1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic New Hero was Born [Koukousei Tantei]

Discussion in 'Fiction' started by cliqstar, Sep 4, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. cliqstar Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jun 2, 2009
    Messages:
    12,599
    Trophy Points:
    267
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +137,079 / -0
    thread pertama saya di SF ini :terharu:
    saya akan membuat beberapa episode untuk seri Koukousei Tantei :fufufu: [​IMG]
    Next episodenya kapan? tunggu aja tanggal mainnya :elegan:


    Episode 1 : New Hero was Born

    Episode 2 : Coming Soon

    mohon kritik dan sarannya :maaf:
    semoga kalian terhibur :hihi:
    untuk kasus pertama, originally created by mod k1m0ch1, saya hanya membuatkan alur ceritanya dan sedikit menyambungkannya dengan Meitantei Conan :malu: dan untuk selanjutnya akan berlanjut dan berhubungan dengan Detective Conan :fufufu:

    -------------------------------------------------------------------------------------

    lll---Shinjitsu wa Itsumo Hitotsu---lll
    [​IMG]
     
    Last edited: Sep 4, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. cliqstar Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jun 2, 2009
    Messages:
    12,599
    Trophy Points:
    267
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +137,079 / -0
    New Hero was Born : The First Appearance

    New Hero was Born
    Chapter I : The First Appearance

    Pada suatu liburan, seorang pemuda bernama Akai sedang berlibur bersama teman-temannya, yaitu ada Aoi, Midori, Shiro, dan Kuro. Mereka sedang liburan musim panas ke daerah pegunungan yang ada di Yamanashi sambil melepas lelah dan refreshing.

    Lalu pada saat mereka sedang jalan-jalan malam keluar penginapan, terdengar suara teriakan dari seorang wanita, lalu Akai & Kuro, laki-laki dari kelompok kemping, berlari untuk melihat ke lokasi, diikuti dengan para wanita di belakangnya. Dan ternyata ditemukan mayat seorang remaja wanita yang berlumuran darah. Lalu dengan cepat Kuro langsung bersuara “Cepat panggil ambulans!”.
    “Telpon juga unit Kepolisian Yamanashi”, tambah Akai.
    “Apa? Kenapa kau juga panggil polisi?”, kata Kuro
    “Ini kasus pembunuhan, karena di dekat korban aku menemukan kertas ini. Di sini tertulis: Korban pertamaku adalah mulai dewasanya aku, mungkin ini petunjuk yang diberikan pelaku atau pesan kematian dari korban”, tambah Akai.

    Tak lama kemudian, polisi pun datang lalu mengautopsi mayat sambil meminta keterangan Akai dan kawan-kawan, karena merekalah yang menemukan korban pertama kali. Setelahnya, di ketahui bahwa korban adalah Fujisaki Shiori berumur 15 tahun. Akai yang penasaran akan kasus ini pun mulai bertanya-tanya ke inspektur yang memeriksa di TKP. Entah kenapa sang inspektur pun menceritakan semuanya kepada Akai, mungkin karena dia sedikit mendapat atmosfir yang sama seperti dua detektif muda dari barat (Hattori Heiji) dan detektif muda dari timur (Kudo Shinichi).

    Sang Inspektur pun mulai menceritakan semuanya tentang kasus pembunuhan berantai ini. Yang ternyata berawal sekitar 3 minggu yang lalu di hari yang sama. Korban pertama bernama Matsumoto Anri, 28 tahun. Mayatnya ditemukan di daerah Nara dengan bekas racun di mulutnya, di dekat korban ditemukan sobekan kertas bertuliskan "Aku tidak akan pernah melihat kota dengan .." yang sepertinya tulisan tersebut masih tersambung dengan sobekan lainnya. Diduga terjadi perkelahian antara korban dan pelaku sehingga kertas tersebut disobek oleh si pelaku. Korban kedua ditemukan 2 minggu lalu di Gifu dengan bekas racun di hidungnya, beliau bernama Hoshizaki Namie, 22 tahun. Lagi-lagi ditemukan secarik kertas bertuliskan "Berawal dari yang tua". Lalu untuk korban ketiga yang ditemukan minggu lalu di Nagano tidak ditemukan bekas racun seperti korban yang sebelumnya, korbannya ada Sonohara Satsuki, 16 tahun, di dekat korban ditemukan kertas bertuliskan "Pada akhirnya aku senang yang lebih muda". Setelah mendengar keterangan dari sang inspektur, Akai pun semakin penasaran apa tujuan dan motif si pelakumelakukan hal seperti ini.

    Menurut Akai, jika kejadiannya seperti itu, kemungkinan akan muncul korban lagi minggu berikutnya.
    “Inspektur, coba tolong awasi semua wanita remaja di dekat beberapa tempat bekas lokasi kejadian, karena kemungkinan akan timbul korban lain lagi!”
    “Memang kami sudah punya rencana seperti itu, tapi karena kami tidak mungkin bisa menjangkau seluruh wilayah, polisi di wilayah lan pun juga ikut membantu” tambah inspektur
    “Oke terimakasih, mohon kerjasamanya”, sahut Akai.

    Dalam hatinya, Akai bertekat untuk menangkap si pelaku, karena itu Akai terus mencoba untuk memecahkan kasus & menyusun puzzle yang sudah bertebaran semenjak 3 minggu yang lalu itu, akankah Akai mampu memecahkan kasus ini?
     
  4. cliqstar Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jun 2, 2009
    Messages:
    12,599
    Trophy Points:
    267
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +137,079 / -0
    New Hero was Born : The Hypothesis Begins

    New Hero was Born
    Chapter II : The Hypothesis Begins

    4 Hari setelah kejadian di Yamanashi itu, Akai kembali menjalankan kehidpan seperti biasa bersama teman-temannya. Pagi hari ia jalani seperti biasa seperti pelajar yang sedang bermalas-malasan pada saat liburan, begitu bangun dengan wajah kusut, dia mengambil sepotong roti lalu duduk bermalas-malasan sambil menonton tv. Setelah dia menyalakan tv, dia pun terkejut melihat berita terkini, yang ternyata muncul lagi korban dengan ciri-ciri sama seperti 4 hari yang lalu di Saitama. Karena penasaran, Akai pun mulai menghubungi teman jauhnya di Saitama, yaitu Murasaki.
    “Halo Murasaki, apa kabar?”
    “Baik”
    “Lo udah liat berita belom? Soal kasus pembunuhan berantai yang sekarang udah sampai Saitama?”
    “Udah kok, sekarang bahkan gue lagi di TKP karena kebetulan gue lagi makan di dekat TKP”
    “Serius?! Bisa kasih tahu gue detailnya gimana?”
    “Iya, korban yang ditemukan itu Ai Matsuoka, 14 tahun. Sama seperti korban sebelumnya, di dekat korban juga ditemukan kertas, tapi hanya tertulis 1 huruf kanji, Umi (Laut)”
    “Laut ya? Hanya itu yang tertulis?”
    “Iya”
    “Oke terimakasih, Murasaki”
    “Iya sama-sama”

    Akai pun semakin bingung dibuatnya, karena dia baru saja bangun dan dia merasa pusing karena baru pertama kali mencoba memecahkan kasus besar seperti ini, dan pada akhirnya pun dia berkata.
    “Aaahhh gue kira korban berikutnya bakal muncul 3 hari lagi, ternyata lebih cepet dari sebelumnya, kenapa pelaku mempercepat durasi waktunya ya? Ahh pusing. Mending gue tidur aja dulu deh, nanti setelah bangun dan mandi baru gue coba ke rumah teman-teman buat belajar kelompok sambil ngebahas ini.”

    Sesampai di rumah Aoi untuk belajar, mereka mulai belajar seperti biasa, di sana mereka mempelajari Matematika, Bahasa Jepang, & Geografi. Akai yang jago dalam pelajaran Geografi pun mulai sering dimintai bantuan oleh temannya yang lain. Begitu juga dengan Kuro yang ingin menjadi Sastrawan Jepang, mulai dimintai bantuan oleh temannya untuk belajar bahasa Jepang yang lancar bersama Kuro-sensei. Dan hal yang sama pun terjadi dengan Midori yang hebat dalam berbagai operasi matematika.

    Seusai itu mereka pun pulang ke rumah masing-masing, Akai yang satu arah dengan Shiro, dan secara kebetulan Akai juga menaruh hati kepada Shiro, di sepanjang jalan pun mereka ngobrol-ngobrol.

    “Akai, kalo misalkan aku yang dijadikan korban oleh pelaku pembunuhan berantai itu, apakah kalian semua akan sedih ya?”
    “Hei ngomong apa sih, jangan ngomong gitu, pasti semua sedih kalo salah satu kita itu dijadikan korban oleh di pelaku” (“terutama aku” sahut Akai dalam hatinya)
    “Benarkah? Syukurlah kalo begitu. Lalu gimana menurut kamu? Apa kamu udah menemukan sesuatu?”
    “Belum ada sesuatu yang pasti sih, tapi sepertinya aku sedikit mulai paham cara kerja si pelaku berkat kita belajar kelompok tadi”
    “Yang bener?? Kasih tahu aku dong~”
    “Nanti saja kalo udah ada bukti dan aku yakin. Yaudah kita pisah di sini ya, hati-hati ya Shiro”
    “Iya, kamu juga hati-hati ya”.

    Apakah benar bahwa Shiro itu bukan korban berikutnya? Apakah Akai benar-benar tahu trik si pelaku? Akankah nanti dia mampu menangkapnya?
     
  5. cliqstar Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jun 2, 2009
    Messages:
    12,599
    Trophy Points:
    267
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +137,079 / -0
    New Hero was Born : The Conclusion

    New Hero was Born
    Chapter III : The Conclusion

    Keesokan harinya, pagi hari yang biasa pun terjadi sama persis seperti kemarin, dan lagi-lagi Akai dikejutkan dengan berita tentang korban tentang kasus pembunuhan itu. Menurut berita, korban kali ini ditemukan di Gunma dan bernama Shina Yukino, 11 tahun, di TKP pun ditemukan benda yang juga berkaitan dengan kasus sebelumnya, tapi kali ini ternyata bukan kertas melainkan Foto Taman Bermain, dan di belakang fotonya ternyata terdapat tulisan OO. Dan setelah melihat berita, secepat kilat Akai langsung mengambil note & pulpennya untuk mencoret-coret semua petunjuk kasus ini mulai dari korban pertama sampai korban yang barusan, dan akhirnya dia pun mendapatkan jawabannya. Tak lama kemudian, Akai langsung menghubungi teman-temannya untuk menemaninya ke Unit Kepolisian Tokyo untuk bertemu dengan Inspektur Megure dari kepolisian Tokyo, untuk menjelaskan satu-satunya kebenaran yang ada.

    Sesampainya di sana Inspektur Megure, dan para polisi lain pun terkaget-kaget mendengar hipotesis dari Akai, entah kenapa Detektif Takagi yang ada di sana pun mempercayai Akai dan mencoba meyakinkan Inspektur Megure untuk melaksanakan apa yang diinginkan Akai, dan pada akhirnya Inspektur Megure pun mau melakukannya.

    Dalam sekejap mereka pergi ke Kota Tochigi yang ada di wilayah Kanto. Dibantu dengan unit kepolisian yang ada di Kanto, para polisi mulai menyamar ke seluruh wilayah dan mulai mengawasi seluruh pria dewasa & remaja wanita dan anak-anak perempuan sesuai perintah Akai. Lalu Akai dengan teman-temannya bersama Inspektur Megure pergi ke taman bermain dan melihat hanya ada sedikit anak-anak di sana. Seperti dugaan Akai, tak lama setelah mereka sampai, muncul kejadian penodongan oleh seorang pria.

    Secara reflek, Inspektur Megure langsung melepas penyamarannya. Namun sang pelaku pun tak gentar, dia langsung menodong pistol ke arah Akai dkk dan mulai melakukan hal yang bisa disebut pelecehan seksual. Ternyata Akai pun telah memperkirakannya, dengan cepat dia menembak pelaku menggunakan ketapel kebanggaannya dengan peluru yang berisikan kotoran. Begitu sampai ke wajah si pelaku, dengan cepat pelaku langsung melepaskan sang korban karena sibuk membersihkan kotoran yang ada di wajahnya.

    Akhirnya pelaku pun ditangkap, dan Akai pun mendapatkan penghargaan dari kepolisian Jepang karena telah membantu penyelidikan polisi untuk menangkap pelaku pembunuhan berantai ini.

    Lalu pada saat perjalanan pulang, Akai pun menjelaskan ke teman-temannya yang juga masih sedikit terbingung-bingung.
    “Begini, untuk gampangnya, coba kita ingat kode yang ada pada korban pertama dan kelima, di sana tertulis "Aku tidak akan pernah melihat kota dengan …" dan “Laut” kan? Sebenarnya dua kode ikut saling berhubungan, jadi maksudnya adalah wilayah yang tidak terjangkau oleh laut, dan yang di dapat adalah kota Nara, Shiga, Gifu, Nagano, Yamanashi, Saitama, Gunma, Tochigi. Tapi karena Shiga dilewati oleh sang pelaku, jadi kemungkinan besar pelaku akan menuju ke Tochigi. Ditambah lagi dengan bantuan kode yang terakhir yaitu "foto Taman Bermain dengan bertuliskan OO dibelakang foto", OO di sini maksudnya adalah Kantō-chihō, karena memiliki bagian OO tersebut. Karena di wilayah Kanto hanya ada 1 kota yang tidak terkena laut yaitu Tochigi, jadi aku yakin pasti pelakunya akan kesana” jelas Akai
    “Wah lo hebat juga ya” tanggap Kuro
    “Bukan apa-apa kok, kebetulan aja semalem belajar Geografi juga, jadi gue juga sedikit paham wilayah Jepang, hehe” jelas Akai tersipu malu
    “Terus soal umur pelaku, lo tahu darimana kalo korban berikutnya itu berumur 8 tahun makanya lo langsung ke taman bermain?” tanya Midori
    “Kalo itu sih gue juga dapet ide dari pelajaran matematika yang kita pelajari kemaren. Selisih korban 1 dan 2 kan 6 tahun, korban 2 dan 3 juga 6 tahun, korban 3 dan 4 itu 1 tahun, korban 4 dan 5 itu juga satu tahun, dan korban 5 dan 6 itu 3 tahun. Kalo menurut deret bilangan itu pasti nanti hasilnya 6,6,1,1,3,3 kan? Nah berarti selisih korban ke 6 dengan korban ke 7 diperkirakan juga 3 tahun, karena korban ke 6 itu 11 tahun, jadi kemungkinan yang paling mungkin untuk korban berikutnya adalah berumur 8 tahun.” jelas Akai
    “Wah hebat juga ya Akai bisa berfikir seperti itu, lalu kalo umur pelakunya tahu dari mana?” tanya Aoi
    “Kalo itu dari penggabungan sastra jepang & matematika, jadi setelah dipahami beberapa petunjuk dari pelaku & diibaratkan dengan perbandingan. "Berawal dari yang tua", umur korban kedua itu 22 tahun lalu "Pada akhirnya aku senang yang lebih muda", umur korban ketiga itu 16 tahun dan jga kode ini "Korban pertamaku adalah mulai dewasanya aku", umur korban keempat itu 15 tahun. Jadi pelaku yang didapat itu kisaran 16-22, tapi aku semakin yakin dengan angka 20, karena rata-rata lelaki dewasa di jepang itu berumur 20 tahunan.” Jelas Akai
    “Hahahaha ternyata hebat juga sobat kali ini, nahh untuk merayakannya ayo kita makan-makaaaan!!” sahut Kuro
    “Yeah!!” disambut oleh yang lain
    “Oke ayo, nanti biar aku aja yang bayar” tambah Aoi
    “Oke berangkaat!!” sahut Kuro

    Lalu semuanya mulai berlarian, dan tersisa Shiro dan Akai
    “Akai, untung ya bukan aku korban berikutnya, aku jadi lega” ucap Shiro
    “Iya aku sebenernya udah yakin kalo kamu bukan korban selanjutnya, karena sebenernya sejak malam itu aku pun mikir kalo remaja seumuran kamu gak mungkin jadi korban selanjutnya, begitu juga dengan denah lokasi kita, tapi karena belum yakin jadinya belom berani untuk mengungkapkannya deh, hehe. Kalo pada saat itu kamu masuk ke perkiraan list, pasti aku akan khawatir sekali” tanggap Akai
    “Iya, terimakasih ya sudah mengkhawatirkanku” ucap Shiro
    Dan wajah keduanya pun mulai memerah.
    “Ooiii~! Kalian berdua mau berduaan sampai kapaan? Kalo gak cepat, nanti kalian tidak jadi aku traktir lhoo~” teriak Aoi
    “Nah itu sudah dipanggil ayo kita susul mereka” saran Shiro
    “Iya” jawab Akai.

    Pada akhirnya, liburan musim panas mereka pun dikhiasi dengan kasus-kasus misteri, dan sepertinya mereka pun bisa menikmati liburan musim panas yang seperti itu, terutama Akai yang bisa semakin dekat dengan Shiro.

    Sementara di bagian lain Kota Tokyo, Shinichi pun terkagum-kagum dengan adanya detektif muda yang sama sepertinya yang mampu menyelesaikan kasus yang besar seperti itu. Dan tak terduga, hal yang sama pun terjadi di sebuah lokasi di wilayah Osaka, Heiji yang juga mendengar berita tentang Akai juga mulai terkagum dengannya. Di dalam hati kedua detektif muda tersebut, mereka berharap bisa bertemu dengan Akai suatu saat nanti.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.