya lebih lanjut alasannya mau memperkerjakanku . Hahaha Choco, kamu sudah mengerti sifat dokter “
    “ Yeah…aku bisa menebak. “ Balasku “ Dan dia juga menyuruhmu memanggilnya dokter, Mason? “

    Mason mengangguk

    “ Aku penasaran , jangan – jangan nama dokter sebenarnya memang ‘dokter’ “ Kataku

    Aku dan Mason saling bertatapan

    “hahaha” kami tertawa bersama

    Tidak mungkin orang bernama dokter. Tapi kurasa aku tidak perlu mencari tahu lagi lebih jauh. Aku sendiri bahkan tidak tahu masa laluku. Sama sepertiku, dokter juga tidak pernah memperdulikan masa lalu Mason, bahkan langsung mempercayainya dengan alasan konyol. Kalau dipikir – pikir kami bertiga sama sekali tidak pernah menceritakan masa lalu kami.
     
    • Thanks Thanks x 1
  9. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Chocolate III - Shadow of memories part 2

    Bangun pagi adalah kebiasaanku dan juga Mason. Aku tidak bisa tidur lama, hmm kenapa? Aku juga tidak tahu, yang pasti selama ini aku hanya tidur 5-6 jam setiap hari. Bahkan ketika aku memaksa diriku untuk tidur lebih lama, perasaanku terus gelisah. Naluri masa lalu? Ah sebaiknya aku tidak perlu memikirkan itu.

    Bau coklat

    Aku mencium aroma coklat dari arah ruang tengah. Aku mempercepat langkahku ke ruang tengah.

    “ Ma… eh dokter? “ Kataku setengah terkejut.
    “ Selamat pagi Choco. Kenapa? “ Sapa dokter sambil mengarahkan gelas coklatnya ke arahku
    “ Eh selamat pagi juga…”
    “ Kenapa? Kamu kelihatan kaget? “ Tanya dokter. Dokter duduk di kursi tua di ruang tengah, gelasnya sekarang ia taruh di meja. Tapi yang membuatku tidak bisa melepaskan pandangan dari meja bukan gelas coklat itu. Ya aku akui aku memang suka minum coklat juga, tapi aku tidak semaniak itu sampai tidak bisa melepaskan pandangan dari segelas coklat hangat. Sebuah pistol, ukurannya hampir 2 kali pistol yang aku biasa lihat, tapi masih lebih kecil dibanding senapan. Warnanya perak.

    “ Kenapa kamu tertarik dengan pistol ini? “ Tanya dokter setelah menyadari lirikan mataku yang terus melihat ke arah pistol perak itu.
    “ Eh tidak.. ya … eh ya aku heran saja pistol itu besar sekali. “ Balasku
    “Tentu saja, pistol ini spesial. Kemampuannya juga luar biasa. Ini khusus kupakai saat festival panen beberapa hari lagi. “
    “ Hohh, ternyata dokter bisa menggunakan pistol juga? “ Tanyaku
    “ tentu saja, bahkan mereka menyebutku desperado festival. “ Kata dokter dengan bangga
    “ Maksudnya desperate.” Kata Mason tiba – tiba.“ Selamat pagi dokter, Choco “

    Wajah dokter langsung memerah. Dokter memang suka berbohong padaku, dan kalau ketahuan inilah reaksinya, wajah memerah, dan kepala menunduk seperti anak kecil yang sedang berdemo minta dibeliin mainan.

    “ Eh maaf dokter… aku tidak bermaksud.. . dokter hanya kurang beruntung pada festival tahun kemarin. “ hibur Mason langsung

    Dokter kembali semangat. Sungguh luar biasa, cepat sekali dia berubah emosi.

    “ Tentu saja. kalau saja saat itu aku dalam kondisi fit, pasti aku bisa melaju ke babak kedua dan bahkan memenangi lomba tembak itu. “
    “ Iya betul. “tambah Mason. “ Sebenarnya saat itu kondisi dokter sangat fit, tapi tetap saja dokter hanya mampu menembak 1 dari 10 target yang disiapkan. Dan tembakan itupun sebenarnya tembakan keberuntungan. Dokter memecahkan target nomor 2 saat menarget botol ke 7. “ Bisik Mason padaku

    “ Kenapa kalian bisik – bisik? “
    “ AH tidak.. ini Choco mau coba pistolnya “ elak Mason
    “ Benar Choco? Menggunakan pistol itu tidak segampang dilihat . Butuh konsentrasi yang luar biasa, ketelitian, dan untuk menjadi ahli butuh latihan bertahun – tahun. “ Kata dokter sambil meneteng pistol perak itu ke arahku.
    “ Ayo aku ajarin. Son siapkan target 10 botol “ Perintah dokter

    Aku tidak sempat menjawab, dokter sudah menarikku keluar. Dan Mason tampak senang langsung bergegas ke arah gudang menyiapkan 10 botol kosong sebagai target.

    Dokter memasukan pistol itu ke dalam saku coat putihnya. Mungkin maksudnya agar terlihat keren, tapi aku malah tersenyum melihatnya. Pistol itu terlalu besar, hasilnya dokter bolak balik membetulkan posisi pistolnya.

    “ Ingat Choco, yang terpenting dalam menggunakan pistol adalah konsentrasi. Konsentrasi pada target dan dor tembak saat kamu merasa dipuncak konsentrasi itu. “ Kata dokter menjelaskan

    Kemudian dokter berdiri mengambil posisi. Tangan kanannya terus digerak – gerakan tidak sabar untuk mencabut pistol itu dari saku mantelnya. Mason memberi tanda . Pandangan dokter langsung fokus pada botol didepannya. Aku dan Mason menjadi tegang menunggu dokter. Tapi yang kulihat dokterlah yang paling tegang. Keringat mentes dari dahinya, 1 menirt berlalu dokter masih belum menembak.

    “ Ayo tembak dokter. “ Teriak Mason tidak sabar
    “ Berisik, ini butuh konsentrasi, jangan ganggu aku “ Protes dokter

    Terpaksa aku yang tadinya mau minta dokter segera beraksi kembali tutup mulut. Dan beberapa saat kemudian

    DOR

    Dokter melepaskan tembakan. Seiring dengan itu dokter terhempas mundur beberapa langkah. Mataku langsung mencari kemana peluru yang ditembakan dokter. Tidak ada botol yang pecah. Wajah dokter sama bingungnya dengan kami, mencari tahu kemana peluru yang ditembak olehnya.

    Bluk

    Salah satu buah kakao jatuh. Pohon itu terletak di belakang deretan botol target.

    “ Lilhat kan? Aku yang menembak buah kakao itu. “ Teriak dokter girang.
    “ Nah Choco sudah lihat kan? Sekarang giliranmu mencoba “ Kata dokter lagi sambil menyerahkan pistol perak itu padaku
    “ Tapi dok…. “
    “ Sudah coba saja, aku sudah mengisi kembali pistol itu 6 peluru. Tembakan saja semua. Biar seburuk apapun kamu menembak pasti ada yang kena entah itu botol, atau mungkin Mason. “ Gurau dokter
    “ Tidak lucu dokter “ Protes Mason, yang sudah berada disebelahku “
    “ Baiklah “ Jawabku

    Aku mengambil posisi sama seperti dokter.

    “ Konsentrasi Choco… kon sen tra si “Teriak dokter

    Perasaan aneh merasuki diriku. Tubuhku terasa panas, aku merasa darahku mengalir kencang, jantungku berdetak emosional. Aku merasakan tubuhku bergairah saat memegang pistol perak itu. Dadaku terasa panas, seakan dipenuhi energi.

    Kosentrasi konsentrasi

    Perlahan gairah itu menjadi tenang seiring aku berusaha mengatur napasku. Aku tidak mengerti, apakah semua orang merasakan gejala seperti itu saat memegang senjata? Atau hanya diriku?. Kupejamkan mataku untuk merasakan debaran ini. Dan saat aku membuka mataku

    Prang…Pyarr.. Prang.!!!

    Bau mesiu, dan 6 botol didepanku sudah hancur berantakan. Tubuhku secara refleks menembak 6 kali. Gerakan yang bahkan aku tidak percaya. Begitu pula dengan Mason, dan dokter. Mereka melongo melihat apa yang barusan terjadi.

    “ Hebat Choco… Hebat “ Teriak dokter kegirangan
    “ eh? “ Aku sunggu tidak mengerti
    “ Kamu berbakat. Mungkin itu berkat ajaranku “ Kata dokter lagi memuji dirinya
    “ Kamu hebat Choco “ Puji Mason

    Aku sendiri masih tidak sadar bagaimana aku melakukannya, hanya tubuhku yang reflek bertindak.
    “ Aku jamin kamu pasti menang dalam lomba menembak di festival “ Kata dokter menepuk pundakku “ Dan artinya hadiah itu akan jadi milik kita. Dengan uang itu kita bisa membeli berbagai produk coklat seperti bola – bola coklat yang mahal itu. “ Kata dokter melamun, ia sudah membayangkan bagaimana kelezatan bola coklat yang selama ini hanya menjadi makanan orang kaya.

    “ Tapi… aku tidak tahu bisa melakukannya lagi. Mungkin yang tadi itu hanya kebetulan“ Kataku terus terang
    “ kalau begitu kamu tinggal melakukan kebetulan itu lagi selama lomba berlangsung “ Balas dokter santai
    “ Ehhhh “ Aku ingin protes, tapi kurasa itu tidak berguna. Kalau dokter sudah memutuskan artinya itu harus dilakukan. Ya kuharap aku bisa terus mendapat kebetulan itu selama lomba berlangsung seperti kata dokter.

    ***

    Masa panen sudah lewat. Hasil kebun dokter cukup lumayan, sekitar 10 karung ukuran besar. Dan kami harus mengantarkan sendiri ke pabrik coklat di pinggiran kota. Kami akan mengantarnya bersama – sama, sekalian menghadiri festival panen yang setiap tahun diadakan di kota.

    Kota itu bernama Recolte. Umur kota itu sudah ratursan tahun, dan dikenal sebagai kota penghasil coklat. Ya kurasa itu adalah salah satu alasan dokter tinggal di dekat kota ini. Perkebunan dokter sama kota berjarak sekitar 1 km.

    Malam hari sebelum festival panen, aku, Mason dan Dokter berada di kamar dokter. Dokter menyuruhku menggunakan sebuah mantel biru tua. Aku tidak pernah bisa menebak apa yang dipikirkan oleh dokter

    “ Pakai ini. “ Kata dokter menyerahkan mantel itu
    “ Untuk apa? “
    “ Pakai saja. Hari ini kan kamu akan ikut lomba tembak di festival. Nah penampilan itu penting. Dengan mantel besar ini kamu bakal lebih mirip penembak ulung. Semua pasti takut dan gemetar kalau berhadapan denganmu. Ini namanya taktik serangan psikologis. Membuat lawan menjadi tidak konsentrasi. “ Katanya lagi menjelaskan

    Setelah itu dokter langsung memakaikan mantel itu padaku. Aku tidak bisa melawan biarpun tubuhku lebih besar dari dokter. Mantel itu cukup untuk menutupi keseluruhan tubuhku, dan kini hanya kepalaku dan kakiku yang terlihat. Dokter berjalan mengelilingiku, dan aku hanya bisa diam membiarkannya, ya tidak ada gunanya juga melawan , lebih tepatnya aku juga merasa senang dengan mantel itu, terkesan keren. Sementara itu Mason sibuk menahan tawa kecilnya, dan itu langsung membuatku mempunyai pikiran ini tidak keren tapi seperti badut lelucon.

    “ Bagus – bagus. Kamu sudah mirip seorang penembak ulung. Aku yakin ini bakal membuatmu lebih ditakuti, selain tubuhmu yang besar itu. “ Kata Dokter memukul punggungku. Mason masih terus tertawa kecil

    “ Yeah tertawa saja terus Son, aku tahu kamu iri tidak mendapat mantel seperti ini. “ Kataku dengan maksud membuatnya iri, tapi rupanya itu tidak berhasil, dia masih terus tertawa,.

    Ting Tong

    Tidak biasanya ada tamu malam – malam datang, selain pasien. Mungkin darurat. Dokter langsung menyuruh Mason menyambut tamu, dan dokter sendiri mengikut dari belakang. Aku memutuskan untuk ikut turun.

    “ Selamat Malam Dik, apa dokter ada? “ Kata suara dibalik pintu.

    Mason tidak menjawab pertanyaan orang itu, sangat tidak wajar. Aku segera menyusul Mason , dan dokter. 2 sosok asing berdiri dibalik pintu. Mason masih terdiam, ya mungkin masih kaget dengan kedua orang itu. Orang pertama tubuhnya sangat besar sekitar 2 meter , gemuk tapi berotot, ia botak. Tapi yang aneh adalah rahangnya, Aku yakin sekali rahang itu terbuat dari besi. Seorang yang lain tampak lebih dandy, tubuhnya langsing dengan tinggi sepertiku, kumis tipis, dan topi tinggi menghiasi wajahnya. Kedua orang ini tampak berbeda sekali satu dengan yang lain, seorang tampak brutal dan seorang lain tampak begitu sopan seperti pelayan rumah kelas orang kaya , buttler.

    “ Ah kamu pasti anak dari Prof.Keaton? “ Kata si kumis tipis

    Dokter tampak kaget

    “ Si..siapa yang kamu maksud dengan prof Keaton? Aku tidak mengenalnya. Mason jangan berdiri disana, masuk kemari. “ Perintah Dokter
    “ Sudahlah tidak ada gunanya kamu menyangkal, kami punya datamu, foto wajahmu. Dan sudah dikonfirmasi sendiri oleh prof. Keaton. “ Balas si Kumis, kemudian orang itu menatap ke arahku.
    “ Alistair? Kamu Alistair bukan? “ Serunya
    “ Siapa Alistair yang kamu maksud ? Dia ini Choco pegawai disini. Kurasa kamu mengalami gangguan jiwa, sampai salah mengenali orang 2 kali. “ Kata dokter membantah

    Siapa Alistair? Arghh kepalaku

    Kepalaku mendadak sakit saat berusaha mengingat nama itu. Rasa ini sudah lama tidak kualami.

    “ Hahaha aku sangat beruntung. Hari ini tidak hanya saja menemukan anak prof. Keaton yang ahli B.E.G.O tetapi juga Alistair. Hahahaa. Alistair kukira kamu sudah tewas beberapa waktu lalu? Sudah kuduga kamu tidak mungkin mati begitu saja. . “ Si Kumis tertawa lebar.

    Siapa Alistair? Aarghhh sakit dikepalaku ….

    Deg deg !

    Jantungku berdetak berat, aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi. Sebuah serangan? Tanpa sempat berpikir lebih jauh tubuhku sudah bergerak mendorong dokter dan Mason.

    BLARRR

    Sesaat kemudian dinding belakang hancur berantakan. Aku tidak percaya apa yang kulihat, 2 ekor ular?

    “ Apa yang kamu lakukan Gerald? Cepat tangkap anak prof Keaton itu. Kita tidak ada waktu untuk berdiskusi panjang disini. Perusahaan Gaart tidak punya waktu untuk itu. “ Kata sosok yang muncul dibalik dinding yang hancur. Seorang pemuda dengan rambut berdiri. Matanya kecil tampak licik. Kedua lengannya panjang menyentuh lantai.

    “ Leighton hentikan tingkahmu yang sembrono itu. Aku yang memimpin misi ini. “ Kata si kumis tajam, rupanya dia yang bernama Gerald

    Dokter langsung berdiri.

    “ Kalian dari perusahaan Gaart? “ Tanya dokter
    “ Benar. Dokter beruntung mendapat undangan dari perusahaan Gaart. Kamu akan menjadi bagian penting dari kemajuan teknologi dunia, ini sebuah penghargaan besar. “ Kata Gerald

    Aku tidak tahu siapa prof. Keaton, apalagi perusahaan Gaart.

    Arghh.. kepalaku...dadaku….tekanan ini, tekanan yang sama saat orang bernama Leighton mendobrak masuk
    .

    CRAKKK

    “UARGHhhh “

    Walau aku bisa merasakan akan diserang, tapi tubuhku tidak mampu merespon. Lengan Leighton berubah seperti ular, dan langsung mengigitku.

    “ B.E.G.O.? …LEPASKAN DIA. “ Teriak dokter
    “ Betul sekali dokter, kami smua adalah B.E.G.O. Jadi dokter jangan berpikir macam – macam. Sekarang ayo ikuti kami. “ Kata Gerald
    “ Jangan dokter… “ Gumamku pelan
    “ Hmm Aku jadi ragu kamu Alistair… Seharusnya Alistair tidak semuda itu diserang. Atau mungkin cerita kalau tubuhmu sudah hancur karena percobaan B.E.G.O itu benar. Sungguh sangat disayangkan “ Suara Gerald terasa berat
    “ Jadi dia pemimpin kita dulu? Lemah.. lemah sekali.. bluahhh… Manusia tanpa sistem B.E.G.O. semua tidak ada gunanya bluahh. “ Sambung Leighton

    Dokter diam, Mason sendiri tampak ketakutan.. dia tidak bisa bicara sedikitpun. Gerald tampak sedang berpikir, Leighton sendiri menatapku seakan ingin memangsaku sebagai hidangan pencuci mulut, dan pria besar di sebelah Gerald masih tetap diam tidak bergerak sedikitpun. Aku sendiri dalam posisi yang tertekan. B.E.G.O.? apa itu aku tidak mengerti. Tubuhku rusak? Apalagi yang dia maksud?

    Ctek

    Gerald menjentikan jarinya, saat yang bersamaan Leighton tampak tersenyum. Aku yakin itu bukan tanda yang bagus untuk diriku.

    “ Akhirnya aku bisa mencoba blaster miliku lagi… Bluahhh . “ Teriak Leighton senang. Dan kemudian di pangkal lengannya bercahaya terang… lampu? Rasanya bukan. Aku merasakan energi yang menusuk

    “ JANGAN… “

    BLARRR

    “UAHHHHH !”

    “ HENTIKAN… “ Teriak dokter…. Ia berlari menghampiriku… tapi kenapa langkahnya tampak lambat?

    Tubuhku seakan meledak. Cahaya itu…. Pandanganku menjadi kabur…. Semua menjadi berbayang – bayang….

    “ Aku kecewa… “ suara itu milik Gerald

    Kesadaranku menghilang
    .
    .
    .
    .
    .
    Apa yang telah terjadi? Mataku kabur…. Pemandangan ini…. Tampak akrab.

    Ah dokter?

    “ Maafkan aku…… “

    Hah? Apa yang dokter katakan? Aku tidak bisa mende….ngar….
    .
    .
    .
    .

    ***
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    CHocolate III - Shadow Of Memories - part 3

    Gelap………..aku berada dimana?
    Gelap…

    Aku melangkahkan kakiku mencari cahaya… terus berjalan.. tapi tetap gelap…

    “ AKU DIMANA????? “

    Perlahan aku liat gelembung cahaya muncul dari jauh…. Mendekat

    Aku melihat ada 2 orang yang tidak kukenal dalam gelembung itu. Satu orang besar dengan rambut cepak, dan seorang lain wanita yang berpakaian minim menggunakan payung. Mereka tampak sedang berbicara pada seseorang, siapa? Gambar terus berubah…. Kali ini 2 orang itu bersama beberapa orang yang sedang tunduk ketakutan. Pria cepak itu mengacungkan sebuah senjata shotgun, dan wanita itu menggunakan payung… apa yang mereka lakukan?

    DOR DOR DOR

    “ HENTIKAN..“ Suaraku tidak keluar

    Gambar terus berubah lagi….kali ini sebuah kota dibakar oleh pria berambut cepak… dia tampak tertawa terbahak – pada seseorang yang lain tapi orang itu tidak terlihat dalam gelembung itu. Gambar berganti lagi kali ini wanita yang menggunakan payung itu menembak beberapa anak kecil

    “ HENTIKAN !” Lagi – lagi suaraku tidak terdengar

    Tapi saat akan menembak perempuan itu dihalangi sebuah tangan… dan tampak perempuan itu marah. Gambar dalam gelembung itu berubah lagi… tampak adegan pembunuhan… penghancuran… terus bergerak dengan cepat dalam gelembung itu. Aku tidak tahan

    Hentikan.. hentikan itu…

    Akuk tertunduk lemas …. Kali ini gambar dalam gelembung sudah berubah dalam ruang jamuan mewah. Pria cepak itu juga wanita berpayung juga ada didalam ruangan itu, mereka tampak berbicara dengan seseorang, Siapa dia? Orang ini dari tadi ikut dalam usaha pembunuhan juga penghancuran… dan orang ini juga beberapa kali menghalangi tindakan berlebihan dari pria cepak juga wanita payung itu. Sesaat kemudian mereka bertiga menghadap ke cermin…

    TIDAK.. Tidak mungkin? Orang yang dari tadi bersama mereka melakukan tindak – tindakan itu…wajah itu… wajahku?? tidak mungkin

    Aku terjatuh dan terus berusaha membantah… tapi jelas sekali wajah dalam cermin itu adalah wajahku.

    “TIDAK MUNGKIN!!”

    CTASSSS
    Gelembung itu pecah… ruangan kembali gelap

    Aku tediam memikirkan apa yang barusan aku lihat….harum….

    Harum ini..

    Aku mengenal harum ini…. Ini harum coklat….

    Kali ini muncul sebuah gelembung lain ukuran lebih besar dan lebih jernih… tampak disitu dokter dan Mason sedang minum coklat… tertawa riang… Aku ingat itu adalah kejadian beberapa hari lalu.

    Gelembung ini…ingatanku.

    Gelembung itu terus berubah kali ini menampilkan kejadian – kejadian yang kualami selama bersama dokter dan Mason

    Aku bingung… siapa aku? Siapa? Siapa yang bisa memberi jawaban?...

    “ARGHHh “

    Kepalaku kembali sakit

    Bayangan terus datang silih berganti dalam kepalaku terus berputar seperti bayangan yang muncul di gelembung tadi, tapi sekarang muncul secara acak

    Kepalaku menjadi berat…. Pusing… semua menjadi berbayang…

    “SIAPA AKU?”

    “ Tidak usa dijawab tidak apa – apa. Masa lalu tidak bisa dirubah, yang penting sekarang adalah jalani masa kini dan songsong masa depanmu Choco. “

    Kalimat itu terngiang dalam telingaku… itu adalah kata – kata dari dokter.

    Mataku terbuka

    Aku terbangun

    ***

    Aku tertidur selama 3 hari. Saat aku sadar ternyata dokter sudah pergi bersama orang – orang dari perusahaan Gaart itu,… Mason yang memberitahuku. Menurut cerita Mason setelah aku diserang oleh pria yang bernama Leighton, dokter langsung menolongku. Dokter segera melakukan operasi pertolongan , aku sendiri tidak tahu bagaimana detilnya, tapi menurut Mason tubuhku termasuk sangat kuat sehingga mampu bertahan dari serangan itu. Ya akibat serangan itu aku mendapat sebagian ingatan masa laluku, gelembung – gelembung dalam mimpiku telah menceritakan.

    Dokter pergi hanya dengan meninggalkan kunci kamar sebelah kamar tidurnya. Kamar yang menurutku menyimpan koleksi coklat miliknya. Dia hanya berpesan pada Mason untuk membersihkannya, tapi kurasa ada maksud lain sampai dokter menekankan untuk membersihkan. Setahuku dokter itu sangat tidak rapi , slebor, kotor. Semua pekerjaan rumah tangga diserahkan pada Mason. Pasti ada yang mau disampaikan dokter di kamar itu. Mason tidak sempat memeriksanya, karena dia terus menjagaku sampai sadar. Kini kami berdua sudah berada di depan pintu kamar itu. Sebuah pintu berwarna coklat sudah usang sama seperti pintu – pintu kamar yang lain.

    “ Akan kubuka Choco…” Kata Mason

    Aku mengangguk

    Krittt

    Terang dari matahari menyinari masuk dari ventilasi kecil menerangi kamar itu. Tampak sebuah meja besar terbuat dari kayu tepat di depanku. Ada 2 lemari yang masing – masing terletak di sudut kamar. Satu lemari berisi buku – buku, dan lemari lain berisi barang – barang yang tidak aku ketahui seperti barang mekanik, juga beberapa logam yang kurasa semua logam itu bukan dari satu jenis yang sama. Selain meja besar itu masih ada lagi satu meja tepat di sebelah pintu masuk. Meja itu sangat berantakan banyak barang “rongsokan” yang berserakan juga alat – alat mekanik seperti yang ada di dalam lemari. Kamar ini seperti sebuah kamar penemu, bukan dokter. Dan yang membuatku paling tercengang adalah kamar ini sangat bersih, walaupun berantakan. Tidak ada debu yang menempel di meja, hanya tumpukan kertas yang berserakan , beberapa alat tulis…. Dan sebuah surat? Aku mengambil surat itu.

    “ Kepada Choco dan Mason “

    “ Surat ini untuk kita Choco “ Seru Mason “ Tapi… kok bisa? Kapan dokter menulisnya? Tidak mungkin dia sempat menulisnya saat kejadian itu…Saat itu dokter bahkan tidak sempat berganti baju. Mereka langsung membawa dokter pergi setelah operasi selesai. Dokter hanya sempat melemparkan kunci kamar ini dan berpesan untuk membersihkannya“

    “ Hmm... kurasa dokter sudah tahu kalau kejadian itu akan terjadi” Jawabku “ dan kurasa isi surat ini bisa menjelaskan semuanya “ Kataku

    Aku penasaran apa isi surat ini. Apa hanya lelucon dokter?
    [ ]
    HEI CHOCO, MASON

    Kalau kalian bisa membaca surat ini artinya hanya ada dua kemungkinan. Pertama kalian mencuri masuk kamar ini, tapi kurasa itu mustahil. Aku tahu kalian berdua tidak akan berani. Jadi hanya ada satu kemungkinan lain, yaitu perusahaan Gaart.

    [ ]

    “ Dokter tahu tentang perusahaan Gaart? “ Seru Mason tersentak

    Aku tidak menjawab, kuteruskan melihat surat ini

    [ ]
    Aku bukanlah dokter, ya walaupun aku bisa sedikit ilmu kedokteran. Profesiku sebenarnya sama seperti ayahku Prof. Keaton spesialis B.E.G.O . Kaget? Ya aku memang hebat jadi tidak usah terlalu kaget, bakatku banyak. Dan perusahaan Gaart adalah perusahaan besar yang punya andil besar dalam pengembangan senjata sudah lama berpikiran menjadikan B.E.G.O sebagai senjata baru mereka. Ayahku bekerja disana, lebih tepatnya dipaksa kerja disana, sebagai gantinya mereka membiarkan aku bebas. Tapi aku tahu perusahaan Gaart tidak akan semudah itu melepaskan talenta sebesar diriku. Jadi cepat atau lambat pasti mereka akan datang menjemputku, apalagi kalau misalnya ayahku telah tiada. Tapi tenang saja, mereka tidak akan membunuhku ya selama mereka butuh aku…mungkin

    Oh ya untuk Mason, selama aku tidak ada, kamu yang jangan abaikan kebun kakao, teruskan seperti biasa. Rumah juga jangan lupa dibersihkan terutama kamarku ok

    Dan Choco kurasa kalau perusahaan gaart datang menjemputku, kamu juga bakal dalam masalah. Bagaimanapun kamu adalah B.E.G.O ciptakan mereka, terlebih lagi rancangan ditubuhmu itu adalah rancangan milik ayahku. Aku tahu karena saat pertama kali menolongmu aku sudah melihatnya. Struktur tubuhmu memang sedang tidak aktif, itu karena ayahku sengaja membuatnya demikian. Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi kurasa kamu dan ayah saling kenal. Tapi semua menjadi berantakan karena otakmu dicuci ulang… prosesnya tidak sampai selesai menurutku karena kamu keburu kabur dan secara bebetulan atau mungkin secara insting ingatanmu kamu lari ke sini.

    Aku harap aku sempat mengaktifkan sistem B.E.G.O di tubuhmu sebelum aku dipaksa pergi, kalaupun aku tidak berhasil kamu bisa mengunjungi teman ayah yang bernama Rondo di kota bunga Eclipse. Ah iya jangan lupa sampaikan pesanku pada Rondo untuk segera mengganti coklat yang dulu dia makan Sekarang lebih baik kuceritakan dulu kemampuan dari rancangan B.E.G.O milikmu. Setiap B.E.G.O mempunyai kemampuan berbeda tergantung rancangan tubuh dan juga kemampuan organic yang ditanam logam “Rayna”. Logam itulah yang menjadi core dari B.E.G.O., sumber energi. Singkat saja kemampuanmu itu adalah mengubah logam seperti besi, perak, alumunium ataupun stainlestell menjadi bentuk yang kamu inginkan dan mengisinya dengan blast energy. Contohnya kamu bisa menciptakan peluru khusus yang berisi blast energy dan menggunakan pistol untuk menembakannya. Tapi peluru itu tidak akan bisa digunakan dipistol biasa. Harus ada pistol khusus yang mampu menahan kerasnya blast energy itu. Karena itu ayah juga sudah merancang pistol khusus untuk itu. Kamu sangat beruntung pistol itu ada padaku. Coba kamu periksa laci di meja.

    [ ]

    Aku dan Mason langsung membuka laci di bawah meja itu. Laci itu tidak terkunci. Tampak sebuah kotak kecil seperti peti harta mini. Aku dan Mason berpandangan heran.

    [ ]
    Kotak pertama yang kamu lihat itu berbentuk seperti peti harta mini. Jangan dibuka, kotak itu berisi bola – bola coklat yang mahal. Awas kalau sampai aku kembali coklat itu telah habis kalian makan. Mason kamu harus menjaga baik – baik peti kecil itu. Letakan peti itu ditempat yang terlindungi dari sinar matahari juga suhu yang sejuk.
    [ ]

    “ Dasar dokter masih sempat saja bercanda di surat “ Keluh Mason
    “ Kalau tidak begitu bukan dokter artinya. “ Balasku, Mason tersenyum

    Mason menyingkirkan kotak kecil itu. Setelah mengeluarkan peti mini itu, aku dan Mason melihat kotak besar terbuat dari kayu. Kurasa ini yang dimaksud oleh dokter.

    [ ]
    Kotak dibelakangnya itu berisi senjata khusus untukmu Choco. Aku tidak pernah mencobanya sebelumnya, semoga saja tidak ada kesalahan dalam rancangan, jadi kalau misalnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat kamu mencoba jangan salahkan aku.
    [ ]

    Aku membuka kotak itu terlihat sebuah senjata seperti senjata revolver tapi bentuknya hampir 2 kalinya, dan beberapa bagian ada tambahan part khusus, dan larasnya terlihat lebih kokoh. Warna perak membuatnya tampak elegan. Dan yang paling spesial adalah silinder tempat pelurunya. Silinder itu terdiri dari 2 lapis jadi total ada 12 peluru. 6 Lubang silinder ukuranya besar hampir 2 kali silinder biasa, dan 6 lubang lagi didalam ukuran lebih kecil, dan ukuran itu persis ukuran silinder pistol revolver.

    [ ]
    Dan terakhir kurasa kamu penasaran bagaimana menggunakan kemampuanmu kan Choco? Gampang saja B.E.G.O itu sangat praktis, karena bergerak sesuai dengan pikiran dan kemauanmu. Jadi untuk menggunakannya jadi kamu hanya cukup dengan berpikir ingin mengubah sesuatu dan memusatkan diri pada lenganmu.
    [ ]

    Tanpa sadar aku langsung memusatkan pikiran pada tanganku. Perlahan rasa sejuk mengalir di tanganku, kemudian berganti dengan panas membara. Perlahan berganti lagi menjadi dingin , dan sebntar kemudian panas, lenganku terasa panas dingin. Panas diluar dan dingin di dalam. Seperti dry ice

    “ Choco tanganmu.. “ Teriak Mason melihat tanganku berpendar

    Terus bagaimana ini? Aku langsung melihat ke surat mencari petunjuk selanjutnya

    [ ]
    Selanjutnya…. Coba sendiri soalnya aku tidak tahu bagaimana selanjutnya proses perubahan itu terjadi.

    Ps : Coklatku jangan dimakan
    Pss : Hiduplah sebagaimana yang kamu inginkan Choco
    Psss : kuingatkan sekali lagi bola coklat itu milikku

    [ ]

    “ Argh.. “

    Rasanya sakit serasa ada bom yang terus berdenyut dilenganku. Inikah blast energy?

    “ Bagaimana ini Choco? “
    “ Lemparkan logam besi itu padaku “ Teriaku berpikir cepat.

    Mason segera membuka lemari dan ia bingung

    “ Yang mana yang besi? “
    “ Su..dah yang paling dekat saja “

    Petunjuknya hanya kalau aku bisa merubah logam.

    Mason tampak panik ia hampir menjatuhkan logam yang dia ambil. Tapi utung saja dia masih cukup cekatan untuk menangkapnya kemudian dia langsung mengoper padaku.

    Hup

    “ Dan sekarang apa? “ Aku kebingungan, rasa sakit itu tidak berkurang… dan cahaya di tanganku semakin terang.

    Masih tidak terjadi perubahan apa – apa. Apa yang harus aku lakukan? Berpikir Choco cepat… Eh berpikir. Menurut dokter kita hanya cukup berpikir.

    Ubah logam ini salurkan energi ini jadi peluru…jadi peluru… jadi peluru

    Aku terus mengulang – ulang kalimat itu dalam pikiranku. Perlahan logam ditanganku bercahaya. Perlahan aku merasa tanganku menjadi lebih enak. Rasa panas dan dingin itu mulai menghilang serasa tersalurkan. Dan beberapa saat kemudian aku dan Mason hanya bisa terdiam melihat logam yang kupegang tadi sekarang sudah berubah menjadi peluru. Apa yang harus aku lakukan? Mencobanya? Tidak mungkin menyimpannya terlalu lama, tidak bisa menjamin kalau logam ini tetap stabil. Satu - satunya pilihanku adalah mencobanya.Aku langsung menyambar pistol itu dan mengisinya dengan peluru yang baru saja kubuat.

    “ Kita keluar “ Kataku singkat

    Aku berlari keluar kamar, menuruni tangga, dan keluar dari rumah. Peluru kumasukan kedalam silinder yang besar, kemudian kuarahkan pistol itu ke atas langit. Kuharap dengan demikian tidak akan akibat fatal yang tidak diinginkan. Aku sedikit ragu, mengigat kata dokter pistol ini belum dicoba. Jadi ada kemungkinan bakal meledak.

    Tidak apa – apa…. Tidak apa - apa

    Aku menarik napasku beberapa kali biar lebih tenang.

    “ Tetap dibelakang Mason “ Kataku memperingati Mason yang hendak menghampiriku.

    Kutatap langit diatas sudah kemerahan, warna senja.
    DORRR !!

    Cahaya terang keluar dari pistol itu. Dalam sekejap mata kemudian cahaya yang lebih terang dan suara dentuman lebih keras terdengar seakan – akan memecah langit. Aku merasa seperti melihat guntur menyambar disiang hari. Guntur yang keluar dari sebuah pistol... apa aku masih bermimpi?

    ***

    Mason memutuskan untuk tidak membicarakan lebih lanjut tentang kekuatan peluru itu. Aku juga tidak berniat membicarakannya. Perasaanku campur aduk ingatan masa lalu yang sedikit kembali, fakta tentang B.E.G.O diriku, kekuatanku, juga tentang dokter semua menjadi satu. Apa yang harus kulakukan selanjutnya? Diam menunggu? Mason memintaku untuk tetap bersama dia tapi kurasa itu bukan pilihan bijak. Setelah perusahaan Gaart berhasil menemukan aku , kurasa mereka tidak akan melepaskanku begitu saja.

    Alistair atau Choco

    Aku bahkan tidak tahu aku harus menjadi siapa. Kembali menjadi Alistair? Atau tetap sebagai Choco. Yang aku tahu pasti tidak mungkin menetap disini bersama Mason. Pasti cepat atau lambat mereka datang mengacau lagi. Walaupun mungkin dengan kekuatan baruku aku bisa mengatasi tapi itu bukan jaminan untuk Mason tetap selamat tidak terluka.

    Aku harus pergi

    Kuambil mantel yang diberikan dokter, dan pistol khusus itu. Kuputuskan untuk pergi dengan kereta pagi di kota. Dari cerita pasien dokter aku mengetahui jadwal kereta itu. Entah pergi kemana tapi kurasa itu lebih baik daripada terus diam disini.

    Kutatap rumah dokter, mengigat hari – hari yang kulalui bersama dokter dan Mason. Hari masih gelap, pukul 4 pagi

    “ Aku berjanji akan membawa dokter pulang Mason”

    ***

    “ Tiket? Kemana ? “
    “ Errr…..kota bunga Eclipse? “
    “ Tidak ada kereta langsung ke kota bunga Eclipse dari sini tuan. Kusarankan tuan naik kereta pagi ini ke kota Arme. Dari situ tuan bisa naik kereta lagi ke kota Eclipse. Bagaimana? “
    “ Hmmm ya kalau gitu tiket untuk kota Arme 1 “
    “ $150, namamu? “
    “ Namaku…..”
    “ Siapa nama tuan? “
    “ Namaku Choco “
     
    Last edited: Nov 12, 2011
  11. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Chocolate IV - Chocolate - part 1

    Perusahaan Gaart, dulu aku juga berkerja disana. Ingatanku agak kacau, jadi sebatas yang aku ingat hanyalah kalau aku pernah bekerja disana, dan tubuhku yang sekarang ini juga akibat percobaan perusahaan Gaart. Tubuh yang praktis mempunya kemampuan membuat peluru sendiri. Dan jujur saja di dunia barat ini kemampuan ini sangat praktis dan membantu. Dan yang pasti aku dapat menghemat uang untuk membeli peluru, itu yang terpenting.

    Sudah hampir 3 tahun berlalu sejak perusahaan Gaart membawa pergi dokter. Aku berkelana untuk mencarinya, itu janjiku. Perjalananku ini membuatku jadi buronan terkenal. Outlaw Guild, maupun pemerintah semua menaruh harga atas kepalaku. Padahal yang aku lakukan hanyalah membela diri, dan itu semua adalah salah perusahaan Gaart. Aku mencari perusahaan Gaart dimana saja, dan sialnya perusahaan itu mempunyai 2 tangan yang merangkul 2 pihak yang berbeda. Mereka menyuplai senjata kelas berat pada pemerintah, maupun outlaw guild. Dan aku hanyalah orang sial yang berada tengah – tengah yang kebetulan juga selalu menghancurkan beberapa fasilitas mereka. Hey aku tidak sengaja, sungguh. Aku hanya ingin mencari tahu dimana senjata – senjata itu dibuat, tapi mereka selalu tidak mau bekerja sama dan ya jangan salahkan aku kalau akibatnya selalu fatal.

    1 kota industri kebakaran, 1 kereta pengangkut hancur, 2 gudang persenjataan meledak, dan beberapa orang pejabat penting ditemukan tewas di rumah mereka. Itu kerugian yang kutimbulkan pada pihak pemerintah.Dan pihak outlaw guild tidak berbeda jauh. 2 buah mobil penuh persenjataan hancur, 1 tempat persembunyian mereka tenggelam ( ya persembunyian mereka itu di atas kapal ), 2 detasemen khusus perampok mereka hancur, ditambah beberapa pasukan elit mereka yang tewas ditanganku. Dan kukatakan sekali lagi aku terpaksa melakukannya, mereka memaksaku. Aku sama sekali tidak ingin membunuh mereka tapi kejadiannya kalau bukn mereka, artinya aku yang mati. Lagian banyak orang yang berterima kasih akibat ketidaksengajaanku ini.

    Selama perjalanan aku mendalami beberapa kemampuan baru. Kemampuan – kemampuan untuk bertahan hidup. Gampangnya saat ini aku mempunyai banyak pengalaman kerja. Bisa jadi aku adalah pekerja idaman yang punya kemampuan di segala aspek. Aku pernah menjadi pelayan, bodyguard, petani, tukang tambang, pembuat kue, pedagang kecil – kecilan, dan banyak lagi. Aku ini serba bisa. Jangan tanya aku kenapa aku selalu berganti profesi, itu hanya tuntutan keadaan.

    Dor dor dor dor !!

    “ HENTIKAN LAMUNANMU ITU BODOH ! KITA SEDANG DIKEJAR “ Teriak pria berkacamata di sebelahku.

    “ KALIAN BERHENTI !! “ Teriak suara dari arah belakangku

    “ Siapa yang mau berhenti untuk ditembak? Dasar bodoh “ Kataku sambil terus berlari

    “ TEMBAK ! JANGAN BIARKAN MEREKA KABUR “

    “ MENGHINDAR “
    Aku langsung mendorong pria berkacamata itu ke kiri dan aku sendiri melompat menghindar ke kanan. Kami bersembunyi di balik tembok ujung lorong.

    Dor dor dor dor

    “ Kita tidak bisa terus begini “ Kata pria berkacamata itu

    Dia benar. Ini bukan jalan keluar kalau terus menghindar. Aku harus membalas. Kukeluarkan pistol perak besar milikku, dan kemudian aku mengambil beberapa baut besi dibalik kantung celanaku untuk kuubah menjadi peluru.

    “ Awas !” kataku memperingatkan mereka. Ya aku memang kadang terlalu baik. Memperingatkan dahulu sebelum menembak

    DOR!!

    Peluruku spesial, mengandung blast energy. Satu peluru mampu menghancurkan tank tempur, apalagi sepasukan manusia tanpa baju pelindung.

    BLEDARR!!

    “ Mereka sangat keras kepala.” Kataku pelan.

    “ B….blaster?? “Pria berkacamata itu kaget, ia menoleh ke arahku “ Kamu B.E.G.O?”

    Aku mengangguk.

    “ Tidak perlu berterima kasih. Aku hany…”

    DUAK!

    “ DASAR BODOH !!!”

    “ Hah? “

    “ Apa yang kamu lakukan? Kamu menghancurkan satu kompi pasukan penjaga dengan blaster? Kita ini sedang menyusup, tapi kamu malah membuat jadi besar? “ Protes pria berkacamata

    “ Te… tenanglah Connor. Ini hanya kesalahan kecil. “

    “ Kecil? Kamu barusan saja membunuh satu kompi penjaga, dan kamu bilang kecil? Kita tidak akan bisa melarikan diri dari sini. Kamu tahu kalau perusahaan gaart tidak seperti perusahaan – perusahaan lainnya. Mereka mempunyai pasukan pembunuh, pasukan B.E.G.O. yang mempunyai kemampuan seperti kamu. Bagaimana sekarang aku melakukan rencanaku kalau sudah jadi besar seperti ini ? Dan jangankan untuk itu , mungkin jalan kabur kita sudah tertutup“ Keluh Connor

    “ Tenang… tenanglah dulu. “

    Biar kujelaskan dahulu, Ya saat ini aku dan pria bernama Connor ini berada di pabrik terbang perusahaan Gaart. Hmm bagaimana kami bisa sampai disini? Kalau begitu kita harus kembali ke waktu beberapa hari yang lalu.

    ***
    Setelah 2 hari perjalanan aku mengikuti pabrik terbang Gaart akhirnya aku sampai di sebuah kota kecil. Sebuah papan penyambutan tidak ramah terpampang di gerbang masuk kota

    Horn City
    Kekerasan adalah makanan kami

    Penyambutan seperti itu sudah tidak aneh lagi di daerah barat. Semua kota kecil yang jauh dari peradaban tidak punya hukum pasti. Para sherif yang menjaga kota kecil seperti ini juga sebagian adalah pensiunan yang hanya menghabiskan waktunya. Ya semua itu tidak ada hubungannya denganku. Tujuanku hanya untuk mencari informasi perekrutan buruh pabrik terbang Gaart. Walaupun pabrik Gaart adalah perusahaan ilegal tapi pabrik ini juga perlu buruh kerja pabrik, dan biasanya mereka mencarinya di kota – kota kecil. Pabrik itu sekarang berhenti kurang lebih berjarak 5 mil dari kota ini. Dan sepanjang pengamatanku kota terdekat adalah kota ini. Kemungkinan besar mereka akan melakkan perekrutan disini. Tapi masalahnya bagaimana?

    Aku segera turun dari kuda yang kukendarai. Pemilik penginapan Dessert eagle cukup baik memberikan pesangon pada diriku, sebuah kuda dan beberapa puluh dolar. Ya tidak ada kan yang mau tetap memperkerjakan orang yang mengundang orang – orang berbahaya? Walaupun dia punya utang. Hmm tunggu dulu utangku kan sudah dibayar oleh Bloody Mary, pantas dia mau memecatkan dan memberi bonus kuda. Ah sudahalah sekarang aku harus fokus mencari cara untuk menjadi buruh di pabrik terbang Gaart.

    Horn city, kota pinggiran seperti ini hanya menjadi kota transit. Kalau aku lihat jalan utama kota ini hanya ada satu, di sebelah selatan kota terlihat kepulan asap, dan sebuah menara air. Kurasa disanalah stasiun kota ini berada. Untuk berpegian jauh kereta masih menjadi sarana transportasi favorit, biaya yang murah , dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kota lain lebih singkat menjadi keunggulan utama kereta. Ya memang secara kecepatan masih ada kendaraan lain seperti pesawat tapi masih belum umum dan biayanya sangat mahal. Hanya pihak pemerintah dan perusahaan besar yang punya, danmasih belum dikomersilkan. Sedang kendaraan yang bertenaga uap harganya masih cukup mahal dan tidak terlalu cepat, setara dengan kecepatan kuda.

    Beberapa bangunan komersil menghiasi jalan utama, hotel, toko grosir dan bar. Ah tidak kelupaan kantor sherif, keamanan kota. Kini aku berhadapan dengan sebuah papan pengumunan didepan kantor sherif. Sebuah papan besar penuh dengan poster wanted. Buronan dengan nilai tinggi posternya lebih besar. Hmm biar kulihat… Ah gambar pria dengan topi dan mantel , dengan nilai kepala $ 550.000 Choco – the Silver chaos, hidup atau mati. Untung saja selama ini wajahku masih belum tercetak jelas di poster wanted ini.

    Tapi pemerintah sungguh keterlaluan, kenapa aku diberi julukan silver chaos? Aku ini bukanlah orang berbahaya dan jahat. Mereka terlalu berlebihan.

    (1 kota industri kebakaran, 1 kereta pengangkut hancur, 2 gudang persenjataan meledak …)

    Ya aku hanya sedikit sial. Tanpa kusadari kini orang – orang mulai melihat ke arahku. Ah topi dan mantelku. Segera aku melepas dan menaruhnya dalam tas. Aku harus bersikap tenang dan santai.

    “ Halo semua, bagaimana kabar kalian ? “ Seruku sambil memasang senyum yang paling lebar. Taktik ini biasanya berhasil, mereka tidak akan mencurigaiku lagi. Mana mungkin juga ada buronan dengan menyapa dengan senyum, ya paling tidak itu pandangan umum. Seketika setelah aku sapa mereka langsung berbisik sejenak dan kembali melakukan aktivitasnya.

    “Fiuh, aku harus lebih hati – hati “ gumamku

    Kulihat lagi sekilas poster – poster buronan selain aku. Seperti pandangan umum, rata – rata muka mereka tampak kasar dan memasang tampang mengancam, hampir semua kecuali beberapa yang beharga cukup tinggi seperti poster seorang errr bukan orang tapi sebuah pisau? Pisau berbentuk seperti bulan sabit. Cresent Thief - $150.000 , dead or alive. Poster lain menggambarkan seseorang dengan tampang elegan dengan pipa kayu dimulutnya, topi kapten dan seragam putih sepertinya seragam tentara. Goho – The Captain - $ 200.000 ,dead or alive.

    Kadang aku heran kenapa pemerintah memberi nama – nama julukan pada setiap buronan. Julukan yang diberikan untukku silver chaos, ya aku bisa sedikit menduga kalau julukan itu diambil dari pistol perak dan juga tembakan blaster yang berwarna perak. Tapi Chaos? Sungguh terlalu aku ini tidak separah itu, mereka terlalu melebih – lebihkan. Mungkin julukan itu dimaksudkan agar banyak orang yang merasa tertantang, tapi efek buruknya makin banyak juga orang merasa ketakutan.

    Akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan langkahku, setelah aku mengintip kantor sherif yang kosong. Tidak ada tanda – tanda ada tahanan. Kurasa sherif kota ini sangat bersahabat, itu bagus.

    BRUAKKK

    Seorang pemuda terlempar keluar dari sebuah bar di sebelah kantor polisi.

    “ JANGAN BERANI MASUK KALAU TIDAK PUNYA UANG UNTUK BAYAR BODOH “ Teriak seorang pria keluar dari balik bar. Pria itu tinggi besar badannya berotot, rambutnya sudah memutih, seperti juga kumisnya yang panjang. Matanya besar melotot ke pemuda yang barusan terlempat. Orang itu memakai celemek, sangat tidak cocok dengan tubuhnya yang besar penuh otot.

    Pemuda itu tidak membalas hanya mendengus kesal.

    “ APA ? KAMU TIDAK TERIMA? “ Tantang pria dengan celemek itu lagi, kali ini dia sambil mengangkat parang dapur miliknya.

    Pemuda itu bergidik ketakutan dan langsung kabur. Aku hanya bisa menyaksikan dengan tenang disamping.
    “ Ah pendatang, silakan masuk . “ Sapa pria itu

    Aku masih terdiam menunjukan wajah agak sungkan, dan tampaknya pria itu menangkap emosiku.

    “ Tenang saja. Aku tidak sembarangan menendang pelangganku keluar. Selama kamu punya uang untuk membayar pesananmu, pasti kamu dapatkan pelayanan yang memuaskan dariku. “ Kata pria itu tersenyum

    Aku berpikir sejenak, mungkin disini aku bisa mendapatkan informasi. Dan selain itu aku ..

    Krucukkk !

    “ Nah tunggu apa lagi, ayo masuk,. Biar aku mempunyai tampang menakutkan tapi masakanku terkenal enaknya “ Kata pria itu penuh percaya diri.

    WISHING INN​

    Akhirnya aku memutuskan untuk masuk.

    Suasana dalam penginapan sama seperti di DesertEagle. Bar di lantai bawah dan kamar – kamar berada di lantai atas. Kulihat banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka sambil bersenda gurau. Mereka tampak menikmati waktu mereka. Aku berjalan mengikuti pria bercelemek itu menuju counter di sudut dalam bar. Pria itu masuk ke dalam counter dan menyilakan aku duduk di salah satu kursi yang masih kosong.

    “ Silakan !”

    Aku duduk dan menaruh tasku dibawah kursi.

    “ Apa yang spesial disini….”

    “ Namaku Dantan, semua memanggilku Pak tua Dan, tapi aku lebih suka dipanggil Dan saja. Biar kelihatan lebih muda hahaha. “

    “ Semua disini spesial, masakanku dijamin akan membuatmu puas. Ah bagaimana kalau kamu mencoba menu baruku saja. Menu yang baru aku dapatkan dari seorang pengelana beberapa minggu lalu. “ Kata Dantan , ia langsung membalik badan menuju ke dapur mini dibelakang. Ia bahkan belum mendapatkan persetujuanku

    “ Nah ini dia, nama masakan ini kare. “ Kata Dantan meletakan 2 buah piring didepanku

    Sebuah piring berisi kuah kental berwarna coklat, didalamnya ada daging dan potongan kentang. Dan piring lainnya adalah nasi.

    “ Ayo coba jangan malu – malu. “ Kata Dantan lagi
    Aku masih diam menatapi makanan yang dia tawarkan, jujur saja aku belum pernah melihatnya.

    “ Eh, ini bagaimana cara makannya? “ Tanyaku polos

    “ Campurkan saja “ Katanya lagi, dia terus memperhatikanku sambil penuh harap.

    Aku harap aku bukan kelinci percobaannya. Aku menatap makanan yang tesaji itu lagi, dan aku menyendok kuah kental itu dan menuangnya di atas nasi putih. Perut yang lapar adalah bumbu terbaik, paling tidak sekarang perutku sedang lapar. Aku berpikir positif saja sejelek maupun seaneh apapun rasanya nanti pasti akan terasa lebih nikmat. Akhirnya aku berhasil memakan satu sendok campuran kuah coklat itu dengan nasi atau yang Dantan sebut kare.

    “ Uoo, enak. “

    “ Enak kan? Semua takut mencoba masakan baru, hanya kamu yang berani hahaha. Baiklah mulai besok Kare ini akan masuk sebagai menu baru “

    “ Jadi … aku sebagai kelinci pencobanya? “

    “ Hahaha jangan pusingkan hal kecil, yang penting kan enak. Dan itu gratis dariku. “ Kata Dantan mengelak

    Aku tidak protes lebih jauh lagi, karena masakan bernama kare ini memang enak.

    Waktu sudah menunjukan pukul 2.25 saat aku menyelesaikan makananku. Aku memesan segelas bir untuk menemaniku. Sebenarnya aku ingin memesan segelas coklat hangat kalau ada, tapi itu mustahil, bar – penginapan seperti ini hanya menyediakan minuman beralkohol, dan bir adalah pilihan yang paling murah. Aku harus hemat karena uang yang masih kupunya terbatas.

    “Nah Pendatang apa tujuanmu ke kota ini? “ Tanya Dantan sambil memberishkan piring dan gelas yang sudah dicuci oleh salah satu pegawainya. Jam segini memang pengunjung bar sudah mulai sepi, jam makan siang sudah lewat.

    “ Mencari kerja “ Jawabku singkat

    Dantan mengernyitkan keningnya “ Kerja? Dikota seperti ini? “

    Aku mengangguk

    “ Ini hanya kota transit, tidak banyak kerjaan disini. Kamu salah tempat. “

    “ Mungkin saja, tapi menurut infoku ada perusahaan besar yang menjadikan kota ini tempat perekrutan buruh. “ Kataku lagi

    Dantan berhenti mengelap gelas yang dia pegang. Matanya lurus menatapku, seperti sedang memastikan sesuatu.
    “ Ada sesuatu? “

    “ Tidak, hanya heran darimana kamu mendapat info seperti itu. “ Balas Dantan melanjutkan mengelap gelasnya.

    “ Lupa “

    “ Lupa? Dan kamu percaya dengan info yang kamu lupa darimana kamu dapatkan itu? “

    “ Yap! “ Jawabku singkat

    “ Hahaha kamu orang yang menarik. Aku suka sifatmu itu. “ Kata Dantan merapikan gelas yang sudah dia bersihkan, kemudian ia duduk berhadapan denganku. “ Kulihat kamu bukanlah orang yang biasa bekerja sebagai buruh.”

    “ Tentu saja aku tidak ada keinginan menjadi buruh terus - menerus. Itu hanya langkah awal. Dengan berbagai pengalaman kerja yang kumiliki aku yakin pasti bisa segera naik pangkat dari buruh menjadi pengawas bahkan menjadi salah satu kepala divisi di pabrik. “ Kataku berbohong. Perlu sedikit bumbu biar percakapan menjadi lebih menarik. Disamping itu dengan begini akan menghilangkan kecurigaan orang – orang dari motifku yang sebenarnya

    “ Haha, kamu tampak penuh percaya diri anak muda. Tapi aku suka itu, ditambah lagi kamu mau memulai dari bawah. Artinya kamu tidak takut berusaha dan bekerja untuk mencapai ambisimu. Bagus anak muda memang harus begitu “ Kata Dantan menepuk pundakku

    “ Kebetulan…kebetulan sekali kamu datang hari ini. Baru saja aku kenal orang yang bisa membantumu. “ Sambungnya

    “ Benarkah? Siapa dia Pak Dan? Dimana dia sekarang? “ Tanyaku semangat. Tidak kusangka akan secepat ini aku mendapat jalan untuk menyusup ke dalam pabrik terbang itu. Tapi tunggu dulu apa yang Pak Dantan ini maksudkan sama dengan yang kuincar? Ah tidak ada salahnya juga mencoba.

    “ Kenalkan namanya Connor !” Kata Dantan memperkenalkan seorang laki – laki yang duduk tepat di sebelahku. Pria itu berkacamata, ia menggunakan coat berwarna coklat. Kerah coat itu dibuka sehingga menutup sebagian wajahnya.

    “ Connor “ Kata pria itu memperkenalkan dirinya “ Dan kamu? “

    “ Cho… “ Aku segera menutup mulutku sebelum menyebut namaku secara lengkap. Hampir saja aku memperkenalkan diri sebagai buron yang paling di cari fiuh.

    “ Cho? “

    “ Ang “ jawabku tanpa pikir panjang. Kata itu terlintas begitu saja dan kusebut.

    “ Cho Ang? Nama yang aneh, seperti nama orang timur, tapi kamu sama sekali tidak mirip orang timur “ Tanya Dantan penuh selidik

    “ Eh itu… “

    “ Tidak masalah kamu orang timur ataupun bukan, yang penting adalah kamu mau bekerja di perusahaan gaart. “ Kata Connor

    “ Gaart? “ Tanyaku , untunglah Dantan tidak berkeinginan meneruskan pertanyaannya tentang namaku.

    “ Kalau tertarik, ikut aku keatas. Kita bicarakan di dalam kamarku “ Ajak Connor, “ Ah iya kamarku tepat di sebelah tangga” Lanjutnya

    “ Perusahaan Gaart? Kamu yakin mau bekerja disana? “ Tanya Dantan setelah Connor naik

    “ Memangnya kenapa? “ aku balik bertanya

    “ Ah tidak apa – apa, hanya reputasi perusahaan Gaart ini je… tidak bagus “

    “ Terima kasih Pak Dan, tapi aku tahu apa yang akan kulalui. “Balasku, aku langsung menghabiskan sisa bir digelasku dan membayar smuanya.Walaupun kare tadi gratis, tapi minuman ini ternyata lebih mahal dari dugaanku. Mungkin saja Dantan menaikan harga minumanku karena menggratiskan kare tadi. Ah... uangku sudah mau habis, aku memang harus segera mencari kerja.

    ***
     
  12. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Barusan habis baca dari Chapter 1 sampai Chapter yang paling baru, ceritanya keren dan menarik gan :top:

    Jujur pas di Chapter 2 ane ngakak terus pas pertama kali denger kata B.E.G.O :lol:

    Saia suka adegan2 action di cerita ini, humor nya juga garing. Penggambaran suasana nya mantab pula, jadi kebayang kayak adegan film beneran.

    Ditunggu kelanjutan nya gan
     
  13. grobyakk Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 21, 2009
    Messages:
    12
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    nice story...i like it
     
  14. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    :haha:

    B.E.G.O :lol: awalnya dibuat mau niru2 HIME atau OTOME :haha: dari mai hime atau my otome

    :iii: garing ya comedynya, peru diperbaiki lagi :onfire:
    makasih :onfire:
     
  15. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    “Masuklah “

    Aku membuka pintu dan kulihat pria bernama Connor itu sedang berdiri di sebelah meja.

    “ Jadi, apa benar kamu bisa membantuku untuk bekerja di perusahaan Gaart itu? “ Tanyaku memulai pembicaraan

    “ Heh, tentu saja. Tapi ada syaratnya “ Jawab Connor

    “ Dan itu? “

    “ Biar kuperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Connor, seorang jurnalis ..”

    “ Jurnalis? “

    “ Jangan memotongku, biar kuselesaikan “ Kata Connor terlihat agak kesal, Aku membalas dengan isyarat tangan mempersilakan dirinya meneruskan

    “ Ya aku seorang jurnalis. Tentu kamu merasa aneh kenapa jurnalis seperti aku mau membantumu untuk bekerja pada perusahaan Gaart. “ Connor diam sebentar melihat reaksiku. Aku hanya diam menunggu dia memberi penjelasan, ya aku tidak ingin dia kesal dan akhirnya kesempatanku untuk menyusup hilang.

    “ Simpel saja. Aku butuh bantuan partner dalam meliput berita didalam perusahaan Gaart. Pabrik terbang milik perusahaan Gaart yang akan kita pergi adalah tempat penting bagi perusahaan Gaart. Mereka memproduksi senjata. Bukan hanya itu, mereka juga memperkerjakan para buron yang dicari. Makanya rumor tentang perekrutan buruh selalu beredar luas di pub – pub maupun para buronan kelas bawah. Ibaratnya Pabrik terbang milik Gaart itu adalah tempat persembunyian sementara pada penjahat. Dan sebagai jurnalis aku harus mencari tahu alasan kenapa perusahaan Gaart melakukan hal itu. “

    “ Tunggu dulu, maksudmu kamu mau membuat artikel untuk menjatuhkan perusahaan Gaart?”

    “Hahaha, perusahaan Gaart tidak akan hancur hanya karena artikel kecil yang akan aku buat. Yang aku incar hanyalah kepopuleran sebagai orang pertama yang mempublish rahasia dan isi dari Pabrik Gaart. Itu akan menaikan pamorku. Hanya itu, huahaAHAHA “ Connor tertawa lebar. Terlihat sekali ia menanti – nantikan saat itu terjadi.

    “ Apa kamu tidak takut kalau aku melaporkanmu saat berada didalam pabrik nanti? Tentu itu akan membuatku cepat naik pangkat. “ Kataku. Aku ingin tahu kenapa dia mau ambil resiko mau menjelaskan jati dirinya. Apalagi dia mendengar kalau aku ingin menjadi salah satu petinggi perusahaan Gaart. Dia mencurigakan, dan kemungkinan ada maksud lain.

    “ Hohh, tapi aku tahu itu tidak mungkin kamu lakukan…..S I L V E R C H A O S, CHOCO “ Jawab Connor

    Aku tersentak, dia mengetahui jati diriku. Apa mungkin penyamaranku ketahuan? Ah tidak aku kan memang tidak menyamar, terus? Bagaimana dia tahu aku ini adalah Choco? Aku langsung mengambil posisi siaga.

    “ Tenang saja, Aku tidak ada niatan untuk melaporkanmu ke kantor sherif. Lagian seperti yang kamu lihat kantor sherif kosong. Lagipula siapa yang ingin mencari gara – gara pada seorang buron yang dihargai $ 1.000.000 ? Harga itu bukan pajangan semata. Sebagai jurnalis aku tahu sepak terjangmu selama ini Choco. Dan satu poin penting dari pengrusakan yang kamu lakukan selalu melibatkan perusahaan Gaart. Tidak semua tapi hampir 80% kasus yang timbul akibatmu, selalu melibatkan Gaart. “ kata Connor tenang

    Aku tidak tahu harus melakukan apa. Tentu aku butuh bantuannya untuk masuk ke perusahaan Gaart, tapi kalau jati diriku ketahuan ? Ini bisa jadi perangkap.

    “ Aku tahu kalau kamu bukanlah ingin mencari pekerjaan di pabrik terbang Gaart. Kamu pasti punya tujuan lain. Tapi itu tidak masalah buatku. Aku hanya ingin kamu membantuku dalam mengambil data saat di adlam pabrik Gaart itu. Aku tidak bisa bergerak sendiri, terlalu beresiko. Bagaimana? “

    Tawaran itu tidak buruk. Mempunyai seorang yang bisa diajak kerjasama makan memudahkan buatku juga. Selain itu mungkin aku bisa mencari tahu informasi tentang dokter.

    “ Aku tidak melihat kerugian buatku dalam tawaran itu. Mungkin kamu yang akan menyesal berpartner denganku. “ Jawabku

    “ Sempurna. Aku sudah punya rencana matang bagaimana melewati pemeriksaan barang kita, sampai rencana kabur. Hahaha Scoop besar ini akan jadi milikku. HAHAHAHA. Ehh ehem… maaf aku kadang sedikit terbawa suasana. “

    “ jadi kapan kita mulai? “

    “ Besok malam. Tempatnya adalah di stasiun. “

    ***
    Aku tidak bisa sepenuhnya percaya dengan Connor. Aku merasa dia masih punya agenda yang dia sembunyikan. Aku harus waspada dengan semua tindakannya, mungkin saja dia mau menjebakku dan menyerahkan pada perusahaan Gaart. Tapi aku memutuskan untuk tidak memikirkan kemungkinan itu akan terjadi, biarlah saat itu terjadi baru kupikirkan langkah selanjutnya. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana aku membawa masuk pistol perakku ini?

    Aku sudah mempunyai beberapa rencana. Rencana pertama adalah mengirim lewat pos setelah aku berhasil diterima masuk kerja, tapi rencana ini banyak kekurangan. Pertama aku tidak tahu alamat pabrik terbang Gaart, dan disamping itu aku agak sangsi kalau perusahaan post mempunyai layanan kirim ke sebuah tempat tidak berada di atas tanah. Rencana pertama dicoret. Rencana kedua adalah menyogok petugasnya. Rencana yang sangat bagus dan mempunyai persentase keberhasilan yang tinggi, hanya saja ada satu masalah yang membuat rencana ini gagal. Saat ini aku tidak punya uang, bagaimana aku harus menyogok? Rencana kedua dicoret. Rencana ketiga adalah dengan mengatakan kalau ini hanyalah pistol mainan. Rencana yang bagus, tentu akan berhasil kalau petugas itu percaya, tapi masalahnya tubuhku yang tinggi besar ini susah untuk menyamar sebagai anak kecil yang membawa mainan. Rencana ketiga di coret.

    Aku kebingungan memikirkan rencana baru. Ketiga rencana yang kupikirkan ternyata mempunya kelemahan fatal. Sebenarnya Connor telah memberitahuku rencana yang akan dia pakai untuk mennyelundupkan kamera dan beberapa video ukuran mini, tapi aku ragu kalau rencana itu akan berhasil. Aku belum pernah memikirkan rencana seperti itu,tapi Connor menjamin kalau rencananya akan berhasil. Akhirnya kuputuskan untuk mengikuti rencananya, dan aku harus menyiapkan diriku menghadapi efek negatif walaupun rencana itu berhasil.

    ***

    Malam hari keberangkatan. Setelah beristirahat penuh selama satu hari, sekarang aku siap. Apapun yang akan terjadi aku harus berhasil menyusup dalam pabrik terbang Gaart. Connor sudah menungguku diluar kamar. Setelah menyelesaikan pembayaran pada Dantan, aku dan Connor langsung menuju ke stasiun. Jarak dari Wishing inn ke stasiun tidak jauh , hanya sekitar 50 meter. Suasana malam di Horn city tampak jauh lebih sepi. Kebanyakan orang memilih tidur apalagi saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 22.55. Aku berpikir apa mungkin ada kereta dimalam hari seperti ini?

    Stasiun kereta suasannya juga sepi seperti kota. Connor langsung mengajakku menuju loket.

    “ Kita mau membeli tiket ke pabrik Gaart? “ Tanyaku polos
    “ Iya “ balasnya singkat

    Membeli tiket untuk kerja dalam pabrik? Rencana bagus sangat bagus. Aku ingin protes keanehan ini tapi kuurungkan karena sudah terlanjut ikut dalam rencana Connor tidak ada salahnya akku mengikutinya sampai akhir. Tapi malam – malam begini mana mungkin loket masih buka? Dan pemikiranku itu terbukti salah karena saat sampai masih ada satu loket yang buka. Bahkan si penjaga loket masih asik menikmati lagu dari radio miliknya. Tampangnya tampak tidak bersahabat.

    “ Permisi Pak “ Sapa Connor

    Penjaga loket itu hanya melirik sinis

    “ Sudah tidak ada kereta yang berangkat. Kereta terakhir baru asja berangkat 2 jam lalu. Datang lagi besok pagi. “ Sambut penjaga loket

    “ Apa kubilang !” Semburku spontan

    Connor tidak membalas omonganku, dia malah mengeluarkan dompetnya seakan siap membayar tiket.

    “ 2 tiket ke javanom “ Kata Connor
    “ Kau tidak dengar, kalau sudah tidak ada lagi kereta berangkat , kita harus kembali besok pagi. “ Protesku
    “ Javanom? $50 per-orang, jadi $100 buat 2 orang.” Kata si penjaga loket mengeluarkan lembaran tiket yang berwarna merah.
    “ Eh? “
    “ Informasiku tidak mungkin salah Cho …Ang. Disinilah pintu masuk agar bisa kerja dipabrik Gaart “ Kata Connor sambil memainkan kacamatanya.
    Kuputuskan untuk diam, tidak membalasnya. Penjaga loket itu memberi 2 lembar tiket pada Connor.

    “ Ini bagianmu “ Kata Connor memberikan selembar buatku
    “ Lewat sini “ Petugas loket itu membuka pintu masuk keloketnya. Kemudian ia membuka sebuah pintu lagi. Pintu yang menghubungkan loketnya ke basement.
    “ Turun saja dari sini, dan ikuti lorong ini. Kira – kira 15-20 menit kamu akan menemukan sebuah ruangan kecil ukuran 4 x 4. Disana akan ada petugas yang akan memberitahu kamu selanjutnya. “ Lanjut petugas loket itu menjelaskan
    “ Ayo Cho, kita harus cepat – cepat “ Ajak Connor

    ***
     
    • Thanks Thanks x 1
  16. andriy_panda M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 12, 2011
    Messages:
    953
    Trophy Points:
    206
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +7,892 / -1
    Wow kakak wow ! ceritanya seru dan menarik, jadi gak sabar nunggu lanjutannya. :ngantuk:
     
  17. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Chocolate IV -part 3

    Lampu – lampu penerangan seadanya menambah efek kelembaban di lorong ini. Aku mengikuti langkah kaki Connor berjalan menyusurinya. Tidak ada pembicaraan yang terjadi antar aku dan Connor. Dia tampak sedang berpikir. Bisa dilihat dari raut mukanya yang sebentar – sebentar berubah dari senyum menjadi cemberut . Dan aku juga harus mulai memikirkan rencana yang harus aku laksanakan jika sudah berhasil masuk ke dalam Pabrik Gaart. Bagaimana langkah selanjutnya? Bagaimana aku mengumpulkan informasi tentang dokter? Bagaimana Connor akan menyeretku membantunya meliput beritanya? Selama 15 menit perjalanan menyusuri lorong ini aku menemukan sebuah rencana yang bagus. Aku memutuskan untuk bertindak spontan sesuai keadaan, dengan kata lain aku tidak punya rencana.

    Kusampingkan dulu masalah di dalam pabrik gaart. Kini aku harus menghadapi petugas pemeriksaan. Di ujung lorong tampak sebuah pintu besi yang sudah berkarat. Connor langsung membuka pintu itu, dan aku mengikuti dari belakang.

    Di balik pintu itu ternyata sebuah ruangan kecil seperti yang dikatakan petugas loket tadi. Ruangan itu hanya berisi sebuah meja, tidak ada kursi. 2 orang berpakaian seragam coklat berdiri di samping meja itu. Kurasa mereka adalah petugas yang dimaksud. Petugas satu mempunyai codet di kedua pipinya, dan petugas yang lain hanya mempunyai satu mata.

    “ Tiket? “ Sambut si codet

    Connor langsung memberikan tiket miliknya, kemudian dia menyenggolku. Aku tahu maksudnya agar aku juga menyerahkan tiket milikku. Si mata satu yang menerimanya. Kemudian mereka mlihat sejenak.

    “ Baiklah kalian akan diterima menjadi buruh pabrik Gaart. Tapi sebelumnya barang – barang bawaan kalian akan kami periksa. Jika ada barang – barang tidak sesuai peraturan, barang – barang berbahaya maka kami berhak menyitanya dan kami juga juga berhak untuk membatlkan penerimaan kalian. “ Kata si codet

    Eh sebegitu mudahnya diterima? Tapi ini bagian tersusah, pemeriksaan barang. Aku melirik Connor. Ia tampak penuh percaya diri. Ia sangat yakin kalau rencananya berjalan lancar. Kuharap demikian.
    “ Kamu ! pemuda berkacamata, siapa namamu? “ Tanya si codet
    “ Connor “
    “ Perlihatkan isi tasmu di atas meja. “ Perintah si codet

    Connor langsung melaksanakan perintah itu. Dia sama sekali tidak tampak gugup.

    Bluk bluk bluk bluk….

    Si codet dan si mata satu terbelalak. Mata mereka melotot


    “ I…ini…. “ SI Codet gelagapan, dan si mata satu masih tetap diam

    “ Ini kebutuhan yang paling aku butuhkan saat menjadi buruh nanti Pak petugas. Ini adalah koleksiku yang paling beharga. “ Kata Connor menjelaskan

    “ Ta..ta..tapi ini kan… “Si Codet masih gelagapan

    “ Ya ini adalah koleksi majalah dewasa milkku. Ini adalah yang terbaik. Koleksi sempurna. Majalah – majalah ini memuat gadis – gadis mirip artis ternama. Benar – benar bagus Pak. Ayolah pak biarkan aku membawa majalah – majalah ini. Ini untuk kebutuhan sexual. Benar – benar penting pak. “ Kata Connor Panjang lebar

    Si mata satu langsung berbisik – bisik pada si codet. Si codet hanya mengangguk – angguk.

    “ Ini termasuk barang berbahaya….kalau dalam jumlah banyak. Kami harus menyita sebagian majalah milikmu. Tidak baik membawa semuanya. Bagaimana? Kalau kamu menolak maka kami batalkan penerimaan kamu sebagai buruh. “ kata si Codet . Kini gantian si mata satu mengangguk – angguk

    Connor tampak tersenyum, semua masuk dalam rencananya. Connor langsung menyerahkan sebagian majalah dewasa miliknya kepada petugas itu. Kini kedua petugas itu asik membolak – balik majalah itu dan tertawa mesum. Ah tidak kusangka hanya dengan memberikan majalah – majalah itu mereka tidak menyelidiki lagi isi tas Connor. Kamera, video yang disimpan ditutupi dengan sampul majalan dewasa itu. Connor berhasil lolos dari pemeriksaan, sekarang giliranku.

    Kedua petugas itu masih asik membaca majalah yang baru saja mereka peroleh. Sesaat aku berpikir akan berhasil lewat tanpa perlu diperiksa.

    “ Ya cukup, material ini sangat berbahaya. Nah kamu, siapa namamu? “ Tunjuk si codet ke arahku
    “ Cho Ang “
    “ Perlihatkan isi tasmu “ Perintah si codet

    Bluk bluk bluk

    Sama seperti Connor aku juga mengisi tas ku sebagian besar majalah dewasa. Majalah – majalah ini semua pemberiannya. Tentu smua sudah aku baca selesai kemarin.
    “ Egh lagi – lagi… Ya kamu tahu prosedurnya. Kamu harus menyerahkan sebagian koleksimu. “ Perintah si Codet

    Dengan memasang tampang sedikit menyesal aku memberikan majalah dewasa bagianku. Pemeriksaan ini ternyata lebih mudah dari perkiraanku. Mereka bahkan tidak memeriksa didalam tas ku. Perhatian mereka lebih tercurah pada majalah dewasa yang baru saja mereka sita.

    “ Kalian berdua sudah resmi diterima sebagai buruh baru pabrik Gaart. Sekarang kalian ikuti saja jalan di belakang pintu ini. Nanti kalian akan kembali ke permukaan. Disana akan ada petugas lain yang akan menyambut kalian. “ Kata si Codet , ia kemudian membuka pintu yang berada tepat dibelakangnya.

    Tidak sampai 5 menit, aku dan Connor sudah berada diluar. Tampaknya kami tidak sendirian menjadi buruh baru. Ada beberapa orang lain yang sudah duluan sampai. Disana ada 2 orang petugas lagi memakai seragam yang sama seperti petugas sebelumnya. Dan di belakang mereka ada sebuah kendaraan yang asing buatku. Kurasa itu adalah alat transportasi udara yang akan mengangkut kami ke dalam pabrik terbang Gaart. Bagaimanapun tidak mungkin pabrik itu yang mendarat, pasti ada kendaraan yang dibuat khusus untuk menganggkut kebutuhan dari darat maupun pekerja baru yaitu kami. Kendaraan itu berbentuk bulat seperti piringan, berbentuk seperti kubah.

    “Kurasa ini yang terakhir untuk hari ini. “ Kata petugas satu sama yang lain ketika kami tiba.

    Kurasa kami tidak mendapat sambutan meriah, semua tampak sibuk dengan diri mereka sendiri, ya itu bagus. Sesaat berikutnya kami semua disuruh naik kendaraan seperti piringan itu. Perlahan kendaraan itu terangkat ke udara dan ketika sampai di titik ketinggian sekitar 5 meter kendaraan itu mulai bergerak maju. Tidak butuh waktu lama kami akhirnya bisa melihat Pabrik terbang Gaart dari kejauhan.

    Dari kejauhan aku bisa melihat betapa megahnya pabrik ini. Seperti kastil besar yang terbang di udara. Saat aku dulu mengejarnya aku hanya melihat dari jauh tidak sedetail ini. Pabrik ini terbentuk dari 4 bangunan utama. 3 buah bangunan membentuk lingkaran besar, antar bangunan satu dengan yang lain dihubungkan dengan sebuah jembatan dan beberapa pipa besi sebagai penopang. Di tengah lingkaran itu berdiri sebuah tower besar yang menjulang tinggi. Tower ini juga berhubungan sama 3 bangunan lain dengan jembatan, dan selain itu banyak pipa besi yang saling berhubungan untuk memperkuat hubungan pondasi antar bangunan. Tower ini sendiri terlihat terbagi lagi menjadi 2 bagian. Terlihat menara paling atas terlihat mempunyai struktur terpisah dari tower dibawahnya. Dari sejauh ini aku hanya bisa melihat antara menara puncak dan tower di bawahnya terhubung dengan sebuah pipa transparan, kurasa itu lift penghubung. Dari situ aku bisa menduga kalau bagian menara puncak adalah tempat para petinggi di pabrik Gaart dan mungkin juga disanalah pusat kendali pabrik ini.

    Pabrik Gaart sendiri bisa terbang karena adanya mesin besar di bagian dasar tower, dan di topang 3 baling – baling besar yang berada masing – masing di bawah 3 gedung yang melingkar. Aku bisa menebak kalau tenaga besar yang mampu menerbangkan pabrik sebesar ini bersumber dari logam Rayna. Logam yang menjadi core kami para B.E.G.O. Berbeda dengan Uranium yang tidak stabil, logam Rayna jauh lebih stabil, hanya masih banyak karakteristik dari logam ini yang belum di ketahui. Tapi para ilmuwan sudah mampu menggunakan logam ini sebagai sumber energi baru mereka, sebagai pembangkit energi listrik, bahkan dijadikan sumber energi senjata penghancur, energi Blaster.

    Perusahaan Gaart memang mempunyai banyak pabrik senjata, tapi pabrik terbang ini adalah yang paling utama. Pabrik ini butuh banyak sekali tenaga kerja untuk memproduksi senjata. Maka dari itu perusahaan Gaart membuat suatu terobosan untuk merekrut siapa saja, bahkan kriminal asalkan mereka mau bekerja. Bagi kriminal ini dimanfaatkanuntuk mereka untuk bersembunyi sementara dari kejaran pemerintah. Ini adalah solusi paling aman, walaupun mirip seperti penjara, tapi fasilitas yang diperoleh jauh lebih baik, bahkan setiap bulan digaji cukup besar. Efek dari digunakannya kriminal sebagai buruh adalah ditambahnya pasukan penjaga yang cukup banyak di pabrik terbang ini, bahkan pasukan khusus B.E.G.O untuk mencegah aksi kriminal diluar kendali.

    Tentu itu buruk buatku untuk bergerak bebas didalam pabrik ini. Aku harus berpikir 2 sampai 3 kali untuk berulah …. Ya walaupun aku tahu tindakan spontanku jauh lebih mendominasi diriku daripada itu.

    Dari berbagai informasi yang kukumpulan selama ini, di pabrik terbang inilah dilakukan penelitan tentang senjata jenis baru, termasuk penelitan tentang B.E.G.O. Kurasa kalau dokter dibawa oleh perusahaan Gaart karena kemampuannya di bidang itu pasti dia berada disini.

    Kuharap demikian

    ***
    Kendaraan yang kami tumpangi menuju ke salah satu gedung yang membentuk lingkaran. Saat mendekat sebuah gerbang terbuka perlahan. Kurasa bangunan ini berfungsi sebagai garasi… garasi yang sangat luar biasa besar. Aku bisa melihat banyak sekali kendaraan lain seperti yang sedang kami naik, dan berbagai jenis pesawat kecil. Aku merasa pernah melihat model pesawat kecil seperti itu…. Argh aku lupa. Ah biarlah yang terpenting sekarang bagaimana aku membaur dan kemudian melakukan rencanaku mencari dokter.

    Saat kendaraan yang kami tumpangi berhenti, kami sudah ditunggui beberapa petugas lain.

    “ Selamat datang di pabrik terbang Gaart. Namaku Hulsu, dan mulai saat ini aku adalah penanggung jawab kalian. Kuperjelas dahulu, disini bukanlah penjara, dan juga bukanlah tempat pelarian kriminal. Kalian mendapat kesempatan untuk bertobat , kesempatan untuk memulai hidup baru. Semua ini berkat kemurahan hati perusahaan Gaart. Kalian dibayar, kalian mendapat kamar yang layak, kalian diberi makan, dan kalian harus bekerja. “ Kata seroang pria bertubuh gemuk, pendek, dan jenggot tebal menghiasi dagunya. Dia tidak sendiri, ada 2 petugas yang mendampinginya.

    “ Ikuti aku, akan kuperkenalkan beberapa bagian tempat yang mulai hari ini sampai beberapa bulan kedepan akan kalian lalui. Pertama – tama tempat ini adalah garasi. Kalian tidak akan kembali kesini lagi kecuali kalian ingin berhenti dari pabrik ini…. Tentunya setelah memenuhi syarat minimal kerja. Ok kita teruskan. Kita akan menuju gedung sebelah terlebih dahulu, lewat sini. “ Kata Huslu memimpin

    Aku dan pekerja baru yang lain diam mengikutinya, melewati pintu yang sudah terbuka dibelakangnya. Dibalik pintu itu adalah sebuah lorong. Lorong ini sempit tapi penerangannya sangat baik. Kami menyusuri lorong ini selama beberapa menit dan setelah melewati beberapa perempatan jalan kami sampai di sebuah ruangan yang cukup besar. Ruangan itu ada mesin, motor penggerak, dan sebuah ruangan kecil didekatnya. Mungkin ini adalah tempat dimana jembatan yang aku lihat.

    “ Buka pintunya “ Seru Huslu cukup kencang

    Perlahan pintu besar dihadapan kami terbuka. Tampak sebuah jembatan panjang, untungnya jembatan itu tertutup, ada lapisan penutup yang menahan angin, dan juga mencegah kami dari kecelakaan yang konyol seperti diserang elang saat melewati jembatan atau tertiup angin kencang. Ada 2 orang penjaga berdiri diluar pintu, mereka memegang senjata berat, senapan mesin semi automatis aku kira. Perlengkapan mereka tampak terlalu berlebihan untuk sebuah pabrik biasa, tapi aku bisa mengerti kalau ini adalah pabrik yang mengerjakan banyak sekali ‘mantan’ kriminal, tentu saja mereka mempunyai satu pasukan khusus pengaman untuk mencegah kerusuhan.

    Setelah melewati jembatan kembali kami bertemu dengan 2 orang penjaga. Huslu tampak berbincang pada mereka, kemudian penjaga itu melakukan kontak melaui radio hubungnya. Pintu terbuka, dan kembali kami memasuki ruangan seperti ruang mesin sebelumnya.

    “ Baiklah kita berhenti sejenak. Gedung ini adalah tempat tinggal kalian, juga tempat kalian memperoleh segala kebutuhan sehari – hari. Ini adalah rumah kalian mulai hari ini. Nah kalian belum memperkenalkan diri kalian. Mulai dari kamu pria berkacamata “ Kata Huslu

    “ Connor Pak “ Jawab Connor
    “ Selanjutnya “ Husli menunjukku
    “ Cho Ang, Pak “ Jaawabku
    “ Kamu? Pria berambut gondrong “ Huslu menunjuk pria yang berdiri disebelahku
    “ Alston.. “
    “ Selanjutnya, kamu yang memakai topi tinggi. Siapa namamu ? “
    “ Perkenalkan namaku Jindra, aku seoran… “
    “ Cukup… perkenalan basa basinya silakan lakukan sendiri, selanjutnya kamu “ Potong Huslu sambil menunjuk pria terakhir. Tubuhnya ceking, tampaknya sangat lemah
    “ A…na.. na… namaku Gramm “ Jawabnya gagap
    “ Baiklah, kalian isi formulir ini, nanti saja. Isi dengan jujur, itu akan kami masukan dalam database kami dan untuk membuat kartu kerja kalian. Sementara sebelum itu jadi, kalian akan gunakan kartu kerja sementara kalian. Gesro berikan kartu itu pada mereka” Perintahnya pada salah satu petugas lain yang mendampingi dia

    Kartu berkuran 6 x 10 cm hanya bertuliskan ‘kartu sementara’ Dibawanya ada barcode.

    “ Baiklah kalau sudah semua, kita teruskan menuju kamar kalian. “ Ajak Huslu

    Kamu kembali berjalan. Setelah keluar dari ruang mesin jembatan, kami kembali menyusuri lorong kecil, tapi tidak terlalu jauh hanya sekitar 10 meter, sebuah pintu, kami temui di ujungnya. Huslu mengggunakan kartu untuk membukanya.

    “ Disini adalah kantin, tempat kalian makan. Ada 2 kantin untuk kalian di Pabrik ini. Satunya berada di lantai tepat diatas kantin ini. Saat bekerja di sini kalian memulai dari bawah, dan kantin ini adalah untuk pekerja kelas bawah. Kalian akan diberi kupon makan cukup untuk makan 3 kali sehari. Pabrik Gaart hanya menanggung makan kalian 3 kali sehari, selebihnya kalian bisa membeli sendiri dengan uang gaji kalian. Kantin di lantai atas adalah untuk jabatan yang lebih tinggi, tapi kalian bisa mengunjungi bahkan bisa juga kalian memesan makanan disana tapi kalian harus mengeluarkan uang tidak sedikit. “ Kata Huslu menjelaskan

    Kantin ini cukup besar, bahkan lebih bagus daripada bar di wishing inn. Meja, kursi, bahkan perlengkapan makannya terlihat jaduh lebih baik. Bahkan aku menemukan toilet, tempat cuci tangan di sebelah counter makan. Bersih sangat bersih dan terjamin, ini sangat berlebihan. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kantin di lantai atas, kualitasnya pasti jauh lebih baik. Huslu tidak berhenti lama dikantin, ia kembali mengajak kami berjalan terus. Kami melewati sebuah tangga.

    “ Kalian bisa naik kelantai 2 lewat sini, tapi ada biaya khusus “ Kata Huslu tersenyum licik

    Aku tidak mengerti maksudnya, mungkin untuk pergi ke lantai 2 harus membayar tiket masuk seperti kita pergi ke taman bermain? Entahlah.

    Setelah melewati tangga kami menemukan beberapa stand kecil berjejer.

    “ Disini adalah toko – toko tempat kalian bisa membeli kebutuhan kalian. Ini kios pakaian, disebelahnya adalah kios buku. Tentu kalian bisa membelinya dengan uang gaji kalian. Diseberangnya adalah minimarket, disana dijual camilan yang bisa kalian nikmati, juga kebutuhann lain seperti lotion, sabun mandi, shampo , dan lain – lain. Bagaimana? Pabrik Gaart sangat perhatian pada pekerjanya bukan? “ Kata Huslu bangga

    Kuakui ini sangat berlebihan. Aku merasa tinggal dikota kecil. Kurasa aku akan betah bekerja disini. Kulihat pekerja lain tampak begitu antusias. Kehidupan disini kurasa bakal menyenangkan. Hanya Connor yang tampak tidak antusias, ia hanya melirik – lirik dari tadi entah apa yang ia inginkan. Kami berjalan maju beberapa meter lagi sampai akhirnya kami menemukan 2 stand saling bersebrangan

    “ Disini kantor pos…”

    Apa kantor pos? Aku kira pabrik terbang gaart tidak ada alamatnya, dan tidak bisa kirim barang lewat post, tapi ternyata disini ada kantor pos?

    “ Ini pabrik gaart, kami bukanlah penjahat. Kalian tidak akan putus hubungan dengan dunia luar. Kalian bisa berhubungan dengan sanak famili kalian, ataupun teman kalian lewat pos ini. Bahkan mereka juga bisa mengirim surat atau barang untuk kalian. Tapi, semuanya melewati Perusahaan Gaart dahulu. Karena lokasi pabrik ini berpindah – pindah dan hanya diketahui oleh pihak Gaart saja. Ah iya barang yang menurut kami tidak layak maka akan kami kembalikan ke pemiliknya, tidak akan dilayani pengirimannya. Kalian bisa mengetahui lebih detail dengan bertanya pada petugasnya nanti. “ Kata Huslu memberi penjelasan.

    “ Dan seberangnya adalah sebuah Bank. Bank Gaart. Kalian bisa menyimpan gaji kalian disini, bahkan mengirimnya ke saudara kalian melalui bank ini. Sangat mudah, dan cepat. “ Huslu berpromosi.


    Mungkin aku bisa menyimpan uang dari gaji buat cadangan hari tuaku. Kedua stand itu berada di ujung, dan kembali sebuah pintu membatasi kami dengan ruangan selanjutnya. Pintu itu terbuka otomatis ketika Huslu mendekat, tidak perlu kartu pengenal.

    Ruangan selanjutnya jauh lebih besar dari ruangan yang baru kami lewati. 4 tingkat, di setiap tingkat banyak ruang – ruang kecil, terlihat dari pintu yang berjejer begitu banyak. Pintu – pintu membentuk lingkaran besar. Makin atas, terlihat makin sedikti pintu yang terlihat. Bagian tengah kosong kecuali lantai paling bawah, tempat kami berada. Sebuah lapangan kosong dengan berbagai alat olahraga tergeletak di sana. Kurasa pintu – pintu itu menuju kamar setiap pekerja pabrik ini. Bisa kutebak makin keatas artinya itu makin tinggi jabatan di pabrik ini. Suasana terlalu sepi, mungkin ada jam malam harus tidur.

    “ Bisa kalian lihat ini adalah tempat olahraga untuk kebugaran kalian. Dan disana letak kamar – kamar kalian. Untuk pekerja baru kalian mendapatkan 1 kamar untuk 2 orang. Ikut aku. “

    Kami mengiku Huslu menelusuri pinggir lapangan.

    “ Ini adalah kamar kalian mulai saat ini, Kamu yang bertopi siapa namamu tadi? “
    “ Jindra, aku seo.. “
    “ Ya Jindra, kamu akan tinggal dikamar ini. Didalam sudah ada orang lain, kamu akan tinggal bersama dengannya. Dan kamu bisa bicara panjang lebar padanya sesukamu. Kalian bisa menggunakan kartu kalian untuk membuka kamar kalian. Aku sudah menyettingnya. “ Lagi – lagi Huslu memotong omongan Jindra

    Saat Jindra hendak masuk dalam kamarnya,

    “ Ah iya seperti yang kalian lihat, suasana sudah sepi. Kalian sudah harus berada di dalam kamar kalian mulai pukul 11 malam. Pengecualian buat kalian hari ini. “ Kata Huslu menjelaskan “ Ah iya hampir lupa, Pekerjaan dasar di pabrik Gaart dibagi di 3 divisi. Kalian boleh memilih. Pertama di bagian produksi, kedua di bagian packing & quality control, dan ketiga di bagian Gudang. Tidak usa terburu – buru memutuskan sekarang. Besok akan ada mandor dari masing – masing divisi yang akan mengurus lebih lanjut. Kalian bisa mendaftar disana. “ Tambah Huslu

    Saat yang sama Huslu menjelaskan, pendamping Huslu sudah memberitahu kami kamar kami masing – masing. Dan untunglah aku bersama dengan Connor jadi kami bisa melakukan perencanaan di dalam.

    “ Baiklah, semua sudah mendapat kamar. Selamat malam “

    Pintu kamar kamipun tertutup rapat.

    ***

    Kamar berukuran 3 x 2.5 meter. Sebuah kasur bertingkat 2 tepat berada di sebelah pintu masuk. Satu paket meja dan kursi lengkap dengan alat tulis, ditambah sebuah lemari kecil dengan laci 4 tingkat sebagai furniture pelengkap.

    “ Aku di atas “ Aku langsung melempar tasku ke kasur bagian atas.

    Sebuah ruang kecil terletak di pojok kamar

    “ Kita bahkan dapat wc sendiri. Setiap kamar mendapat wc, sungguh pabrik yang mewah. Aku jadi tambah mengerti kenapa banyak kriminal yang lebih memilih bekerja di pabrik ini. “ Gumamku

    “ Aku tidak heran. Pabrik ini lebih menghasilkan daripada tambang emas.” Balas Connor, ia lebih tertarik mengisi formulir yang diberikan Huslu daripada berebut kasur denganku.

    “ Menurutmu sebaiknya kita kerja di bagian apa? “

    “ Huh? Tentu saja bagian gudang. Dari gudang kita bisa mengawasi seluruh bagian produksi sampai packing. Bagaimanapun bahan baku dan alat jadi pasti nantinya masuk gudang. “ Jawab Connor, tampaknya dia sudah selesai mengisi formulir itu. Cepat sekali “ Sebaiknya kamu segera mengisi formulir itu agar tidak menyusahkan besok pagi “ Katanya melempar polpen ke arahku.

    “ Kamu sangat berbeda dengan perkiraanku Cho, kukira kamu lebih…..bisa diandalkan. Tapi kamu terlihat ….hmmm…. Biasa. “ Kata Connor

    Aku hanya membalasnya dengan mengangkat kedua bahuku.

    “ Kamu mulai menyesal memilih berpartner denganku? “

    Connor menatapku, “ Untuk saat ini… hmm … “ Kali ini dia yang mengangkat kedua bahunya.

    Aku tidak memaksnya mennjawab. Aku terbiasa bergerak sendiri, baru kali ini aku bekerja sama dengan orang lain. Seorang jurnalis, mungkin jurnalis yang sangat nekat. Mungkin dengan bantuannya aku tidak menimbulkan kehebohan seperti biasa. Kuharap demikian.

    “ Hei Connor, Apa rencanamu selanjutnya? “

    Tidak ada jawaban

    “ Connor? “

    Aku mengintip ke kasur dibawahku, Connor sudah tertidur lelap. Aku juga harus tidur, tapi formulir ini harus kuisi daulu. Mengisi data – data pribadi, mungkin untuk pembuatan kartu kerja nantinya. Seharusnya ini hal mudah, tapi untuku? Aku harus memaksimalkan daya imajinasiku untuk mengisinya.

    ***


    Keesokan paginya, kami dikejurkan dengan suara bel yang sangat keras. Bel pertama berarti waktunya bangun, kemudian bel berikutnya menandakan waktu kerja dimulai. Saat siang hari akan ada bel yang menandakan waktu istirahat dan dilanjutnya bel tanda dimulai lagi waktu kerja siang. Kemudian pada pukul 7 malam akan ada bel yang menandakan Kerja hari itu berakhir, tapi itu bukan bel terakhir, bel terakhir dibunyikan pada pukul 10 malam menandakan semua harus masuk kedalam kamar mereka. Bagaimana aku mengetahuinya? Itu semua hanya sebagian kecil penjelasan yang diberikan pengawas kerja.

    Aku mengikuti Connor masuk ke bagian gudang, sedang teman seperjalanan kami Alston, Bram, dan Jindra memilih bagian produksi.

    Gudang pabrik Gaart terletak di gedung besar ketiga, jadi kami harus melewati tower yang merupakan pusat Pabrik Gaart, sekaligus tempat produksi dilakukan. Perjalanan yang cukup jauh karena kami harus 2 kali melewati jembatan penghubung.

    Pengawas kami bernama Julhan, dan dia mengaku sebagai mantan kriminal dengan nilai buronan sebesar $ 25.000. Hampir saja kami harus terus mendengarkan kisah suksesnya kalau saja bel tanda mulai bekerja dibunyikan. Ya dia menambahkan kalau disiplin kerja adalah salah satu kunci suksesnya di pabrik ini jadi kami harus disiplin waktu kerja, terutama saat memulai.

    Seperti yang diduga oleh Connor, bekerja di bagian gudang kami lebih leluasa dalam bergerak. Kami harus mengantar bahan baku untuk bagian produksi, dan kami juga harus membawa barang yang sudah dikepak dan melewati quality control kembali ke dalam gudang.

    Berbagai jenis senjata diproduksi oleh pabrik terbang ini, tapi senjata ini hanya senjata biasa. Tidak ada senjata yang menarik perhatianku. Sebagai orang yang mempunya banyak pengalaman kerja, aku tidak kesusahan menyesuaikan diri di tempat kerja baruku ini, tidak demikian dengan Connor, ia tampak kelelahan. Untung saja jam istirahat sudah tiba. Kami langsung menuju kantin yang sudah disiapkan.
    “ Penjagaan disini ternyata jauh lebih longgar dari yang kukira “ Kata Connor setelah kami mendapat tempat duduk
    “ Kita butuh lebih banyak informasi lagi. Terutama informasi tentang logam Rayna. “ Tambahnya

    “ Mengumpullkan informasi adalah tugas mudah buat seorang jurnalis bukan? Apa aku salah? “

    “ Tentu saja kami para jurnalis adalah pro dalam urusan itu, tapi semua butuh waktu. Aku sudah menyebarkan umpan. Pasti tidak lama lagi informasi itu akan datang sendiri. Setahuku pria itu sedang berlindung di sini “ Kata Connor tersenyum penuh percaya diri

    “ Pria itu? Ah apapun itu yang penting sekarang makan dulu “ , Aku mengangkat sendokku …

    BRAKK !

    “ Mana yang namanya Connor? “ Tanya seorang pria dengan rambut tomahawk. Ia memamerkan otot tubuhnya yang besar dengan membuka semua kancing baju. Ia tidak sendirian, beberapa orang mengikuti dibelakangnya

    “ Aku Connor “

    “ He he…. Kudengar kamu butuh informasi. Benar? Dannn aku dengar lagi kamu punya barang menarik sebagai bayarannya? BENAR BEGITU “ Tanya pria tomahawk itu mendekatkan wajahnya ke Connor

    Connor tetap tenang, ia memainkan kacamatanya.

    “ Semua itu tergantung informasi yang kamu punya. “ Kata Connor dengan tenang menatap wajah pria itu

    Pria itu diam menatap Connor.

    “ Nanti malam, siapkan barang itu. Aku akan menghampirimu. Ayo pergi “ Pria itu langsung berlalu bersama teman – temannya

    “ Itu pria yang kamu maksud? Tidak terlihat seperti seorang yang punya informasi berharga. “

    “ Sama sepertimu tidak terlihat seperti… ya maksudku jangan menilai orang dari apa yang terlihat. Dia adalah Lorness, seorang infomator yang handal.“ Jawab Connor

    “ Hmm ya baiklah, tapi aku penasaran barang menarik apa yang dia maksud itu?”

    “ Kamu akan tahu nanti, tapi seharusnya kamu sudah tahu itu. “

    Aku tidak bertanya lebih lanjut lagi. Apapun itu, itu adalah urusan Connor. Kalaupun informasi yang dibutuhkan gagal didapat, aku hanya tinggal melakukan plan b, dan itu adalah…. Nanti akan kupikirkan saat dibutuhkan.

    ***
     
    • Thanks Thanks x 2
  18. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Chocolate IV -part 4

    Malam hari

    Pekerjaan di bagian gudang memang membutuhkan tenaga ekstra, harus berkeliling pabrik, tapi sisi baiknya kita tidak akan bosan karena bisa sambil menikmati pemandangan saat melewati jembatan penghubung. Dari semua pekerjaan yang pernah aku jalani, ini adalah yang terbaik. Bayarannya lumayan, tempat tidurnya sangat nyaman jauh lebih nyaman dari penginapan murah di kota – kota perbatasan. Belum lagi fasilitas belanja yang disediakan. Menurutku Pabrik Gaart sangat murah hati untuk ini. Bahkan aku bersedia memberi mereka medal penghargaan sebagai perusahaan yang bergerak membantu merehabilatis kriminal kalau aku menjadi seorang yang berkuasa dalam pemerintahan. Ya ini diluar dari apa yang sedang mereka produksi.

    Ah lupakan semua itu, aku hampir saja terlena dengan semua fasilitas ini. Aku masih ada pekerjaan besar, janji pada Mason, pada diriku. Aku harus cepat mencari informasi tentang dokter. Aku tidak yakin akan bisa bertahan lama di pabrik ini tanpa ketahuan. Semoga saja setelah mendapat informasi yang cukup, Connor segera bergerak mengumpulkan data untuk berita yang dia cari, jadi setelah itu aku dapat bergerak sesuai keinginanku.

    “ Sebenarnya barang apa yang kamu janjikan? Uang?”

    “ Ck ck ck , disini uang tidak berlaku Cho. Kamu harus lebih pintar menyiapkan barang yang mereka inginkan. Coba tebak? “

    Aku berpikir…

    “ Hampir keseluruhan buruh pabrik ini adalah mantan kriminal. Kriminal hanya tertarik pada 3 hal. Uang, Wanita, dan Minuman alkohol. Ya itu yang umum. Tapi tidak mungkin kamu menyelundupkan wanita… jadi kemungkinan yang tersisa adalah minuman? Benar? “

    “ Hampir…tapi minuman alkohol mereka masih bisa dapatkan di minimarket, ya walaupun itu hanya minuman murahan. Itu cukup untuk mereka. Disamping itu kita belum melihat kantin di lantai atas mungkin saja minuman kelas atas disiapkan disana. “

    Setelah mendengar penjelasan Connor, itu cukup masuk akal.

    “ Yang kurang disini hanya wanita. Tapi kita tidak mungkin menyelundupkan wanita, paling tidak secara utuh, tapi kalau dalam bentuk lain…. Itu tidak mustahil”

    Aku tercekat “ Maksudmu… “

    “ Ya , majalah dewasa ini. Ini adalah baarang pertukaran yang paling sempurna disini. Mereka pasti sudah lama menahan nafsu diri, tidak pernah melihat wanita. Majalah dewasa ini adalah jawaban untuk mereka. HA HA HA tidak pernah kamu pikirkan kan? Inilah kemampuan seorang jurnalis profesional dalam mengumpulkan informasi HA HA HA…. Ehem maaf aku terlalu terbawa suasana lagi. “

    Dok Dok !

    “ Kamu yakin Connor? Kamu tidak takut kalau dia menipu? “
    “ Waktu tidak banyak Cho… “ Balas Connor ia langsung membuka pintu

    Apa maksudnya waktu tidak banyak? Saat ini aku belum bisa menemukan jawabannya

    “ Kamu sudah kutunggu , Lorness “ Connor menyambut pria yang berdiri di balik pintu. Pria berambut tomahawk yang memamerkan otot dadanya.

    “ Hehe, aku cukup terkenal rupanya“ Lorness melangkah masuk ke dalam kamar kami.

    “ Kalian butuh informasih mengenai pabrik ini? Akulah orang yang kalian cari. “ Katanya lagi, ia langsung masuk dan duduk di kursi tanpa dipersilahkan.

    “ Kalian butuh informasi apa? Bagaimana menyogok pengawas agar cepat naik pangkat? Informasi menu bulan ini? Menu kantin diatas? Harga? Atau… mungkin informasi mengenai logam Rayna “ Tatapan mata Lorness menjadi serius

    Aku menyerahkan masalah ini pada Connor, jadi aku memilih untuk diam tidak ikut campur. Tapi tampaknya pria bernama Lorness ini tahu kalau Connor butuh informasi tentang logam Rayna.

    “ Lorness ternyata reputasimu sebagai informator bukanlah omong kosong. Kamu menghilang sekitar 6 bulan lalu karena dinyatakan terlibat dalam perampokan bank kereta milik pemerintah. Berkat informasi detail mengenai kereta yang kamu berikan, sehinga perampok – perampok itu dengan mudah merampoknya. “

    Lorness mengangkat bahu, isa tersenyum sombong.

    “ Mungkin kamu bahkan sudah tahu siapa aku. “

    “ Tentu saja aku tahu kamu Connor …”

    “ Itu tidak penting sekarang. “ Potong Connor “ Aku langsung saja. Aku ingin informasi mengenai letak gudang logam Rayna, dan mengenai tower. Lantai atas tower. “

    Lorness menggaruk – garuk otot dadanya.

    “ Seperti yang kuduga. Aku punya semuanya, tapi aku harus lihat dulu bayaranya. “ Pinta Lorness

    Connor berjalan menuju tasnya, dan mengeluarkan beberapa majalah dewasa. Mata Lorness langsung membesar, napasnya memburu

    “ HEBAT, kamu punya edisi khusus 12 idol dengan dada terindah. Bahkan WOW ini edisi lux tentang Eri… Menarik… menarik yang lain … wow ini …ini koleksi yang luar biasa. Berikan semuanya padaku “ Lorness mencoba mengambil paksa, tapi Connor dengan sigap menahan tubuh besar Lorness

    “ Semua akan menjadi milikmu, tapi beritahu aku dulu apa yang kuinginkan. “ Kata Connor

    Lorness menjadi lebih tenang, ia kembali duduk di kursinya.

    “ Gudang Logam Rayna tidak jauh dari tempat kerjamu. Logam itu disimpan di gedung yang sama. Hanya terletak di lantai 3. “

    “ Bagaimana caranya menuju kesana “ Tanya Connor memotong

    “ Sabar, semua akan kujelaskan s e c a r a detail. Bayaranmu sangat bagus, aku tidak akan mengecewakanmu. Baiklah, untuk menuju logam Rayna ada 2 cara. Pertama kamu bisa menunggu sampai naik jabatan yang mempunyai akses kesana. Tapi itu butuh waktu lama, dan belum pernah orang dari buruh yang direkrut sampai ke jabatan itu. “

    “ Cara lainnya? “ Tanya Connor

    “ Tentu saja menyelinap. Pertama kalian harus menuju ke tempat peristirahatan pengawas. Ruangan itu adalah tempat penghubung lantai 2 dengan lantai 1. Satu – satunya jalan. Kalian bisa menyogok si pengawas untuk menikmati ruang itu. Julhan adalah pegawai disiplin, tapi bukan berarti dia tidak menerima sogokan – sogokan. Banyak kriminal – kriminal yang pertama kali mulai bekerja menyogok Julhan agar bisa beristirahat tanpa bekerja. Ya mereka – mereka yang hanya memanfaatkan tempat ini sebagai tempat persembunyian sementara. “

    “ Berapa? “

    “ Entahlah harga terakhir yang aku dengar sekitar $ 500 … per hari. “

    “ Gila dengan uang segitu kita bisa menginap di hotel bintang 5 di ibukota “ Tanpa sadar aku memprotes. “ Eh paling tidak itu kata brosur yang aku lihat “ Tambahku.

    “ Siapa kamu? “ Tanya Lorness penuh selidik

    “ Dia partnerku. Sudah itu tidak penting. Aku sudah punya dana untuk itu. Teruskan, setelah itu apa? “ Connor menjelaskan dengan singkat

    “ Lubang angin. Kalian bisa menyelinap lewat sana. Sebenarnya kamu bisa lewat pintu saja berjalan seperti orang normal menuju lift yang menuju lantai 3, tapi bukan pilihan yang bijak. Kamu bisa berpura – pura tidak tahu letak toilet, ya walaupun jelas sekali toilet berada di arah yang berbeda dari lift. Lewat lubang angin kamu harus menuju kiri jika kamu membelakangi pintu. Terus saja mengikuti lorong itu. Setelah beberapa saat kamu akan melihat beberapa tanaman hias dibalik lubang angin. Itu artinya kamu sudah berada di atas lift. “

    “ Lift itu, apa tidak ada sistem keamanannya? “ Tanya Connor

    “ Tentu ada, itu bukan bagian dari informasiku. Kamu harus mengurusnya sendiri. Ya lift itu bisa diakses dengan kartu penjaga di lantai itu, atau kamu menghack sistem keamanan itu. Anggap saja kamu berhasil melakukannya. Lift itu akan langsung membawamu ke lantai 3. Lokasi gudang itu sebenarnya tepat di atas kamar istirahat pengawas, kamu harusnya sudah tahu harus berjalan kemana. Ada sistem keamanan lain yang melindungi gudang. Hanya petugas khusus dari tempat penelitian dan kepala penjaga tiap lantai yang mempunyai kartu akses. “

    “ Bukankah lebih baik kita langsung menerobos dari kamar istirahat? Menjebol langsung? Daripada susah – susah melewati lift ? “ Aku menyampaikan pendapatku

    “ Ha ha ha. Jangan bodoh, Lapisan setiap lantai sangat tebal, dan menggunakan besi baja yang sangat kuat. Hanya ledakan besar yang bisa menjebolnya, ya seperti blaster. Tentu saja setelah itu kamu akan langsung di kepung penjaga. “ Lorness tertawa dengan ideku


    Aku hanya tertawa kecil membalasnya.

    “ Hmm, seperti apa keamanan digudang? “ Gantian Connor bertanya

    “ Entahlah, aku tidak pernah mendapat informasi pasti mengenai itu. Biar kuberitahu informasi tambahan, gratis. Dulu ada orang yang mencoba menerobos ke gudang logam Rayna, ia berhasil, tapi ia tidak berhasil keluar … dalam keadaan satu potong utuh . “

    Keadaan menjadi tegang.

    “ Hahaha aku tidak berusaha menakuti kalian tapi itu benar – benar terjadi. Silakan kalau kalian ingin mencoba. “

    “ Kamu tidak takut kalau namamu kami bawa? “ Tanyaku

    Lorness menatapku , kemudian tertawa terbahak – bahak

    “ HA HA HA… aku berani memberitahu kalian karena aku sudah tahu resikonya. Biar kukasih tahu… mereka tidak peduli. Selama aku tidak ikut dalam penerobosan itu aku tetap dinilai sebagai pegawai yang baik disini. “

    “ Itu urusan kami. Dimana letak kamar penjaga setiap lantai? “ Connor mengalihkan pembicaraan, ia lebih tertarik dengan informasi daripada berdebat tentang kemungkinan kami akan gagal.

    “ Tepat di belakang lift, hanya saja kamar mereka tidak memiliki akses langsung menuju lift, harus berjalan memutar. Oh ya tentu mereka selalu berjaga di tiap pintu dan lift. Aku hampir saja lupa. Ya itu semestinya tidak perlu aku beritahukan. “ Lorness sedikit tergelak

    Connor diam saja mendengar penjelasan dari Lorness. Sepertinya ia sedang berpikir tentang apa yang harus dilakukan untuk menerobos masuk ke gudang. Ya seorang jurnalis mungkin punya kemampuan menyusup yang baik untuk mendapatkan berita, tapi ini? Kurasa itu bunuh diri. Mungkin karena itu dia butuh partner tangguh sepertiku? Ah aku bukanlah tipe orang yang berdiam – diam, dan tidak mungkin aku disuruh untuk menhack sistem keamanan. Biasa yang kulakukan hanya menembak. Hasilnya? Ya kita sudah tahu itu.

    “ Bagaimana dengan tower? Apa ruang penelitian berada disana? Bagaimana cara mengaksesnya? Hmm aku lihat ada jembatan lain yang menghubungi tower dengan gudang , kurasa itu berada di lantai 3 tepat dimana gudang logam rayna berada. Mungkinkah itu langsung berhubungan dengan gudangnya?”

    “ Ya seperti tebakanmu, Gudang logam Rayna berada di lantai 3, begitu juga dengan ruang penelitian, bedanya hanya ruang itu berada di tower. Jembatan itu memang langsung menuju ke lantai 3 tower juga,tapi di lantai 3. Tapi aku tidak tahu jelas struktur di lantai 3 tower. Tapi hati – hati aku mendapat informasi yang bisa dipercaya kalau ada B.E.G.O yang bertugas khusus menjaga tower, ya kurasa dia lebih banyak menghabiskan waktu di puncak tower. “ Jelas Lorness

    “ B.E.G.O katamu? Hmmm tidak terlalu mengagetkan mengingat perusahaan Gaart adalah satu – satunya perusahaan peneliti B.E.G.O secara legal yang diakui pemerintah. Setahuku ada divisi khusus di perusahaan ini yang isinya pasukan B.E.G.O, yang katanya berperan sebagai keamanan. Cih semua itu omong kosong perusahaan Gaart, dengan kemampuan jurnalisku akan kupojokan mereka “Dengus Connor kesal.

    “ Apa penelitian yang dilakukan tentang B.E.G.O? “ Aku bangkit dari kasurku. Kemungkinan dokter ada disini ….

    “ Aku tidak tahu pasti. Sejauh informasi yang kukumpulkan yang kutahu hanya itu penelitian yang dilakukan berhubungan dengan senjata dan logam Rayna. “ Lorness menjawab dengan sedikit ketidakpastian

    “ Logam Rayna dan senjata itu deskripsi umum orang mengenai B.E.G.O , senjata berjalan. Senjata hidup. Dan mereka menggunakan logam Rayna sebagai sumber energi. Sumber energi yang dikatakan lebih kuat daripada tenaga nuklir tapi jauh lebih stabil. ” Tambah Connor

    Aku diam memikirkan kemungkinan dokter ada disini. Apa yang akan kukatakan pada dokter? Aku datang menjemput? Hmm ditambah lagi kemungkinan dokter menolak pulang karena dimanja oleh perusahaan Gaart dengan coklat – coklat mahal, aghh mungkin aku akan kesulitan mengajaknya pulang. Biarlah itu kupikirkan nanti. Sekarang yang terpenting bagaimana aku menerobos ke tempat penelitian itu … tanpa menimbulkkan kehebohan. Kutegaskan itu semua tidak sengaja…. Mereka memaksaku melakukannya, dan itu selalu terjadi … dulu.

    “ Puluhan penjaga, sistem keamanan, bahkan B.E.G.O. Keamanan yang sangat berlebihan. Padahal di lantai bawah sama sekali tidak terlihat pengawasan berlebihan. Bahkan orang bisa membawa tas untuk pergi bekerja. “ Kataku

    “ Hahaha tentu saja. Lantai 1 di setiap bangunan cenderung lebih lepas pengamanannya. Tidak ada sistem khusus yang melindungi hanya penjaga yang menjaga pintu dan jembatan. Kamu bahkan bisa berkeliling membawa pistol tanpa diperiksa. Ya asal kamu tidak menembakannya. Tapi itu tidak berlaku di lantai 2 apalagi lantai 3. “ Balas Lorness

    “ Kurasa informasi itu sudah cukup. Ini bayaran yang kujanjikan. “ Connor melempar tumpukan majalah dewasa pada Lorness, dan dia menyambut dengan senyum lebar.

    “ Hehe terima kasih. “ Lorness beranjak dari kursinya dan menuju pintu

    “ Ah sebagai bonus. Aku tidak tahu ada berapa B.E.G.O yang berjaga tapi yang pasti direktur utama perusahaan Gaart berada di puncak tower ini. “ Katanya beranjak pergi

    Apa maksudnya dengan itu? Aku tidak ada perlu dengan direktur utama Gaart. Tapi tidak demikian dengan Connor, wajahnya berubah setelah mendengar itu.

    “ Ini gawat Cho. Kalau direktur utama ada disini itu artinya ketua divisi keamanan Gaart juga berada disini.”

    Connor berbalik menghadapku

    “ Dengan kata lain, B.E.G.O terkuat milik Gaart berjaga di atas tower. “ kata Connor cemas

    ***

    Informasi yang kami dapatkan lebih dari cukup. Setelah mendapat kabar kalau kemungkinan B.E.G.O terkuat milik Gaart yang berjaga di tower, Connor tampak cemas. Mungkin saja rencananya untuk menyusup akan ia batalkan, terlalu beresiko untuk seorang jurnalis.

    “ Hari ini kita lakukan “

    “ Hah? “

    “ Ayolah Cho, serius. “ Connor berkata sambil menyiapkan tasnya.

    “ Maksudmu kita akan teruskan rencana menyusup? Kamu yakin? “

    “ Tentu saja, seorang jurnalis tidak akan lari dari berita besar.”
    “ Kukira kamu akan membatalkan rencanamu setelah mendengar kalau B.E.G.O terkuat milik Gaart yang menjaga tower. “ Aku penasaran, apa yang membuatnya begitu nekat.

    “ Kita hanya perlu lebih hati – hati. Dan walaupun kita ketahuan aku sudah memikirkan jalan keluarnya. “ Katanya penuh percaya diri
    “ Yaaa, baiklah. Aku akan ikut serta dalam rencanamu sesuai janjiku. “ Kataku lagi, yang perlu aku siapkan hanya satu, senjataku.

    ***
    Tidak ada yang peduli kalau kami membawa tas dalam berkerja, apalagi mengenai mantel yang kukenakan. Penjagaan di tempat kerja memang saangat minimalis, tidak ada pemeriksaan berarti. Jadi kita bahkan bisa membawa majalah dewasa untuk menemani kita saat bekerja. Semua itu diperbolehkan asal kerja kita tidak terlantar. Benar – benar peraturan yang menyenangkan.

    Langkah pertama adalah menyogok Julhan. Bukan pekerjaan susah, dia langsung menerima kami dengan senyum yang paling komersil yang pernah aku lihat. Bahkan ia menawarkan diri untuk menawarkan bir sebagai bonus.

    Ruang istirahat pengawas cukup besar, ukurannya hampir 3 kalilipat dari kamarku. Sofa, jukebox, bahkan ada papan dart untuk hiburan. Connor langsung meneliti keadaan kamar itu. Entah apa yang dia pikirkan, mencari kamera tersembunyi? Aku selalu bertanya- tanya apa jurnalis itu semua seperti dia? Tapi jawabannya..

    “ Ini hanyalah kemampuan dasar dalam mengumpulkan informasi. Dan salah satu poin penting adalah jangan sampai terlihat mencolok. “

    Yaaa kuakui kalau tertangkap di kamera pasti akan mencolok.

    “ Disini, bantu aku Cho… ambilkan kursi itu “

    Kuturuti keinginannya. Dia langsung menggunakan kursi sebagai pijakan dan dengan cekatan membongkar tutup lubang angin itu.

    “ Peralatanmu lengkap sekali “ Pujiku

    “ Dorong aku agar bisa masuk kedalam “ Itu jawaban darinya

    Tidak lama kemudian kami sudah berada didalam lubang angin. Lubang ini cukup besar, ukurannya pas untuk manusia dewasa merangkak di dalamnya. Nyaman, hanya aku sedikit tidak enak selalu melihat bokong dari Connor saat menelusurinya.

    “ Pelan – pelan Cho, dibawah kita ada penjaga “

    Sesaat kemudian, Connor tiba – tiba berhenti, mungkin kita sudah berada di atas lift. Connor mengambil sesuatu dari sakunya, kemudian aku hanya mendengar suara orang tergeletak.

    Saat aku turun, kulihat 2 orang penjaga jatuh tidak sadarkan diri.

    “ Apa yang kamu lakukan? “
    “ Hanya jarum bius ringan. Cukup untuk membuat mereka tidur sepanjang hari “
    “ Ringan ya… “
    “ Tunggu sebentar, aku perlu waktu untuk mengaktifkan lift ini “ Jawab Connor, aku merasa aku tidak terlalu dipedulikan.

    Connor mengeluarkan peralatan lain dari tasnya, sebuah kamera.

    “ Buat apa? “

    Dia tidak menjawab, hanya sibuk menyambungkan kabel dari kamera ke box keamanan lift itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan tapi dia terlihat ahli sekali. Gerakan jarinya begitu cepat. Apa benar semua jurnalis seperti ini? Lagi – lagi pertanyaan itu muncul dalam kepalaku. Tapi aku tidak bertanya, karena aku yakin jawabannya pasti sama

    “ Ini hanyalah kemampuan dasar dalam mengumpulkan informasi. Dan salah satu poin penting adalah jangan sampai terlihat mencolok. “

    Titttt

    “ Berhasil … “ Seru Connor

    Pintu lift terbuka

    “ Hebat, Kemampuan jurnalis dalam mengumpulkan informasi ya “ Sindirku
    “ Sudah ayo cepat, kita harus bergerak cepat. “Katanya sambil menariku masuk.
    “ Serahkan padaku untuk mengurus penjaga nanti “ Kata Connor
    “ Sepertinya keberadaanku tidak terlalu penting “
    Connor menatapku “ Percayalah kamu adalah bagian vital dari semua rencanaku. “

    Tidak perlu waktu lama untuk naik ke lantai 3 menggunakan lift, hanya sekian detik. Saat pintu terbuka Connor langsung menembakan jarum bius ke arah penjaga sebelum mereka sempat berbuat sesuatu.

    “ Apa benar kamu jurnalis? “
    “ Tentu saja, Kenapa? Kamu merasa kaget dengan kemampuanku ini? Ini hanyalah… “
    “ Ya ya, aku tahu itu., kemampuan dasar untuk mengumpulkan informasi “ Potongku “ Apa lantai ini tidak terlalu sepi? Ini kan gudang barang beharga ?” aku bertanya – tanya

    “ Kurasa mereka cukup yakin dengan sistem keamanan mereka, jadi hanya menaruh 2 penjaga di lift “ Jawab Connor

    Cukup masuk akal. Kami mengendap – ngendap menelusuri lorong, saat di tikunga, lagi – lagi Connor menghentikanku. Ia mengeluarkan sebuah kamera lagi dari tasnya, kamera ayng berbeda. Sebuah benda kecil keluar dari kamera itu, kalau aku tidak berada di sebelah Connor mungkin aku tidak melihat benda kecil itu. Bentuknya bulat, sekilas aku melihat itu seperti lensa kecil, lensa itu melayang ke arah balik tikungan. Di layar kamera itu terlihat gambar lorong panjang. Rupanya ini adalah kamera pengintai. Alat yang sangat canggih bagiku. Bagaimana mungkin seorang jurnalis mempunyai alat seperti itu? Jangan bilang itu juga salah satu kebutuhan dasar seorang jurnalis.

    Dari layar kamera, kami bisa melihat lorong di balik tikungan itu sepi, sepanjang yang kulihat hanya ada 2 orang yang berdiri di lorong itu, tidak ada benda lain di sekeliling lorong.

    “Pasti disana gudangnya“ Gumam Connor

    Terlalu sepi, aku merasa kalau untuk penjagaan gudang berharga ini sangat aneh. Hanya ada 2 orang penjaga di masing – masing tempat. Apa karena ada orang awam yang bekerja makanya pengamanan di perlemah biar tidak menimbulkan intimidasi? Aku tidak mengerti. Aku tidak pernah peduli kalau pengamanannya sangat ketat, tapi kalau seperti ini? Ini malah membuatku tidak nyaman.

    “ Jaraknya cukup jauh, apa perlu aku yang turun tangan? “ Aku menawarkan diri
    “ Tidak perlu, jarum biusku lebih efektif, dan tanpa suara. Tapi tunggu sebentar aku butuh gambaran di ujung lorong ini biar lebih yakin. “

    Di ujung lorong hanya tampak pertigaan, dan lagi – lagi keadaan sepi. Tidak ada penjaga yang berjaga.

    Syuttt

    Kedua penjaga itu langsung tertidur lemas, pada saat hampi bersamaan. Kemampuan ini sangat luar biasa. Membidik dengan tepat 2 orang, jangan bilang ini juga kemampuan dasar seorang jurnalis?

    Setelah kedua penjaga itu jatuh pingsan, connor memberi isyarat untuk mengikutinya.

    Pintu gudang mempunyai lebar 3 meter. Sebuah box tanda pengenal terletak di bagian kanan pintu. Connor kembali mengeluarkan alat yang sama yang dia gunakan untuk membuka lift. Kali ini waktu yang dibutuhkan lebih lama, itu wajar.

    “ Keamanan pintu ini jauh lebih rumit dari dugaanku. “ Keluh Connor “ Tapi ini masih belum cukup untuk menghentikanku Hua… “ Aku buru - buru menutup mulutnya sebelum dia lepas kontrol dan tertawa lebih besar lagi

    “ Terima kasih “ Balasnya

    15 menit kemudian. Keadan disini masih tetap sepi. Aku menjadi sedikit bosan. Ini terlalu mudah. Perasaanku jadi campur aduk.

    “ Berhasil ! “

    Pintu gudang terbuka lebar. Connor berhasil membukanya. Hawa dingin berhembus dari dalam. Connor mengeluarkan alat lain lagi dari dalam tasnya.

    “ Tidak terdeteksi laser pengaman “ Katanya

    Kami berjalan pelan memasuki gudang itu. Awalnya ruang itu gelap, tapi saat kami melangkahkan kaki kami masuk, perlahan lampu menyala tahap demi tahap dan kini ruangan itu menjadi terang. Sebuah lorong dengan pintu di masing – masing sisi. Tembok kaca menjadi pembatas. Dibalik pembatas kaca itu, telrihat tabung – tabung yang dihubungkan ke suatu pondasi, Aku bisa melihat kalau di dalam tabung – tabung itu adalah sebuah logam. Ukurannya berbeda – beda. Logam rayna

    “ Sial masih ada kunci yang harus dibuka. “ Connor berkata kesal

    Aku bisa melihat dia gemetar kecil. Masa sih dia kedinginan?

    “ Hei Connor, bukannya kita foto dari sini saja sudah cukup? Apa perlu masuk kedalam? “ Tanyaku

    “ Tentu saja. Kita harus mengambil contoh batu itu sebagai bukti “ Balasnya, ia sibuk membuka salah satu pintu dengan alat yang sama.

    Aku mengalah, aku berjalan menyusuri lorong, sambil menunggu Connor berhasil membukanya. Aku tidak tahu kalau untuk sebuah berita butuh barang bukti. Aneh, tapi itu bukan urusanku. Aku mencari jalan menuju jembatan penghubung ke tower lantai 3. Di ujung lorong gudang terdapat sebuah pertigaan. Lurus terdapat sebuah pintu, kurasa itu menuju jembatan penghubung. Sebelah kiri, dan kanan hanya berisi kotak – kotak yang disusun rapi. Ada label di kotak itu

    EMPTY

    Apa maksudnya? Aku jadi penasaran. Belum sempat ku intip aku dengar teriakan kecil Connor yang mencariku

    “ Bagaimana ? berhasil? “ Tanyaku
    “ Sedikit lagi. Tetap disini, aku butuh kamu mengawasi di belakang. “



    Pintu Gudang sudah tertutup sejak kami memasukinya, terus apa yang harus kuawasi? Hawa dingin, dan sunyi membuatku tidak nyaman. Hanya suara ketikan jari Connor yang berusaha menjebol sistem keamanan. Tiba – tiba suara itu berhenti

    “: Berhasil? “ tanyaku lagi
    Connor tampak bingung sendiri

    “ Seharusnya ini lebih susah, tapi … “

    Syuttt

    Pintu terbuka. Wajah Connor langsung berubah, ia langsung menuju ke salah satu tabung penyimpanan logam rayna. Matanya tampak seperti dokter yang diberi minuman coklat. Dia langsung mengutak – atik tabung penyimpan itu. Dia ingin membuka tabung itu, kurasa demikian. Sementara Sesaat kemudian tabung itu terbuka.

    “ Ini luar biasa… “ Katanya puas
    “ Ayo cepat ambil, kita harus menuju tower “ Aku mengingatkannya.

    Kelebihan logam rayna adalah stabil. Tidak ada radiasi yang dapat menganggu selama tidak proses. Connor dengan leluasa memasukan batu logam rayna sebesartumpukan 5 piring ke dalam tasnya.

    Syutt !

    “ Suara apa itu? “ Aku tersentak sadar, bukan dari pintu ruang ini, artinya itu dari luar.
    “ Kita ketahuan? “

    ku menyiapkan senjataku, tapi Connor menahanku

    “ Jangan memperbesar masalah “ Katanya
    “ Bagaimana memperbesarnya? Kita adalah pencuri sekarang “ Aku memprotes

    Derap langkah terburu – buru berhenti di kejauhan.

    “ Aku rasa mereka sedang mempersiapkan posisi mereka. Kita harus menghancurkan mereka sebelum penjaga lain datang lagi “ Aku memberi saran
    “ Tenanglah kita keluar dulu , lihat situasi. Mungkin ada yang bisa kulakukan “ Tahan Connor

    Aku mau memprotes, tapi kubatalkan. Aku ingin lihat apa yang bisa dilakukan seorang jurnalis. Sampai saat ini dia bisa membuatku terkejut. Mungkin akan ada kejutan lain lagi.

    “ Kalian sudah terkepung, keluar, dan serahkan diri kalian “ Seru suara dari luar

    Kami melangkah keluar dengan tampang tak berdosa.

    “ Kalian yang disana, jangan bergerak atau kami tembak “ Kata orang yang memimpin
    “ Dengar dulu… “ Connor ingin memberi penjelasan
    “ Jangan bergerak : Teriak orang itu lagi
    “ Tapi, deng…”
    “ Diam ditempatmu pencuri “
    “ Kau dengar itu Conn…”
    “ Kamu juga diam, dan jangan bergerak “ Tambah orang itu lagi
    “ Tunggu dulu, lihat i… “ Connor hendak memasukan tangannya ke dalam sakunya
    “ TEMBAK ! “

    Aku secara reflek langsung mendorong badan Connor, ia terbentur ke tembok kaca. Aku langsung membuka mantelku dan melempar ke arah regu penembak itu dengan cepat. Tidak banyak membantu karena itu adalah senjata otomatis. Tapi itu memberi kami sedikit waktu untuk berlari sebelum mereka sadar kalau itu hanyalah mantel biasa.

    Terjangan peluru, kejar – kejaran, ledakan, situasi gawat. Terasa baru beberapa saat aku menikmati kedamaian kini aku harus menghadapinya lagi. Aku jadi teringat kembali.

    ***
     
    • Thanks Thanks x 1
  19. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    “ Aku ceroboh, seharusnya aku bisa menduga kalau silver chaos adalah B.E.G.O “ Keluh Connor, ia mencoba melihat sekitar, mengecek situasi.

    Tentu saja blaster itu telah menghancurkan beberapa bagian ruangan. Beberapa bagian plafon atas runtuh, sehingga menutup jalan kami untuk kembali. Aku bisa saja menghancurkannya dengan blaster, tapi itu mungkin membuat pijakan kami runtuh.

    “ Berita baiknya mereka tidak bisa mengejar kita lagi dari sana” Kataku sambil menunjuk runtuhan itu, Aku mencoba memperbaiki situasi.

    Jurnalis seperti dia mungkin panik, sekarang giliranku melaksanakan rencana ala ku. Itu…. Ah sial aku belum ada rencana.

    “ Benar – benar diluar rencana. Semua ini membuatku tampak bodoh. Tidak biasanya aku ceroboh seperti ini. Apa yang telah aku lakukan “ Connor menggerutu sendiri.

    Dia panik, aku yakin

    “ Ah sudahalah. Kita harus maju. Menurut informasi dari Lorness seharusnya pintu ini menuju jembatan ruang kontrol jembatan penghubung ke tower. Sekarang itu satu – satunya jalan. Kita harus maju tanpa menimbulkan keributan lagi seperti ini. Aku tidak ingin harus menghaadapi pasukan B.E.G.O . “ Kata Connor lagi

    “ Aku kira kamu panik, ta.. “

    “ Aku? Panik? Seorang jurnalisitu harus tahan menghadapi segala kondisi, termasuk yang penuh kekacauan seperti ini . “ Katanya dengan penuh arogan.

    Aku mempersilahkan Connor untuk memimpin. Biarpun aku tidak terlalu peduli dengan dia, tapi aku harus memenuji janjiku untuk membantu dia.

    “ Di balik pintu ini kemungkinan besar penjaga sudah bersiap sedia. Apa rencanamu? “ Tanyaku “ Apa perlu aku membuka jalan? “
    “ Tidak perlu “
    “ Jadi kamu mau menggunakan jarum bius lagi? “
    “ Keadaan seperti ini? Itu bukan pilihan. Serangan dari jauh, dan diam – diam sudah tidak efektif lagi. “ Balas Connor
    “ Jadi? Apa yang akan kamu lakukan? Menerobos langsung? “ Kurasa itu pilihan paling buruk, seorang jurnalis bertindak frontal.
    “ Ya “ Jawabnya
    “ A..Apa? Aku menjadi kaget mendengar jawabannya. Frontal? Gila. Aku harus menghentikan dia, mungkin dia masih panik dan membuat keputusan gila. Tapi aku juga penasaran, hmm apa yang harus kulakukan?

    Aku berpikir untuk melihat dulu situasi. Aku menyiapkan beberapa peluru ke dalam pistolku. Peluru yang sudah diisi blaster, dan peluru biasa.

    Connor berdiri di samping pintu, ia sedang mengutak – atik sistem keamanan dengan alat yang sama seperti sebelumnya. Tasnya yang berisi logam rayna diletakan di bawah.

    “ Jangan berdiri berhadapan dengan pintu, mereka pasti sudah bersiap untuk menembak kita. “ Seru Connor memperingatkan.

    Aku mengalbik posisi di sisi lain pintu, menunggu apa yang akan terjadi.

    “ Biar aku yang bertindak. Kamu duduk manis saja di sana. Aku tidak ingin blastermu merusak ruang kontrol “

    Aku mengangkat bahu, setuju.

    Syutt

    Pada saat bersamaan, rentetan tembakan mengalir dari balik pintu. Tembakan tanpa berhenti. Sekarang apa yang akan Connor lakukan? Menunggu mereka kehabisan peluru? Kualihkan pandangan ke arah Connor, ia memasang masker dan membuang sebuah benda kecil ke balik pintu.

    Duemm

    Ledakan kecil dan disertai asap muncul setelah itu. Asap putih tebal, bau dan menyakitkan mata. Padahal tidak berada di dalam asap itu. Kulihat Connor sudah tidak berada di tempatnya. Suara rintihan kesakitan, dan teriakan mengalir dari balik pintu. Entah ada berapa orang yang merintih kesakitan. Apa yang dilakukan Connor? Aku bertanya – tanya dalam hati. Apa dia menerobos masuk dan membunuh penjaga itu satu – persatu? Seorang jurnalis ? mustahil. Siapa sebenarnya Connor? Aku terus berpikir tapi tidak bisa menemukan jawabannya, apapun tujuannya yang pasti dia sangat tertarik dengan logam rayna.

    Beberapa saat kemudian kabut asap mulai mereda.

    “ Situasi telah terkendali “ Suara itu milik Connor

    Aku sibuk mengibas –ngibaskan tanganku mengusir asap.

    “ Harusnya kamu meminjamkan masker itu padaku juga “ Protesku saat melihat sosok Connor melepas masker
    “ Maaf, kukira B.E.G.O tahan serangan asap seperti itu “ Jawabnya polos

    Connor tidak berdiam disitu, dia langsung menuju ruang kontrol, melihat apa yang bisa dia lakukan. Kulihat tubuh – tubuh yang tergeletak, mereka mempunyai satu kesamaan. Luka gores di leher mereka. Sebuah goresan tipis, dan tajam. Hanya pisau dengan kualitas terbaik yang mampu melakukannya. Kecurigaanku pada Connor bertambah. Siapapun dia memang tidak menjadi masalah, tapi bagaimanapun aku ingin tahu siapa sebenarnya dia. Apa aku membantu orang yang salah? Ah dipikir – pikir aku juga adalah buron artinya seorang penjahat yang punya banyak kesalahan. Aku menghampiri dia, dengan rasa ingin tahu siapa dia?

    “ Siapa kamu Connor? Jangan bilang kamu seorang jurnalis “ Tanyaku langsung

    Connor tidak membalik badan, ia tetap serius dengan alat kontrol didepannya.

    “ Aku tidak berbohong, aku seorang jurnalis. “ Kemudian ia terdiam, dan membalilk badannya “ Hanya punya sedikit kemampuan lebih. Itu saja. Dan aku tidak suka dengan perusahaan Gaart. Jadi kamu bisa tenang, kita berada dipihak yang sama. “Kata Connor menjelaskan

    Aku menghela napas

    “ Tidak ada alasan buatku untuk menghentikan kerja sama kita walaupun kamu bukan seorang jurnalis. “ Aku memutuskan untuk terus bekerja sama. Itu benar aku tidak punya alasan untuk membatalkan kerja sama ini, walaupun dia adalah seorang buronan kelas berat, aku juga seorang burnonan. Dan yang paling penting dia memang berkeinginan menuju tower, ke ruang penelitian. Itu sudah cukup menjadi alasan buatku.

    “ Bagaimana kita melewati jembatan ? Frontal lagi ? “ Tanyaku
    Connor melirik ke arahku “ jangan bodoh, jarak jembatan itu sekitar 30 meter. Sehebat apapun aku menerjang pasti terkena tembakan di ruang sempit seperti itu. “
    “ Baiklah serahkan padaku. Biar blasterku yang menghancurkan penjagaan “ Tawarku

    Connor menggeleng – gelengkan kepalanya, ia menatapku dengan pandangan merendahkan

    “ Kamu mau menghancurkan jembatan sekalian? Kita tinggal menggunakan tubuh penjaga disana sebagai tameng. “ Balas connor

    “ Mereka sudah mati, mana bisa dijadikan tameng? “
    “ Tapi penjaga disana kan tidak tahu kalau teman mereka ini sudah mati. Sudah percaya saja padaku. Ini pasti berhasil. “

    Aku mengangguk setuju. Ya aku bisa percaya, selama ini rencana Connor terus berjalan lancar, ya sedikit kekeliruan hanya pada saat di gudang logam rayna. Dia pasti secara tidak sengaja mengaktifkan sistem keamanan sehingga kami ketahuan. Hanya dia tidak pernah mau membicarakannya saja.


    Setelah memberitahuku cara untuk membuka pintu, Connor mengangkat salah satu tubuh penjaga, ia memposisikan diri seolah ia sedang menyandera penjaga itu.

    ‘ Sekarang “

    Aku melakukan persis seperti yang disuruh Connor. Pintu gerbang perlahan terbuka. Jembatan sudah terlihat. Connor masih bersembunyi di samping pintu. Berbahaya kalau berdiri tepat di belakangnya. Kejadian tadi sudah cukup. Kami langsung diberondong peluru.

    Sepi, tidak ada tanda – tandan terjangan peluru, Connor berusaha mendorong tubuh mati penjaga agar terlihat orang – orang di balik jembatan, tapi tidak ada reaksi. Aku sendiri menunggu di balik ruang kontrol. Setelah beberapa saat tidak ada reaksi Connor memberanikan diri keluar dari persembunyian, demikian juga aku berjalan menuju gerbang.

    Dihadapan kami hanya tampak jembatan kosong, sepi. Tidak ada tanda – tanda orang yang menunggu. Di ujung jembatan. Ya mungkin mereka bersembunyi dibalik gerbang ruang kontrol baigan tower, karena takut atau menyiapkan jebakan untuk kami.

    “ Bagaimana? “ tanyaku pada Connor
    “ Kita maju pelan – pelan “ Putus Connor

    Connor berada di depan, tetap memegang mayat seorang penjaga sebagai asuransi keselmatannya. Aku mengikuti dari belakang. Kami melangkah langkah demi langkah dengan waspada, tapi keadaan tetap sepi. Seperti tidak dijaga. Seharusnya di ujung jembatan ini adalah ruang penelitian, dan juga pasti ada lift khusus terhubung ke ruang direksi diatas. Keadaan ini membuatku benar - benar merasa sangat waspada. Aku terbiasa menghadapi serangan frontal, tapi tidak bersembunyi seperti ini.

    “ Aku tidak tahu apa ayng dipikirkan oleh keamanan Gaart “ Ujar Connor bingung “ Kalau mereka mau menjebak, saat melewati jembatan adalah saat yang tepat untuk menyergap , tapi? Kita bisa melewati jembatan ini dengan nyaman tanpa ada satupun gangguan “ Tambahnya lagi saat kami tiba di ujung jembatan

    “ Mungkin mereka mnyiapkan kejutan dibalik gerbang ini “ Kataku
    “ Kejutan itu pasti. Kuharap itu menyenangkan “ Balas Connor, ia kemudian menuju ke box sistem pengaman untuk membuka gerbang.

    Aku sendiri dia di sisi lain. Ya mengantisipasi serangan dari dalam saat pintu gerbang terbuka.
    Kebingungan menghampiriku, keadaan dibalik pintu gerbang sama sepinya. Tidak ada tanda – tanda keberadaan orang. Aku dan Connor melangkah hati – hati, sambil terus waspada segala kemungkinan yang terjadi

    “ Apa mereka takut dengan blaster yang kutembakan jadi semua jadi melarikan diri? Meninggalkan pabrik ini? “ Aku berpendapat

    Connor hanya tersenyum mengejek

    “ Kamu terlalu berlebihan menilaimu Choco. Kamu memang buronan termaha, tapi Gaart adalah penjahat legal yang paling berkuasa. Mereka tidak akan kabur hanya karena kamu mengobrak – abrik tanpa perlawanan. Mereka punya pasukan keamanan yang terdiri dari B.E.G.O. “ Connor memberi argumen, ya kupikir argumen itu masuk akal.

    “Kalau begitu, apa yang sedang mereka rencanakan? “ Tanyaku

    Raut wajah Connor juga sama bingungnya denganku “ Entahlah, sku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh direktur utama Gaart. Saat ini pasti mereka sudah tahu tindakan kita. “

    “ Jadi saat ini yang bisa kita lakukan hanya maju terus, bersiap menghadapi jebakan secara spontan? Bagus, aku suka itu “ Kataku sedikit bersemangat

    Connor hanya menggeleng- gelengkan kepala

    “ Pintu ini malah tidak terkunci sistem keamanan. “
    “ Mungkin mereka sudah bersiap menyambut kita di balik pintu ini “ Sahutku
    “ Apapun itu, kita harus bersiap. “ Kata Connor
    “ Sudah buka saja pintu itu, tidak perlu berpikir panjang. Kita sudah tidak bisa mundur “ kataku lagi meminta Connor langsung membuka

    Aku bersiap. Entah apa yang menyambut kami dibalik pintu ini. Sepasukan penjaga khusus? Satu unit B.E.G.O siap tempur? Atau direktur utama Gaart sendiri yang menyambut kami? Apapun itu aku harus siap. Dibalik pintu ini adalah ruang penelitian. Semoga saja dokter ada.
    Ruangan berbentuk lingkaran, itu yang kami lihat saat pintu terbuka. Di tengah ruangan itu terdapat sebuah lift yang dinding pembatasnya terbuat dari bahan tembus pandang seperti kaca, tapi aku yakin itu bukan sekedar kaca biasa. Lift itu terhubung ke atas, kuduga itu menuju ke puncak menara atau ruang direksi. Sebuah pintu terlihat di arah berlawanan dari kami, hanya ada satu pintu di ruangan ini selain tempat kami masuk, dan pintu lift. Semua itu tidak membuatku heran, yang membuatku bertanya – tanya adalah keadaan yang sangat sepi, tidak ada penjagaan.

    “ Apa yang mereka pikirkan? Meninggalkan ruang penelitian? “ Connor berkata kebingungan
    “ Ini aneh, sangat aneh. Tidak mungkin mereka meninggalkan ruang penelitian tanpa dijaga. “

    “ Ya lihat sisi baiknya, kita jadi bisa menjelajahi ruangan ini tanpa ada yang mengganggu. “ Kataku positif, tapi pikiranku juga sama bingungnya. Di depanku kemungkinan ruang penelitan, dan itu artinya dokter. Ahh, apa yang akan kukatakan pada dokter saat bertemu nantinya?

    “ SELAMAT DATANGGGGG “

    Suara menggema di ruangan kami berada, tidak susah mencari asal suara itu. Dari atas lift tampak seseorang sedang turun. Seorang laki –laki, tubuh kurus, tinggi. Rambut panjang, dada telanjang dengan garis – garis berwarna perak menghiasi tubuhnya. Ia hanya memakai celana panjang kain yang diikat kencang di pinggang. Matanya sipit seperti rubah, dan dari mulutnya tersungging senyum menyeringai.

    Aku ingin langsung menembaknya, tapi Connor menahan.

    “ Kita lihat dulu apa maunya “ Katanya

    Orang itu berjalan keluar dari lift dengan tenang. Ia langsung berhadapan dengan kami. Tanpa senjata, tidak ada pengawal, atau penjaga. Dua kemungkinan yang terlintas dalam pikiranku adalah kalau dia adalah B.E.G.O, atau orang gila yang menantang maut.

    “ Selamat datang Connor, dan Choco. Buatlah aku senang , ha…ha…haha…hahaa “ Ia tertawa terbahak – bahak,
    “ Maaf, tapi aku masih suka cewek “ Kata Connor
    “ Aku suka coklat “ Kataku
    “ Ha…ha….haha…hahaaa , Kalian memang menarik. Ah betapa tidak sopanya diriku, perkenalkan namaku Arten, ketua divisi keamanan Gaart “ Katanya sopan dengan mata melotot ke arah kami

    Selesai berkata demikian Connor langsung bergerak maju, gerakan yang sangat cepat. Ia langsung menganyunkan tinjunya ke arah Arten. Tidak Connor tidak melayangkan tinju, tapi tangan Connor menggenggam sebuah pisau cukup panjang, pisau yang unik. Bentuk pisau itu seperti bulan sabit yang bergerigi.

    Trangg !

    Arten menahan pisau Connor dengan tangan kosong, bahkan ia tersenyum. Connor segera menggunakan tangan kirinya yang juga menggenggam pisau yang sama, di ayunkan ke arah leher Arten.

    Trangg !

    Serangan itu sangat cepat, aku sendiri tidak yakin bisa menghindarinya. Tapi, Arten terlihat sangat tenang dalam menahannya. Setelah 2 serangan yang gagal itu, Connor sedikit kaget, dan ia menjadi lengah. Sebuah tendangan berhasil dilontarkan Arten, tendangan sederhana ke depan.

    DOAK!
    Tubuh Connor terhempas sampai ke belakangku.

    “ Sabar Cressent Thief, kamu membuat ini jadi berantakan. Ahh “ Pria bernama Arten itu menutup wajahnya, tampak seperti ia sedang menyesal apa yang telah ia lakukan.

    Eh tunggu dulu, dia bilang Cressent Thief? Jadi Connor adalah… ah akhirnya terjawab juga kenapa dia bisa melakukan semua itu. Tidak tenggelam dalam pikirkanku, aku langsung mengarahkan pistolku ke arah Arten

    Dor dor dor

    3 peluru ke tembakan ke arahnya. Aku tidak mau menembakan blast energy, kalau ruangan di belakang itu ada dokter kemungkinan akan hancur.

    Lagi – lagi aku dibuat tercengang. Arten melompat menghindari peluru, ah tidak hanya itu, ia menangkap ketiga peluru yang kutembakan ke 3 arah berbeda. Dengan penuh ejekan dia melempar kembali ketiga peluru itu ke kakiku

    “ Ayolah Choco, ah bukan … Alistair, ayolah buat aku senang. Kamu membuatku kecewa… Apa kamu masih mengingatku? Hah? Alistair? Kamu ingat aku? “

    Aku berusaha mengingat, tapi ingatanku akan masa lalu tidaklah banyak. Aku hanya menjawabnya dengan menggeleng.

    “ Tentu… tentu saja kamu tidak ingat. Saat itu aku hanyalah prajurit rendahan di divisi keamanan. Mustahil ketua divisi keamanan bisa mengingatku. … Tapi itu dulu, sekarang sudah berbeda …. Ha…ha…haha…hahaaa “ Arter tertawa dengan mata melotot ke arahku. Sebenarnya ia tertawa atau marah? Aku tidak mengerti

    “Agh… Peluru biasa tidak akan mempan padanya Cho, hosh…hosh… bahkan pisauku yang terbuat dari baja terbaik tidak mampu menggores tangannya. “ Kata Connor sambil berdiri. Tampak sekali tendangan tadi benar – benar memberi efek yang sangat fatal. Napas Connor tersenggal – senggal.

    “ i..ni gawat… “
    “Kamu ten… “

    Doakkk

    Arten bergerak cepat ke arah Connor, dan kembali menendangnya. Konsentrasiku sedikit teralihkan pada Connor, aku sama sekali tidak sadar ia sudah bergerak. Connor terhempas lagi menabrak pintu di belakang.. Ia terjatuh tidak sadarkan diri. Aku tidak tahu ia masih hidup atau hanya pingsan. Kuharap dia hanya pingsan.

    Setelah Connor terlempar, aku spontan bergerak menghindari Arten, sambil menembakan kembali pistolku. Aku masih ragu menggunakan blaster, walaupun saat ini Arten tidak berdiri membelakangi pintu ruang penelitian. Aku mengarahakn tembakanku ke arah matanya, tapi lagi – lagi, pria bernama Arten itu menghentikan peluruku,

    “ Hanya segini Alistair? Hanya segini? Kamu mengecewakanku…. Mana blaster milikmu? Mana? “ Arten terlihat emosi

    “ Namaku Choco “ Balasku, Aku tidak punya pilihan, untuk melawan B.E.G.O tidak mungkin dengan peluru biasa. Aku harus menembakan blaster.

    “ Ayo Alistair, pake blastermu “ Arten menantang, ia memposisikan diri seiap menerima semua serangan dengan tubuhnya. Ia tampak sekali meremehkan.. Mungkin jebakan? Tapi aku tidak peduli

    DOR !

    Tanpa menunggu lebih lama aku langsung menembakan blaster. Warna perak menghiasi ruangan ini.

    “ Ha..haha…HAHAHA “ Arten tertawa

    Lagi – lagi ia membuatku tercengang. Ini tidak mungkin, selama ini ahh itu …. Tidak mungkin. Dia menahan blaster dengan satu tangan, tangan kanan. Tidak bukan hanya itu…. Dia menghisap blaster itu

    “ Ha…haha….HAHAHA “
    “ Tidak mungkin…. Bagaimana mungkin “
    “ Mungkin saja Alistair…. Aku adalah B.E.G.O khusus yang diciptakan sebagai anti blaster. Bisa dibilang aku adalah anti B.E.G.O. Menyerahlah…. Tersiksalah aku ingin melihat wajahmu yang pasrah itu Alistair… “ Arten menyeringai ke arahku, seakan – akan tubuhnya membesar, dan aku menciut.
    “ Aku harus membawa dokter, aku tidak akan kalah disini “

    DOR DOR

    Kutembakan lagi blaster, kalai ini aku menembakan 2 blaster bersamaan. Itu adalah maksimal blaster yang bisa kugunakan dalam waktu dekat. Selebihnya pistol ini tidak mampu. Pengaman pistol ini aktif secara otomatis untuk menahan peluru ketiga ditembakan. Aku tidak tahu kenapa, pistol ini masih menyimpan misteri.

    Aku bergerak mencari tempat untuk menembak dia dari belakang, mungkin ini mustahil mengingat gerakannya yang sangat cepat. Tapi aku harus berusaha. Arten hanya diam di dtempatnya. Ia hanya melihat kemana aku berlari. Tidak bergerak. Sepertinya dia sangat meremehkan diriku.

    “ Lakukan semua… semua yang kamu mau Alistair. Tapi pada akhirnya kamu pasti akan berdiri pasrah ha…ha….haha….hahahaaa.. “
    Saat aku berlari ke arah sampingnya aku langsung menembakan blasterku. Aku tidak berhenti disitu saja, aku langsung bergerak membelakangi dia. Aku harus menembak secara beruntun tapi dalam jeda pas agar bisa terus menembakan blaster dalam jeda waktu tidak terhalang pengaman.

    DOR….. DOR….. DOR

    Aku berhasil menembakan 3 blaster tanpa mengaktifkan pengaman penahan pistol ini. Arten masih berdiri diam, aku tidak tahu jalan pikiran orang ini.

    “ Mudah… mudah… terlalu mudah “ Erang Arten sambil menghisap blaster yang kutembakan

    Aku tidak percaya, bagaimana bisa dia menyedot energi yang mampu menghancurkan lapisan besi baja setebal 1 meter. Tidak sekali, ini sudah 5 kali aku menembakan blaster. Dan semua dia hisap. Aku tidak percaya ini. Dia pasti punya kelemahan, pasti ada batasan energi yang dia hisap.

    BUK

    “ Uoghh “

    Perutku… aku bahkan tidak sempat bereaksi dari gerakannya.

    “ Berdiri Alistair “

    Aku hanya menatapnya dengan perasaan kesal.

    “ Ah.. kamu mengecewakan. “

    Pukulannya memang menyakitkan, tapi aku juga B.E.G.O , pukulan itu masih bisa aku tahan. Saat dia sedang mabuk kemenangan, aku langsung menembakan blasterku 2 kali pada posisi hanya berjarak 30 cm dari hadapannya

    Cahaya keperakan membuat mataku buta sesaat. Itu adalah warna dari blaster. Tidak ada suara dentuman, atau erangan. Artinya…

    “ Kamu gagal , Alistair. Jarak sedekat ini pun kamu tidak berhasil melukaiku…. “

    Aku spontan bergerak mundur, menjauhi Arten

    “ Hahhhh “ Ia menghela napas “ Kukira aku bisa bersenang – senang, tapi ternyata hanya segini, Direktur terlalu melebih – lebihkan kamu. Aku kecewa “

    “Maaf sudah mengecewakanmu.Bagaimana kalau kita sudahi saja, dan serahkan kembali dokter. Biar aku pergi dari sini biar kamu tidak perlu kecewa lagi. “ Aku tidak bisa berpikir jernih, hanya ucapan memohon tidak jelas yang keluar dari mulutku

    “ Dokter? Siapa yang kamu maksud? Ahhh Dokter yang tinggal bersamamu itu? Aku ingat .. sampah tidak berguna itu . Dia tidak ada disini. Dia sudah kubuang “

    Jawaban Arten membuatku tercekat, dokter adalah sampah? Dia dibuang?

    “ APA MAKSUDMU ? “ Tubuhku bergetar

    “ Iya doktermu itu adalah sampah, tidak berguna. Dia sudah kubuang. … tidak percaya? Baiklah tanyakan sendiri pada para peneliti dibalik ruang itu. Ini penghargaan dariku sebagai mantan bawahanmu. “ Kata Arten lagi

    bersambung
     
  20. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Sebenarnya saia mau baca semuanya dolo, tapi gara2 lumayan banyak saia review part 4.3 na dolo yah :xiexie:

    Di spoiler pertama saia langsung ngakak ngeliat scene dimana penjaga na asal lewat ajah ketika Connor ama Cho Ang nyogok pake majalah b*kep gitu, komedi na lebih kerasa lagi pas di part sebelum na Cho Ang mikir jauh2 sampe akhirna bilang itu pistol mainan segala :lol:

    Trus saia acung dua jempol lah pas agan mulai mendeskripsikan mengenai pabrik Gaart, deskripsi itu pabrik dari eksterior yang nan megah, langsung kebayang jadi kayak Shinra HQ aja di FF VII, meskipun mungkin ga keliatan mirip sama sekali :haha:

    Bisa dibilang deskripsi yang mendetil mengenai embel2 kehidupan di pabrik Gaart sebagai background inilah yang membuat chapter tsb bener2 menjadi hidup, rasa na saia jadi bener2 berada di pabrik tersebut dan mengawasi petualangan Cho Ang ama Connor dari tempat yang tersembunyi tetapi bisa mengamati gerak-gerik mereka secara jelas

    Ya sekian dolo aja komen saia, ntar saia bakal komen part2 berikut na lagi :hihi:
     
    • Thanks Thanks x 1
  21. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    wah, kk Giande ini emg piawai membuat fic petualangan.

    ane baru baca chapter 1 aja, tapi mau komen dlu... koq yang disuruh kerja paksa si Choco si bukannya pria gede yang asal nembak itu?

    trus si Callista tu pemberani juga ya, tapi koq waktu diancem ma si om botak ketakutan?
     
    • Thanks Thanks x 1
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.