1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Scarlet Phoenix [Touhou]

Discussion in 'Fiction' started by cybeast, Mar 11, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    hanya sebuah fan fict sederhana dari saya:lalala:

    Have you ever feel that no one want you in this world?
    Have you ever feel that all you can do is destroying something?

    I have.
    I have feel that way many times.

    And here, is just a simple story from my past experience...
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    Last edited: Mar 13, 2011
  4. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    Aku tidak bisa berkata apa-apa. Sebuah boneka, dengan sebelah tangan dan kakinya lenyap, tergeletak tak bergerak di hadapanku, memandang dengan tatapan kosong. Sementara di dekatnya, Onee-sama melihat boneka itu dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

    “O... Onee-sama, aku...”

    Tangan kanan Onee-sama terangkat ke udara, membuatku menghentikan kata-kataku. Aku hanya bisa menutup mataku, menunggu rasa sakit yang akan menghampiri wajahku. Hal ini selalu terjadi setiap kali aku menghancurkan sesuatu.

    Tapi kali ini, rasa sakit itu begitu lama datangnya. Didorong rasa penasaran, aku membuka mataku, hanya untuk melihat bentuk sayap Onee-sama yang berjalan ke luar, meninggalkanku. Aku menatap ke arah Sakuya, berharap dia akan membantuku. Tapi Sakuya juga tidak berkata apa-apa, hanya mengangguk dan kemudian pergi mengikuti Onee-sama. Sepertinya kali ini Onee-sama sangat marah...

    Memangnya ini keinginanku untuk terlahir dengan kemampuan seperti ini?

    Tidak ada gunanya memikirkan hal itu. Sebaiknya aku memperbaiki boneka kesayangan Onee-sama ini, siapa tahu dia mau memaafkanku setelah itu.

    Tidak banyak benda di ruangan ini yang bisa kugunakan untuk memperbaiki boneka milik Onee-sama. Sejujurnya, tidak ada benda di ruangan ini yang bisa kugunakan. Masa aku menggunakan batu sebagai ganti tangan dan kaki boneka? Tidak ada jalan lain, aku harus mencari bahan untuk memperbaikinya di luar...

    Sambil menarik nafas dalam-dalam, aku membuka pintu kamarku, dan pergi ke atas. Aku belum bilang ya? Karena alasan yang sama dengan kenapa boneka ini bisa hancur, kamarku terletak di basement. Para maid yang bekerja di sini, kecuali Sakuya, semua menghindariku. Aku tidak terlalu keberatan, walaupun kadang juga aku merasa kesepian...

    Perlahan aku berjalan melewati lorong yang megah, lorong dari rumahku dan Onee-sama, Scarlet Devil Mansion. Saat akan melewati kamar Onee-sama, kulihat pintu ruangannya sedikit terbuka. Dari dalam, terdengar suara Sakuya sedang berbicara.

    “Apa Onee-sama sedang marah-marah seperti biasa?”

    Penuh rasa penasaran, aku mengintip lewat celah pintu yang tersedia, hanya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Tapi yang kulihat membuatku amat terkejut. Onee-sama tidak sedang marah-marah, dia hanya duduk di kursi sambil diam. Namun yang membuatku terkejut bukan itu, melainkan air mata yang mengalir menuruni wajahnya. Selama aku bersama Onee-sama, tak pernah aku melihatnya menangis untuk alasan apapun. ‘Vampir tidak punya air mata’, begitulah yang selalu dikatakannya. Aku tahu itu bohong, tapi melihatnya menangis seperti itu, benar-benar diluar dugaanku.

    “Aku benar-benar adik yang buruk... akan lebih baik kalau aku tidak ada...”
     
  5. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    Ini cerita tentang Flandre yah :???:
     
  6. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    iya Lyco-chama ( ̄▽ ̄)
     
  7. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    Aku sama sekali tidak ingat apa yang kulakukan selanjutnya, tapi saat aku sadar, aku sudah berada di atas langit malam, sambil membawa boneka yang rusak itu.

    “Aku akan menunggu matahari muncul, dan membiarkannya membakar tubuhku sampai habis... dengan begitu, aku tidak akan menyusahkan Onee-sama lagi...”

    Aku baru saja memutuskan seperti itu, saat otakku tiba-tiba menyadari sesuatu.

    “Kalau aku berada di tempat seperti ini, Onee-sama akan mudah menemukanku, dan mungkin dia akan menghentikanku... aku harus mencari tempat bersembunyi...”

    Sesaat tubuhku seakan memiliki pikiran sendiri, ia mulai bergerak ke arah hutan di bawah, namun sebuah pemikiran cepat menghentikan tubuh itu bergerak lebih jauh.

    “Bersembunyi di sana? Tidak, Marisa pasti akan membawaku kembali... aku harus bersembunyi di tempat yang tidak diduga...”

    Sambil melihat ke bawah, mataku mencari-cari tempat yang terlihat paling tidak mencurigakan, tapi juga tidak tertutup, karena sinar matahari harus bisa mengenai tubuhku. Setelah mempertimbangkan beberapa kemungkinan, kuputuskan untuk pergi ke hutan bambu itu. Tidak ada yang kukenal di sana, jadi kemungkinan mereka akan mencariku di sana sangat kecil.

    “Kurasa di sini cukup...”

    Tempat yang kupilih cukup nyaman, sebuah batu besar dengan cekungan di tengahnya, berfungsi mirip seperti sebuah kursi. Aku duduk di sana sambil menunggu waktu hingga matahari terbit.

    “Kenapa tidak terpikir sejak lama ya? Bodohnya diriku...”

    “Apa kau tersesat?”

    Selalu saja ada yang mengganggu. Baru saja aku menikmati penantian ini, sudah ada orang ‘baik’ yang ingin membantu. Tidakkah mereka kenal siapa aku?

    “Sayap itu... apa kau adik dari Remilia Scarlet, si vampir itu?”

    Ya, aku memang adik dari Remilia Scarlet, yang dikenal karena kekuatan perusaknya, sekarang kau pasti takut dan pergi, sehingga aku bisa sendiri lagi.

    “Apa kau tersesat? Tempat ini tidak aman untukmu, apalagi saat matahari terbit nanti.”

    Ahhh!!! Orang ini benar-benar mengganggu!!! Seperti apa sih orangnya!?!

    Aku melirik sedikit, kulihat penampilannya aneh sekali! Rambut luar biasa panjang berwarna putih dihiasi dengan... jimat? Celana panjang berwarna merah yang ditempeli jimat yang sama... baju berwarna jelek... apa-apaan orang ini? Bagaimana Onee-sama bisa mengenal orang seperti ini?

    “Halooo~ apa kau dengar kata-kataku~?”

    Dia masih berusaha memanggilku, kurasa dia tidak akan berhenti sampai aku menjawabnya.

    “Jangan ganggu aku.”

    Sudah puas kan? Sekarang sebaiknya kau pergi sebelum kejadian yang sama dengan boneka ini terulang lagi.


    “Tidak perlu malu kalau kau tersesat, banyak kok yang tersesat di hutan ini. Ayo, biar kutunjukkan jalan ke luarnya.”

    Sekarang dia malah mendekat!! Dia ini tidak takut mati ya??

    “Jangan ganggu aku!!!!”

    Krak.

    Bunyi sesuatu yang rusak. Tidak perlu melihat, aku sudah tahu apa yang rusak. Orang itu. Lagi-lagi kejadian yang sama terulang, padahal dia sudah kuperingatkan... bahkan di saat-saat terakhirku, aku masih saja merusak sesuatu... rupanya aku memang tidak pantas hidup...
     
  8. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    wuih, tragis juga nasibnya...:keringat:
    ceritanya mantap kk :top: <-- tapi ga tau dari cerita apa asalnya...payah nih..:keringat:
    gampang dicerna n ...bakal full gore ya? [​IMG]

    btw, kenapa orang2 ga takut sama keluarga mereka? :???:
    padahal kemampuannya seram gitu :???:
    vampir lagi...:???:
     
  9. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    :lol:
    it resembled Mokou
    :sayangku:
    [​IMG]

    hm Mokou pernah ketemu ama Remilia:iii:
    klo Flandre ama Mokou sih kyknya nggak masalah, she's invincible
    :hehe:
     
    Last edited: Mar 11, 2011
  10. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    makasih :D

    dari Touhou Project :D

    maksudnya ga takut? o.o?

     
    Last edited: Mar 11, 2011
  11. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    Warning: ada 1 kalimat yang mungkin sedikit sadis

    Kau ini... kenapa tiba-tiba menyerangku seperti itu?”

    Eh?

    Aku memandang orang itu dengan seksama. Jelas tadi dia sudah hancur, tapi kenapa sekarang dia berdiri lagi di hadapanku? Bahkan... tubuhnya terlihat sangat sehat... apa dia vampir juga, seperti aku dan Onee-sama?

    “Halo~? Kau mengerti bahasaku kan?”

    Perasaan sedihku saat itu menghilang lenyap entah ke mana, yang ada saat ini adalah rasa keingintahuan yang besar.

    Kenapa dia masih hidup?

    Aku mengangkat tanganku lagi, sambil memperhatikan dia baik-baik. Kukepalkan tanganku, dan separuh tubuhnya langsung meledak, menghasilkan hujan darah yang menerpa wajahku. Orang itu kembali jatuh tak bernyawa. Tapi tak sampai sedetik kemudian, seluruh tubuhnya sudah pulih kembali, lengkap dengan pakaiannya. Apa yang sebenarnya terjadi?

    “Kau ini mengajak berkelahi ya?” tanyanya dengan nada tinggi. Di tangannya terlihat sebuah kobaran api.

    Uh-oh. Sepertinya dia marah. Wajar saja, tidak akan ada yang suka bila tubuhnya dihancurkan, apalagi sampai dua kali.

    “Kenapa... kenapa kau tidak mati?” tanpa sadar pertanyaan itu meluncur ke luar dari mulutku. Aku sangat ingin mengetahui jawabannya.

    “Kenapa? Itu membutuhkan waktu yang lama untuk menjelaskannya, tapi aku ini immortal,” jawab orang itu. Kobaran api di tangannya menghilang.

    Immoral?”

    I-mmor-tal! Tidak bisa mati!” jawabnya dengan nada sedikit kesal.

    Sepertinya aku salah dengar. Apa aku membuat dia marah lagi?

    “Kelihatannya kau tidak bermaksud jahat... jadi... apa yang kau lakukan di sini malam-malam?” dia kembali bertanya.

    Kenapa dia ini banyak bertanya sekali sih?

    Sebenarnya aku berniat menjawab, namun entah kenapa, saat aku akan membuka mulut, air mata langsung menggenangi pelupuk mataku, bahkan ada yang langsung mengalir menuruni wajahku.

    Hei diriku! Kenapa menangis?

    Tapi akupun tidak tahu kenapa. Yang kutahu, saat ini diriku ingin menangis. Dan dari balik mataku yang berair, aku melihat orang itu panik. Cukup lucu juga, sehingga tangisanku menjadi aneh, karena bercampur dengan tawa.

    “He... hey! Kau ini menangis atau tertawa?” suaranya tidak terdengar terlalu jelas, terganggu oleh tangis bercampur tawaku.

    Aku berusaha menjawab, tapi untuk bernafas saja aku sudah susah payah akibat terlalu banyak menangis. Sementara orang itu terlihat semakin panik.

    “A... karena matahari sebentar lagi terbit, bagaimana kalau kita berbicara di rumahku saja? Setidaknya di sana aman dari sinar matahari langsung...”

    Aneh, bagai seekor domba dituntun majikannya, kakiku langsung melangkah mengikuti orang ini. Padahal sebelumnya aku begitu terganggu dengan orang ini, tapi sekarang aku merasakan ada sesuatu dari dia, sesuatu yang mirip...
     
  12. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    bukannya Kenapa dia ini banyak sekali bertanya sih? :???:

    btw, aq kok jadi ikutan senang ya? :matabelo:
    akhirnya dia menemukan orang yang tidak bisa ia celakai :terharu:

    nice story :top:
     
  13. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    bukannya sama ya?:???:

    saya jg ikut seneng pas nulisnya :matabelo:
     
  14. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    “Maaf rumahku sederhana, tapi semoga kau menikmatinya,” katanya.

    Jujur saja, dibandingkan dengan rumahku dan Onee-sama, rumah yang kumasuki saat ini sangat... kecil dan jelek. Tentu saja aku tidak mengatakannya secara terang-terangan, Onee-sama selalu mengatakan manusia paling sensitif dengan hal-hal seperti itu, itu seandainya dia adalah manusia.

    Setidaknya tempat ini bisa melindungiku dari sinar matahari...

    Eh? Apa yang barusan kupikirkan? Melindungi? Bukankah tadi aku berniat untuk mengakhiri hidupku? Ke mana perginya keinginan itu?


    “Kau mau makan sesuatu?”

    Aku baru sadar perutku belum diisi makanan apa-apa saat dia bertanya, sudah berapa jam sejak aku meninggalkan rumah?

    “Hanya ada onigiri ini, apa vampir bisa memakan makanan manusia?”

    Makanan manusia? Rupanya benar dia manusia? Tapi bukankah manusia itu lemah dan mudah hancur? Kenapa dia tidak?

    “Tidak apa-apa, di rumah juga kadang aku makan makanan manusia, seperti kue, dan sebagainya.”

    Dia tersenyum. Senyuman mengejek? Bukan. Senyum ini sama seperti senyum yang biasa diperlihatkan Sakuya saat aku dan Onee-sama sedang makan.

    Aku masih merasa sedikit ragu... tapi terdorong oleh rasa lapar, tanganku mulai bergerak meraih salah satu dari onigiri tersebut, dan memasukkannya ke dalam mulutku. Enak. Sakuya ternyata tidak berbohong saat mengatakan rasa lapar membuat makanan terasa lebih enak dari biasanya. Dalam waktu singkat, tiga buah onigiri sudah kuhabiskan.

    “Sudah tenang sekarang?”

    Aku mengangguk pelan, meski aku tidak tahu apa yang dia maksud ‘sudah tenang’. Maksudku, daritadi aku tidak merasa panik atau marah kok. Namun kini aku menyadari hal lain yang tak kalah pentingnya. Orang ini sudah menemaniku daritadi, memberiku makanan, dan aku bahkan belum menanyakan namanya sama sekali.

    Onee-sama tidak salah saat mengatakan aku perlu belajar untuk lebih sopan.

    “A, anu... namaku Flandre Scarlet... siapa namamu?”

    Suaraku terdengar sedikit aneh, mungkin karena aku masih sedikit sibuk mengunyah makanan di mulutku, suatu kebiasaan yang masih sulit kuhilangkan.

    “Mokou, Fujiwara no Mokou,” jawabnya, “Dan habiskan dulu makanan di mulutmu sebelum mulai berbicara.”

    Aku mengangguk sambil terus mengunyah, aku berusaha secepat mungkin untuk menelannya, agar Mokou tidak menunggu lama. Setelah selesai, aku meminum teh yang disediakan olehnya bersamaan dengan onigiri tadi. Rasanya sedikit pahit...
     
  15. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    wow Mokou dua kali hancur :lol:

    untung yang ketemu Mokou, coba klo si Inaba :hehe:

    anoo chibi, kenapa Mokou langsung nawarin Flandre ke rumahnya bukan nawarin nganter dia pulang ke SDM? :iii:?
     
  16. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    :lol:

    kalo si Inaba...

    ( ̄▽ ̄)/

    karena ke rumah dia lebih deket drpd SDM ( ̄▽ ̄)
     
  17. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    :...:
    penjiwaan pada part 3 masih kurang... kembangkan lagi seperti part 4 yang sudah makin bagus.. namun coba detailkan pada apa yang dipikirkan.. juga berikan detail dimana tokoh utama berada.. misal di rumah/ruangan ini ada patung, bingkai foto dan lain-lain.. bila kosong jelaskan apa yg sama seperti kekosongan di kamar tersebut
     
  18. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    saran diterima :D
     
  19. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    “Jadi... apa aku boleh tahu, apa yang kau lakukan tadi di sana? Kau tidak tahu itu berbahaya?”

    “Aku tahu matahari berbahaya bagiku.”

    “Lalu kenapa kau malah sengaja menunggu sesuatu yang berbahaya mendatangimu?” nada bertanya Mokou lebih terdengar sebagai orang yang cemas, bukan orang yang curiga akan sesuatu.

    Haruskah aku menceritakannya?

    Tak butuh waktu lama untuk otakku menemukan jawaban yang tepat. Tanpa ada hambatan yang berarti, mulutku mulai bercerita, membuat diriku sendiri terkejut dengan kelancarannya. Di dekat akhir cerita, aku berhenti sejenak, memperlihatkan boneka yang sama sekali tak kulepas dari tanganku daritadi, dan kemudian kembali melanjutkan bercerita.

    Selesai bercerita seluruh tubuhku terasa lega, seakan sebuah beban berat telah diangkat dari tubuhku. Kurasakan air mata menggenangi mataku lagi, tapi aku berusaha menahannya. Sudah cukup aku merepotkan Mokou daritadi.

    “Jadi... karena itu kau ingin mati?” tanya Mokou, seakan ingin memastikan jawabanku tidak akan berubah.

    Aku mengangguk pelan.

    “Apa kau ini bodoh?”

    Kenapa dia tiba-tiba mengataiku bodoh??

    “Tentu saja tidak!”

    “Lalu kenapa kau tidak menghargai hidupmu?” tanyanya ketus.

    “Aku bukannya tidak menghargai hidupku! Aku...”

    “Pada saat kau berniat mengakhiri hidupmu, itu berarti kau sudah tidak menghargai hidupmu,” Mokou memotong omonganku.

    Apa dia tidak tahu memotong omongan orang lain itu tidak sopan?

    “Kau sudah lihat bahwa aku tidak bisa mati kan?” kini dia bertanya kepadaku.

    Bukankah dia sudah tahu jawabannya?

    “Ya,” jawabku singkat.

    “Bukankah ini hal yang lucu? Aku yang ingin mati malah dijauhi kematian, sedangkan kau yang masih bisa mati, malah tidak menghargai kehidupanmu sendiri...”

    “Memangnya kau mengerti seperti apa kesulitanku???” aku mulai kesal.

    Kenapa dia seenaknya saja berbicara seperti itu? Memangnya dia kira dia siapa?

    “Tidak, dan tidak akan ada yang mengerti kesulitan orang selain dirinya sendiri,” jawabnya.

    Benar-benar orang yang seenaknya!

    “Aku tidak pernah meminta dilahirkan dengan kemampuan seperti ini! Apa kau tahu betapa menderitanya diriku dan semua di sekitarku??”

    “Banyak orang... atau youkai, dilahirkan dengan sesuatu yang tidak mereka inginkan, itu bukan masalah. Yang penting adalah, bagaimana caramu memanfaatkan sesuatu itu.”

    “Kalau begitu beritahu padaku, bagaimana cara agar kekuatan yang hanya bisa menghancurkan ini... bisa berguna!”

    “Itu harus kau cari tahu sendiri,” Mokou berhenti sejenak, “Tapi aku percaya, semua makhluk hidup, diciptakan dan memiliki suatu kemampuan, bukan tanpa alasan.”

    Aku semakin bingung. Dia ini bodoh, bijaksana, atau hanya pintar berbicara sih sebenarnya?

    “Sepertinya pembicaraan ini masih terlalu sulit bagimu, sebaiknya kita ganti saja topiknya.”

    Mokou kembali terdiam, dahinya terlihat berkerut. Apa dia sedang memikirkan sesuatu?

    “Apa kau pernah memikirkan bagaimana perasaan kakakmu bila kau tidak ada?” tanyanya mendadak.

    “Tentu saja, dia akan... senang,” entah kenapa jawabanku sekarang tidak seyakin sebelumnya.

    “Kalau dia memang senang kau tidak ada, kenapa kau pikir dia tidak melakukannya sendiri dari dulu?”

    Pertanyaan-pertanyaan dari Mokou terasa semakin tajam.

    “Karena dia... menyayangiku...”

    “Pertanyaan terakhir, setiap kali dia memukulmu, apa dia terlihat marah, atau menikmati hal itu?”

    “Dia terlihat... sedih.”

    “Kurasa sekarang kau sudah mengerti,” sambil tertawa Mokou menarik topiku ke bawah, menutupi kedua mataku.
     
  20. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    kalo kesan kalimat pertama tu IMO saling kontradiktif n agak rancu gitu kk :unyil: coba deh dipikir2 lagi :hehe:

    [post ini ntar aq edit kalo udah baca sambungan ceritanya..]
     
  21. cybeast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 9, 2010
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    kok menurut saya sama ya tetep:bloon:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.